Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

Semangat Beribadah dengan Meyakini


Hari Akhir

Kompetensi Inti

(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian dan spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
(K4) : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dengan ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai dengan
kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
1.3. Meyakini terjadinya Hari Akhir
2.3. Berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil sesuai dengan keimanan kepada Hari Akhir
3.3. Analisis dan Evaluasi makna Iman kepada Hari Akhir
4.3. Keterkaitan antara Iman kepada Hari Akhir dengan perilaku jujur, tanggung jawab dan adil
Peta Konsep

Hari Akhir

Hakekat Iman Menerapkan


Makna Iman Perilaku
Kepada
Kepada Hari Mulia
HariAkhir
Akhir

Periode Hari Hikmah


Akhir Iman
Kepada Hari
Akhir

Menghayati Nilai-nilai Keimanan Kepada


Hari Akhir

Semangat
Beribadah
A. MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI MAKNA IMAN KEPADA HARI AKHIR

1. Hari Akhir Menurut Al-Quran

Peristiwa hari akhir menurut Al-Quran merupakan peristiwa yang sangat dahsyat.
Peristiwa tersebut tidak bisa diukur dan dikira-kira berdasarkan pengalaman atau perrhitungan.
Kejadian dahsyat itu benar-benar menggambarkan betapa hebat kekuasaan Allah, diantaranya
berupa alam semesta dihancurluluhkan, bumi digoncangkan,dan gunung-gunung berterbangan
bagaikan kapas ditiup angin. Manusia dibuat bingung sepertiorang mabuk,padahalia tidak
mabuk.
Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Hajj ayat 1 berikut ini,

Artinya: “Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya kegoncangan hari


kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)”. (QS. Al-Hajj:1)

Allah mengingatkan kepada seluruh manusia agar mawas diri serta menjaga diri dari azab Allah
yakni dengan menjalankan semua perintahnya dan menjahui segala larangan-Nya. Peringatan ini
disampaikan Allah Swt. kepada manusia karena begitu dahsyatnya goncangan bumi pada masa
itu sehingga mengeluarkan segalaisi perut bumi. Allah Swt.menggabarkan peristiwa tersebut
dalam Al-Quran surat Az-zalzalah ayat 1 – 6 sebagai berikut:

1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),


2. Dan bumi Telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
4. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
5. Karena Sesungguhnya Tuhanmu Telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,

Dalam ayat lain Allah Swt.menjelaskan tentang kiamat sebagai berikut:


1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Dari ayat di atas dapat diambil pelajaran bahwa saat terjadinya kiamat itu manusia
diibaratkan Allah seperti anai-anai yang berterbangan disekeliling lampu karena kebingungan
yang tidak menentu arah.

Hari akhir atau hari kiamat menurut al-quran dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kiamat Sugra (kecil)
Kiamat sugra adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk
manusia yang bersifat lokal dan individual. Firman Allah Swt. dalam QS.Ali Imran ayat
185:

185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan.

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal kehidupan
akhirat yang disebut alam barzakh (QS. Ar-Rum ayat 55 – 56). Barzakh adalah alam yang
menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah
menyadari akan kebenaran janji Allah Swt. (QS. Al-Mukminun ayat 99 – 100), bahkan
kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan neraka dan siksaannya (QS. Al-Mukmin
ayat 45 – 46).

Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati antara lain
sebagai berikut,
1) Fitnah kubur, yaitu beragam pertanyaan yang diajukan kepada orang yang meninggal
tentang Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya dan kiblatnya.
2) Siksa dan nikmat kubur.siksa kubur diperuntukan bagi orang yang zalim, munafik,
kafir, dan musyrik (QS. Al-An’am ayat 93, QS.Al-Mukmin ayat 46, QS.Fussilat ayat
30, QS. Al-Ahqaf ayat 83 – 89)
“Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang yang baik amal ibadahnya di dunia” (QS.
Ali-Imran ayat 169 – 170 dan QS. Al-Baqarah ayat 154)
b. Kiamat kubro (besar)
Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta
secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan oleh Allah
Swt. dalam banyak ayat, diantaranya dalam QS. At-Takwir ayat 1 – 3:

1. Apabila matahari digulung,


2. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
3. Dan apabila gunung-gunung dihancurkan,

Dalam QS.Al-Zalzalah ayat 1 – 5 dijelaskan peristiwa terjadinya kiamat dimulai dengan


datangnya gempa yang sangat dahsyat.dalam QS.Al-Qari’ah ayat 1 – 5 dijelaskan
keadaan manusia bagaikan anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu-
bulu yang dihamburkan.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan kejadian yang sangat hebat,
yaitu tatkala malaikat Israfil meniup sangkakala.kemudian bumi diangkat, gunung-
gunung dibenturkan dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-
benda bumipun bertebaran laksana kabut. Sementara manusia kacau balau kebingungan
hanya Allah Swt.saja yang Maha Kekal.

Aktivitas Siswa

1. Carilah ayat-ayat al-Quran dan Hadits selain yang sudah ada di buku yang menjelaskan
peristiwa hari kiamat!
2. Pahami maksud ayat – ayat al-Quran dan Hadits tersebut dengan bantuan buku-buku
tafsir dan buku-buku hadits!
3. Presentassikan hasil kajian kalian di depan kelas!

2. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan


a. Menurut Geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar. Setelah diam gas itu menjadi dingin, maka gas
yang berat mengendap ke bawah,dan yang ringan berada di atas. Melalui proses
evaluasi yang lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir,
sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas bercampur lava, lahar,
batu,dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik matahari terhadap bumi
berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari, sehingga putaran bumi
semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor (menyala/ hancur).
b. Menurut Teori Fisika
Letak matahari adalah 149.597.870,7 km, jauhnya dari bumi, sinar matahari sampai
ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km dan luas
permukaannya 616 x 1010 km = 622.160 km. Menurut ahli fisika energi matahari
dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5.853,9 kalori/ menit dan
mampu menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius.
Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/
sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan
turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus,ombak bergulung-gulung, air laut
naik sehingga hancurlah bumi ini.

B. Periode Hari Akhir


Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah Swt. berakhir,
maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’.
Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut,

1. Yaumul Ba’ats
Yaumul Ba’ats adalah hari kebangkitan semua makhluk yang bernyawa setelah
mengalami kematian atau kebinasaan dalam peristiwa kiamat (QS. An-Nahl ayat 38)
2. Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr adalah hari di mana semua manusia akan berkumpul pada suatu tempat
yang luas untuk diberi keputusan oleh allah Swt. mengenai amalan-amalan yang
dikerjakan ketika hidup di dunia (QS. Al-An’am ayat 22)
3. Buku Catatan
Setiap manusia di alam Mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalann hidup) yang
sudah dicatat Malaikat Raqib dan Atit. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan
perkataan manusia sewaktu hidup di dunia.Firman Allah Swt. QS. Al-Kahfi ayat 49.
4. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari perhitungan atas segala amal manusia selama hidup di dunia
(QS. Al-Mujadalah ayat 6, al-Insyiqaq ayat 7-8, dan Al-Haqqah ayat 25)
5. Mizan
Mizan adalah timbangan amal. Maksudnya adalah bahwa setelah manusia selesai
diperiksa dan dihitung amal perbuatannya, maka amal tersebut akan ditimbang untuk
diketahui secara pasti timbangan amal baik (pahala) dan amal buruk (dosa).
Pertimbangan amal itu dilakukan dengan seadil-adilnya, tanpa ditambah atau dikurangi
sedikitpun ( QS. Al-Anbiya ayat 47).
6. As-Sirat
As-Sirat adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga. Mudah atau
sulitnya melewati As-Sirat itu tergantung kepada amal setiap manusia Rasulullah
bersabda : “Terbentanglah jembatan (As-Sirat) di antara dua tepi neraka jahanam”. (HR.
Muslim)
7. Yaumul Jaza’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt.
(Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama hidup di dunia.
Firman Allah Swt. surat Al-Mukmin ayat 17 sebagai berikut:
Pada hari Ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. tidak ada
yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.
8. Surga dan Neraka
Surga (Jannah) adalah suatu tempat yang nikmat atau menyenangkan yang disediakan
bagi orang-orang yang bertaqwa atau beramal shalih (lihat QS. Ali Imran ayat 133 – 134,
dan Al-Baqarah ayat 25).
Surga itu bertingkat-tingkat dan bermacam-macam sesuai dengan kualitas dan tingkatan
keimanan serta ketaatan kepada Allah Swt. Beberapa macam surga itu antara lain:
Surga Firdaus, Surga Na’im, Surga Ma’wa, Surga Adn, Surga Khulud, Surga Darussalam
dan Surga Darul Maqamah.
Neraka merupakan suatu tempat pembalasan paling berat bagiorang yang ingkar,
durhaka, dan suka berbuat maksiat kepada Allah Swt. dan melanggar aturan-aturan-Nya.
Mereka akan kekaldi dalamnya dengan penuh kesengsaraan dan azab yang dahsyat.
Setiap saat penghuninya berhadapan dengan siksadan azab yang pedih. Tiada hari tanpa
azab yang menyertainya dan senantiasa berada dalam keadaan yang sengsara.Firman
Allah Swt. QS. Al-Baqarah ayat 39.

39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Neraka pun bertingkat-tingkat dan bermacam-macam, seperti Neraka Jahanam, Neraka


Lada, Neraka Saqar, Neraka Sa’ir, Neraka Hutamah, Neraka Hawiyah.

Aktivitas Siswa

1. Cermatilah kembali tahapan Hari Akhir di atas. Kemudian, tulislah sebuah


renungan singkat (dalam bentuk puisi religius atau yang lain) yang memuat doa
agar Allah Swt. memberikan kemudahan dalam melalui tahapan-tahapan Hari
Akhir sehingga berakhir dengan surga.
2. Bacakan hasil kerja kalian di depan kelas.

C. HAKEKAT BERIMAN KEPADA HARI AKHIR


Iman kepada hari merupakan rukun iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap umat
Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan
dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.oleh sebab itu, keimanan kepada Hari akhir
hendaknya dijadikan landasan utama untuk menyandarkan diri agar selalu taat kepada ajaran
Allah Swt. Banyak ayat dan hadits yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari
akhir, di antaranya adalah firman Allah Swt. QS. Al-Baqarah ayat 4 berikut:

4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu
dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat[18].

Kemudian, dalam percakapan Rasulullah Saw.dengan malaikat Jibril yang panjang tentang
iman, islam, dan Ihsan, beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman):
Artinya:”Beliau menjawab: “Kamu beriman kepada Allah,Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan takdir baik dan buruk”. (HR. Muslim)

Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri
orang beriman. Adapun dalam penggalan hadits di atas, Rasulullah saw. menyebutkan bahwa
Hari Akhir sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman.
Iman kepada Hari Akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan yang kekal
hanyalah di akhirat.

D. HIKMAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah karena Allah Swt. tidak
menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa
hikmah iman kepada Hari Akhir.

1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepaada kemaksiatan dan kebejatan moral yang
mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan akhirat.
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan
akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan
ma’unah-Nya pada hari itu.
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya.
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan
apayang ada di akhirat.

E. Menyajikan Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Jujur, Bertanggung
Jawab, dan Adil

Keimanan kepada hari akhir juga memiliki keterkaitan dengan perilaku jujur, bertanggung
jawab dan adil. Karena dengan memiliki keimanan yang teguh akan adanya hari akhir dan
pembalasan di akhirat, akan menumbuhkan kesadaran bahwa semua perbuatan yang
dikerjakan selama di dunia akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Swt. untuk itu,
segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntutan agama. Menyadari bahwa
manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya, selalu berusaha melakukan amal
salih, bersikap jujur, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma
agama.
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah
sebaik-baik makhluk.
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan
merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada
Tuhannya.

Jika kalian cermati ayat ini, jelas nyata bagi kita bahwa Allah Swt. memberikan predikat
makhluk yang baik dan berkualitas bagi mereka yang beriman akan hari akhir. selain itu
melaksanakan kegiatan/ bekerja selama hidupnya dengan penuh tanggung jawab,adil, dan
jujur, dengan demikian, perbuatan baiknya selama di dunia akan dibalas di akhirat dengan
surga Adn.
Dengan beriman kepada hari akhhir,akan mendorong seseorang untuk melakukan kebiasaan
diri dengan akhlakul karimah. Seperti mawas diri,rendah hati, peduli kepada sesama, dan
selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini dilakukan dengan ibadah (seperti
shalat) maupun dengan ibadah sosial. Ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat
bagi sesama dan termotivasi untuk selalu berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil.

Keyakinan akan adanya hari akhir dapat mengantarkan manusia untuk melakukan kegiatan-
kegiatan positif dalam kehidupannya. Khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai
dengan nilai-nilai Al-Quran.

Dari pembahasan di atas, perilaku yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari
Akhir adalah sebagai berikut:

1. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan


dihadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan
tuntutan agama.
2. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt. sehingga
diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya;
3. Selalu berusaha melakukan amal shalih dan menghindari semua perbuatan yang
bertentangan dengan norma agama;
4. Membiasakan diri dengan akhlakul karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli
kepada sesama, dan lain-lain.
5. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan melakukan ibadah
(seperti shalat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi
sesama.

Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan

Anda mungkin juga menyukai