Anda di halaman 1dari 12

Perilaku Tercela

1. RIYA'

Menurut bahasa riya berarti pamer, memperlihatkan, memamerkan, atau ingin


memperlihatkan yang bukan sebenarnya. Sedangkan menurut istilah riya dapat
didefinisikan memperlihatkan suatu ibadah dan amal shalih kepada orang lain, bukan
karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah, dengan harapan agar mendapat pujian
atau penghargaan dari orang lain. Sementara memperdengarkan ucapan tentang ibadah
dan amal salehnya kepada orang lain disebut sumah (ingin didengar).
Riya dan sumah merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang
hukumnya haram. Riya sebagai salah satu sifat orang munafik yang seharusnya dijauhi
oleh orang mukmin. Simak QS. An Nisa : 142 :

Artinya : Sesungguhnya orang-rang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan jika mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas, mereka bermaksud riya ( dengan shalat itu ) dihadapan manusia, dan tidaklah
mereka dzkiri kepada Allah kecuali sedikit sekali.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, Di hari kiamat nanti ada orang yang
mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang itu melakukan
protes, Wahai Tuhanku, aku ini telah mati syahid dalam perjuangan membela agama-Mu,
mengapa aku dimasukkan ke neraka? Allah menjawab, Kamu berdusta dalam berjuang.
Kamu hanya ingin mendapatkan pujian dari orang lain, agar dirimu dikatakan sebagai
pemberani. Dan, apabila pujian itu telah dikatakan oleh mereka, maka itulah sebagai
balasan dari perjuanganmu.

Orang yang berjuang atau beribadah demi sesuatu yang bukan ikhlas karena Allah
SWT, dalam agama disebut riya. Sepintas, sifat riya merupakan perkara yang sepele,
namun akibatnya sangat fatal. Sifat riya dapat memberangus seluruh amal kebaikan,
bagaikan air hujan yang menimpa debu di atas bebatuan. Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan
amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (QS. Al-Furqan : 23)
Abu Hurairah r.a. juga pernah mendengar Rasulullah bersabda :
Banyak orang yang berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu
kecuali lapar dan dahaga, dan banyak pula orang yang melakukan shalat malam yang
tidak mendapatkan apa-apa kecuali tidak tidur semalaman.
Begitu dahsyatnya penyakit riya ini, hingga pernah seseorang bertanya kepada
Rasulullah, Apakah keselamatan itu? Jawab Rasulullah, Apabila kamu tidak menipu
Allah. Orang tersebut bertanya lagi, Bagaimana menipu Allah itu? Rasulullah
menjawab, Apabila kamu melakukan suatu amal yang telah diperintahkan oleh Allah
dan Rasul-Nya kepadamu, maka kamu menghendaki amal itu untuk selain Allah.
Meskipun riya sangat berbahaya, tidak sedikit di antara kita yang teperdaya oleh
penyakit hati ini. Kini tidak mudah untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas
beribadah kepada Allah tanpa adanya pamrih dari manusia atau tujuan lainnya, baik
dalam masalah ibadah, muamalah, ataupun perjuangan. Meskipun kadarnya berbeda-beda
antara satu dan lainnya, tujuannya tetap sama: ingin menunjukkan amaliyahnya, ibadah,
dan segala aktivitasnya di hadapan manusia.
Secara tegas Rasulullah pernah bersabda, Takutlah kamu kepada syirik kecil.
Para shahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik kecil?
Rasulullah berkata, Yaitu sifat riya. Kelak di hari pembalasan, Allah mengatakan kepada
mereka yang memiliki sifat riya, pergilah kalian kepada mereka, di mana kalian pernah
memperlihatkan amal kalian kepada mereka semasa di dunia. Lihatlah apakah kalian
memperoleh imbalan pahala dari mereka
Antara amal perbuatan yang diredhai oleh Allah dengan amal perbuatan riya dapat
dibedakan sebagai berikut :
Amal perbuatan yang diridhai Allah
2

a. Niat karena Allah


b. Ikhlas
c. Sesuai dengan kemampuan
d. Tidak pilih kasih
e. Rahmat bagi seluruh alam
Amal perbuatan riya
a. Niat bukan karena Allah
b. Tidak ikhlas
c. Mengada-ada
d. Pilih kasih
e. Ingin dipuji
f. Mengharap imbalan
Dilihat dari bentuknya, ria dapat digolongkan 2 macam, yaitu :
a. Ria dalam niat
Ria yang berkaitan dengan hati, maksud ria dalam niat, yaitu sejak awal perbuatan
bahkan yang dilakukannya tidak didasari ikhlas sebelumnya sudah didasari ria. Yang
mengetahui hanya Allah SWT dan dirinya saja. Apabila seseorang ingin melakukan amal
perbuatan baik atau tidak tergantung pada niat. Rasulullah Saw. bersabda :



( )
Artinya : aku mendengar Umar bin al Khaththab berkata di atas mimbar, aku
mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung
niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang memperoleh sesuai apa yang ia niatkan.
(H.R.Bukhari Muslim)
b. Ria dalam perbuatan
Yaitu memamerkan atau menunjukkan perbuatan di depan orang banyak, agar
perbuatan tersebut dipuji, diperhatikan, dan disanjung orang lain.
Di antara contoh riya dalam perbuatan, bila seorang pelajar terlihat belajar dengan
sungguh-sungguh hanya karena ingin mendapat nilai yang bagus. Dan dia melakukan hal

itu kepada orang tuanya hanya karena ingin mendapatkan apa yang dia minta dari orang
tuanya cepat-cepat terkabul.
Beberapa penjelasan Allah SWT dalam Al Quran sehubungan dengan riya dalam
perbuatan antara lain :
a) Melakukan ibadah shalat tidak untuk mencapai keridlaan Allah SWT, tetapi
mengaharapkan pujian, popularitas di masyarakat. Allah berfirman dalam Q.S. Al
Maun : 4-6 :

.
.

Artinya : Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang
lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.
b) Bersedekah didasari riya laksana riya batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah ia bersih. Firman Allah dalam Q.S. Al
Baqarah : 264 :

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu


dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang
menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin
yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah
batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka
kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.
c) Allah melarang pergi berperang didasari riya dan menghalangi (orang) lain
menempuh jalan Allah (sabilillah). Allah berfirman dalam Q.S. Al Anfaal : 47 :



4

Artinya : Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung
halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (ria) serta menghalanghalangi (orang) dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan.
Beberapa ciri orang yang mempunyai sifat riya dalam perbuatan :
a. Tidak akan berbuat baik jika tidak dilihat orang lain atau tidak ada imbalan
baginya
b. Melakukan amal saleh tanpa dasar, hanya ikut-ikutan.
c. Tampak rajin penuh semangat jika amal perbuatannya dilihat atau dipuji-puji
orang.
d. Ucapannya selalu menunjukkan bahwa dia yang paling hebat, paling tinggi dan
paling mampu.
Bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari sikap riya adalah :
a. Terhadap diri sendiri :
1. Selalu tidak ada puasnya, sekalipun hidupnya sudah berkecukupan sehingga
2.
3.
4.
5.

berpotensi untuk korupsi dan mengambil hak orang lain


Selalu ingin dipuji dan dihormati
Ketidakpuasan, sakit hati dan penyesalan ketika lain tidak dihargai.\
Sombong dan membanggakan diri
Tidak dapat bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah dan dalam

berinteraksi dengan sesama manusia.


6. Menyesal jika telah melakukan perbuatan baik hanya karena tidak ada orang lain
yang melihatnya atau tidak ada imbalannya
7. Jiwanya akan terganggu karena kegelisahan/keluh kesah yang tiada henti
8. Perbuatan riya termasuk syirik kecil

:

) )

Artinya : Dari Mahmud Ibnu Labid r.a. bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam bersabda: "Sesungguhnya hal yang paling aku takuti menimpamu ialah syirik
kecil: yaitu riya." (Riwayat Ahmad dengan sanad hasan).
9. Allah tidak akan menerima dan memberi pahala atas perbuatan riya'
10. Di akhirat akan dicampakkan ke dalam api neraka.

b. Terhada orang lain


1. Berpotensi saling bermusuhan, karena ia mengungkit apa yang yang diberikannya
kepada orang lain.
2. Memamerkan amalnya kepada orang lain, sehingga orang lain menjadi benci dan
tidak senang terhadapnya
5

3. Sikap dan perilakunya yang ria akan berpotensi menimbulkan pertikaian dan
akhirnya menimbulkan pengrusakan
Tanda-tanda riya
Tanda-tanda penyakit hati ini pernah dinyatakan oleh Ali bin Abi Thalib. Kata beliau,
Orang yang riya itu memiliki tiga ciri, yaitu malas beramal ketika sendirian dan giat
beramal ketika berada di tengah-tengah orang ramai, menambah amaliyahnya ketika dirinya
dipuji, dan mengurangi amaliyahnya ketika dirinya dicela.
Kebiasaan yang dapat menghindari perbuatan riya
a.
b.
c.
d.

Memfokuskan niat ibadah (ikhlas) hanya semata-mata karena Allah SWT


Membiasakan diri membaca basmallah sebelum memulai pekerjaan
Membiasakan menjaga lisan saat bekerja
Membiasakan diri menolong atau membantu pekerjaan orang lain tanpa harus disuruh

dan meminta imbalan


e. Membiasakan bersedekah atau mengeluarkan infaknya setiap mendapat rezeki atau
f.
g.
h.
i.

kesenangan
Tidak mudah tergiur atau terpengaruh dengan kemewahan orang lain
Tidak membuat kecemburuan kepada orang lain
Saling menasehati untuk kebaikan dan kesabaran dalam beribadah
Tidak memamerkan sesuatu karena pada dasarnya semua yang dimiliki adalah dari Allah

dan akan kembali kepada-Nya


j. Membiasakan diri untuk bersyukur kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman :



Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.Ibrahim : 7)

2. ANIAYA
Perkataan aniaya berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya perbuatan bengis,
penyiksaan atau zalim. Yang dimaksud dengan aniaya ialah tidak adil (tidak
menempatkan sesuatu dengan semestinya atau sesuai dengan ketentuan Allah SWT).
Aniaya atau bengis yaitu suatu tindakan yang tidak manusiawi yang bertentangan dengan
hak asasi manusia.
Aniaya juga bisa disebut zalim. Kata zalim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf
za la ma yang bermaksud gelap. Kalimat ini digunakan untuk melambangkan sifat
6

kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan
kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, dan
ketidak adilan.Aniaya adalah perbuatan bengis seperti penyiksaan atau penindasan
Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk ketidak sewengan seperti
menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya
Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa penganiayan merupakan kejahatan yang
bersifat mengancam harta dan jiwa. Perbuatan itu sama dosanya dengan mencuri, bahkan
lebih besar, karena didalamnya terdapat unsur kekerasan. Jika sampai membunuh
korbannya maka jelas perbuatan itu termasuk salah satu dosa besar. Firman Allah SWT:

Artinya: Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan


Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib,
atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari
negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk
mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (QS Al Maidah : 33)
Dari ayat tersebut, dinyatakan bahwa hukuman bagi penganiaya diberlakukan sesuai
dengan jenis perbuatan yang dilakukannya, yaitu sebagai berikut.
1. Jika menganiaya dan membunuh korban serta mengambil hartanya,
penganiaya dihukum dibunuh dan disalib
2. Jika ia hanya mengambil harta tanpa membunuh korbannya maka
hukumannya dihukum potong tangan dan kakinya dengan cara silang.
3. Jika ia tidak mengambil harta dan membunuh karena tetangkap sebelum
sempat melakukan sesuatu atau hanya menakui0nakuti saja maka
hukumannya adalah dipenjara.

A. Jenis-jenis perbuatan aniaya


1) Aniaya kepada Allah SWT
Aniaya kepada Allah SWT mengandung arti tidak menjalankan perintah Allah dan tidak
menjauhi laranganNya. Contoh, melaksanakan aktifitas hidup dengan tidak dilandasi niat
dan mencari ridhlo Allah SWT.
2) Aniaya kepada diri sendiri
Aniaya kepada diri sendiri mengandung arti melakukan perbuatan dosa, baik kecil
ataupun besar, baik dengan sengaja ataupun tidak.
Ciri-ciri orang yang melakukan aniaya terhadap dirinya sendiri :

Sering

bicara

tentang

nasibnya

yang

malang

dan

tidak

beruntung.

Menyadari kekurangan adalah awal yang baik bagian dari instrospeksi untuk mengubah
kekurangan menjadi kelebihan. Tetapi mengekspos nasib malang dan kekurangan tak
ubahnya pengemis di lampu merah yang mengekspos cacat untuk kepentingan diri
sendiri.
Tidak

menyukai

semangat

orang

lain

dan

berusaha

menahannya.

Ingatlah, perbuatan merintangi jalan beraura negatif dan akan kembali kepada diri sendiri
sebagai gelombang negatif juga. Orang yang menghambat orang lain sebenarnya sedang
menganiaya diri sendiri.
Dampak negatif dari perbuatan aniaya terhadap diri sendiri :

Merasa tidak nyaman dengan keberuntungan orang lain (ujungnya adalah iri hati dan

merendahkan kemampuan orang lain)


Selalu menganggap orang lain lebih beruntung
Selalu melihat sisi buruk dari sebuah situasi atau keadaan (dan berujung pada
mencari pembenaran terhadap kesalahan dan kegagalan).

3) Aniaya kepada orang lain


Aniaya kepada orang lain mengandung arti memperkosa kehormatan, harta benda
ataupun berbuat semena-mena kepada orang lain
4) Aniaya kepada binatang
Aniaya kepada binatang mengandung arti memperlakukan binatang dengan seenaknya,
keji, menyakiti, dan perbuatan lainnya secara tidak manusiawi, misalnya menjadikan
binatang sebagai sasaran latihan memanah atau menembak, menelantarkan binatang
peliharaan dan menyembelih hewan dengan senjata tumpul

5) Aniaya kepada Alam


Aniaya kepada alam mengandung pengertian melakukan perbuatan yang dapat merusak
alam, seperti pencemaran air, udara dan lingkungan, penebangan liar dan lain sebagainya.
B. Akibat Perbuatan Aniaya
1) Bagi penganiaya :
Tidak akan disenangi bahkan akan dibenci masyarakat Hidupnya tidak akan tenang,
karena dibayangi rasa takut Mencemarkan nama baik dirinya dan keluarga . Orang yang
berbuat aniaya seperti merampok dan membunuh, apabilaperbuatannya diketahui oleh
alat negara lalu ditangkap dan diadili, maka tentu ia akan dijatuhi hukuman, misalnya
dipenjarakan. Para pelaku aniaya itu, jika tidak bertobat dengan tobat sesungguhsungguhnya, maka di alam akhiratnya ia akan dicampakan ke dalam api neraka
2) Bagi orang yang dianiaya :
8

Orang yang dianiaya akan mengalami kerugian dan bencana sesuai dengan jenis
penganiayaan terhadap dirinya, misalnya kehilangan harta benda, menderita sakit fisik
dan mental bahkan sampai kehilangan jiwa
Bila penganiaayaan itu terjadi dimana-mana maka masyarakat tidak akan
memperoleh kedamaian dan ketentraman.
Semangat dan gairah kerja masyarakat akan menurun, karena mereka dibayangi
rasa takut terhadap perbuatan-perbuatan jahat orang zalim
Jika dalam suatu masyarakat atau negerijumlah orang-orang yang zalimnya
mayoritas dan mereka tidak bertobat maka tidak mustahil Allah SWT akan menurunkan
adzab-Nya
C. Cara menghindari aniaya
Dalam upaya menghindari perbuatan aniaya ini hendaknya kita memperhatikan hak-hak diri
sendiri, hak orang lain, hak binatang, alam, dan sebagainya. Selain itu pula kita hendaknya
takut kepada dosa, karena Allah swt telah melarang kita berbuat aniaya, atau berbuat
kerusakan di muka bumi ini.

3. DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah perbedaan.
Sedangkan menurut istilah diskriminasi adalah perlakuan pembedaan/pengucilan
secara langsung atau tidak langsung terhadap orang lain dengan didasarkan
ras,suku,warna kulit,agama,dll.
Diskriminasi dalam bahasa Arab disebut Tafriq,merupakan sifat tercela yang hasrus
dihapuskan.Islam tidak mengenal Diskriminasi! karena hal tersebut adalah sifat tercela.
Allah berFirman:






Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
9

kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS.Al-Hujurat:13)
Dalam suatu hadist Nabi Muhammad Saw bersabda Sesungguhnya Allah
tidak melihat kepada tubuhmu atau parasmu.Tetapi Dia melihat kepada hati dan
kelakuanmu
1.Akibat perilaku diskriminasi:

Memutuskan tali silahturahmi

Tidak dihargai orang lain

Tidak ada rasa kebersamaan

selalu membanggakan diri sendiri

meremehkan oranglain.

2.Cara menghindari perikalu diskriminasi:

Gemar bersilahturahmi

bersikap toleran (tasamuh) terhadap sesama umat

menumbuhkan semangat persatuan&kesatuan

tidak suka mengolok,mengucilkan,buruk sangka/menfitnah antara satu dengan lainnya.

3.Manfaat menghindari perilaku diskriminasi:

Eratnya tali silahturahmi

Saling menghormatisatu sama lain

Menumbuhkan rasa kebersamaan.

4.Contoh perilaku diskriminasi:

o Sebagian masyarakat yang menempatkan laki-laki lebih tinggi daripada


perempuan.
o Adanya jurang pemisah antara orang kaya dengan orang miskin.
o Di Amerika Serikat, adanya penggolongan antara orang yang berkulit putih
dengan orang yang berkulit hitam ( orang Negro ),Orang kulit putih beranggapan
bahwa mereka adalah orang pribumi.Sedangkan orang Negro dianggap sebagai
budak dan merupakan sumber kerusuhan dan kekacauan.
o Johanes yang beragama Kristen enggan berteman dengan Hafidz yang beragama
islam.Hal ini dikarenakan perbedaan agama.

10

KESIMPULAN
Menurut bahasa riya berarti pamer, memperlihatkan, memamerkan, atau ingin
memperlihatkan yang bukan sebenarnya. Sedangkan menurut istilah riya dapat
didefinisikan memperlihatkan suatu ibadah dan amal shalih kepada orang lain, bukan
karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah, dengan harapan agar mendapat pujian
atau penghargaan dari orang lain. Sementara memperdengarkan ucapan tentang ibadah
dan amal salehnya kepada orang lain disebut sumah (ingin didengar).
Yang dimaksud dengan aniaya ialah tidak adil (tidak menempatkan sesuatu dengan
semestinya atau sesuai dengan ketentuan Allah SWT). Aniaya atau bengis yaitu suatu
tindakan yang tidak manusiawi yang bertentangan dengan hak asasi manusia.
Diskriminasi adalah perbedaan.
11

Sedangkan menurut istilah diskriminasi adalah perlakuan pembedaan/pengucilan


secara langsung atau tidak langsung terhadap orang lain dengan didasarkan
ras,suku,warna kulit,agama,dll.
Diskriminasi dalam bahasa Arab disebut Tafriq,merupakan sifat tercela yang hasrus
dihapuskan.Islam tidak mengenal Diskriminasi! karena hal tersebut adalah sifat tercela

DAFTAR PUSTAKA
http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/04/perilaku-tercela-riya.html
http://devifitriaryani.blogspot.com/2011/03/kata-pengantar-alhamdulillah-dan-puji.html
http://erinarzky.blogspot.com/2013/04/diskriminasi.html

12

Anda mungkin juga menyukai