Oleh :
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan bapak-
ibu guru yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Daftar Isi
Kata
Pengantar........................................................................................................................ ......
2
Daftar Isi 3
BAB I | PEDAHULUAN 5
LATAR BELAKANG 5
Rumusan Masalah 6
BAB II | PEMBAHASAN 8
Macam-Macam Takdir 19
Kesimpulan 25
Saran 25
Pertanyaan 26
Daftar Pustaka 26
A. Latar Belakang
Makalah berjudul “mengetahui hari akhir” ini ditulis, pertama karena tidak mudah menyatukan
dan menyusun data yang diperoleh dari sumber yang berbeda seperti dari buku dan website
tertentu, serta melakukan penggabungan dalam setiap materi untuk menjadi satu. Makalah ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang tanda-tanda,proses dan kehidupan
selanjutnya setelah hari akhir. juga berusaha memaparkan dalil dalil yang bersangkutan dengan
hari akhir dan juga kehidupan yang selanjutnya. dan haruskah kita para manusia percaya akan
adanya hari akhir, serta sejauh manakah pengaruh atau dampak mereka setelah membaca dalil
dalil yang telah dipaparkan pada makalah ini.
Hasil dari sumber yang telah dibaca, bahwa hari akhir itu sangat menyeramkan, dan dapat
menghancurkan seluruh isi dunia dengan sekejap,tak ada seorangpun yang dapat
menghindarinya.
Jadi untuk hal dasar, sekiranya kita harus mengetahui, mengenal dan memahami terlebih dahulu
apakah hari akhir itu, sehingga dengan demikian kita dapat mengimaninya dengan baik dan tidak
ragu akan kebenaran yang akan terjadi nanti. marilah kita mempelajari tentang hari akhir. Karena
jika kita tidak mengenal dan tau apakah dan bagaimanakah sebenarnya hari akhir dan kehidupan
selanjutnya itu, kita akan mengetahui apa yang bisa kita lakukan agar ketika hari akhir datang
kita sudah mempunyai bekal untuk melindungi diri masing masing. kita sudah mempunyai bekal
untuk melindungi diri masing masing.
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni
kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam kitab
“Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui
isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula
dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami,
tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita
adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang
telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam
kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir
adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah
memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan
seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait
masalah takdir ini.
Baiklah, langsung saja mari kita menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang
hari akhir dan kehidupan selanjutnya, agar kita dapat menyiapkan,apa yang menjadi bekal kita
nanti. dengan membaca makalah ini, dan dengan sebelumnya mengucapkan
bismilahirohmanirrohim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Iman kepada hari akhir ?
2. Apa tanda – tanda terjadinya hari kiamat ?
3. Peristiwa apa yang terjadi setelah hari kiamat ?
4. Apa fungsi Iman kepada hari akhir?
5. Apa hikmah Iman kepada hari akhir ?
6. Apa yang dimaksud dengan Qadha dan Qadar?
9. Bagaimana ciri – ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar?
10. Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar?
7. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar
8. Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar
PEMBAHASAN
Hari akhir atau hari kiamat adalah suatu peristiwa luar biasa yang pasti akan terjadi dimana
seluruh makhluk, termasuk manusia yang pernah hidup di muka bumi akan dimatikan, kemudian
hidup dan dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan atas segala
amal yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia.
Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini dengan teguh apa yang diberitakan olehAllah
dalam kitabNya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya terkaitdengan
peristiwa yang terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat kubur danseterusnya
sampai surga dan neraka.
Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman. Didalam al-
Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering digandengkan dengan beriman
kepada Allah karena orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak mungkin beriman
kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak akan beramal, orang beramal
karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada ketakutan terhadap azab di Hariakhir, jika
dia tidak beriman kepadanya maka dia seperti orang-orang yang disebutkan oleh Allah dalam
firmanNya,
³Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan
kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa,dan mereka sekali-kali tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.”
(Al-Jatsiyah: 24).
Ada beberapa dalil yang menjelaskan bahwa hari akhir itu benar benar ada, diantaranya :
Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan sungguh, (hari) pembalasan pasti
benar. (QS. Adz-dzariyyat: 5-6)
Sesungguhnya hari kiamat benar-benar akan datang tidak ada keraguan di dalamnya.
(QS.Ghafir: 59)
Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan
Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-
tanda dari Tuhanmu tidak berguna lagi iman orang yang belum beriman sebelum itu, atu
berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah, “Tunggulah! Kamipun
Menunggu. (QS. Al-An’am:158)
Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat,..
(QS. Al-Anbiya:96-97)
Wahai Manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh guncangan (hari) kiamat itu adalah
suatu (kejadian) yang sangat besar. (QS. Al-Hajj:1)
Seorang Arab Badui bertanya, “Kapankah tibanya kiamat?” Nabi Saw lalu menjawab,
“Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana
hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “Apabila perkara (urusan)
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR. Bukhari)
Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-
berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)
Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, “Alangkah baiknya
sekiranya aku di tempat orang ini.” (Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin hidup karena
beban berat yang selalu dihadapinya). (HR Bukhari)
Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut : “Allah,
Allah.” (HR. Muslim)
Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan
ayahnya. (HR. Bukhari)
kiamat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat syugra (kecil) dan kiamat kubra(besar).
a) Tanda-tanda shugra (kecil), yang sebagian di antaranya sudah tampak dalam kehidupan
sekarang ini:
Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum Muslim.
Begitu pula mabuk-mabukan yang banyak dilakukan seolah bukan perbuatan yang
diharamkan.
Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak
malu lagi berpakaian setengah telanjang.
Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak halal serta
maraknya praktek riba.
Banyaknya perceraian.
Waktu berputar semakin cepat, sehingga setahun terasa sebulan, sebulan terasa seminggu.
Adanya Ya’juj dan Ma’juj, yaitu segolongan umat manusia yang mempunyai kekuatan
besar dan berpikiran sesat.
Turunnya Imam Mahdi ke dunia untuk meluruskan syari’at Islam dan menghidupkan
sunnah-sunnah Rasulullah saw.
Hilangnya Al Quran dari mashaf san hati umat manusia hingga hilang pedoman.
Tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda
besar, serta sebagiannya sudah terjadi. Jika tanda-tanda besar muncul telah muncul satu, maka
akan diikuti tanda-tanda yang lainnya, yaitu yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari
dari barat. Demikianlah kita sebagai umat manusia hendaknya mempersiapkan diri sebaik
mungkin dengan taat dan takwa kepada Allah swt, karena bagaimanapun juga tanda-tanda kecil
datangnya kiamat telah banyak terjadi dan itu semua sebagai peringatan agar manusia sadar dan
bertaubat.
Surga adalah sebuah tempat yang indah dan nyaman dan diluar fantasi manusia di akhirat
sebagai imbalan bagi mereka yang betul-betul patuh dan taat terhadap Allah Swt, dan juga untuk
mereka yang dikehendaki Allah untuk masuk kedalanNYA
1. Surga Firdaus
Dijadikan dari emas yang merah.Dalam Al-Mukminun :1-11, dijelaskan bahwa surga ini untuk
orang-orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia, aktif menunaikan
zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.
2. Surga ‘Adn
Diciptakan dari intan putih. Penghuninya yaitu orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-
31), benar-benar beriman dan beramal saleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir:32-33),
sabar, menginfakkan hartanya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar Ra’ad :22-23).
3. Surga Naim
Dijadikan dari perak putih. Diperuntukkan bagi orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah
dan beramal saleh (Al Qalam : 34, Luqman : 8, Yunus : 9, dan Al-Haj : 56).
5. Surga Darussalam
Diciptakan dari Yakut merah. Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan Islamnya,
memperhatikan ayat-ayat Allah, serta beramal Saleh (Al An’am : 27).
8. Surga Khuldi
Diciptakan dari marjan merah dan kuning. Dihuni oleh orang-orang yang taat menjalankan
perintah Allah dan menjauhi segala larangannya (Al Furqaan:15).
Jarak antara tingkatan surga yang satu dengan yang lainnya diterangkan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri : “Surga itu terdiri dari seratus tingkat. Antara tingkat
yang satu dengan yang lainnya berjarak seperti antara Bumi dan langit. Dan tingkatan tertinggi
adalah surga Firdaus.”.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., surga memiliki 8 pitu dari emas yang
ditaburi mutiara. Pintu-pintu tersebut adalah :
1. Pintu untuk para Nabi, Rasul, syuhada, dan dermawan.
2. Pintu bagi orang-orang yang mendirikan sholat dengan menyempurnakan syarar rukunnya dan
wudhunya.
3. Pintu buat orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan kebersihan jiwa.
4. Pintu untuk orang-orang yangmemerintah kebaikan dan melarang kemungkaran.
5. Pintu orang-orang yang mencegah hawa nafsu dan kesyahwatan.
6. Pintu buat orang-orang yang menunaikan ibadah Haji dan umrah.
7. Pintu bagi para ahli Jihad (berjuang menegakkan agama Allah)
8. Pintu bagi orang-orang yang bertakwa, berbakti kepada orangtua, dan menyambung tali
persaudaraan.
Neraka
Neraka adalah tempat penyiksaan bagi mahluk Allah yang membangkang. Mereka adalah orang-
orang yang membangkang terhadap syariat Allah dan mengingkari Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam.tempat untuk para Pendosa yang harus menerima azab karena perbuatannya
didunia yang banyak melakukan kesalahan dan dosa.
1. Neraka Jahanam
Disediakan untuk para pengikut syaithan. Pengikut syaithan kebanyakan para wanita, mengapa
demikian? karena dalam diri seorang wanita terdapat roh-roh syaithan.
Syaithan bentuknya yaitu seperti:
Ucapan para dukun, peramal & Hawa nafsu
2. Neraka Syair
Disediakan untuk orang-orang kafir terhadap akherat (tidak percaya), juga untuk orang yang
seneng bila mendapat rezeki dan marah ketika susah memperoleh rezeki.
3. Neraka Shaqor
Disediakan untuk orang yang tidak melaksanakan sholat, tidak mau memberi makan orang
miskin, tukang gossip dll.
4. Neraka Jahim
Disediakan untuk mereka yang menyembah berhala, thagut (harta & tahta), juga untuk orang
yang sesat.
5. Neraka Hutommah
Disediakan untuk para pengumpat & pencela.
6. Neraka Ladho
Disediakan untuk orang yang tidak beragama, menyimpan harta (kikir)
7. Neraka Hawiyah
Disediakan untuk orang yang ringan kebaikannya,
Semoga kita terhindar dari perbuatan yang akan menjerumuskan kita ke dalam neraka.
Ya Rabb tunjukilah kmai jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan(pula jalan)
mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah :6-7).
Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan
dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qada’ menurut bahasa artinya Ketetapan.
Qada’artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Azali Artinya
ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya
menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau
timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qada’ dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut
dengan takdir. Jadi, Iman kepa qada’ dan qadar adalah percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang
terjadi, sedang terjadi, akan terjadi di alam raya ini, semuangnya telah ditentukan Allah SWT
sejak jaman azali. Iman kepada qada’ dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Rasulullah
SAW bersabda yang artinya : “Iman adalah kamu percaya kepada allah, para malaikat, kitab-
kitab, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu percaya kepada takdir baik maupun buruk.” (HR.
Muslim)
Dan sabda Rasullullah SAW yang artinya : “Malaikat akan mendatangi nuthfah yang telah
menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat puluh lima malam seraya berkata; ‘Ya
Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau bahagia? ‘ Maka ditetapkanlah (salah satu dari)
keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya lagi; ‘Ya Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-laki
ataukah perempuan? ‘ Maka ditetapkanlah antara salah satu dari keduanya, ditetapkan pula
amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya. Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat tanpa
ditambah ataupun dikurangi lagi.” (HR. Muslim)
Allah berfirman :
Artinya : “Tiadalah suatu bencana menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu, melainkan
dahulu sudah tersurat dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadiid:22)
a. Takdir Mu’allaq
Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang memungkinkan
dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia. Allah berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka itu
mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11)
Contoh :
Allah berfirman :
Artinya : “Dan katakanlah(hai Muhammad) : Bekerjalah kamu semua, maka Allah dan
Rasulnya serta orang mukmin akan melihat hasil pekerjaanmu.’ (At- Taubah ayat 105)
Rasullulah SAW bersabda yang artinya : “Belajarlah kamu sekalian, ajarkanlah bertawakal
kamu kepada guru, serta lemah lembutlah kamu kepada murid.” (H.R. Tabrani)
Allah berfirman :
b. Taqdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan kejadiannya.
Contohnya nasib manusia, lahir, kematian, jodoh, rizkinya, dan terjadinya kiamat dan
sebagainya. Qada’ & qadar Allah SWT yang berhubungan dengan nasib manusia adalah
rahasia Allah SWT, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Manusia diperintahkan
mengetahui qada’dan qadarnya melalui usaha dan ikhtiar. Kapan manusia lahir, bagaimana
statusnya sosialnya, bagaimana rizkinya ,siapa anak istrinya,dan kapanya
meninggalnya,adalah rahasia Allah SWT. Jalan hidup manusia seperti itu sudah ditetapkan
Beriman kepada qada’dan qadar mempunyai fungsi penting bagi manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Diantaranya:
Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh kesungguhan dan keyakinan
akan hasil yang baik bagi dirinya. Dengan pemahaman seperti itulah ,seorang murid akan
bekerja keras agar biasa sukses, pedagang akan hidup hemat agar usahanya berkembang, dan
sebagainya. Allah SWT berfirman :
Artinya:“ Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang usahakannya. Dan sesungguhnya
usahanya itu kelak akan diperlihatkan(kepadanya).”(Q.S.An-Najm, 39-40)
Dengan Percaya qada’ dan qadar , manusia akan sadar bahwa kehidupan adalah ujian –
ujian yang harus dilalui dengan sabar. Sabar adalah sikap mental yang teguh pendirian,berani
menghadapi tantangan,tahan uji,dan tidak menyerah pada kesulitan. Teguh pendirian berarti
tidak mudah goyah dalam memagang prisip atau pedoman hidup,berani menghadapi
tantangan berarti berani menghadapi cobaan, penderitaan, kesakitan dan kesensaraan.
Cobaan harus dihadapi dengan tenang, dipikir dengan jernih, dicari jalan keluarnya tampa
menyerah pada kesulitan,dan akhirnya diserahkan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
Artinya: Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan, ’’kami
telah beriman, ”dan mereka tidak di uji” (Q.S.AL-Ankabut,29:2)
Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah milik Allah SWT dan suatu saat
akan kembali kepada Allah SWT. Firman Allah SWT :
d)Tawakal
Tawakal menurut bahasa artinya bersandar atau berserah diri. Dalam istilah agama,
tawakal artinya berserah dirisepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi atau
menunggu hasil dari suatu pekerjaan atau usaha. Menurut Imam Al-Ghazali, tawakal artinya
menyandarkan diri kepada Allah SWT dalam menghadapi setiap kepentingan. Dalam hal ini,
tawakal kepada Allah SWT bkan berarti penyandaran diri kepada Allah SWT secara mutlak,
melaikan penyandaran diri yang haras didahului dengan kerja keras dalam berikhtiar
berdasarkan kemampuan maksimal.
Seseorang yang beriman kepada qadar mengetahui bahwa rizkinya telah tertuliskan,
dan bahwa ia tidak akan meninggal sebelum ia menerima sepenuhnya, juga bahwa rizki itu
tidak akan dicapai oleh semangatnya orang yang sangat berhasrat dan tidak dapat dicegah
oleh kedengkian orang yang dengki. Ia pun mengetahui bahwa seorang makhluk sebesar apa
pun usahanya dalam memperoleh ataupun mencegahnya dari dirinya, maka ia tidak akan
mampu, kecuali apa yang telah Allah tetapkan baginya. Dari sini muncullah qana’ah terhadap
apa yang telah diberikan, kemuliaan diri dan baiknya usaha, serta membebaskan diri dari
penghambaan kepada makhluk dan mengharap pemberian mereka. Hal tersebut tidak berarti
bahwa jiwanya tidak berhasrat pada kemuliaan, tetapi yang dimaksudkan dengan qana’ah
ialah, qana’ah pada hal-hal keduniaan setelah ia menempuh usaha, jauh dari kebakhilan,
kerakusan, dan dari mengorbankan rasa malunya.
Maksud dari cita-cita yang tinggi adalah menganggap kecil apa yang bukan akhir dari
perkara-perkara yang mulia. Sedangkan cita-cita yang rendah, yaitu sebaliknya dari hal itu, ia
lebih mengutamakan sesuatu yang tidak berguna, ridha dengan kehinaan, dan tidak
menggapai perkara-perkara yang mulia. Iman kepada qadar membawa pelakunya kepada
Orang yang beriman kepada qadar, ia akan bersungguh-sungguh dalam berbagai
urusannya, memanfaatkan peluang yang datang kepadanya, dan sangat menginginkan segala
kebaikan, baik akhirat maupun dunia. Sebab, iman kepada qadar mendorong kepada hal itu,
dan sama sekali tidak mendorong kepada kemalasan dan sedikit beramal.
Bahkan, keimanan ini memiliki pengaruh yang besar dalam mendorong para tokoh
untuk melakukan pekerjaan besar, yang mereka menduga sebelumnya bahwa kemampuan
mereka dan berbagai faktor yang mereka miliki pada saat itu tidak cukup untuk
menggapainya.
Iman kepada qadar akan membawa kepada keadilan dalam segala keadaan, sebab
manusia dalam kehidupan dunia ini mengalami keadaan bermacam-macam.
Orang-orang yang beriman kepada qadar menerima sesuatu yang menggembirakan dan
menyenangkan dengan sikap menerima, bersyukur kepada Allah atasnya, dan menjadikannya
sebagai sarana atas berbagai urusan akhirat dan dunia. Lalu, dengan melakukan hal tersebut,
mereka mendapatkan, berbagai kebaikan dan keberkahan, yang semakin melipatgandakan
kegembiraan mereka. Mereka menerima hal-hal yang tidak disenangi dengan keridhaan,
mencari pahala, bersabar, menghadapi apa yang dapat mereka hadapi, meringankan apa yang
dapat mereka ringankan, dan dengan kesabaran yang baik terhadap apa yang harus mereka
bersabar terhadapnya. Sehingga mereka, dengan sebab itu, akan mendapatkan berbagai
kebaikan yang besar yang dapat menghilangkan hal-hal yang tidak disukai, dan digantikan
oleh kegembiraan dan harapan yang baik.
Iman kepada qadar dapat menyembuhkan banyak penyakit yang menjangkiti
masyarakat, di mana penyakit itu telah menanamkan kedengkian di antara mereka, misalnya
hasad yang hina. Orang yang beriman kepada qadar tidak dengki kepada manusia atas
karunia yang Allah berikan kepada mereka, karena keimanan-nya bahwa Allah-lah yang
memberi dan menentukan rizki mereka. Dia memberikan dan menghalangi dari siapa yang
Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita
dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah
tersebut antara lain:
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia
akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri.
Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan
ujian. Firman Allah :
Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila
ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. ” ( QS.
An-Nahl ayat 53).
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan,
ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun
merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan
berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah.
Firman Allah SWT:
Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu
menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja,
tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar
senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firman
Allah:
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
d. Jiwanya Tenang
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa
dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah
kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia
bersabar dan berusaha lagi. Allah SWT berfirman :
Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi
diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam
sorga-Ku. ( QS. Al-Fajr ayat 27-30)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan dia atas adalah, bahwasanya hari akhir itu hanya Allah SWT
yang mengetahuinya. Rasulluwloh saja yang di sebut sebut kekasih Allah swt saja tidak
mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu. Kita sebagai umat manusia hanya bias meyakini
bahwa hari akhir itu benar benar ada, dan kelak akan terjadi. Sebagaimana yang telat
terpaparkan oleh beberapa hadist dan dali-dalil diatas.
Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak mudah putus asa,
sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya
dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim,sesuai dengan sifatnya
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.Oleh karena itu,jika kita tertimpa musibah maka
ia akan bersabar,sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,sebaliknya baik
menurut kita belum tentu baik menurut Allah.Karena dalam kaitan dengan takdir ini
seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha
sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari Allah.
B. Saran
Kita sebagai manusia hanya berusaha menjadi yang terbaik, agar apabila datang waktunya
hari akhir, kita sebagai umat muslim telah memiliki bekal untuk menolong diri kita sendiri
pada hari akhir, tanda tanda hari akhir sudah sudah terlihat jelas, marilah kita dekatkan diri
kita kepada Allah swt, dan perbaiki semua sikap kita menjadi lebih baik dan berakhlak .
D. Daftar Pustaka
https://rohissmpn14depok.wordpress.com/kbm-pai/iman-kepada-qada-dan-qadar/
https://www.google.co.id
https://www.wikipedia.org/wiki/Hari_akhir
http://beritaislamimasakini.com/qadha-dan-qadhar.htm#
http://www.salaf.web.id
http://hadiis.wordpress.com/2012/03/21/nama-nama-neraka-dan-penghuninya/
http://futurerudi.blogspot.com/2011/12/
http://www.ricostrada.com/spiritual/
http://aslamiyah.abatasa.com/post/detail/17484