Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”IMAN KEPADA HARI AKHIR & QADA DAN QADAR”.

Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan
bapak-ibu guru yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.


DAFTAR ISI

Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................
…………......2
Daftar Isi 3

BAB I | PEDAHULUAN 5

LATAR BELAKANG 5

Rumusan Masalah 6
Tujuan Penulisan Makalah 7
BAB II | PEMBAHASAN 8

IMAN KEPADA HARI AKHIR 8

Pengertian Hari Akhir 8

Macam-Macam Hari Akhir 8


Dalil-Dalil Tentang Hari Akhir 9
Tanda-tanda Hari Akhir 10
Tahapan-Tahapan Hari Akhir 12
Surga dan Neraka 13
Fungsi Beriman Kepada Hari Akhir 16
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir 17

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR 18

Pengertian Qadha dan Qadar 18


Macam-Macam Takdir 19
Fungsi Beriman kepada Qadha dan Qadar 20
Ciri-ciri orang Yang Beriman Kepada Qadha dan Qadar 21
Hikmah Beriman Kepada Qadha dan Qadar 23
BAB III | PENUTUP....................................................................................................25
Kesimpulan 25
Saran 25
Pertanyaan 26
Daftar Pustaka 26
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah berjudul “mengetahui hari akhir” ini ditulis, pertama karena tidak mudah
menyatukan dan menyusun data yang diperoleh dari sumber yang berbeda seperti dari
buku dan website tertentu, serta melakukan penggabungan dalam setiap materi untuk
menjadi satu. Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang tanda-
tanda,proses dan kehidupan selanjutnya setelah hari akhir. juga berusaha memaparkan dalil
dalil yang bersangkutan dengan hari akhir dan juga kehidupan yang selanjutnya. dan
haruskah kita para manusia percaya akan adanya hari akhir, serta sejauh manakah pengaruh
atau dampak mereka setelah membaca dalil dalil yang telah dipaparkan pada makalah ini.
            Hasil dari sumber yang telah dibaca, bahwa hari akhir itu sangat menyeramkan, dan
dapat menghancurkan seluruh isi dunia dengan sekejap,tak ada seorangpun yang dapat
menghindarinya.
Jadi untuk hal dasar, sekiranya kita harus mengetahui, mengenal dan memahami terlebih
dahulu apakah hari akhir itu, sehingga dengan demikian kita dapat mengimaninya dengan
baik dan tidak ragu akan kebenaran yang akan terjadi nanti. marilah kita mempelajari
tentang hari akhir. Karena jika kita tidak mengenal dan tau apakah dan bagaimanakah
sebenarnya hari akhir dan kehidupan selanjutnya itu, kita akan mengetahui apa yang bisa
kita lakukan agar ketika hari akhir datang kita sudah mempunyai bekal untuk melindungi diri
masing masing. kita sudah mempunyai bekal untuk melindungi diri masing masing.
            Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah  bahwa hakikat warna-warni
kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam kitab
“Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang
mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah
SWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita.
Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah
melanda bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal
keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak
pernah mengenal kata frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-
apa yang telah diberikan Allah SWT.
            Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai
ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak
adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-
lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita
tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni
Surga.
            Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir
adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk.
Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya
keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap
muslim terkait masalah takdir ini.
Baiklah, langsung saja mari kita menambah wawasan serta pengetahuan kita
tentang hari akhir dan kehidupan selanjutnya, agar kita dapat menyiapkan,apa yang menjadi
bekal kita nanti. dengan membaca makalah ini, dan dengan sebelumnya mengucapkan
bismilahirohmanirrohim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Iman kepada hari akhir ?
2. Apa tanda – tanda terjadinya hari kiamat ?
3. Peristiwa apa yang terjadi setelah hari kiamat ?
4. Apa fungsi Iman kepada hari akhir?
5. Apa hikmah Iman kepada hari akhir ?
6. Apa yang dimaksud dengan Qadha dan Qadar?

7. Takdir dibagi menjadi berapa macam?


8. Apa fungsi beriman kepada qada’dan qadar Allah SWT?

9. Bagaimana ciri – ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar?

10. Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Menambah wawasan keagamaan khusunya tentang iman kepada hari akhir.
2. Mengetahui tanda-tanda kiamat
3. Cara mempersiapkan bekal untuk akhirat
4. Untuk memahami iman kepada qada’ dan qadar
5. Untuk memahami dan mengetahui macam-macam takdir
6. Untuk memahami fungsi iman kepada qada’ dan qadar
7. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar
8. Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar
BAB II
PEMBAHASAN
IMAN KEPADA HARI AKHIR

1. Pengertian Hari Akhir

Hari akhir atau hari kiamat adalah suatu peristiwa luar biasa yang pasti akan terjadi dimana
seluruh makhluk, termasuk manusia yang pernah hidup di muka bumi akan dimatikan,
kemudian hidup dan dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungan dan
pembalasan atas segala amal yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia.

2. Macam-macam Hari Akhir

Ada dua macam kiamat, yaitu sebagai berikut:

1) Kiamat Sugra ( kiamat kecil )


Yaitu kehancuran, kematian, atau berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang
bernyawa. Firman Allah SWT dalam surat Ar-Rahman ayat 26-27 :
Artinya : “Semua yang ada di bumi akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
2) Kiamat Kubra ( kiamat besar )
Yaitu peristiwa besar atau hancur binasanya alam semesta beserta isinya ( makhluk )
sebagai awal dimulainya kehidupan akhirat. Kiamat pasti terjadi, tetapi tidak seorang
pun mengetahui waktu terjadinya kiamat, termasuk para nabi dan rasul-Nya karena
kiamat itu didatangkan secara tiba-tiba dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 187 :
Artinya : “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat,”Bilakah
terjadinya?” Katakanlah,”Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada
sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia. Kiamat itu amat berat ( bagi makhluk ) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu
tidak akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba.”

3. Dalil-Dalil Tentang Hari Akhir

Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini dengan teguh apa yang diberitakan olehAllah
dalam kitabNya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya
terkaitdengan peristiwa yang terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat
kubur danseterusnya sampai surga dan neraka.
Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman. Didalam
al-Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering digandengkan
dengan beriman kepada Allah karena orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak
mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak akan
beramal, orang beramal karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada ketakutan
terhadap azab di Hariakhir, jika dia tidak beriman kepadanya maka dia seperti orang-orang
yang disebutkan oleh Allah dalam firmanNya,
³Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati
dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa,dan mereka sekali-
kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga
saja.”
(Al-Jatsiyah: 24).
 Ada beberapa dalil yang menjelaskan bahwa hari akhir itu benar benar ada, diantaranya :
 Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan sungguh, (hari) pembalasan
pasti benar. (QS. Adz-dzariyyat: 5-6)
 Sesungguhnya hari kiamat benar-benar akan datang tidak ada keraguan di dalamnya.
(QS.Ghafir: 59)
 Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau
kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya
sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu tidak berguna lagi iman orang yang belum beriman
sebelum itu, atu berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah,
“Tunggulah! Kamipun Menunggu. (QS. Al-An’am:158)
 Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit)
telah dekat,..(QS. Al-Anbiya:96-97)
 Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas. (QS. Ad-
Dukhan: 10)
 Wahai Manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh guncangan (hari) kiamat itu
adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.  (QS. Al-Hajj:1)
 Dan beberapa hadist yang menjelaskan adanya hari kiamat, yaitu :
 Seorang Arab Badui bertanya, “Kapankah tibanya kiamat?” Nabi Saw lalu menjawab,
“Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Orang itu bertanya lagi,
“Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “Apabila
perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah
kiamat.” (HR. Bukhari)
 Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam
yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi
kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir,
dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud)
 Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah
berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)
 Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, “Alangkah
baiknya sekiranya aku di tempat orang ini.” (Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin
hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya). (HR Bukhari)
 Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut :
“Allah, Allah.” (HR. Muslim)
 Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya
dan ayahnya. (HR. Bukhari)

4. Tanda-Tanda Hari Akhir

kiamat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat syugra (kecil) dan kiamat kubra(besar).

a) Tanda-tanda shugra (kecil), yang sebagian di antaranya sudah tampak dalam kehidupan
sekarang ini:

 Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum Muslim.
 Jumlah ulama (ahli agama) yang sesungguhnya semakin sedikit, sebaliknya banyak
orang bodoh yang mengaku ulama dan menyesatkan umat.
 Perzinahan dilakukan terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di
masyarakat luas.
 Begitu pula mabuk-mabukan yang banyak dilakukan seolah bukan perbuatan yang
diharamkan.
 Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah
tidak malu lagi berpakaian setengah telanjang.
 Banyak wanita yang berdandan/berpenampilan seperti pria, begitu juga sebaliknya.
 Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak halal serta
maraknya praktek riba.
 Para orangtua menjadi budak dan diperlakukan sewenang-wenang oleh anak-
anaknya.
 Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam.
 sering terjadi bencana alam, pembunuhan, dan peperangan.
 Banyaknya perceraian.
 Bermewah-mewah dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit, serta
saling membanggakan keindahan masjid.
b)      Tanda-tanda kubra (besar)
 Waktu berputar semakin cepat, sehingga setahun terasa sebulan, sebulan terasa
seminggu.
 Matahari terbit di sebelah barat.
 Keluarnya Dajjal, yaitu sosok pembohong yang menutupi kebenaran.
 Adanya Ya’juj dan Ma’juj, yaitu segolongan umat manusia yang mempunyai
kekuatan besar dan berpikiran sesat.
 Turunnya Imam Mahdi ke dunia untuk meluruskan syari’at Islam dan menghidupkan
sunnah-sunnah Rasulullah saw.
 Turunnya Nabi Isa as. dari langit yang akan memperjuangkan kebenaran bersama
Imam Mahdi. Dialah yang menumpas Dajjal serta mengajak umat manusia
mengesakan Allah swt dan menyambah-Nya.
 Hilangnya Al Quran dari mashaf san hati umat manusia hingga hilang pedoman.
Tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda
besar, serta sebagiannya sudah terjadi. Jika tanda-tanda besar muncul telah muncul satu,
maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya, yaitu yang pertama kali muncul adalah
terbitnya matahari dari barat. Demikianlah kita sebagai umat manusia hendaknya
mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan  taat dan takwa kepada Allah swt, karena
bagaimanapun juga tanda-tanda kecil datangnya kiamat telah banyak terjadi dan itu semua
sebagai peringatan agar manusia sadar dan bertaubat.
5. Tahapan-Tahapan Hari Akhir
1. Nafkhotan : yakni peniupan 2 kali sangkakala,oleh malaikat israfil.tiupan
pertama,semua makhluk dimatikan oleh Allah SWT,dan yg kedua dihidupkan
kembali Oleh Allah SWT.selisih waktunya 40 puluh (entah hari ,bulan atau tahun)
2. Ba’ats : hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk
mempertanggungjawabkan amal perbuatannya
3. Hasyar : hari dikumpulkan nya manusia dipadang mahsyar untuk diadili,semua
manusia pada saat itu sangat payah,karena matahari di dekatkan kepada
manusia,dan manusia dibanjiri keringat,namun Allah akan memberi pertolongan
kepada 7 golongan,yang sudah dijelaskan di episode sebelumnya
4. Syafaat Udma : pertolongan oleh Nabi Muhammad SAW,untuk menyelamatkan
orang yg ahli surga,agar segera dimasukan ke tempat penuh kelezatan,dan
diringankan dosanya
5. Hisab : perhitungan amal baik dan buruk pada saat didunia,semua bibir
terkunci,hanya anggota tubuh yg berasaksi
6. Mizan : penimbangan amal dan dosa
7. Ita-ul kitab : pemberian buku catatan amal manusia
8. Haudl (telaga) : setiapa nabi memiliki telaga untuk memberi minum
umatnya,hanya ahli surga saja yg diizinkan.
9. shirotol mustagim : jembatan membentang diatas neraka,permukaan titian nya
sangat tipis dan tajam,dan lebih tipis dari rambut,untuk melewati jembatan
ini,sesuai dengan amal kita, ada yg melewati dengan secepat
kilat,angin,terbang,berlari,dll.
10. surga dan neraka : surga penuh dengan rahmat,sedangkan neraka penuh dengan
siksa.

Surga dan Neraka

Surga
Surga adalah sebuah tempat yang indah dan nyaman dan diluar fantasi manusia di akhirat
sebagai imbalan bagi mereka yang betul-betul patuh dan taat terhadap Allah Swt, dan juga
untuk mereka yang dikehendaki Allah untuk masuk kedalanNYA
Adapun macam macam surga sebagai berikut :
1. Surga Firdaus
Dijadikan dari emas yang merah.Dalam Al-Mukminun :1-11, dijelaskan bahwa surga ini
untuk orang-orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia, aktif
menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan
memelihara sholatnya.
2. Surga ‘Adn
Diciptakan dari intan putih. Penghuninya yaitu orang yang bertakwa kepada Allah (An
Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal saleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik
(Fathir:32-33), sabar, menginfakkan hartanya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan
(Ar Ra’ad :22-23).
3. Surga Naim
Dijadikan dari perak putih. Diperuntukkan bagi orang yang benar-benar bertakwa kepada
Allah dan beramal saleh (Al Qalam : 34, Luqman : 8, Yunus : 9, dan Al-Haj : 56).
 4. Surga Ma’wa
Diciptakan dari jamrud hijau. Adalah tempat orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An
Najm:15), beramal saleh (As Sajdah : 19) serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan
hawa nafsunya (An Naziat : 40-41).
5. Surga Darussalam
Diciptakan dari Yakut merah. Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan Islamnya,
memperhatikan ayat-ayat Allah, serta beramal Saleh (Al An’am : 27).
6. Surga Darul Muqamah
Diciptakan dari permata putih. Dihuni oleh orang-orang yang kuat iman Islamnya, banyak
berbuat kebajikan, dan jarang berbuat kesalahan.
7. Surga Al-Maqamul Amin
Diciptakan dari permata putih. Kediaman orang-orang yang bertakwa (Ad dukhan : 51).
8. Surga Khuldi
Diciptakan dari marjan merah dan kuning. Dihuni oleh orang-orang yang taat menjalankan
perintah Allah dan menjauhi segala larangannya (Al Furqaan:15).
Jarak antara tingkatan surga yang satu dengan yang lainnya diterangkan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri : “Surga itu terdiri dari seratus tingkat. Antara tingkat
yang satu dengan yang lainnya berjarak seperti antara Bumi dan langit. Dan tingkatan
tertinggi adalah surga Firdaus.”.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., surga memiliki 8 pitu dari emas
yang ditaburi mutiara. Pintu-pintu tersebut adalah :
1. Pintu untuk para Nabi, Rasul, syuhada, dan dermawan.
2. Pintu bagi orang-orang yang mendirikan sholat dengan menyempurnakan syarar
rukunnya dan wudhunya.
3. Pintu buat orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan kebersihan jiwa.
4. Pintu untuk orang-orang yangmemerintah kebaikan dan melarang kemungkaran.
5. Pintu orang-orang yang mencegah hawa nafsu dan kesyahwatan.
6. Pintu buat orang-orang yang menunaikan ibadah Haji dan umrah.
7. Pintu bagi para ahli Jihad (berjuang menegakkan agama Allah)
8. Pintu bagi orang-orang yang bertakwa, berbakti kepada orangtua, dan menyambung tali
persaudaraan.
Neraka
Neraka adalah tempat penyiksaan bagi mahluk Allah yang membangkang. Mereka adalah
orang-orang yang membangkang terhadap syariat Allah dan mengingkari Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.tempat untuk para Pendosa yang harus menerima azab karena
perbuatannya didunia yang banyak melakukan kesalahan dan dosa.
Adapun beberapa neraka yang di bedakan sesuai pertimbangannya, yaitu :
 
1. Neraka Jahanam
Disediakan untuk para pengikut syaithan. Pengikut syaithan kebanyakan para wanita,
mengapa demikian? karena dalam diri seorang wanita terdapat roh-roh syaithan.
Syaithan bentuknya yaitu seperti:
Ucapan para dukun, peramal & Hawa nafsu
2. Neraka Syair
Disediakan untuk orang-orang kafir terhadap akherat (tidak percaya), juga untuk orang yang
seneng bila mendapat rezeki dan marah ketika susah memperoleh rezeki.
3. Neraka Shaqor
Disediakan untuk orang yang tidak melaksanakan sholat, tidak mau memberi makan orang
miskin, tukang gossip dll.
4. Neraka Jahim
Disediakan untuk mereka yang menyembah berhala, thagut (harta & tahta), juga untuk
orang yang sesat.
5. Neraka Hutommah
Disediakan untuk para pengumpat & pencela.
6. Neraka Ladho
Disediakan untuk orang yang tidak beragama, menyimpan harta (kikir)
7. Neraka Hawiyah
Disediakan untuk orang yang ringan kebaikannya,
Semoga kita terhindar dari perbuatan yang akan menjerumuskan kita ke dalam neraka.
Ya Rabb tunjukilah kmai jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan(pula
jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah :6-7).

6. Fungsi Beriman Kepada Hari Akhir


1. Menjadikan sesorang lebih meyakini adanya kehidupan berikutnya (kebangkitan).
2. Meyakini bagian-bagian dari peristiwa hari akhir, seperti adanya hisab (perhitungan),
mizan (tibangan amal), surga dan neraka sebagai konsekuensi sebagai manusia untuk
mempertanggung jawabkan semua perbuatan-perbuatanyya selama hidup di dunia.
3. Memberi dorongan untuk bersikap disiplin, taat, dan patuh menjalankan perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya serta takut terhadap azab Allah.
4. Mendorong untuk selalu berbuat baik (beramal saleh) karena semua amal perbuatan
manusia selama hidup di dunia akan nemdapatkan balasan.
5. Iman kepada hari akhir akan memiliki nilai positif bagi hidup dan kehidupan manusia
di duinia melalui kesadarannya untuk beperilaku sebagai berikut:
a. Selalu bertindak hati-hati dengan mendasarkan kesadaran yang tinggi dan iman
yang baik sesuai dengan ajaran Islam.
b. Selalu berdisiplin dan mematuhi ajaran agama Allah, karena mengrtahui segala
prerbuatan akan selalu dipantau , dicatat, dan diperhitungkan pada pengadilan
akhirat kelak.
c. Memiliki pandangan hidup optimis dan raja atau penuh pengharapan bahhwa
kelak Allah pasti akan memberi balasan yang setimpal atas perbuatan manusia
sesuai dengan janji-Nya.
d. Memiliki dorongan untuk merasakan kenikmatan dan merasakan siksaan.
Adanya gambaran surga dan neraka akan membuatnya selalu ingin
melaksanakan kebaikan dan tidak melaksanakan dosa dan kemaksiatan.[i]
e. Menyadarkan manusia dari sifat lupa diri terhadap kesenangan dunia dan
berusaha menyelaraskan kebutuhan dunuaiwi dan ukhrawi.
f. Menghilangkan sifat egois dan berusaha memupuk sifat sosial agamis, yakni
mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau berbuat
demi kemaslahatan teman.

7.Hikmah Beriman Kepada hari Akhir


1Memperoleh ketentraman dan ketenangan
2. Memperoleh keyakinan bahwa Allah SWT akan membalas segala perbuatan manusia,
baik maupun buruk
3. Berperilaku baik
4. Berani dalam membela kebenaran dan rela berkorban
5. Tidak iri terhadap kenikmatan orang lain
6. Terhindar dari sifat tamak, rakus dan kikir
IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

1. Pengertian Qadha dan Qadar

Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan
dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qada’ menurut bahasa artinya Ketetapan.
Qada’artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Azali
Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk. Sedangkan
Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai
dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qada’ dan Qadar dalam
keseharian sering kita sebut dengan takdir.  Jadi, Iman kepa qada’ dan qadar adalah percaya
sepenuh hati bahwa sesuatu yang terjadi, sedang terjadi, akan terjadi di alam raya ini,
semuangnya telah ditentukan Allah SWT sejak jaman azali. Iman kepada qada’ dan qadar
termasuk rukun iman yang keenam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Iman adalah
kamu percaya kepada allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu
percaya kepada takdir baik maupun buruk.” (HR. Muslim)
Dan sabda Rasullullah SAW yang artinya : “Malaikat akan mendatangi nuthfah yang telah
menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat puluh lima malam seraya berkata;
‘Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau bahagia? ‘ Maka ditetapkanlah (salah satu
dari) keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya lagi; ‘Ya Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-
laki ataukah perempuan? ‘ Maka ditetapkanlah antara salah satu dari keduanya, ditetapkan
pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya. Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat
tanpa ditambah ataupun dikurangi lagi.” (HR. Muslim)
Allah berfirman :
 Artinya : “Tiadalah suatu bencana menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu,
melainkan dahulu sudah tersurat dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-
Hadiid:22) 

2. Macam-macam Takdir

Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakni:


a. Takdir Mu’allaq
            Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang memungkinkan
dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia. Allah berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu  kaum sehingga mereka
itu mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11)
Contoh :
1) Miskin bisa jadi kaya, lantaran bekerja keras
Allah berfirman :
Artinya : “Dan katakanlah(hai Muhammad) : Bekerjalah kamu semua, maka Allah dan
Rasulnya serta orang mukmin akan melihat hasil pekerjaanmu.’ (At- Taubah ayat 105)
2) Bodoh Menjadi Pintar , lantaran mau belajar giat
Rasullulah SAW bersabda yang artinya : “Belajarlah kamu sekalian, ajarkanlah
bertawakal kamu kepada guru, serta lemah lembutlah kamu kepada murid.” (H.R.
Tabrani)
3) Orang sakit bisa menjadi sembuh, lantaran berobat dan berdoa
Allah berfirman :
 Artinya : “Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan
permohonanmu.”  (Al-Mu’minun ayat 60)
b. Taqdir Mubram
            Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan
kejadiannya. Contohnya nasib manusia, lahir, kematian, jodoh, rizkinya, dan terjadinya
kiamat dan sebagainya. Qada’ & qadar Allah SWT yang berhubungan dengan nasib
manusia adalah rahasia Allah SWT, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Manusia
diperintahkan mengetahui qada’dan qadarnya melalui usaha dan ikhtiar. Kapan manusia
lahir, bagaimana statusnya sosialnya, bagaimana rizkinya ,siapa anak istrinya,dan
kapanya meninggalnya,adalah rahasia Allah SWT. Jalan hidup manusia seperti itu sudah
ditetapkan sejak zaman azali yaitu masa sebelum terjadinya sesuatu atau massa yang
tidak bermulaan. Tidak seorang pun yang mengetahuinya.

3. Fungsi Beriman Kepada Qadha dan Qadar

Beriman kepada qada’dan qadar mempunyai fungsi penting bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Diantaranya:
a) Mempunyai semangat ikhtiar
Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh kesungguhan dan
keyakinan akan hasil yang baik bagi dirinya. Dengan pemahaman seperti itulah ,seorang
murid akan bekerja keras agar biasa sukses, pedagang akan hidup hemat agar usahanya
berkembang, dan sebagainya. Allah SWT berfirman :
 Artinya:“ Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang usahakannya. Dan
sesungguhnya  usahanya itu kelak akan diperlihatkan(kepadanya).”(Q.S.An-Najm, 39-40)
b) Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan
     Dengan Percaya qada’ dan qadar , manusia akan sadar bahwa kehidupan adalah ujian
– ujian yang harus dilalui dengan sabar. Sabar adalah sikap mental yang teguh
pendirian,berani menghadapi tantangan,tahan uji,dan tidak menyerah pada kesulitan.
Teguh pendirian berarti tidak mudah goyah dalam memagang prisip atau pedoman
hidup,berani menghadapi tantangan berarti berani menghadapi cobaan, penderitaan,
kesakitan dan kesensaraan.
      Cobaan harus dihadapi dengan tenang, dipikir dengan jernih, dicari jalan keluarnya
tampa menyerah pada kesulitan,dan akhirnya diserahkan kepada Allah SWT. Allah SWT
berfirman:
 Artinya: Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan,
’’kami telah beriman, ”dan mereka tidak di uji” (Q.S.AL-Ankabut,29:2)
c) Sabar bahwa cobaan adalah qada’dan qadar dari Allah SWT
         Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah milik Allah SWT dan suatu saat
akan kembali kepada Allah SWT. Firman Allah SWT :
 
Artinya:“Yaitu orang-orang apabila ditimpa musibah,mereka berkata’Inna’lilliahi wa inna
ilaihi rajiun’.(Q.S. Albaqarah,2:156)
d)Tawakal
            Tawakal menurut bahasa artinya bersandar atau berserah diri. Dalam istilah
agama, tawakal artinya berserah dirisepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi
atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan atau usaha.  Menurut Imam Al-Ghazali,
tawakal artinya menyandarkan diri kepada Allah SWT dalam menghadapi setiap
kepentingan. Dalam hal ini, tawakal kepada Allah SWT bkan berarti penyandaran diri
kepada Allah SWT secara mutlak, melaikan penyandaran diri yang haras didahului
dengan kerja keras dalam berikhtiar berdasarkan kemampuan maksimal.
4. Ciri-Ciri orang yang Beriman Kepada Qadha dan Qadar

a. Qana’ah dan Kemuliaan Diri


           Seseorang yang beriman kepada qadar mengetahui bahwa rizkinya telah
tertuliskan, dan bahwa ia tidak akan meninggal sebelum ia menerima sepenuhnya, juga
bahwa rizki itu tidak akan dicapai oleh semangatnya orang yang sangat berhasrat dan
tidak dapat dicegah oleh kedengkian orang yang dengki. Ia pun mengetahui bahwa
seorang makhluk sebesar apa pun usahanya dalam memperoleh ataupun mencegahnya
dari dirinya, maka ia tidak akan mampu, kecuali apa yang telah Allah tetapkan baginya.
Dari sini muncullah qana’ah terhadap apa yang telah diberikan, kemuliaan diri dan
baiknya usaha, serta membebaskan diri dari penghambaan kepada makhluk dan
mengharap pemberian mereka. Hal tersebut tidak berarti bahwa jiwanya tidak berhasrat
pada kemuliaan, tetapi yang dimaksudkan dengan qana’ah ialah, qana’ah pada hal-hal
keduniaan setelah ia menempuh usaha, jauh dari kebakhilan, kerakusan, dan dari
mengorbankan rasa malunya.
b. Cita-Cita Yang Tinggi
            Maksud dari cita-cita yang tinggi adalah menganggap kecil apa yang bukan akhir
dari perkara-perkara yang mulia. Sedangkan cita-cita yang rendah, yaitu sebaliknya dari
hal itu, ia lebih mengutamakan sesuatu yang tidak berguna, ridha dengan kehinaan, dan
tidak menggapai perkara-perkara yang mulia. Iman kepada qadar membawa pelakunya
kepada kemauan yang tinggi dan menjauhkan mereka dari kemalasan, berpangku
tangan, dan pasrah kepada takdir.
c. Bertekad dan Bersungguh-Sungguh dalam Berbagai Hal
            Orang yang beriman kepada qadar, ia akan bersungguh-sungguh dalam berbagai
urusannya, memanfaatkan peluang yang datang kepadanya, dan sangat menginginkan
segala kebaikan, baik akhirat maupun dunia. Sebab, iman kepada qadar mendorong
kepada hal itu, dan sama sekali tidak mendorong kepada kemalasan dan sedikit beramal.
            Bahkan, keimanan ini memiliki pengaruh yang besar dalam mendorong para
tokoh untuk melakukan pekerjaan besar, yang mereka menduga sebelumnya bahwa
kemampuan mereka dan berbagai faktor yang mereka miliki pada saat itu tidak cukup
untuk menggapainya.
d. Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah
            Iman kepada qadar akan membawa kepada keadilan dalam segala keadaan,
sebab manusia dalam kehidupan dunia ini mengalami keadaan bermacam-macam.
Orang-orang yang beriman kepada qadar menerima sesuatu yang menggembirakan dan
menyenangkan dengan sikap menerima, bersyukur kepada Allah atasnya, dan
menjadikannya sebagai sarana atas berbagai urusan akhirat dan dunia. Lalu, dengan
melakukan hal tersebut, mereka mendapatkan, berbagai kebaikan dan keberkahan, yang
semakin melipatgandakan kegembiraan mereka. Mereka menerima hal-hal yang tidak
disenangi dengan keridhaan, mencari pahala, bersabar, menghadapi apa yang dapat
mereka hadapi, meringankan apa yang dapat mereka ringankan, dan dengan kesabaran
yang baik terhadap apa yang harus mereka bersabar terhadapnya. Sehingga mereka,
dengan sebab itu, akan mendapatkan berbagai kebaikan yang besar yang dapat
menghilangkan hal-hal yang tidak disukai, dan digantikan oleh kegembiraan dan harapan
yang baik.
e. Selamat Dari Kedengkian dan Penentangan
            Iman kepada qadar dapat menyembuhkan banyak penyakit yang menjangkiti
masyarakat, di mana penyakit itu telah menanamkan kedengkian di antara mereka,
misalnya hasad yang hina. Orang yang beriman kepada qadar tidak dengki kepada
manusia atas karunia yang Allah berikan kepada mereka, karena keimanan-nya bahwa
Allah-lah yang memberi dan menentukan rizki mereka. Dia memberikan dan
menghalangi dari siapa yang dikehendaki-Nya, sebagai ujian. Apabila dia dengki kepada
selainnya, berarti dia menentang ketentuan Allah. Jika seseorang beriman kepada qadar,
maka dia akan selamat dari kedengkian, selamat dari penentangan terhadap hukum-
hukum Allah yang bersifat syar’i (syari’at) dan ketentuan-ketentuan-Nya yang bersifat
kauni (sunnatullah), serta menyerahkan segala urusannya kepada Allah semata.

5. Hikmah Beriman Kepada Qadha dan Qadar

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita
dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Hikmah tersebut antara lain:
a. Banyak Bersyukur dan Bersabar
       Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan,
maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus
disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut
merupakan ujian. Firman Allah :
 Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan
bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.
” ( QS. An-Nahl ayat 53).
b. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa
        Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh
keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil
usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia
mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu
sebenarnya adalah ketentuan Allah. Firman Allah SWT:
Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)
c. Bersifat Optimis dan Giat Bekerja
            Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang
tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang
begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha
dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan
keberhasilan itu. Firman Allah:
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
d. Jiwanya Tenang
          Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami ketenangan
jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah
kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal,
ia bersabar dan berusaha lagi. Allah SWT berfirman :
Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang
lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah
kedalam sorga-Ku. ( QS. Al-Fajr ayat 27-30)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan dia atas adalah, bahwasanya hari akhir itu
hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Rasulluwloh saja yang di sebut sebut kekasih
Allah swt saja tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu. Kita sebagai umat
manusia hanya bias meyakini bahwa hari akhir itu benar benar ada, dan kelak akan
terjadi. Sebagaimana yang telat terpaparkan oleh beberapa hadist dan dali-dalil diatas.
Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak mudah
putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah
takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang
muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.Oleh karena
itu,jika kita tertimpa musibah maka ia akan bersabar,sebab buruk menurut kita belum
tentu buruk menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut
Allah.Karena dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal
yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk
mencari takdir yang terbaik dari Allah.

B. Saran

Kita sebagai manusia hanya berusaha menjadi yang terbaik, agar apabila
datang waktunya hari akhir, kita sebagai umat muslim telah memiliki bekal untuk
menolong diri kita sendiri pada hari akhir, tanda tanda hari akhir sudah sudah terlihat
jelas, marilah kita dekatkan diri kita kepada Allah swt, dan perbaiki semua sikap kita
menjadi lebih baik dan berakhlak .
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-
hari.Oleh karena itu, penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan
takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan
Allah SWT.Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi
meningkatkan amal ibadah kita.Serta Kita harus senantiasa bersabar,berikhtiar dan
bertawakal dalam menghadapi takdir Allah.
C. Pertanyaan
1. apakah surga dan neraka hanya terbahas di agama islam saja ?
2. dan jika agama yang lain tahu surga dan neraka, apakah penggambarannya sama
seperti penggambaran didalam agama islam ?
3. siapakah Dajjal,   Ya’juj dan Ma’juj itu ? bagaimana penggambarannya ?
4. apakah semua orang akan merasakan kehadiran Dajjal ? bagaimana dengan
orang yang telah meninggal lebih awal ? apakah mereka terbebas dari bujuk rayu
Dajjal ?
5. Bagaimana pengaruh Qadha’ dan Qadar terhadap bertambahnya iman ?
6. Adakah sesuatu yang buruk dalam qadar Allah ?
Daftar Pustaka

https://rohissmpn14depok.wordpress.com/kbm-pai/iman-kepada-qada-dan-qadar/
https://www.google.co.id
https://www.wikipedia.org/wiki/Hari_akhir
http://beritaislamimasakini.com/qadha-dan-qadhar.htm#
http://www.salaf.web.id

http://hadiis.wordpress.com/2012/03/21/nama-nama-neraka-dan-penghuninya/
http://futurerudi.blogspot.com/2011/12/
http://www.ricostrada.com/spiritual/
http://aslamiyah.abatasa.com/post/detail/17484

Anda mungkin juga menyukai