Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BERIBADAH DENGAN MEYAKINI HARI AKHIR

Di susun oleh:
Ketua : Muhammad Aksa
Sekertaris : Dzi Idzzati Siata
Anggota : Adinda
Nur Najwa Amin
Rizka Rosari
Safitri
Ugi Tri Astuti Sukri

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SMA NEGERI 1 SIDRAP

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan MAKALAH, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya MAKALAH ini
dimensi.Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,
membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan pembuatan
makalah dan dengan terselesaikannya makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
baik dalam pengolahan data maupun dalam sistematika penulisan makalah. Untuk itu saya
harapkan dari semua pihak guna menyempurnakan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Terlepas dari kekurangan yang ada, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Rappang,18 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Memahami Makna Beriman kepada Hari Akhir.........................................2


1. Pengertian imam kepada hari akhir.......................................................2
2. Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn ............................................................2
3. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan ..............................................4
4. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir ...................................................4

B. Periode hari akhir................................................................................................5

C.Hakikat beriman kepada hari akhir......................................................................8

D. Hikmah beriman kepada hari akhir.....................................................................9

E. Apakah yang harus dipersiapkan untuk menghadapi hari akhir ........................10

BAB III

PENUTUP...............................................................................................................12

A. Kesimpulan .................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari
akhir adalah  percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya
kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat
bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam hatinya. Orang yang benar-
benar beriman pada hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan
berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya, seorang manusia tidak
disebut mukmin sebelum ia beriman kepada apa yang terkandung dalam al-
Qur’an dan sunah Rasul yang benar yang berkaitan dengan hari akhir. Mengetahui
adanya hari akhir dan senantiasa mengingatnya sangatlah penting, karena akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap kebaikan jiwa manusia, ketakwaan, dan
komitmennya terhadap agama. Tidak ada yang membuat hati keras dan
memberanikan orang  berbuat maksiat daripada kelalaian mengingat hari kiamat,
kengerian, dan kedahsyatannya. Seperti yang digambarkan ALLAH SWT dalam
firrman-Nya yang artinya: “….. Maka  bagaimana kamu akan dapat memelihara
dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban”
(QS. Al-Muzammil:17)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah hari akhir itu?


2. Apakah hikmah beriman kepada hari akhir?
3. Bagaimana penjelasan hari akhir menurut ilmu pengetahuan?
4. Bagaimana penjelasan hari akhir menurut ilmu pengetahuan?
5. Apakah yang harus dipersiapkan untuk menghadapi hari akhir ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Memahami Makna Beriman Kepada Hari Akhir


1. Pengertian Beriman Kepada Hari Akhir
Iman kepada hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh
alam termasuk dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir
ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada
hari itu daratan, lautan dan benda-benda di langit porak-poranda. Gunung-
gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Bumi berguncang dan
memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh isinya.
Benda-benda yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan
bulan saling bertabrakan.

2. Hari Akhir Menurut Al-Qur’an

Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur'an dapat dibagi menjadi dua: 

a). Kiamat Shughra Kiamat Kecil

Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya:


matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor,
dan sebagainya. Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imrãn/3:185:

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke

2
dalam surga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan”. 

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal
kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh (Q.S. arRµm/30:55-56). Barzakh adalah alam
yang menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah
menyadari akan kebenaran janji Allah Swt. (Q.S. al-Mu’minµn/23:99-100), bahkan kepada
mereka yang jahat sudah diperlihatkan neraka dan siksa (Q.S. al-Mu’min/40:45-46)

Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati antara lain: 
 Fitnah kubur: yaitu beragam pertanyaan yang diajukan kepada orang yang
meninggal tentang Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya, dan kiblatnya.

 Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim,
munafik, kafir dan musyrik (Q.S. al-An’ām/6:93, Q.S. alMu’min/40:46, Q.S.
Fu¡¡ilat/41:30, Q.S. al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat kubur diperuntukkan bagi
orang yang baik amal ibadahnya di dunia” (Q.S. ²li 'Imran/3:169-170 dan Q.S.
al-Baqarah/2:154). 

b). Kiamat Kubra Kiamat Besar

Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta.
Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan
alam yang baru yakni alam akhirat. Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan 
oleh Allah Swt. dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3: 

Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila


gunung-gunung dihancurkan” 

Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan peristiwa terjadinya kiamat dimulai dengan


datangnya gempa yang sangat dahsyat. Dalam  Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan keadaan
manusia bagaikan anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu yang
dihamburhamburkan. 

3
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan kejadian yang sangat
hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-
gunung dibenturkan dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-benda
bumi pun bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau balau kebingungan hanya
Allah Swt. saja yang Maha Kekal.

3. Hari Kiamat Menurut Al-Qur’an

a.).Menurut Geologi 
Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu
menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah, yang ringan berada di
atas. Melalui proses evolusi yang lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi batu,
kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas
bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik
matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari
sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor
(menyala/hancur). 

b). Menurut Teori Fisika 


Letak matahari kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi, namun sinar matahari
sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km, dan
luas permukaannya 616 x 1010 km = 622160 km. Menurut ahli fisika energi matahari
dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori/menit dan
mampu menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius. Kalau suatu
ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya habis,
maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun. Selanjutnya
gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air laut naik sehingga
hancurlah bumi ini.

4. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir

Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa telah diperlihatkan
peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini: 

 .Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan di


hidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging
sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh (Q.S.
alBaqarah/2:72-73 ) 

 Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya


kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah Swt.
berfirman: “Panggillah! niscaya mereka datang kepadamu dengan
segera” (Q.S. al-Baqarah/2:260). 

4
Kedua informasi di atas memang dijelaskan oleh al-Quran, tetapi bukan
merupakan berita langsung bahwa Hari Akhir akan datang, melainkan
informasi historis (sejarah) tentang peristiwa yang pernah terjadi dan menjadi
bukti secara indrawi bahwa kiamat pasti datang.

B. Periode Hari Akhir

Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah
berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam
baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Yaumul Ba’atş 

Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah


hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk
dari alam kubur. Firman Allah Swt.: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah 
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka telah
kerjakan, dan Allah mengumpukan semua amal perbuatan mereka padahal mereka
sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas segala sesuatu.” (Q.S. al-
Mujadalah/58:6).

2. Yaumul Hasyr 

Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari


kuburnya masing-masing.  Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas
yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: “Dan (ingatlah) akan
hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat
bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan
seorang pun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi/18:47). 

3. Buku Catatan 

Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan


hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atīd. Kitab catatan ini berisi semua
perbuatan dan perkataan manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: “Dan
diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat rang-orang bersalah ketakutan terhadap apa
yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata  “Wahai celaka kami, kitab apakah ini
yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat
semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah mereka
kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Q.S.
al-Kahfi/18:49). 

5
4. Yaumul Hisãb dan Mizan 

Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di
akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti.
Ketika amalan mereka dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman
Allah Swt.: “Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas
perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr/24:24). 

Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi 
kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang
amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.:   “Dan Kami letakkan timbangan
yang tepat (adil) pada hari kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan
jika amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah
kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S. al-Anbiy±’/21:47).

5. As-Shiraat 

As-Shiraat adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga.


Mudah atau sulitnya melewati A¡-Shirāt itu tergantung kepada amal setiap manusia.
Rasulullah saw. bersabda: 
“Terbentanglah jembatan (As-Shirāt) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.”
(H.R. Muslim). 

6. Yaumul Jaza’ 

Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan
Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia
hidup di dunia. Firman Allah:
 
“Pada hari itu tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya.
Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.” (Q.S al-Mukmin/40:17).

7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga 

Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan


balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia
menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa  kepada Allah Swt. pasti
akan menerima balasan yang setara,yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt.
sebagai karunia kepada hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-Hāqqah/69:21-24), (Q.S. al-
Wāqi’ah/56:8-40).

Surga dalam al-Quran disebutkan dengan berbagai kata (nama), yang paling banyak
dijumpai adalah kata Al-Jannah. Jannah artinya kebun.

6
Selain Al-Jannah, nama-nama lain untuk menyebut sorga adalah Darus Salam (tempat
yang damai), Darul Khuld (negeri yang kekal), Al-Firdaus (taman surga), Jannatun Na'im
(taman-taman kenikmatan), Jannatul Ma'wa (surga tempat kembali), Jannatu 'Adn, dan lain-
lain.

8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka 

Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan


perbuatan jahat, maksiat tercela,dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada ajaran dan
nikmat Allah Swt., maka akan menerima balasan yang jahat pula yaitu berupa Neraka.
Al-Quran menyebut neraka dengan nama An-Nar. An-Nar artinya api. Nar atau
neraka adalah tempat yang penuh adzab dan kesengsaraan.

Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan melalui firman Allah
Swt. dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7: 

“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan  air dari sumber
yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang
berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
\

Neraka memiliki berberapa nama dan tingkatan penghuninya:

 . Jahim, yaitu neraka tempat penyiksaan bagi orang musyrik 

 Hawiyah, yaitu neraka untuk orang yang ringan amalnya, mereka mengarjakan

kebaikan dicampur dengan keburukan

 Saqar, neraka tempat orang-orang munafiq (orang yang mendustakan perintah Allah)

dan orang-orang yang tidak menegakkan shalat

 Lazha, neraka untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah, dan menghina

orang msiskin 

 Huthamah, neraka untuk orang yang suka mengumpulkan emas, perak, dan serakah

tidak mau zakat, serta suka menghina orang miskin

 Sa'ir, neraka untuk orang kafir dan orang yang makan harta anak yatim dengan cara

zhalim

7
 Wail, neraka untuk pengusaha dan pedagang yang licik, curang. 

Nama-nama lain hari kiamat:

 Yaumul Qiyamah (‫)يَوْ ُم ْالقِيَا َمة‬: hari kiamat.

 Yaumus Sa'iqah (‫)يوم‬: hari keguncangan

 Yaumuz Zalzalah (‫)يوم الزلزلة‬: hari keguncangan atau keruntuhan.

 Yaumul Haqqah (‫)يوم الحاقة‬: hari kepastian.

 Yaumul Qariah (‫)يوم القارعة‬: hari keributan.

 Yaumut Tammah (‫ )يوم‬bencana agung.

 Yaumul Asir (‫ )يوم العسير‬hari sulit.

 Yaumun la raiba fihi (‫)يوم ال ريب فيه‬: hari yang tidak ada lagi keraguan padanya.

C. Hakikat Beriman Kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus
diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap
manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh
sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk
menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt. 

Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, di
antaranya adalah firman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut:
 

Artinya: “dan mereka yang beriman kepada  (al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin
akan adanya akhirat”. 

8
Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan malaikat Jibril yang panjang tentang iman,
Islam, dan Ihsan, beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman):
Artinya: “Beliau menjawab: ‘Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-
kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim). 

Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri
orang beriman. Sedangkan dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw. menyebut Hari
Akhir sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman.  

D. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah karena Allah Swt. tidak
menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini
beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir: 

1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang

mengakibatkan murka Allah Swt.  di dunia dan di akhirat;

2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala

kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini; 

3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan

mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu; 

4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas; 

5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya; 

6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan  apa yang ada di dunia ini

dengan apa yang ada di akhirat.

9
E. Apakah Yang Harus dipersiapkan Untuk Menghadapi Hari Akhir

 Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan
berusaha menjadi lebih baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia
melaksanakan satu kebaikan, hari ini akan berusaha untuk melakukan dua atau lebih
kebaikan. Seseorang yang beriman kepada hari akhir menginginkan hari ini lebih baik
dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika hari kemarin lebih
baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan orang yang merugi.  b.
 
 Tidak Silau pada Gemerlap Dunia Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan
sesaat. Orang-orang yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia,
mereka akan terseret dan tenggelam dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa
dunia hanya sementara. Mereka yang kaya bisa silau dengan kekayaan yang dititipkan
kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan penciptaannya karena
kemiskinannya. Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari bahwa dunia ini
hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan merupakan
suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang tentunya tidak diharapkan.
Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah Swt. Orang kaya diuji dengan
kekayaannya dan si miskin diuji dengan kemiskinannya. Jika si kaya

 menjadi orang yang bersyukur dan dapat mempergunakan kekayaannya dengan


sebaikbaiknya (pada  jalan yang diridai Allah) berarti ia termasuk orangorang yang
beruntung. Si miskin yang bersyukur dengan kemiskinannya dan tetap menjalankan
tujuan penciptaannya sebagai manusia, ia termasuk orang yang beruntung. Kaya atau
miskin dapat mengantarkan seseorang pada kekufuran. Si kaya atau si miskin
hendaknya tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia yang tidak kekal. Kekuasaan yang
dimiliki hendaknya tidak melenakan dari mengingat Allah Swt. Ingatlah kemb ali
kisah Fir’aun. Fir’aun yang menjabat sebagai raja memiliki sifat takabur. Ia sangat
sombong dengan jabatan yang dimilikinya. Bahkan, ia mengaku sebagai tuhan yang
harus disembah oleh rakyatnya. Sungguh, perilaku yang tidak sepantasnya
ditiru.Seseorang yang berkuasa hendaknya menyadari bahwa kekuasaan tersebut
hanya sementara. Kekuasaan dapat berakhir oleh waktu. Oleh karena itu, seseorang
tidak sepantasnya menyombongkan diri atas apa pun yang dititipkan kepadanya.
 
 Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda
kepada manusia. Ada manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang
dikaruniai nikmat berupa keturunan, kecerdasan, keberuntungan, dan lain sebagainya.
Terhadap nikmat yang diperoleh orang lain kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat
berupa sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat dan ingin agar nikmat tersebut
beralih kepadanya.

10
 Bersikap Rendah Hati Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki
merupakan perilaku terpuji. Rendah hati  berbeda dengan rendah diri. Orang yang
rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah Swt.
Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang
yang rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia
merasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga diri terhadap titipan Allah.
 
 Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan Cinta dunia dan harta
secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman kepada hari akhir. Cinta dunia
dan harta secara berlebihan bukanlah sikap seseorang yang beriman kepada hari akhir.
Seseorang yang dikaruniai harta akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Oleh karena itu, seseorang yang beriman dan dikaruniai harta berlebih akan
mempergunakan hartanya tersebut di jalan-Nya. Ia akan membelanjakan hartanya di
jalan yang diridai Allah. Membantu fakir miskin, membantu pembangunan masjid,
madrasah, rumah sakit, dan kegiatan lain yang diridai Allah Swt. .
 
 Bersikap Optimis dan Lapang Dada Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap
optimis dalam menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman kepada hari
akhir akan bersikap lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa.
Ketidakadilan sering dirasakan. Keadilan yang sesungguhnya adalah keadilan di
akhirat kelak. Sikap optimis juga menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang
yang beriman. Orang yang beriman akan menjalani kehidupan di dunia dengan sikap
optimis. Ia merasa optimis bahwa segala kebaikan yang dilakukan akan mendapat
balasan. Selain itu, ia juga optimis bahwa segala amal buruk akan mendapat balasan
yang sesuai.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
bahwasanya hari akhir itu hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Rasulluwloh saja yang di sebut sebut kekasih Allah swt saja tidak mengetahui kapan
terjadinya hari kiamat itu. Kita sebagai umat manusia hanya bias meyakini bahwa hari
akhir itu benar benar ada, dan kelak akan terjadi. Sebagaimana yang telat terpaparkan
oleh beberapa hadist dan dali-dalil diatas.

B. Saran
Kita sebagai manusia hanya berusaha menjadi yang terbaik, agar apabila datang
waktunya hari akhir, kita sebagai umat muslim telah memiliki bekal untuk menolong
diri kita sendiri pada hari akhir, tanda tanda hari akhir sudah sudah terlihat jelas,
marilah kita dekatkan diri kita kepada Allah swt, dan perbaiki semua sikap kita
menjadi lebih baik dan berakhlak .

12
Daftar Pustaka

Drs.H. Suyuti Mahmud, Pendidikan agama islam, sahabat ilmu, kurikulum 1994


http://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/01/kajian-islam-nama-nama-surga-dan-neraka.html
http://hadiis.wordpress.com/2012/03/21/nama-nama-neraka-dan-penghuninya/
http://futurerudi.blogspot.com/2011/12/
http://www.ricostrada.com/spiritual/
http://aslamiyah.abatasa.com/post/detail/17484

13

Anda mungkin juga menyukai