Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HARI AKHIR DALAM AL-QUR’AN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ayat-Ayat Aqidah

Dosen Pengampu: Ustadz Dedi Kuswandi, M. Ag.

DISUSUN OLEH:

Resi Nurjaman

M. Agung Wahyudi

PRODI ILMU QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN AS-SYIFA

SUBANG

2023
KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah ALLAH SAW. Atas nikmat, rahmat dan hidayah-nya sehingga
dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan sebagai mana mestinya. Shalawat serta salam
semoga terus tercurah limpahkan kepada Rasulullah saw, kepada sahabt-sahabat-ny dan kepada
umatnya hingga akhir zaman.

Pertama –tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu. Ustadz Dedi
Kuswandi, M. Ag. yang dengan kegigihan dan keikhlasannya dalam membimbing kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas yaitu, menyusun makalah yang berjudul: HARI AKHIR
DALAM AL-QUR’AN. Dan atas kegigihan dan keikhlasan beliaulah kami bisa dikit demi
sedikit mengetahui yang tadinya kami belum ketahui.

Makalah ini kami tulis dengan sederhana mungkin jika ada kata yang kurang tepat atau
kata yang salah, kami berharap teman teman memaklumi kami dan kami meminta saran dan
masukan dari teman-teman tentunya dengan masukan yang membangun kami bukan
menjatuhkan kami. Semoga makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamin
yaa rabal aalamin.

Bekasi, 13 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
A. Definisi Hari Akhir ........................................................................................................................... 3
B. Nama-Nama Hari Akhir .................................................................................................................... 3
C. Keadaan Pada Hari Akhir ................................................................................................................. 5
D. Tafsir Ayat Yang Berkaitan Dengan Keadaan Hari Akhir ............................................................... 6
E. Manfa‟at dan Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir ......................................................................... 9
BABA III .................................................................................................................................................... 12
PENUTUP.................................................................................................................................................. 12
A. Simpulan ......................................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada dua hal pokok berkaitan dengan keimanan yang mengambil tempat tidak
sedikit dalam ayat-ayat Al-Quran. Pertama adalah uraian serta pembuktian tentang
keesaan Allah SWT; dan kedua adalah uraian dan pembuktian tentang hari akhir.
Perhatikan misalnya:
Mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai
kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Ali 'Imran[3] : 114)
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan
orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah,
hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka,
tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-
Baqarah [2] : 62)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Shabiin, dan orang-
orang Nasrani, siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah, hari kemudian dan
beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran untuk mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati (QS Al-Ma'idah [5]: 69).
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa' [4] : 59)
Perhatikan juga sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
melalui Abu Hurairah yang menyatakan: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, maka hendaklah dia berkata benar atau diam.
Demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan
kepada hari kemudian. Memang keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan
keimanan kepada hari akhir. Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal
perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan keyakinan
tentang adanya hari kemudian. Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya
ditemukan di hari kemudian nanti.
Banyak redaksi yang digunakan Al-Quran untuk menguraikan hari akhir, misalnya
yaum Al-Ba'ts (hari kebangkitan) yaum Al-Qiyamah (hari kiamat),' yaum Al-Fashl (hari
pemisah antara pelaku kebaikan dan kejahatan), dan masih banyak lainnya.
Dari uraian diatas, maka kami sebagai penyusun makalah ingin mencoba membahas
makalah yang berjudul Hari Akhir Dalam Al-Qur‟an, semoga ini menjadi wawasan bagi
kami dan juga menjadi washilah bertambahnya keimanan kami, terkhusus bagai
penyusun dan umumnya bagi para pembaca.

1
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas Untuk mempermudah dalam memahami pembahasan ini dan
supaya pembahasannya pun tidak terlalu melebar maka kami sebagai penulis
merumuskan poin-point yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa itu hari akhir ?
2. Bagaimana hari akhir dalam Al-Qur‟an ?
3. Apa saja nama-nama hari akhir ?
4. Bagaimana keadaan hari akhir ?
5. Apa saja hikmah dan manfa‟at beriman kepada hari akhir ?

C. Tujuan Penulisan
setiap tulisan tentunya memiliki tujuan, adapun tujuan dalam penulisan makalah ini
ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian hari akhir
2. Untuk mengetahui hari akhir dalam Al-Qur‟an
3. Untuk mengetahui nama nama hari akhir
4. Untuk mengetahui keadaan hari akhir
5. Untuk mengetahui hikmah dan manfa‟at beriman pada hari akhir

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hari Akhir
Dalam bahasa Indonesia, hari akhir atau kiamat diartikan dengan hari kebangkitan
sesudah mati atau hari terakhir dalam kehidupan ini, yaitu ketika orang-orang yang telah
meninggal dihidupkan kembali untuk diadili atas perbuatannya selama di dunia. Disebut
juga dengan kata akhir zaman yaitu hari ketika dunia dan seisinya akan rusak binasa
apabila terjadi kiamat besar dengan bencana besar.
Menurut bahasa, kata kiamat oleh Ibrahim Amini diartikan dengan kebangkitan
secara tiba-tiba. Sedangkan dalam aspek kebahasaan atau terminologi al-Qur‟an, kiamat
adalah suatu peristiwa besar yang akan terjadi di akhir dunia.
Dalam kamus al-Munjid, kata qiyāmah diartikan kiamat adalah

pembangkitan dari kematian. Sedangkan kata yaum al-qiyāmah diartikan

hari kiamat adalah hari kebangkitan dari kubur .

Al-Ṭabari menyatakan „ „merupakan bentuk maṣdar. Seperti perkataan

seseorang „yang bermaksud “aku berdiri dengan sebenar berdiri”. Sama

seperti kata lain dalam bentuk maṣdar adalah „‫„ عُادج‬dan „ .„Sedangkan, kata „

„dimaksudkan dengan bangkit seluruh makhluk untuk menghadap tuhan. Adapun kata
„ „adalah hari dibangkitkan seluruh makhluk dari kubur untuk menuju ke tempat

perkumpulan .

Berdasarkan definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kiamat merupakan


suatu hari besar yang akan terjadi di akhir dunia setelah dunia dan isinya musnah,
sehingga sampai manusia dihidupkan kembali serta dikumpulkan menghadap Allah
sebagai pertanggung jawaban atas perbuatan di dunia.
B. Nama-Nama Hari Akhir
Di dalam Al-Qur‟an terdapat banyak sekali nama dari hari akhir, Ibnu Katsir
menyebutkan ada sekitar 80 nama dari hari akhir. Akan tetapi, disini penulis akan
menyebutkan 19 nama-nama hari akhir. Diantaranya ada yang disebutkan satu kali dan
beberapa kali dalam Al-Qur‟an.

3
Berikut 19 nama-nama hari akhir yang terdapat dalam Al-Qur‟an :

1. As-Sa‟ah : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫ْةَّفُِهَا‬


ََّ َ‫[ " إِىََّّالساعحَِّذَُِحََّّالَّ َس‬Gafir: 59] .
َِّ ‫ثَّفَهَ َزاَََّىْ َُّمَّ ْالثَ ْع‬
2. Yaumul Ba'as : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫ث‬ َِّ ‫ّللاَِّإِلًََََّىْ َِّمَّ ْالثَ ْع‬ َِّ ‫" لَقَ َّْذَّلَثِ ْثرُ َّْنَّفٍَِّ ِمرَا‬
َّ َّ‫ب‬
[Ar-Rum: 56] .
3. Yaumud Din : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫ي‬
َِّ َِّ‫لَََّىْ َِّمَّالذ‬
َِّ ِ‫[ " َهال‬Al-Fatihah: 4] .
4. Yaumul Hasrah : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫[ " َوأًَ ِزسْ هُ َّْنَََّىْ ََّمَّ ْال َح ْس َش َِّج‬Maryam: 39] .
5. Darul Akhirah : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫ىى‬ َُّ ‫ٍ َّ ْال َحَُ َى‬
ََّ ‫اى َّلَ َّْى َّ َماًُىا َََّ ْعلَ ُو‬ ََّ ‫" َوإِىَّ َّالذا ََّس َّاِ ِخ َش َّجَ َّلَ ِه‬
[Al-Ankabut: 64] .
َُّ ‫[ " إًٍَِِّّأَ َخ‬Gafir: 32] .
6. Yaumu At-Tanad : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫افَّ َعلَ ُْ ُن َّْنَََّىْ ََّمَّالرٌَا َِّد‬
َِّ ‫ٍَّدَا َُّسَّ ْالقَ َش‬
7. Darul Qarar : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫اس‬ ََّ ‫[ " َوإِىََّّاِ ِخ َش َّجََّ ِه‬Gafir: 39] .
َِّ ْ‫[ " )هَ َزا َََّىْ َُّم َّ ْالفَص‬As-
ََّ ‫ل َّال ِزٌ َّ ُمٌرُ َّْن َّتِ َِّه َّذُ َن ِّزت‬
8. Yaumul Fashl : Allah Ta‟ala berfirman : " 12(َّ ‫ُىى‬
Shaffat: 21] .
ََّ َ‫[ " َوذُ ٌْ ِز ََّسَََّىْ ََّمَّ ْال َج ْو َِّعَّالَّ َس‬As-Syura: 7] .
9. Yaumul Jam‟i : Allah Ta‟ala berfirman : " ‫ْةَّفُِ َِّه‬
َِّ ‫ُوى َّلَُِىْ َِّم َّ ْال ِح َسا‬
10. Yaumul Hisab : Allah Ta‟ala berfirman : " 35(َّ ‫ب‬ ََّ ‫[ " )هَ َزا َّ َها َّذُى َعذ‬Shad:
53] .
11. Yaumul Wa‟id : Allah Ta‟ala berfirman : " 12(َّ ‫ل َََّىْ َُّم َّ ْال َى ِعُ َِّذ‬
ََّ ِ‫ىس َّ َرل‬ ََّ ِ‫[ " ) َوًُف‬Qaf:
َِّ ُّ‫خ َّفٍَِّالص‬
20] .
12. Yaumul Khulud : Allah Ta‟ala berfirman : " 53(َّ ‫ل َََّىْ َُّم َّ ْال ُخلُى َِّد‬
ََّ ِ‫[ " )ا ْد ُخلُىهَا َّتِ َسالمَّ َّ َرل‬Qaf:
34] .
َِّ ‫ل َََّىْ َُّم َّ ْال ُخش‬
13. Yaumul Khuruj : Allah Ta‟ala berfirman : " َّ ‫ُوج‬ َِّّ ‫ُىى َّالص ُْ َح َّحَ َّتِ ْال َح‬
ََّ ِ‫ق َّ َرل‬ ََّ ‫ََىْ ََّم َََّ ْس َوع‬
31() " [Qaf: 42] .
14. Al-Waqi‟ah : Allah Ta‟ala berfirman : " 2(َُّ‫دَّ ْال َىاقِ َع َّح‬
َّْ ‫[ " )إِ َراَّ َوقَ َع‬Al-Waqi‟ah: 1] .
15. Al-Haqqah : Allah Ta‟ala berfirman : " 5(َّ ُ‫ك َّ َها َّ ْال َحاق َّح‬
ََّ ‫)َّ َو َها َّأَ ْد َسا‬1(َّ ُ ‫)َّ َها َّ ْال َحاق َّح‬2(َّ ُ‫" ) ْال َحاق َّح‬
[Al-Haqqah: 1- 3]
16. At-Thamatu Al-Kubra : Allah Ta‟ala berfirman : " 53(َّ‫خَّالطاه َّحَُّ ْال ُن ْث َشي‬
َّْ ‫[ " )فَإ ِ َراَّ َجا َء‬An-
Nazi‟at: 34] .
17. As-Shakhkhah : Allah Ta‟ala berfirman : " 55(َُّ‫خَّالصاخ َّح‬
َّْ ‫[ " )فَإ ِ َراَّ َجا َء‬Abasa: 33‟] .
18. Al-Azifah : Allah Ta‟ala berfirman : " 35(َُّ‫اِصفَ َّح‬ َّْ َ‫[ " )أَ ِصف‬An-Najm: 57] .
ِ َّ‫د‬
ِ َ‫ك َّ َها َّ ْالق‬
19. Al-Qari‟ah : Allah Ta‟ala berfirman: " 5(َُّ‫اس َع َّح‬ ََّ ‫)َّ َو َها َّأَ ْد َسا‬1(َُّ‫اس َع َّح‬
ِ َ‫)َّ َها َّ ْالق‬2(َُّ‫اس َع َّح‬
ِ َ‫) ْالق‬
" [Al-Qari‟ah: 1- 3]

4
Di dalam Al-Qur‟an terdapat banyak sekali Ayat-ayat yang menjelaskan tentang
hari akhir atau yaumul Qiyamah sebagian diantaranya ialah
C. Keadaan Pada Hari Akhir
Nama-nama hari akhir yang tercantum dalam Al-Qur‟an biasanya menunjukkan
bagaimana keadaan manusia dan dunia pada hari itu. Akan tetapi, disini penulis hanya
akan memaparkan beberapa keadaan pada hari kiamat yang tercantum dalam Al-Qur‟an.
1. Yaumul Akhir atau hari akhir, yang berarti hari terakhir dari kehidupan dunia.
2. Yaumul Qiyamah atau hari kiamat, yang berarti hari ketika segala sesuatu akan
hancur.
3. Yaumul Hasrah atau hari penyesalan, yang berarti hari ketika orang-orang akan
menyesali perbuatan mereka.
4. Yaumul Ba'as atau hari berbangkit, yang berarti hari ketika orang-orang akan
dibangkitkan dari kubur.
5. Yaumud Din atau hari pembalasan, yang berarti hari ketika Allah akan
memberikan balasan kepada setiap makhluk.
6. Ad Darul Akhirah atau negeri akhirat, yang berarti tempat kehidupan yang
sebenarnya dan abadi.
7. Yaumut Tanad atau hari saling memanggil, yang berarti hari ketika orang-orang
akan saling memanggil untuk meminta pertolongan atau bantuan.
8. Darul Qarar atau tempat kembali, yang berarti tempat kembali kepada Allah.
9. Yaumul Fashl atau hari pemisahan, yang berarti hari ketika orang-orang akan
dipisahkan antara yang beriman dan yang kafir.
10. Yaumul Jama' atau hari berkumpul, yang berarti hari ketika Allah akan
mengumpulkan semua makhluk.
11. Yaumul Hisab atau hari perhitungan, yang berarti hari ketika Allah akan
menghitung amal perbuatan orang-orang.
12. Yaumul Wa'id atau hari yang dijanjikan, yang berarti hari yang telah dijanjikan
oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya.
13. Yaumul Khulud atau hari kekal, yang berarti hari ketika orang-orang akan tinggal
selamanya di surga atau neraka.
14. Yaumul Khuruj atau hari dikeluarkan dari kubur, yang berarti hari ketika orang-
orang akan dikeluarkan dari kubur mereka.
15. Al-Waqi'ah atau yang terjadi, yang berarti peristiwa yang pasti terjadi.
16. Al Haqqah atau yang pasti, yang berarti peristiwa yang pasti terjadi.
17. Ath Thammatul Kubra atau bencana besar, yang berarti bencana yang akan
menimpa alam semesta.
18. Ash-Shakhkhah atau teriakan, yang berarti suara keras yang akan membangunkan
orang-orang dari tidur mereka.
19. Al-Azifah atau yang dekat, yang berarti peristiwa yang sudah dekat.

5
20. Al-Qari'ah atau ketukan keras, yang berarti suara keras yang akan mengguncang
alam semesta.

D. Tafsir Ayat Yang Berkaitan Dengan Keadaan Hari Akhir


1. Q.S. Al-Qari‟ah

َّۙ َّۙ َّۙ َّۙ

َّۙ َّۙ

Artinya :
1. Hari Kiamat, 2. Apakah hari Kiamat itu?, 3. Dan tahukah kamu apakah hari
Kiamat itu?, 4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, 5. dan gunung-
gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Pada ayat yang pertama sampai ketiga, Allah Subhanahu wa Ta‟ala mengulang-
ulang kata al Qari‟ah (َُّ‫اس َعح‬
ِ َ‫)الق‬. Diawali dengan kalimat pernyataan atau berita,
kemudian dilanjutkan dengan dua kali kalimat pertanyaan. Sebagaimana telah
diterangkan oleh para ulama, hal ini merupakan pengagungan Allah Subhanahu wa
Ta‟ala terhadap betapa besar dan dahsyatnya hari Kiamat, yang membinasakan dan
menghancurkan segala sesuatu.
Banyak penjelasan para ulama terhadap penafsiran makna al Qari‟ah (َُّ‫اس َعح‬
ِ َ‫)الق‬,
yang seluruhnya kembali kepada satu makna, yaitu as-Sa‟ah (hari Kiamat). Secara
lebih luas, Syaikh „Athiyyah Muhammad Salim mengatakan:
Telah berlalu penjelasan Syaikh -semoga Allah merahmati kami dan beliau- pada
awal surat al Waqi‟ah (‫)ال َىاقِ َعح‬, bahwa (al Waqi‟ah) bermakna seperti ath Thammah
(‫)الطاهح‬, ash Shakh-khah (‫)الصاخح‬, al Azifah (‫)اِصفَح‬,
ِ dan al Qari‟ah (َُّ‫اس َعح‬
ِ َ‫ …)الق‬dan telah
diketahui bahwa sesuatu apabila besar (dahsyat) keadaannya, ia memiliki banyak
nama.

Atau sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu anhu (ia
berkata), banyaknya nama (pada sesuatu) menunjukkan agungnya perkara tersebut.

6
Juga telah diketahui, bahwa nama-nama tersebut bukanlah sinonim, karena
sesungguhnya setiap nama memiliki makna tersendiri. Hari Kiamat dinamakan al
Waqi‟ah (‫)ال َىاقِ َعح‬, karena hari itu pasti kejadiannya. Juga dinamakan al Haqqah (‫)ال َحاقح‬
karena hari itu nyata dan benar adanya. Juga dinamakan ath Thammah (‫)الطاهح‬, karena
bencana, malapetaka dan kehancuran pada hari itu sangat umum dan menyeluruh.
Juga dinamakan al Azifah (‫)اِصفَح‬, ِ karena kejadian hari itu sudah dekat, (hal ini)
َِّ َ‫)اِ ْقر ََشت‬. Demikian pula surat ini (al Qari‟ah, pen)…
seperti iqtarabatis sa‟ah (ُ ‫د َّالسا َع َّح‬
Dan lafazh al Qari‟ah (ُ ‫)القَا ِس َع َّح‬, berasal dari al Qar‟u (َّ‫ع‬
ُ ْ‫ )القَش‬yang bermakna adh Dharb
ُ ْ‫)الضش‬, yakni pukulan. (Sehingga, penamaan hari Kiamat dengan nama ini) sesuai
(َّ‫ب‬
dengan penjelasan pada ayat berikutnya yang menerangkan, bahwa hari itu
melemahkan seluruh kekuatan manusia, hingga manusia bagaikan kupu-kupu yang
bertebaran, juga melumpuhkan kekuatan gunung-gunung, hingga gunung-gunung itu
bagaikan bulu yang berhamburan.
Dari penjelasan di atas, menjadi jelaslah bahwa makna al Qari‟ah (َُّ‫اس َعح‬
ِ َ‫ )الق‬adalah
hari Kiamat, yang pada saat itu terjadi kehancuran, bencana, dan malapetaka yang
amat besar. Makna ini, seperti ditunjukkan firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala :

dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan

mereka sendiri… (ar-Ra‟d/13:3)


Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan tafsir dari ayat kedua, (Tahukah kamu) atau
apakah kamu tahu (apakah hari kiamat itu?) ungkapan ayat ini menambah kengerian
yang terdapat di hari kiamat. Lafal Maa yang pertama adalah Mubtada sedangkan
lafal sesudahnya yaitu lafal Adraaka merupakan Khabarnya; dan Maa yang kedua
berikut Khabarnya berkedudukan sebagai Maf‟ul kedua dari lafal Adraa.
Ayat keempat, dalam tafsir jalalain dijelaskan, (Pada hari itu) dinashabkan oleh
lafal yang disimpulkan dari pengertian yang terkandung di dalam lafal Al-Qaari‟ah
yakni lafal Taqra‟u, artinya pada hari yang menggentarkan itu (manusia adalah
seperti anai-anai yang dihambur-hamburkan) atau seakan-akan belalang-belalang
yang dihambur-hamburkan; sebagian di antaranya terbang beriring-iringan dengan

7
yang lainnya secara semrawut. Demikian itu karena mereka dalam keadaan
kebingungan, hal ini terus berlangsung hingga mereka dipanggil untuk menjalani
perhitungan amal perbuatan.

2. Q.S. At-Taghabun : 9

Firman Allah Ta‟ala:

َّۙ
(Ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun,
itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan. (At-Taghabun: 9)
Yaitu hari kiamat. Dinamakan demikian karena pada hari itu dihimpunkan oleh
Allah Swt. semua orang yang terdahulu dan yang terkemudian di suatu lapangan,
yang suara penyeru terdengar oleh mereka semua dan tiada sesuatu pun yang
menghalangi pandangan mereka. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan
dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan (untuk
dihisab), dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). (Hud:
103)
Sama pula dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang
terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang
dikenal.” (Al-Waqi'ah: 49-50)
Adapun firman Allah Swt.:
itulah hari (waktu itu) ditampakkan kesalahan-kesalahan. (At-Taghabun: 9)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Taghabun merupakan salah satu dari nama lain
bagi hari kiamat. Demikian itu karena ahli surga membuat ahli neraka merasa iri hati.
Hal yang semisal telah dikatakan oleh Qatadah dan Mujahid.
Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa tiada iri hati yang lebih besar daripada
saat ahli surga dimasukkan ke dalam surga dan ahli neraka dimasukkan ke dalam

8
neraka. Yakni saat itulah ahli neraka menyadari kesalahan-kesalahan yang telah
dilakukannya.

E. Manfa’at dan Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir


Hari akhir merupakan suatu perkara yang ghaib yang hanya diketahui oleh Allah
SWT semata. Allah SWT tidak memperlihatkannya kepada seorang Malaikat yang
didekatkan tidak juga kepada seorang Nabi yang diutus. Tidak ada yang mengetahui
kapan terjadinya kiamat kecuali hanya Allah SWT.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Ahzaab ayat 63

َّۙ َّۙ

Artinya: “Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah,


„Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.‟ Dan
tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”
Adapun hikmah dan manfa‟at beriman kepada hari akhir diantaranya ialah :
1. Semakin beriman dan bertaqwa kepada Allah
Seseorang yang percaya akan adanya hari akhir nanti pasti ia akan semakin
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Allah laah yang menentukan hari akhir,
maka hanya kepada Allah lah kita meminta perlindungan dan meminta agar selamat
dunia akhirat.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Jatsiyah Ayat 26
Artinya: Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan
kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan
padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
2. Muncul Rasa Takut dan Meningkatkan Amal Ibadah
Orang yang beriman kepada hari akhir tentu akan muncul dalam dirinya rasa
takut, sehingga dengan rasa takut tersebut akan meningkatkan amal ibadahnya kepada
allah SWT untuk bekal kelak di hari akhir.

9
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka
tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.”
3. Menjauhi Kemaksiatan dan Perbuatan Buruk
Bagi seseorang yang beriman kepada hari akhir, pasti dia akan berusaha untuk
menjauhi maksiat dan segala perbuatan yang buruk. Karena ia takut bahwa semuanya
kelak akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan-Nya. Allah SWT berfirman
dalam Q.S Ibrahim ayat 31

Artinya: “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah


mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan
kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari
(kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.”
4. Mempersiapkan Diri dengan Sangat Sungguh-Sungguh
Allah SWT berfirman:

َّۙ َّۙ

Artinya: “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu)
kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang
tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila
Kiamat sudah datang?”

Hari kiamat akan datang secara tiba-tiba, tidak disangka-sangka, hanya Allah lah
yang Maha Mengetahui kapan akan tiba. Maka dari itu bagi seseorang yang beriman

10
pasti akan mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh dan selalu memperbaiki
ibadahnya terus menerus karena Allah SWT.
5. Ikhlas Dalam Beramal
Dalam setiap melakukan suatu ibadah dan amalan ia akan selalu ikhlas, selalu ada
rasa ikhlas yang tertanam dalam hatinya karena Allah SWT. Karena apalah arti dari
sebuah amalan tanpa adanya sebuah keikhlasan karena Allah Ta‟ala. Seseorang yang
beriman kepada hari akhir akan selalu merasa ikhlas dan takut akan amalannya tidak
diterima disisi Allah SWT.

11
BABA III

PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

Soleh Bin Che‟had, Penafsiran Ayat Tentang Hari Kiamat Menurut Umar Sulaiman
„Abdullah Al-Asyqar, UIN AR-RANIRY, 2018 Banda Aceh.

Naila Faradis, Ayat-Ayat Keimanan Kepada Hari Akhi, UIN AR-RANIRY, 2023 Banda
Aceh.

https://mawdoo3.com/‫أسواء_َىم_القُاهح_الرٍ_وسدخ_فٍ_القشآى‬

https://www.dutadakwah.co.id/5-hikmah-beriman-kepada-hari-akhir/

13

Anda mungkin juga menyukai