Anda di halaman 1dari 17

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Disusun Oleh:

1. Dini Wahyu Ningrum


2. Shinta Agustina
3. Siti Aulia Syahputri
4. Sri Widya Narti
5. Ulvaniswa Fredlina
6. Vanessa Despa Adeliaputri

Guru Pembimbing: Muhammad Robi S.pd

SMK KESEHATAN HAR KAUSYAR

TP: 2022/2023

0
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah,Segala puji bagi Allah Swt.Tuhan semesta alam. Shalawat


serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga,para sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai saat ini,Aamiin.
Berkat limpahan rahmat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
mkalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran pendidika agama islam tentang "
iman kepada hari akhir".

Dalam pembuatan makalah ini kami berterima kasih kepada pak Robi selaku
guru PAI yang membimbing kami serta teman-teman yang telah membantu
menyelesaikan tugas makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan luas dan dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian. Kami menyadari bila dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu,kami sangat berterima
kasih apabila para pembaca berkenan menyampaikan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan pembuatan makalah dimasa depan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pematang Reba, 25 juli 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. PENGERTIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR...........................................3
B. Hari Akhir Menurut Ilmu Pengetahuan...........................................................5
C. Periode Hari Akhir...........................................................................................6
D. Tanda penghayatan iman kepada hari akhir....................................................8
E. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir................................10
F. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir.............................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. KESIMPULAN...........................................................................................13
B. SARAN.......................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perlukah bukti tentang adanya hari akhir? Kehidupan sesudah mati pasti
adanya. Bukankah makhluk yang termulia adalah makhluk yang berjiwa?
Bukankah yang termulia di antara mereka adalah yang memiliki kehendak dan
kebebasan memilih? Kemudian yang termulia dari kelompok ini adalah yang
mampu melihat jauh ke depan, serta mempertimbangkan dampak kehendak dan
pilihan-pilihannya. Demikian logika kita berkata. Dari sini pula jiwa manusia
memulai pertanyaan-pertanyaan baru. Sudahkah manusia melihat dan merasakan
akibat perbuatan-perbuatan mereka yang didasarkan oleh kehendak dan pilihan
mereka itu? Sudahkah yang berbuat baik memetik buah perbuatannya? Sudahkah
yang berbuat jahat menerima nista kejahatannya? Jelas tidak, atau belum, bahkan
alangkah banyak manusia-manusia baik yang teraniaya, dan sementara banyak
pula orang-orang jahat yang menikmati gemerlap dunia.

Karena itu, demi tegaknya keadilan, harus ada satu kehidupan baru ketika
semua pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna hasil-hasil perbuatan
yang didasarkan atas pilihan masing-masing. Itu sebabnya al-Qur’an menamai
hidup di akhirat sebagai al-hayat yang berarti “hidup yang sempurna” dan
kematian dinamainya wafat yang arti harfiahnya adalah “kesempurnaan.” Banyak
ayat al-Qur’an yang menjelaskan hakikat di atas, antara lain surat Taha ayat
15 “Sesungguhnya saat (hari kiamat) akan datang. Aku dengan sengaja
merahasiakan (waktu)-nya. Agar setiap jiwa diberi balasan (dan ganjaran) sesuai
hasil usahanya”.

Hari akhir pasti datang meskipun tidak ada satu pun makhluk yang
mengetahui waktu kedatangannya dengan pasti. Adanya hari akhir atau hari
kiamat telah dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan ia termasuk bagian rukun
iman. Sebagai umat Islam kita harus beriman kepada hari akhir atau hari kiamat.
Keimanan kepada hari akhir akan tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan

1
seseorang. Jika mengaku sebagai orang beriman, kita harus beriman kepada hari
akhir dan menerapkan keimanan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian iman kepada hari akhir?


2. Bagaimana hari akhir menurut ilmu pengetahuan?
3. Apa saja tanda-tanda hari akhir?
4. Apa saja nama-nama hari akhir?
5. Bagaimana tahapan-tahapan periode hari akhir?
6. Apa hikmah beriman kepada hari akhir?
7. Bagaimana perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir ini


adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada hari akhir.


2. Untuk mengetahui hari akhir menurut ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui tanda-tanda hari akhir.
4. Untuk mengetahui nama-nama hari akhir.
5. Untuk mengetahui tahapan periode hari akhir.
6. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada hari akhir.
7. Untuk mengetahui perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR

Hari akhir menurut bahasa artinya hari penghabisan dan juga disebut hari
pembalasan. Sedangkan menurut istilah, hari akhir adalah hari mulai hancurnya
alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah
Swt. Hari akhir juga disebut hari kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah Swt.
yang seadil-adilnya. Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh
hati, bahwa suatu saat dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur serta
manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan
tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku. Iman kepada hari akhir
merupakan salah satu rukun iman. Selain itu, iman kepada hari akhir termasuk
sendi-sendi keimanan yang sangat mendasar dalam akidah Islam. Seseorang yang
tidak mempercayai hari akhir tidak termasuk orang yang beriman. Oleh karena itu,
jika mengaku sebagai orang beriman, kita harus beriman kepada Allah, malaikat
Allah, kitab Allah, rasul Allah, dan qada serta qadar Allah.

Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada permulaan dan ada akhir. Beberapa
waktu yang lalu kita bertemu dan berkumpul dengan teman-teman sekelas, tetapi
suatu saat pasti akan berpisah. Saat ini kita selalu bersama ibu atau bapak dan
suatu saat, cepat atau lambat akan berpisah dengan mereka. Begitu juga kehidupan
di dunia ini, ada awal dan ada akhir. Kita tidak akan selamanya hidup di dunia.
Suatu saat kita akan meninggalkan dunia dan seluruh isinya. Hidup di dunia hanya
sementara bukan selamanya. Hidup di dunia bagaikan seseorang yang naik
kendaraan. Ada permulaan dan ada tujuan akhir. Agar selamat dalam perjalanan,
kita harus mematuhi aturan-aturan yang ada. Al-Qur’an merupakan pedoman bagi
manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Rambu-rambu yang ada dalam Al-
Qur’an harus ditaati jika seseorang ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat.

3
Selama hidup di dunia manusia harus mencari bekal sebanyak-banyaknya
agar tidak menyesal ketika sampai di tempat tujuan. Banyak orang yang merugi
karena mengira dunia adalah tujuan akhir sehingga mereka mengira kesuksesan di
dunia adalah segalanya. Mereka mengejar kehidupan di dunia dan melupakan
bahwa ada kehidupan setelah kehidupan di dunia. Kesalahan mengira bahwa
dunia adalah tujuan akhir juga dialami oleh umat terdahulu. Hal ini sebagaimana
dijelaskan dalam firman Allah Swt. yang berbunyi seperti berikut.
‫ُف‬
ِ ‫صح‬ُ ﴾١٨﴿ ‫ُف اُأْلولَ ٰى‬
ِ ‫﴾ ِإ َّن ٰهَ َذا لَفِي الصُّ ح‬١٧﴿ ‫﴾ َواآْل ِخ َرةُ خَ ْي ٌر َوَأ ْبقَ ٰى‬١٧﴿ ‫َواآْل ِخ َرةُ َخ ْي ٌر َوَأ ْبقَ ٰى‬
‫ِإ ْب َرا ِهي َم َو ُمو َس ٰى‬
Artinya: “Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan
dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya
ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan
Musa.” (Q.S. al-A’la: 16–19)

Ayat Al-Qur’an di atas menjelaskan bahwa orang-orang kafir memilih


kehidupan dunia yang tidak kekal. Mereka mengabaikan kehidupan akhirat yang
kekal. Suatu tindakan yang tidak patut ditiru oleh orang-orang beriman. Orang-
orang kafir yang memilih kehidupan dunia akan menyesal di akhirat kelak.
Mereka akan mendapat balasan yang sesuai dengan perbuatannya. Tidak ada
seorang pun yang mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari akhir. Bahkan,
Nabi Muhammad saw. juga tidak mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari
akhir. Waktu kedatangan hari akhir merupakan rahasia Allah Swt. Akan tetapi,
hari akhir pasti datang. Hal tersebut dapat diketahui dari ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan tentang hari akhir. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang hari akhir. Selain ayat Al-Qur’an, Anda juga dapat belajar menemukan
penjelasan hari akhir dalam hadis rasul-Nya. Waktu pasti kedatangan hari akhir
yang masih menjadi rahasia Allah Swt. hendaknya dapat mengantarkan manusia
agar senantiasa menjalankan perintah-Nya. Selain menjalankan perintah Allah
Swt., larangan-Nya juga harus dijauhi.

4
B. Hari Akhir Menurut Ilmu Pengetahuan
1. Hari Akhir Menurut Ilmu Geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu
menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah, yang ringan berada di
atas. Melalui proses evolusi yang lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi
batu, kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat
panas bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya
daya tarik matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari
matahari sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti
meteor (menyala atau hancur).
2. Hari Akhir Menurut Teori Fisika
Letak matahari kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi, namun sinar
matahari sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4
juta km, dan luas permukaannya 616 x 1.010 km = 622.160 km. Menurut ahli
fisika energi matahari dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori =
5853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta
derajat celcius. Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup
karena tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat
hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak
bergulung-gulung, air laut naik sehingga hancurlah bumi ini.
3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir
Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa telah diperlihatkan
peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini:
a. Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan di
hidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging
sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh.
b. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya
kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah Swt.
berfirman: “Panggillah! niscaya mereka datang kepadamu dengan
segera.” (Q.S. al-Baqarah: 260).
Kedua informasi di atas memang dijelaskan oleh al-Qur’an, tetapi bukan
merupakan berita langsung bahwa Hari Akhir akan datang, melainkan informasi

5
historis (sejarah) tentang peristiwa yang pernah terjadi dan menjadi bukti secara
indrawi bahwa kiamat pasti datang.

C. Periode Hari Akhir


Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk
Allah berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan
proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Yaumul Ba’ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah
hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh
makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.: “Pada hari ketika mereka
dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja
yang mereka telah kerjakan, dan Allah mengumpulkan semua amal perbuatan
mereka padahal mereka sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas segala
sesuatu.” (Q.S. al-Mujadalah: 6).
2. Yaumul Hasyr
Yaumul hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari
kuburnya masing-masing. Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas
yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: “Dan (ingatlah)
akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan
dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi: 47).
3. Yaumul Hisab dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan
di akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan
teliti. Ketika amalan mereka dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi.
Firman Allah Swt.: “Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing
menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr: 24).
Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi
kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang
ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.: “Dan Kami
letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari kiamat dan tidak seorang pun
dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu hanya seberat zarah pasti kami

6
berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S.
al-Anbiya’: 47).
4. As-Sirat
As-sirat adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga.
Mudah atau sulitnya melewati as-sirat itu tergantung kepada amal setiap manusia.
Rasulullah saw. bersabda: “Terbentanglah jembatan (as-sirat) itu di antara dua
tepi Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim).
5. Yaumul Jaza’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima
balasan Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan
amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah: “Pada hari itu tiap jiwa diberi
balasan dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan
pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S al-
Mukmin: 17).
6. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan
balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia
menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt.
pasti akan menerima balasan yang setara, yaitu berupa surga. Surga disediakan
Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya.
7. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan
perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada
ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan menerima balasan yang jahat pula.
Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan melalui firman
Allah Swt.: “Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan
air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan selain
dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar.” (Q.S. al-Gasyiyah: 4-7)

7
D. Tanda penghayatan iman kepada hari akhir

Manfaat beriman kepada hari akhir dan meyakini adanya hisab, mizan,
surga, dan neraka akan mempengaruhi sikap manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Sikap dan perbuatannya lebih bertanggungjawab dan penuh perhitungan.
Bukti nyata kepada hari akhir adalah bahwa segala tindakannya senantiasa
bertuju kepada hal-hal yg bersifat kebajikan dan menjauhi hal-hal yg jahat,
seperti menggangu ketenangan orang, merusak, menghina, dan kata-kata
yg digunakan menyakiti orang lain dan selalu menggunakan akal sebelum
berbuat. Tidak mudah tergoda dengan sesuatu hal yg terlihat
menguntungkan, tetapi sesungguhnya merugikan (QS: An Nisa/4: 77)
َ ْ ‫خَشي ًۚة َوَقا ُل ۟وا َ َرَّنبا ِلَم َكت ََبْتعَ َ ْلينَا ْٱلِقت ََالل‬
‫ولٓا‬šَ َۭ ْ ‫خَشي ِةٱ ِهَّللَأ ْوَأ َش َّد‬
َ ْ ‫اس َك‬ َ ‫يق ِّ ْنم ْهُم َي ْخ َشو َْنٱل َّن‬ َّ ‫ََأْلمت ََر َِإلى ٱ َِّلذ َين ِق َيل َل ْهُم ُكُّ ٓف ۟واَأي ِ َْدي ُ ْكم َوَأِق ُيم ۟واٱلصَّ َ ٰلو َة َو َءا ُت ۟وا‬
ٌ ۭ ‫ٱلزَ ٰكو َة َفلَّام ُ ِكت َبعَ َل ِيْه ُم ْٱلِقتَالُ ِإَذا َف ِر‬
‫ون َفِتياًل‬ َ ْ ‫خَيْرٌ ِّ َلم ِنٱ ََّتق ٰى َواَل ُت‬
َ ‫ظل ُم‬ ۭ ‫ٱلديا َ ِقل ۭيلٌ َوٱل َْء ِاخ َر ُة‬ َ‫يب ُق ْل ٰ َ َمتعُ ُّ ْن‬
ٍۗ ۢ ‫َأ َّخْر َتنٓا َِإل ٰٓىَأ َ ۢج ٍل َق ِر‬
 77. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka
[317] : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan
tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-
tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia
(musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu
takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan
berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban
berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah
: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk
orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun

2. Orang yg beriman kepada hari akhir, akan bersikap optimis, lebih luas harapannya, dan lebih
panjang akalnya. Ciri orang yg meyakini hari akhir akan melahirkan sikap positif, harapan
hidup, nilai juangnya tinggi, dan tawakal kepada hari Allah SWT. Ini karena keyakinan hidup
di akhirat kelak  (QS: Saba’ /34:8)
‫اللا ْلَبِع ِيد‬
ِ ‫الض‬ ِ ‫اآلخ َر ِة ِفي ا ْل َع َذ‬
َّ ‫اب َو‬ ِ ‫َأْفت ََرى عَ َلى ِهَّللا َك ِذ ًبا َْأم ِب ِه ِج َّن ٌة َب ِلا َِّلذ َينال ُي‬
َ ‫ْؤم ُن‬
ِ ‫ون ِب‬
8. Apakah dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ataukah ada padanya penyakit
gila?” (Tidak), tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat berada dalam
siksaan dan kesesatan yang jauh. (QS. 34:8)

8
3. Meyakini adanya hari pembalasan atau hari akhir akan meningkatkan
ketakwaan seseorang. Bentuk aplikasi dalam kehidupannya antara lain
senantiasa gemar melaksanakan rukun islam (salat, zakat, puasa, dan haji)
sesuai dengan kemampuannya (lihat QS An-Nisa/4;77 dan Al-Baqarah/2:
215,177)
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan
kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebajikan
yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS.
Al- Baqarah 2:215)
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah:beriman kepada
Allah,hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,anak-anak
yatim,orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S Al
Baqarah 2: 177)
4. Sebagai konsekuensi mengimani rukun iman yg kelima, yaitu hari akhir
atau kehidupan alam akhirat, manusia harus mempersiapkan diri
menghadapi kematiannya maupun hari kiamat seperti yg dijelaskan
di  surat Al Munafiqun/63:10, Asy-Syu’ata/26:102, dan As-Sajadah/32:12.
adapun persiapan diri dan bekal yg harus disiapkan olr4h manusia selagi
hidup di dunia di antaranya adalah sebagai berikut:
Senantiasa ingat Allah SWT seperti melalui salat, berdoa, atau zikir, baik
di waktu duduk, berdiri maupun berbaring
Senantiasa menggunakan akalnya senantiasa bersemangat dan menyiarkan
ayat-ayat Allah SWT (Al Quran), hadis Nabi Muhammad saw. Al Quran

9
akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada orang yg
mempelajarinya dan menaatinya (HR Muslim)

Berbuat kebajikan sebaik-baiknya kepada semua manusia, khususnya pada


kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yg
dekat, dan tetangga yg jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya.

Berupaya keras menghilangkan sifat dengki manusia, berselisih, dan


bermusuhan karena itu semua adalah sifat iblis dan setan. Bila kita senantiasa
berupaya dan berusaha keras untuk selalu berbuat kebajikan dengan (ikhlas),
maka kita akan tenang dan sukses dalam menjalani kehidupan di akhirat kelak.

E. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir akan berdampak pada perilaku dalam keseharian.
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan terlihat dari perilaku sehari-hari.
Di antara perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir sebagai berikut.
1. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi lebih
baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia melaksanakan satu
kebaikan, hari ini akan berusaha untuk melakukan dua atau lebih kebaikan.
Seseorang yang beriman kepada hari akhir menginginkan hari ini lebih baik dari
hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika hari kemarin lebih
baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan orang yang merugi.
2. Tidak Silau pada Gemerlap Dunia
Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-orang
yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka akan terseret
dan tenggelam dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa dunia hanya
sementara. Mereka yang kaya bisa silau dengan kekayaan yang dititipkan
kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan penciptaannya karena
kemiskinannya. Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari bahwa dunia ini
hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan merupakan
suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang tentunya tidak
diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah Swt.
3. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain

10
Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia. Ada
manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang dikaruniai nikmat
berupa keturunan, kecerdasan, keberuntungan, dan lain sebagainya. Terhadap
nikmat yang diperoleh orang lain kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat berupa
sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat dan ingin agar nikmat tersebut beralih
kepadanya.
4. Bersikap Rendah Hati
Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan perilaku
terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah hati
menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah Swt. Titipan
yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang yang
rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia
merasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga diri terhadap titipan Allah.
5. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan
Cinta dunia dan harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman
kepada hari akhir. Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap
seseorang yang beriman kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan
diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang
beriman dan dikaruniai harta berlebihan mempergunakan hartanya tersebut di
jalan-Nya. Ia akan membelanjakan hartanya di jalan yang diridai Allah.
6. Bersikap Optimis dan Lapang Dada
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap optimis dalam
menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman kepada hari akhir akan
bersikap lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa.
Ketidakadilan sering dirasakan. Keadilan yang sesungguhnya adalah keadilan di
akhirat kelak. Sikap optimis juga menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh
orang yang beriman. Orang yang beriman akan menjalani kehidupan di dunia
dengan sikap optimis. Ia merasa optimis bahwa segala kebaikan yang dilakukan
akan mendapat balasan. Selain itu, ia juga optimis bahwa segala amal buruk akan
mendapat balasan yang sesuai.

11
F. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir

Hari akhir merupakan hari perhitungan amal yang telah dilakukan selama
hidup di dunia. Selanjutnya, amal tersebut akan dibalas dengan balasan yang
sesuai. Amal baik akan mendapat balasan yang baik dan amal buruk akan
mendapat balasan yang buruk. Pada hari kiamat kelak manusia akan dibangkitkan
dari kubur. Tiupan nafiri oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah Swt. menandai
kebangkitan manusia dari kubur. Manusia dibangkitkan dari kubur dan
berbondong-bondong menuju padang Mahsyar. Di padang Mahsyar manusia
menunggu panggilan Allah Swt. Manusia akan dipanggil untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Tidak ada satu
pun manusia yang tidak dimintai pertanggungjawaban. Peristiwa yang akan terjadi
ini hendaknya membuat kita sadar sehingga selalu berhati-hati dalam berbuat.
Berpikir beribu kali ketika akan melakukan perbuatan maksiat. Satu perbuatan
maksiat terlalu banyak untuk dilaksanakan. Satu perbuatan baik terlalu sedikit
untuk dilaksanakan dan dijadikan bekal dalam perjalanan selanjutnya.

Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah karena
Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di
dalamnya. Di bawah ini beberapa hikmah iman kepada hari akhir:
1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral
yang mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat.
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala
kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan
mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu.
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya.
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengiaskan apa yang ada di dunia
ini dengan apa yang ada di akhirat.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam
semesta. Semua manusia, sejak jaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari
akhir akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal perbuatan
mereka. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh keyakinan adanya
hidup yang kekal abadi di akhir kelak. Setelah alam semesta hancur secara total
dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah manusia
menjalankan tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’. Iman kepada
hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu saat dunia
beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia akan dibangkitkan dari
kubur menuju akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama
hidup di dunia. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah
laku.
Tanda-tanda datangnya hari kiamat terdiri atas tanda-tanda kecil dan tanda-
tanda besar. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Yaumul Ba’ats,
Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Shirat, Yaumul Jaza’,
balasan amal baik surga dan balasan amal buruk neraka. Beriman kepada hari
akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu merasa bahwa hidup di
dunia ini hanya bersifat sementara saja, cepat atau lambat semua manusia pasti
akan kembali kepada Allah Swt. dan semua perbuatan mereka selama hidup di
dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt., sehingga hidup yang
dijalaninya akan ditempuh dengan penuh kehati-hatian, sikap dan perilaku yang
sesuai dengan tuntunan agama. Mengimani hari akhir membuat manusia sadar
bahwasanya manusia itu lemah dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini
diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan
penyakit hati lainnya.

13
B. SARAN
Setelah mempelajari dan memahami materi tentang iman kepada hari akhir,
mari kita biasakan hal-hal berikut dalam kehidupan sehari-hari.
1. Beriman bahwa suatu saat dunia ini akan hancur binasa.
2. Memperbanyak amal saleh dan kebajikan lainnya untuk bekal
kehidupan akhirat.
3. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.
4. Menjauhi perbuatan maksiat dan larangan Allah Swt.
5. Bersikap rendah hati dan tidak silau atas gemerlap dunia.

14

Anda mungkin juga menyukai