Kelompok :
1. Achmad Nashrul Hakim
2. Adnan Rizaki
3. Apri Kurniawan
4. Dimas Apriyadi
5. Farel Fernando
SMPn 03 Dedai
Tahun ajaran 2022/2023
IX B
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Iman Kepada Hari Akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran PAI. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah Iman Kepada Hari Akhir ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan Makalah Iman Kepada Hari Akhir ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Iman Kepada Hari
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Yaumul Ba’ats
2. Yaumul Hasyr
3. Buku Catatan
5. As-Sirat
6. Yaumul Jaza’
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlukah bukti tentang adanya hari akhir? Kehidupan sesudah mati pasti
adanya. Bukankah makhluk yang termulia adalah makhluk yang berjiwa? Bukankah
yang termulia di antara mereka adalah yang memiliki kehendak dan kebebasan
memilih? Kemudian yang termulia dari kelompok ini adalah yang mampu melihat
jauh ke depan, serta mempertimbangkan dampak kehendak dan pilihan-pilihannya.
Demikian logika kita berkata. Dari sini pula jiwa manusia memulai pertanyaan-
pertanyaan baru. Sudahkah manusia melihat dan merasakan akibat perbuatan-
perbuatan mereka yang didasarkan oleh kehendak dan pilihan mereka itu? Sudahkah
yang berbuat baik memetik buah perbuatannya? Sudahkah yang berbuat jahat
menerima nista kejahatannya? Jelas tidak, atau belum, bahkan alangkah banyak
manusia-manusia baik yang teraniaya, dan sementara banyak pula orang-orang jahat
yang menikmati gemerlap dunia.
Karena itu, demi tegaknya keadilan, harus ada satu kehidupan baru ketika
semua pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna hasil-hasil perbuatan yang
didasarkan atas pilihan masing-masing. Itu sebabnya al-Qur’an menamai hidup di
akhirat sebagai al-hayat yang berarti “hidup yang sempurna” dan kematian
dinamainya wafat yang arti harfiahnya adalah “kesempurnaan.” Banyak ayat al-
Qur’an yang menjelaskan hakikat di atas, antara lain surat Taha ayat
15 “Sesungguhnya saat (hari kiamat) akan datang. Aku dengan sengaja
merahasiakan (waktu)-nya. Agar setiap jiwa diberi balasan (dan ganjaran) sesuai hasil
usahanya”.
Hari akhir pasti datang meskipun tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui
waktu kedatangannya dengan pasti. Adanya hari akhir atau hari kiamat telah
dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan ia termasuk bagian rukun iman. Sebagai
umat Islam kita harus beriman kepada hari akhir atau hari kiamat. Keimanan kepada
hari akhir akan tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan seseorang. Jika mengaku
sebagai orang beriman, kita harus beriman kepada hari akhir dan menerapkan
keimanan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian iman kepada hari akhir?
2. Bagaimana hari akhir menurut ilmu pengetahuan?
3. Apa hakikat beriman kepada hari akhir?
4. Apa saja tanda-tanda hari akhir?
5. Apa saja nama-nama hari akhir?
6. Bagaimana peristiwa setelah hari kiamat?
7. Bagaimana tahapan-tahapan periode hari akhir?
8. Apa hikmah beriman kepada hari akhir?
9. Bagaimana perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada hari akhir.
2. Untuk mengetahui hari akhir menurut ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui hakikat beriman kepada hari akhir.
4. Untuk mengetahui tanda-tanda hari akhir.
5. Untuk mengetahui nama-nama hari akhir.
6. Untuk mengetahui peristiwa setelah hari kiamat.
7. Untuk mengetahui tahapan periode hari akhir.
8. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada hari akhir.
9. Untuk mengetahui perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir menurut bahasa artinya hari penghabisan dan juga disebut hari
pembalasan. Sedangkan menurut istilah, hari akhir adalah hari mulai hancurnya alam
semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari
akhir juga disebut hari kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah Swt. yang seadil-
adilnya. Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa
suatu saat dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia akan
dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam
perbuatan atau tingkah laku. Iman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun
iman. Selain itu, iman kepada hari akhir termasuk sendi-sendi keimanan yang sangat
mendasar dalam akidah Islam. Seseorang yang tidak mempercayai hari akhir tidak
termasuk orang yang beriman. Oleh karena itu, jika mengaku sebagai orang beriman,
kita harus beriman kepada Allah, malaikat Allah, kitab Allah, rasul Allah, dan qada
serta qadar Allah.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada permulaan dan ada akhir. Beberapa
waktu yang lalu kita bertemu dan berkumpul dengan teman-teman sekelas, tetapi
suatu saat pasti akan berpisah. Saat ini kita selalu bersama ibu atau bapak dan suatu
saat, cepat atau lambat akan berpisah dengan mereka. Begitu juga kehidupan di
dunia ini, ada awal dan ada akhir. Kita tidak akan selamanya hidup di dunia. Suatu
saat kita akan meninggalkan dunia dan seluruh isinya. Hidup di dunia hanya
sementara bukan selamanya. Hidup di dunia bagaikan seseorang yang naik
kendaraan. Ada permulaan dan ada tujuan akhir. Agar selamat dalam perjalanan, kita
harus mematuhi aturan-aturan yang ada. Al-Qur’an merupakan pedoman bagi
manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Rambu-rambu yang ada dalam Al-
Qur’an harus ditaati jika seseorang ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Selama hidup di dunia manusia harus mencari bekal sebanyak-banyaknya agar
tidak menyesal ketika sampai di tempat tujuan. Banyak orang yang merugi karena
mengira dunia adalah tujuan akhir sehingga mereka mengira kesuksesan di dunia
adalah segalanya. Mereka mengejar kehidupan di dunia dan melupakan bahwa ada
kehidupan setelah kehidupan di dunia. Kesalahan mengira bahwa dunia adalah
tujuan akhir juga dialami oleh umat terdahulu. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam
firman Allah Swt. yang berbunyi seperti berikut.
ٰف ِإبْرَ ا ِهي َم وَ مُوسَى ُ ﴾١٨﴿ ٰف اُأْلولَى
ِ ص ُح ُ ﴾ ِإنَّ ٰ َه َذا َل ِفي الص١٧﴿ ٰ﴾ وَ اآْل خِرَ ُة خَ ْي ٌر وَ َأ ْبقَى١٧﴿ ٰوَ اآْل خِرَ ُة خَ ْي ٌر وَ َأ ْبقَى
ِ ُّح
Artinya: “Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan
dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini
terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S.
al-A’la: 16–19)
Ayat Al-Qur’an di atas menjelaskan bahwa orang-orang kafir memilih
kehidupan dunia yang tidak kekal. Mereka mengabaikan kehidupan akhirat yang
kekal. Suatu tindakan yang tidak patut ditiru oleh orang-orang beriman. Orang-
orang kafir yang memilih kehidupan dunia akan menyesal di akhirat kelak. Mereka
akan mendapat balasan yang sesuai dengan perbuatannya. Tidak ada seorang pun
yang mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari akhir. Bahkan, Nabi
Muhammad saw. juga tidak mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari akhir.
Waktu kedatangan hari akhir merupakan rahasia Allah Swt. Akan tetapi, hari akhir
pasti datang. Hal tersebut dapat diketahui dari ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang hari akhir. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari akhir.
Selain ayat Al-Qur’an, Anda juga dapat belajar menemukan penjelasan hari akhir
dalam hadis rasul-Nya. Waktu pasti kedatangan hari akhir yang masih menjadi
rahasia Allah Swt. hendaknya dapat mengantarkan manusia agar senantiasa
menjalankan perintah-Nya. Selain menjalankan perintah Allah Swt., larangan-Nya
juga harus dijauhi.
B. Saran
Setelah mempelajari dan memahami materi tentang iman kepada hari akhir,
mari kita biasakan hal-hal berikut dalam kehidupan sehari-hari.
1. Beriman bahwa suatu saat dunia ini akan hancur binasa.
2. Memperbanyak amal saleh dan kebajikan lainnya untuk bekal kehidupan akhirat.
3. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.
4. Menjauhi perbuatan maksiat dan larangan Allah Swt.
5. Bersikap rendah hati dan tidak silau atas gemerlap dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Halimah, Iim dkk. 2013. Mandiri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta:
Erlangga.
Haris, Abd., dkk, 2012. Pendalaman Materi Ajar PAI. Jakarta: FITK UIN Jakarta.
Thoyar, Husni. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Tim Ichtiar Baru van Hoeve. 1993. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tim IMTAQ MGMP PAI. 2010. Modul Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam SMA/SMK
Kelas X, XI, dan XII. Jakarta: PT. Kirana Cakra Buana.