Oleh :
Drs. Jalaluddin, M.Pd.I
Peta Konsep
QS. Al-Baqarah : 148 1
5 poin
2 QS. Fatir : 32
QS. An-Nahl : 97 3
4 HR. Bukhari
Artinya:
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah
kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada,
pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.
Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu ”
Artinya:
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula)
yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar”
5
❖ Kelompok kedua (bersikap pertengahan), yaitu
selain melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi
❑ Secara umum, ayat ini menerangkan bahwa Allah ❖ Kelompok ketiga, yaitu mereka yang bersikap
Swt. Menurunkan al-Qur’an kepada Rasulullah segera melakukan kebaikan-kebaikan dengan izin
Allah Swt. Golongan ini selalu mengerjakan
untuk digunakan sebagai pedoman hidup
perbuatan yang diwajibkan dan disunahkan serta
umatnya. Namun, dalam realita kehidupan, di
menjahui perkara yang diharamkan dan
antara umat Islam ada berbagai macam sikap dimakruhkan.
dalam mengambil al-Qur’an sebagai pedoman
❖ Imam Ar-Razı̄ menafsirkan bahwa ẓālimun linafsih
hidup. Sikap-sikap mereka ini disebutkan oleh
adalah orang yang lebih banyak kesalahannya,
al-Qur’an Surat Fāṭir ayat 32 berikut ini: sedangkan muqtaṣid (tengah) adalah orang yang
❑ Kelompok pertama adalah (mereka yang seimbang antara kesalahan dan kebaikannya.
menzalimi dirinya sendiri), yaitu orang-orang Adapun sābiqun bil-khairāt adalah orang yang lebih
banyak kebaikannya
yang meninggalkan perintah-perintah Allah Swt.
dan mengerjakan larangannya.
6
HR. Ibnu Majah Tentang Adab Mencari Ilmu
BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN
Artinya
Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam
ke-adaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan
7
1) Menurut Ibnu Kaṡı̄r bahwa yang disebut dengan
ḥayātan toyyiban adalah ketentraman jiwa.
Bercerita kepadaku Yahya bin Ayyub, Qutaybah, dan Ibn Hujr, semuanya bersumber dari Ismail bin Ja’far
dari Ayyub dari Ismail dari al-‘Alla’ dari ayahnya dari Abu Hurayrah, bahwasanya Nabi Muhammad Saw.
bersabda: “Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan
malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam
keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia
menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia”.
✓ Hadis ini berisi perintah untuk bersegera
melakukan amalan sholih. Sebab dikabarkan
bahwa kelak akan datang fitnah seperti potongan
malam.
✓ Artinya fitnah tersebut tidak terlihat. Nyaris
sempurna. Ketika itu manusia tidak tahu ke
manakah mesti berjalan. Ia tidak tahu di manakah
tempat keluar.
1. Senantiasa giat bekerja dalam segala bentuk 1. Bertindak tidak menzalimi diri sendiri.
kebaikan, berupa salat, bersedekah, menuntut
2. Selalu melaksanakan semua perintah Allah
ilmu, dan amalan-amalan positif yang lain.
Swt. dan meninggalkan larangan- Nya.
2. Selalu meyakini bahwa semua yang kita lakukan
3. Membiasakan diri untuk selalu berlomba
dalam pengawasan Allah Swt. dan kelak Penerapan dalam kewajiban.
dimintai pertanggungjawaban.
1. Selalu bersegera untuk bertaubat, meminta 1. Berusaha untuk hidup sejahtera dengan
ampunan Allah Swt. setelah melakukan rezeki yang halal dan baik.
kesalahan.
2. Hidup penuh dengan qanā‘ah menerima
2. Senantiasa melakukan amal saleh seperti dengan lapang dada segala pemberian Allah
menyambung silaturahim, bersedekah dan Swt.
amal kebaikan lainnya.
Drs. Jalaluddin, M.Pd.I 11
Terimakasih
Semoga Bermanfaat
Oleh: