Anda di halaman 1dari 16

ALAM MENURUT ISLAM

1. Alam ada yang menciptakan yaitu Allah, (Lihat Q.S Al-An Am :


73)
2. Alam merupakan kenyataan yang sebenarnya, (Lihat Q.S Al-
Furqan : 1 – 2 )
3. Alam diciptakan Allah Tuhan Yang Maha Esa. Allah yang
menciptakan sekaligus memelihara alam ini serta mengatur
segala urusannya, (Lihat Q.S Al-A’raf : 53)
4. Bagaimana Allah menciptakan, memelihara atas alam raya ini.
Dan alam raya ini ada melalui proses penciptaan bukan ada
dengan sendirinya, (Lihat Q.S Fushshilat : 10-12)
5. Allah menciptakan bumi dan langit penuh dengan keberkatan,
penuh dengan kebagusan, keindahan dilengkapi dengan segala
macam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup (udara,
makanan, tempat yang nyaman).
6. Selain menciptakan bumi dan langit serta isinya, Allah pun
menentukan kadar ukuran.
ALAM MENURUT ALIRAN LAIN

Alam tidak mempunyai eksistensi yang riil dan obyektif,


melainkan semu, palsu, ilusi dan maya sekedar
pancaran dari dunia lain (idealisme)

Alam benar-benar ada, riil dan obyektif namun eksistensi


alam adalah ada dengan sendirinya (materialisme)
TANGGUNG JAWAB MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN

1. Manusia lebih besar tanggung jawabnya karena manusia


merupakan puncak ciptaan dan makhluk Allah yang
tertinggi, yang paling baik, (lihat Q.S At -Tin : 4)

2. Allah telah memuliakan Adam (dan keturunannya) dalam


raut muka, diberi akal agar dapat menerima petunjuk
untuk berbudaya dan berpikir untuk mencari keperluan
hidup, mengelola kekayaan alam, menciptakan alat-alat.
Allah telah memberikan rezeki, (Lihat Q.S Al-Isra :70)

3. Manusia diangkat sebagai “Khalifah”. Dengan


kekhalifahannya menuntut manusia untuk memelihara,
membimbing dan mengarahkan segala sesuatu agar
mencapai maksud dan tujuan penciptaannya.

4. Seorang muslim diajarkan untuk mengakui bahwa ia tidak


mempunyai kekuasaan untuk menundukkan sesuatu
kecuali dalam penundukan Ilahi.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA
DALAM AL-QUR’AN

5. Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada


manusia menciptakan langit dan bumi untuk manusia untuk
diambil manfaatnya sehingga manusia dapat menjaga
kelangsungan hidupnya agar manusia berbakti kepada Allah
penciptanya, kepada keluarga dan masyarakat.

6. Mensyukuri atas segala apa yang telah dianugerahkan


kepada manusia. Tanpa ada rasa dan sikap syukur manusia
cenderung merusak. Karena keserakahan atas kelebihan
yang dimiliki, (Lihat Q.S Al-Qashash : 77)

7. Sabda Nabi Muhammad SAW : “Bekerjalah kamu untuk


duniamu, seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan
beramallah kamu untuk (bekal) hari akhiratmu seakan akan
kamu akan mati besok pagi, (Lihat Al-Hadist)
a. Melestarikan lingkungan hidup merupakan wujud
kebaikan
b. Upaya merupakan bentuk rasa syukur manusia terhadap
Allah
KERUSAKAN LINGKUNGAN

1) Kerusakan lingkungan hidup adalah akibat perbuatan


manusia, karena manusia mempunyai daya inisiatif dan
kreatif, (Lihat Q.S Ar-Rum : 41)

2) Kerusakan yang terjadi sebagai akibat keserakahan manusia,


ini disebabkan manusia memperturutkan hawa nafsunya,
tidak memperdulikan tuntutan Allah, (Lihat Q.S Anfal : 73)

3) Orang-orang yang berbuat kerusakan dapat digolongkan


sebagai orang-orang munafik atau fasik, (Lihat Q.S Al Baqarah
: 11-12)

4) Orang-orang yang membuat kerusakan juga dapat


digolongkan kepada Ya’Juj dan Ma’juj (orang-orang yang
membuat kerusakan di muka bumi,( Lihat Q.S Al-Kahfi :94)
KEWAJIBAN UMAT ISLAM
DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALLAH

 Manusia dianugerahi akal. Dengan akal manusia bisa berpikir, memilih


yang benar dan yang salah, memilih yang baik dan buruk, dan dengan
akal itu manusia bisa mengembangkan kehidupannya.
(Lihat Q.S. At-Tin : 4)

 Akal itulah yang merupakan kelebihan manusia dibanding makhluk


makhluk lainnya, disamping memiliki indera utama, pendengaran dan
penglihatan. Karena akal itu pula manusia dimintai tanggung jawab
atas perbuatan sebagai hasil oleh akalnya. (Lihat Q.S. Al-Mulk : 23)
MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH DI BUMI

a. Kelebihan dan keistimewaan manusia itu menempatkan


sebagai makhluk yang terhormat dan memperoleh martabat
yang tinggi diantara makhluk lainnya, bahkan ia dimuliakan
oleh Allah SWT (Lihat Q.S. Al-Isra : 70)
b. Karena martabat manusia yang mulia itu, yang mengemban
amanah luhur yang tidak sanggup diemban oleh makhluk-
makhluk tumbuhan, jin bahkan malaikat, karena manusia
dibekali Tuhan dengan akal, perasaan dan nafsu, sedangkan
makhluk lain hanya dibekali sebagian dari unsur-unsur
tersebut. Kemampuan potensial yang ada pada manusia
menyebabkan manusia lebih mampu memikul amanah Allah
itu (Lihat Q.S. Al-Ahzab:72)
c. Amanah luhur ini merupakan tanggung jawab kekhalifahan.
Jabatan khalifah yang diberikan kepada manusia itu
dikemukakan oleh Allah kepada para malaikat tatkala ia
merancang pencipataan manusia setelah terciptanya alam
semesta (Lihat Q.S. Al-Baqarah :30)
d. Anugerah Allah SWT kepada manusia selain martabat yang
mulia dan amanah khalifah, juga segala yang ada di bumi
diperuntukkan bagi kepentingan manusia. (Lihat Q.S. Al-
Baqarah : 29)
INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA

1. Segala ciptaan yang berada di alam ini merupakan


komposisi ekosistem yang serasi dan seimbang serta
berjalan secara teratur

2. Lingkungan yang Allah ciptakan sangat cocok untuk


kehidupan manusia karena semua itu diciptakan justru
untuk kepentingan umat manusia. Keteraturan,
keserasiaan dan keseimbangan ekosistem diantara unsur
alam itu disebabkan karena Pencipta dan pengaturnya
adalah Esa, yakni Allah Rabbul Alamin (Lihat Q.S. Al-
Anbiya : 22)
3. Apa yang disebut lingkungan menurut Islam mencakup semua
usaha kegiatan manusia. Karena itu Islam memandang
lingkungan alam dari dua sudut, yaitu :

1) Sudut Ruang (spasial), dilihat dari perjalanan ekosistem


diantara unsur-unsur alam yang saling mempengaruhi satu
sama lain. Mencakup bumi, air, hewan dan tumbuh
tumbuhan serta semua yang ada di atas dan didalam perut
bumi.

2) Sudut Waktu (temporal), dilihat dari kegiatan manusia dari


satu masa ke masa, dari sudut kurun ke kurun dan dari
satu generasi ke generasi yang tentunya mempengaruhi
terhadap perjalanan ekosistem secara langsung ataupun
tidak langsung. Lingkungan waktu merupakan peringatan
dan pelajaran bagi manusia melalui pengamatan dan
pengkajian terhadap nasib yang menimpa orang-orang
terdahulu dalam hal pengelolaan dan pendayagunaan
sumber-sumber alam.
4. Islam menyuruh manusia untuk belajar dari sejarah. Karena
dari sejarah itu dapat diperoleh gambaran bagaimana umat
terdahulu berinteraksi dengan alam, dan bagaimana
ganjaran Allah terhadap orang yang taat dan patuh kepada
Nya, serta bagaimana pula akibat terhadap orang yang zalim
dan membangkang kepada Nya (Lihat Q.S. Al-An’am : 11)

5. Dalam lingkungan hidup selain bertalian antara manusia


dengan alam yang berada disekitarnya, bertalian pula antara
manusia dengan manusia. Lingkungan ini disebut
Lingkungan Sosial

6. Lingkungan Sosial bersifat dinamis. Ia terus tumbuh dan


berkembang dari masa kemasa. Pertambahan penduduk
secara deret ukur menimbulkan dampak semakin banyaknya
tuntutan keperluan hidup, sementara sumber daya alam
serba terbatas. Hal ini mendorong manusia untuk menggali
dan mengolah alam sebagai upaya kebutuhan manusia.
7. Islam tidak mengingkari adanya persaingan di antara manusia.
Tetapi Islam mengarahkan persaingan itu dalam melakukan
kebaikan yang membawa kemaslahatan bagi lingkungan sosial
(Lihat Q.S. Al Baqarah : 148)

8. Lingkungan manusia pada dasarnya dapat dibedakan menjadi :


1). Lingkungan fisik (physical environment)
2).Lingkungan hayati (biological environment)
3). Lingkungan sosial budaya (social environment)

9. Lingkungan manusia yang terdiri dari benda-benda mati


(abiosis) dan makhluk hidup (biosis) pada mulanya dibentuk
secara alami (natural environment). Setelah keberadaan
manusia di bumi, lingkungan alami mengalami perubahan
akibat perilaku manusia dalam upayanya untuk mengamankan
dan meningkatkan kehidupannya baik secara kuantitas
maupun kualitas. Lingkungan hidup akibat perilaku manusia
disebut Lingkungan Hidup Binaan.

10. Perkembangan manusia dan interaksinya dengan komponen


lain dalam lingkungan hidup yang dikodratkan sebagai
khalifah di muka bumi, dengan demikian manusia bertanggung
jawab terhadap keberadaan dan kesejahteraan manusia dan
makhluk hidup lainnya.
KEWAJIBAN UMAT MANUSIA TERHADAP
LINGKUNGANNYA

Dalam Rangka tanggung jawab sebagai khalifah Allah, manusia


berkewajiban :

1. Berdzikir kepada Allah dan bersyukur kepada Nya.

Berdzikir kepada Allah selain selalu ingat kepada Nya juga selalu
mengingat ciptaan Nya dan tujuan dari ciptaan Nya
Bersyukur kepada Allah, selain berterima kasih atas nikmat dan
karunia Nya juga memanfaatkan nikmat dan karunia itu untuk
kemaslahatan sesuai dengan tujuan penciptaan dan tuntunan Nya.
Allah menjanjikan akan selalu ingat kepada orang yang berdzikir dan
akan melipat gandakan nikmat Nya itu kepada orang yang bersyukur
(Lihat Q.S. Al Baqarah : 152)

2. Merenungkan dan mentafakuri kejadian alam semesta dan


alam lingkungan, hal ini penting karena dengan merenungkan
dan mentafakuri ciptaan Allah akan lebih memperkuat
keyakinan akan kebesaran dan kekuasaan Pencipta Nya.
(Lihat Q.S. Yunus : 101)
3. Meneliti dan mengkaji rahasia rahasia kejadian alam, asal
usul kejadiannya, tujuan kejadiannya dan akhir
kejadiannya. Dengan tersingkap dan terungkapnya rahasia
rahasia alam itu, selain mempertebal keyakinan akan
kebesaran Allah sebagai Pencipta Nya, juga menambah
khasanah pengetahuan tentang alam untuk dimanfaatkan
guna kemaslahatan umat manusia (Lihat Q.S. Al-Ankabut :
20)

4. Mempelajari kehidupan umat terdahulu. Ini juga penting,


karena dengan mengenal perbuatan umat terdahulu dan
akibat yang diterimanya itu apakah berupa kesempurnaan
dan kekurangan ataupun keberhasilan dan kegagalan dapat
dijadikan pelajaran dalam menata kehidupan masa kini dan
masa mendatang (Lihat Q.S. Al-An’Am : 11).

5. Memelihara kelestarian alam. Allah menyerukan kepada


manusia untuk memanfaatkan alam bagi kepentingan umat
dan memakmurkannya. (Lihat Q.S. Hud : 61) Dalam
memanfaatkan dan memakmurkan bumi ini, Allah melarang
manusia berbuat kerusakan, karena kerusakan alam itu
akan mengakibatkan kerusakan pula bagi manusia (Lihat
Q.S. Ar-Rum : 41)
KEWAJIBAN UMAT ISLAM DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP

A. Menjaga kelestarian alam bagi umat Islam merupakan upaya untuk


menjaga limpahan nikmat Allah secara berkesinambungan.
Sebaliknya membuat kerusakan di muka bumi, akan
mengakibatkan timbulnya bencana terhadap manusia (Lihat Q.S.
Al-Qashasha :77)

B. Untuk mengusahakan keseimbangan antara kebahagiaan hidup di


akhirat dengan kebahagiaan di dunia ; keseimbagan antara
perbuatan baik bagi diri sendiri dengan perbuatan baik bagi orang
lain; juga berusaha berbuat baik terhadap alam sekitar merupakan
kewajiban memelihara keseimbangan alam dengan mencegah
kerusakan dimuka bumi (Lihat Q.S. Faathir :27-28)

C. Sebagai hamba yang beriman dan bertaqwa seharusnyalah umat


islam dalam kehidupannya senantiasa mensyukuri segala nikmat
Nya, secara otomatis berusaha memelihara ciptaan Allah di alam
jagat raya ini (Lihat Q.S. Al-Baqarah : 204-205)

D. Lingkungan hidup manusia dapat berubah, bergantung


berdasarkan sifat dan niat pengelolanya. Kehidupan rohaniah di
dalam Islam harus berlangsung atas dasar tujuan yang baik dan
berguna bagi kehidupan manusia. Kebersihan bathiniah seseorang
mengambil peran menentukan akan keberhasilan lingkungan
hidup.
KESIMPULAN
A. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya adalah
hubungan yang berkait satu sama lain.
B. Hubungan itu dibingkai dengan akidah dan syari’ah, dan
tugas utamanya adalah memakmurkan bumi yang intinya
adalah :
* Al-Intifa’ : mengambil manfaat dan mendayagunakan sebaik-baiknya
* Al-I’tibar : mengambil pelajaran, memikirkan, mensyukuri, seraya
mengambil rahasia rahasia dibalik alam ciptaan Allah
* Al-Islah : memelihara dan menjaga kelestariaan alam sesuai dengan
maksud Sang Pencipta, yakni untuk kemaslahatan dan kemakmuran
manusia, serta tetap terjaga harmoni kehidupan alam ciptaan Allah
SWT

C. Usaha pelestarian lingkungan harus dipahami sebagai


perintah agama yang wajib dilaksanakan oleh manusia
bersama-sama.
D. Setiap usaha pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup
serta secara baik dan benar adalah ibadah kepada Allah SWT
yang dapat memperoleh karunia pahala.
E. Tanggung jawab dan usaha pemeliharaan/pelestarian
lingkungan hidup adalah salah satu bentuk amal saleh bagi
orang-orang beriman yang dijanjikan pahala (Lihat Q.S. At-
Tin : 4-6)

Anda mungkin juga menyukai