Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BERIMAN KEPADA HARI AKHIR DAN TAKDIR

DOSEN PEMBIMBING:
HAIRI PADHOL, S.Pd.M.Pd

OLEH KELOMPOK II:


 M.AKBAR KHAIRULLAH
 DARMAWANSYAH
 WAN FIKRI MAULANA
 RANGGA PRASETYO

PRODI D3 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SUSKA RIAU
2022
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang telah memberi penulis rahmat dan rahimNya, sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan judul “Beriman Kepada Hari Akhir Dan Takdir”
sebagai tugas mata kuliah Akidah Akhlak.
Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kehadirat Nabi agung Muhammad SAW.
Berkat beliau kita dapat menikmati jaman millennial seperti saat ini.
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah agar kita dapat memahami tentang
Beriman Kepada Hari Akhir Dan Takdir dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Selama proses penyusunan makalah ini pastilah banyak halangan dan rintangan yang
menghambat. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen, keluarga, dan
teman-teman yang telah memberi dukungan dan arahan untuk saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu penulis menanti kritik dan saran dari pembaca, agar dikemudian
hari penulis dapat memperbaiki kekurangan dalam penyusunan makalah. Dan penulis harap
makalah ini dapat memberi manfaat.

Pekanbaru, 30 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang…………………………………………………………………….1
Rumusan Masalah………………………………………………………………...1
Tujuan…………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Beriman Kepada Hari Akhir…………………………………………. 3

Tanda-Tanda Hari Akhir…………………………………………………………. 3

Peristiwa Yang Berhubungan Dengan Hari Akhir……………………………….. 4

Gambaran Hari Akhir…………………………………………………………….. 6

Sikap Beriman Kepada Hari Akhir………………………………………………. 6

Pengertian Takdir…………………………………………………………….…... 7

Prinsip Beriman Pada Hari Akhir………………………………………………... 8

Macam-Macam Takdir…………………………………………………………... 8

Hikmah Beriman Kepada Takdir………………………………………………... 9


BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir adalah
percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat
itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan
seseorang dalam hatinya. Orang yang benar-benar beriman pada hari kiamat akan senantiasa
menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga
sebaliknya, seorang manusia tidak disebut mukmin sebelum ia beriman kepada apa yang
terkandung dalam al-Qur’an  dan sunah Rasul yang benar yang berkaitan dengan hari akhir.
Sedangkan, percaya kepada takdir termasuk salah satu rukun iman yang ke 6. Iman kepada
takdir merupakan sesuatu kekuatan yang dapat membangkitkan kegiatan bekerja dan kegairahan
berusaha, bahkan dapat merupakan dorongan yang positif untuk memperoleh kehidupan yang
layak dan pantas di dunia ini, sebagaimana keimanan kepada takdir akan menghubungkan
manusia dengan tuhannya, yang akhirnya seorang hamba akan menjadi seorang yang tidak
enggan diperintah , tabah menghadapi kesukaran, berani membela ynag hak, dan berhati baja
untuk merealisasikan hal-hal yang benar serta menetapi segala kewajiban yang dipikul padanya.
Kedua rukun iman tersebut saling berkaitan karena hari kiamat merupakan takdir akhir bagi
seluruh makhluk, sebelum hari kebangkitan.karena itu penulis akan memaparkan makalah
mengenai kedua rukun iman tersebut.

II. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian beriman kepada hari akhir?


2. Bagaimana tanda-tanda hari akhir?
3. Bagaimana peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir?
4. Bagaimana gambaran hari akhir?
5. Bagaimana sikap beriman kepada hari akhir?
6. Bagaimana pengertian takdir?
7. Bagaimana prinsip beriman pada hari akhir?
8. Bagaimana macam-macam takdir?

III. Tujuan

1. Mengetahui pengertian beriman kepada hari akhir?


2. Mengetahui tanda-tanda hari akhir?
3. Mengetahui peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir?
4. Mengetahui gambaran hari akhir?

1
5. Mengetahui sikap beriman kepada hari akhir?
6. Mengetahui pengertian takdir?
7. Mengetahui prinsip beriman pada hari akhir?
8. Mengetahui macam-macam takdir?

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. HARI AKHIR
A. Pengertian Hari Akhir
Secara umum pengertian iman kepada hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwa
seluruh alam semesta dan isinya akan hancur suatu saat nanti dan setelah itu akan ada
kehidupan yang kekal (akhirat).

Sedangkan menurut bahasa (etimologi) yaitu percaya akan datangnya hari kiamat


(hari akhir). Menurut istilah (terminologi) yaitu percayai dan yakin akan adanya
kehidupan akhirat yang kekal setelah kehidupan dunia ini.

Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat
kubra.

1. Kiamat Sugra, adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya


kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus,
banjir dan sebagainya. 
2. Kiamat Kubra, adalah kiamat besar Adalah hancurnya alam semesta dengan
segala isinya secara serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alam
ini secara serempak.

Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah yang tahu, tidak ada satu makhlukpun
yang dapat mengetahui secara pasti kapan kiamat terjadi (QS. Thoha : 15)

B. Tanda-Tanda Hari Akhir

Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari kiamat
adalah sebagai berikut :

1. Tanda-tanda kiamat kecil, antara lain :


1) Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
2) Ilmu agama dianggap tidak penting
3) Perzinaan, Minuman keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela dimana
mana.
4) Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan perbandingan
50:1
5) Banyak terjadi gempa bumi / Musibah / Bencana Alam

3
2. Tanda-tanda kiamat besar , anatara lain :
1) Matahari terbit dari barat
2) Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara
3) Rusaknya Ka’bah dengan sendirinya
4) Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al- Qur’an
5) Berkuasanya Bangsa Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.
6) Turunnya Dajjal

C. Gambaran Hari Akhir

1. Kondisi Bumi

Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi
ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan.
Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras,
kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan
bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang
tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas
keperkasaannya.

2. Kedaaan Langit dan Bintang-bintang

Keadaan benda benda langit pada hari kiamat benar benar mengerikan.Semua
tampak besr dan terang hingga membuat mata yang melihatnya tak kuasa menahan
sakit. Tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan.
Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit
akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini
dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.

3. Jerit Kematian

Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke
seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian.
Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi,
seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan,
kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan
rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah (cinta) kepada
Allah SWT.

4. Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat

Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang
memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya,
jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia
serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh

4
manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu
yang beterbangan tanpa arah.
Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang
Mahabesar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh
manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di
alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.

5. Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab

Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya
hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun
yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di
dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan,
anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama
lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus
tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan
keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama
lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa
yang telah mereka lakukan di dunia.

6. Mahkamah Keadilan Ilahi

Pada hari ini lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan
masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan
terhadap amal tersebut.Dalam peradilan ini disaksikan oleh dihadirkan para malaikat,
para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap
manusia.Mulut mereka ditutup serapat rapatnya,yang dpt berbicara hanya tangan,
kaki dan kulit tubuh menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan
dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan
(mizan) Ilahi. Seluruhnya akan diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-
masing diri akan melihat hasil perbuatannya.

7. Menuju ke Tempat Abadi


Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan
Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum
mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira.
Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam
keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan.
Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk
mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya
mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada
mereka akan kebahagiaan yang abadi.
Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam,
terbukalah pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka
dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-
selamanya.

5
D. Peristiwa yang Berubungan dengan Hari Akhir

1. Yaumul Barzah / Alam Kubur, Masa / waktu antara sesudah meninggal nya


seseorang sampai menunggu datangnya hari kiamat. “ (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2.  Yaumul Baats, Masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari manusia
pertama sampai manusia terakhir ( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )
3. Yaumul Mahsyar : Masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk
dihisab / diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)
4. Yaumul Hisab : Masa diperhitungkan amal kebaikan dan keburukan manusia“ ( Q.S.
Yasin : 65 )
5. Yaumul Mizan : Masa ditimbang amal kebaikan dan keburukan manusia“ ( Q.S.
Yasin : 65 )
6. Syirot : Jembatan / jalan yang menghubungkan / mengantarkan manusia kesurga atau
neraka.
7. Surga : Tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al Hajj :
23 )
8. Neraka : Tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.“  (Q.S. Az
Zumar : 32 )

E. Sikap Beriman pada Hari Akhir

a. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik


Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi lebih baik dari
hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia melaksanakan satu kebaikan, hari ini akan
berusaha untuk
melakukan dua atau lebih kebaikan. Seseorang yang beriman kepada hari akhir
menginginkan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini. Jika hari kemarin lebih baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan
orang yang merugi.

b. Tidak Silau pada Gemerlap Dunia


Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-orang yang tidak
menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka akan terseret dan tenggelam
dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa dunia hanya sementara. Mereka yang kaya
bisa silau dengan kekayaan yang dititipkan kepadanya. Mereka yang miskin dapat
melupakan tujuan penciptaannya karena kemiskinannya. 

c. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain


Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia. Ada manusia yang
dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang dikaruniai nikmat berupa keturunan,
kecerdasan, keberuntungan, dan lain sebagainya. Terhadap nikmat yang diperoleh orang

6
lain kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat berupa sikap tidak rela orang lain mendapat
nikmat dan ingin agar nikmat tersebut beralih kepadanya.

d. Bersikap Rendah Hati


Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan perilaku terpuji.
Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah hati menyadari bahwa segala
sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah Swt. Titipan yang setiap saat dapat diambil
oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong
dengan sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap sombong dan
berbangga diri terhadap titipan Allah.

e. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan


Cinta dunia dan harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman kepada
hari akhir. Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap seseorang yang
beriman kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan diminta
pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang beriman
dan dikaruniai harta berlebih akan mempergunakan hartanya tersebut di jalan-Nya.
Ia akan membelanjakan hartanya di jalan yang diridai Allah. Membantu fakir
miskin, membantu pembangunan masjid, madrasah, rumah sakit, dan kegiatan lain
yang diridai Allah Swt.

f. Bersikap Optimis dan Lapang Dada


Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap optimis dalam
menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman kepada hari akhir akan
bersikap lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa. Ketidakadilan
sering dirasakan. Keadilan yang sesungguhnya adalah keadilan di akhirat kelak. Sikap
optimis juga menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang yang beriman. Orang yang
beriman akan menjalani kehidupan di dunia dengan sikap optimis. Ia merasa optimis
bahwa segala kebaikan yang dilakukan akan mendapat balasan. Selain itu, ia juga optimis
bahwa segala amal buruk akan mendapat balasan yang sesuai

2. TAKDIR
A. Pengertian Takdir
Secara etimologis pengetian takdir berasal dari bahasa arab, qadara, yaqduru-qadran
yang berarti kuasa mengerjakan sesuatu. Dan ketika membentuk kata takdir mempunyai
makna yang ditakdirkan, ditentukan Allah. Kata tersebut juga mempunyai arti dugaan,
perkiraan, hipotesis, berdasarkan atau perkiraan.

Percaya kepada takdir atau qadha dan qadar merupakan rukun iman yang ke- 6, atau
terakhir. Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan menyakini bahwa Allah
telah menjadikan segala makhluk dengan kodrat dan irodat-Nya dan segala hikmah-Nya.

7
Dalam pengertian sehari-hari, qadha dan qadar disebut juga takdir, yang biasanya
diartikan sebagai ketentuan Tuhan. Dari segi bahasa, qadha berarti kepuusan, atau ketetapan.
Sedangkan qadar berarti ketentuan atau ukuran. Secara rinci pengertian qadha adalah
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan allah sejak zaman azali. Seperti: bulan mengitari
matahari, api sifatnya membakar, nasib baik dan buruk, kamatian, jodoh, dan sebagainya.
Sedangkan qadhar adalah sesuatu yang dapat diubah atau perwujudan dari ketentuan Allah
yang telah ada sejak zaman azali.

B. Prinsip Beriman pada Takdir

Perlu kita ketahui bahwa keimanan terhadap takdir harus mencakup empat prinsip .
keempat prinsip ini harus diimani oleh setiap muslim.
1. Ilmu
Kita percaya bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui apa
yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, termasuk juga proses kejadiannya. Hal
tersebut sesuai dengan firman Allah Swt sebagai berikut: .QS Al-Hajj (22):70.

“ Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang
ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab
(Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”
2. Kitabah
Kita mempercayai bahwa Allah Swt telah menulis segala sesuatu di Lauh Mahfudz.,
dan tulisan itu akan tetap ada sampai hari kiamat. Allah telah menuliskan apa yang telah
terjadi dan apa yang akan terjadi.
dalam firman Allah QS Al-Hadiid (57):22.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”

3. Masyiah
Kita percaya bahwa Allah Swt telah menentukan segala sesuatu baik di langit maupun
di bumi sesuai dengan kehendaknya, sesuatu akan terjadi bila Allah menghendaki-Nya,
dan pasti tidak akan terjadi jika Alllah tidak menghendaki. Hal ini dengan firman Allah
QS Al-Insan (76):30.
.”Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
4. Al-Khilq

8
Kita percaya bahwa Allah Swt telah menjadikan segala seauatu, selain Allah adalah
makhluk, sedangkan Allah Swt adalah khaliq, Allah Swt Berfirman dalam QS Al-Furqan
(25):2

“ Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan dia Telah menciptakan segala
sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.

Keempat prinsip di atas meliputi perkataan, perbuatan, dan apa-apa yang tidak dilakukan
hamba-Nya telah diketahui Allah , telah ditulis disisi-Nya, telah dikehendaki-Nya serta
diciptakan-Nya.

C. Macam-Macam Takdir
Menurut para ulama, takdir itu ada dua macam:
a. Takdir Mu’allaq yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia.
Contoh: Seorang siswa yang ingin menjadi insinyur pertanian. untuk mencapai cita-cita
nya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang dia cita-citakan menjadi kenyataan.
Dalam hal ini Allah berfirman QS Ar-Ra’d ayat 11.
“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaaan yang ada pada diri
mereka sendiri.Dan Allah menghendaki adanya keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
b. Takdir Mubram, yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia itu sendiri dan tidak dapat
diusahakan atau tidak dapat ditawar lagi oleh manusia.
Contohnya: Orang dilahirkan dengan mata sipit. Kematian, jodoh dan jenis kelamin
ketika kita lahir baik laki-laki atau perempuan kita tidak dapat memilihnya.

D. Hikmah Beriman Kepada Takdir


1. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada qada dan qadar, apabila mendapat keberuntungan,
maka dia akan bersyukur, sebab keberuntungan itu merupakan nikmat Allah SWT yang
patut disyukuri. Sedangkan jika terkena musibah maka dia akan bersabar, karena hal
tersebut merupakan ujian.
2. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa

9
Orang yang tidak beriman kepada qada dan qadar, apabila memperoleh
keberhasilan, dia menganggap keberhasilan itu berasal hanya dari usahanya sendiri.
Namun, apabila gagal, dia akan mudah berkeluh kesah dan berputus asa.
3. Memupuk sifat optimis
Orang yang beriman kepada qada dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja
untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
4. Menenangkan jiwa
Orang yang beriman kepada qada dan qadar senantiasa mengalami ketenangan
jiwa dalam hidupnya, sebab dia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah
SWT kepadanya.

10
BAB III

KESIMPULAN

Dengan memahami kajian teori di atas, maka penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan, diantaranya:

1. Kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara. Manusia lahir kemudian tumbuh-
berkembang, dan akhirnya meninggal dunia. Begitu juga dengan hewan dan
tumbuhan. Semua itu sudah menjadi siklus takdir manusia.
2. Kehidupan yang kekal adalah kehidupan di akhirat kelak.
3. Kiamat tidak akan datang selama masih ada orang muslim dan orang yang berbuat
baik dan tidak ada yang tau kapan akan datang tanpa izin Allah SWT.
4. Bencana kiamat hanya diperuntukkan bagi orang-orang kafir.
5. Orang yang beriman dan yang beramal saleh akan hidup selamanya di surga,
sebaliknya orang-orang kafir dan orang yang beramal buruk akan hidup di neraka
untuk selamanya. Itu adalah takdir yang hanya bisa di ubah jika allah memberi
kesempatan hidup ke 2 bagi orang-orang kafir. Yang mana itu mustahil.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://irfandiamhsin.wordpress.com/

http://masimronashari.blogspot.co.id/

https://www.haibunda.com/parenting/20210323184538-61-200699/4-hikmah-beriman-kepada-
qada-dan-qadar-kenalkan-pada-anak-bun

https://www.academia.edu/35677526/BERIMAN_PADA_HARI_AKHIR

12

Anda mungkin juga menyukai