Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Semoga ketika kita termasuk hamba hambanya yang
memiliki tingkat kualitas takwa yang baik amin ya robbal alamin. Jamaah Jumat rahimakumullah Solawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar benar junjungan keharibaan agung Nabi Besar Muhammad SAW. ketakwaan kepadanya karena orang yang paling mulia di sisi Semoga kita termasuk umatnya yang istiqomah berada iatas Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa sebagaimana jalan Nabi Muhammad SAW. firman-Nya dalam surah al-Hujurat ayat 13 Jamaah Jumat Rahimakumullah Ikhlas merupakan suatu perbuatan hati yang sangat agung. Dengan ikhlas seorang akan mencapai derajat mukhlis yaitu orang orang yang beribadah murni hanya berharap Allah SWT sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surah al-Bayyinah ayat 5
َ صلَ َح ْال َج ُ سد َ ،ث ْ صلَ َحَ ِإذَا،ًضغَة ْ س ِد ُم َ أ َ ََل َو ِإ َّن فِي ْال َج ُ ي ْالقَ ْل ب َ سدَ ْال َج َ أ َ ََل َو ِه،ُسد ُ ُكلُّه َ َ ف،ت َ َ َو ِإذَا ف،ُُكلُّه ْ َ سد 5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan “ ketahuilah didalam jasad seseorang ada segumpal memurnikan ketaatan kepada-Nya daging. Apabila baik ia maka baiklah jasadnya seluruhnya, Dengan ikhlas seorang hamba akan mendapatkan dan apabila buruk ia maka buruklah seluruh jasadnya ketenangan dalam kehidupan yang dijalaninya, sebab dia tidak ketahuilah dia adalah hati (HR.Muslim pada bab akhodza halal akan menjadi seorang yang banyak berharap kepada selain wa tarku asy-syubuhat. Juz 3 hal 1219 nomor hadis 1599 ) “ Allah. Dan biasanya orang yang mukhlis ini memiliki sifat Seseorang dituntut untuk berniat ikhlas dalam seluruh sabar dan merasa cukup terhadap pemberian rizki dari Allah amal shalihnya, baik shalatnya, zakatnya, puasanya, jihadnya, SWT. Dan orang yang memiliki sifat ikhlas ini akan Allah amar ma’ruf dan nahi munkarnya, serta amal shalih lainnya, jauhkan daripada hubbuh dunia yaitu cinta dunia. Yang termasuk belajarnya. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, dimana sifat hubbuh dunia ini merupakan asal muasal segala “Janganlah kalian belajar agama karena tiga hal; agar dapat bentuk ketamakan yang terjadi di dunia, semoga kita mengalahkan orang-orang tidak tahu, agar dapat mendebat dihindarkan oleh Allah daripada sifat hubbuh dunia ini aamiin. para fuqaha’ dan agar perhatian orang-orang beralih kepada Jamaah rahimakumullah kalian. Niatkanlah dalam kata-kata dan perbuatan kalian untuk Ikhlas merupakan amal solih yang tempatnya di hati. memperoleh apa yang ada di sisi Allah, karena hal itu akan Saat hati seseorang menjadi baik dengan ikhlas, maka anggota kekal, adapun selainnya akan hilang.” badan yang lain ikut menjadi baik. Sebaliknya, jika hatinya Jamaah rahimakumullah rusak, misalnya oleh riya’, sum’ah, hubbu jah (cinta Nabi SAW pernah menceritakan 3 orang yang masuk kedudukan), mengharapkan dunia dalam amalnya, ‘ujub neraka akibat niat yang tidak ikhlas dalam beramal padahal (bangga diri) dsb. maka akan rusaklah seluruh jasadnya. amaliyyah yang diamalkan adalah amaliyyah yang besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada diseret dalam keadaan telungkup kemudian dilempar ke hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Ia pun dihadapkan, neraka. lalu Allah mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia (Ketiga) seseorang yang dilapangkan rezekinya dan pun mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk diberikan kepadanya berbagai jenis harta, ia pun dihadapkan, apa nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku (gunakan untuk) lalu Allah mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia berperang di jalan-Mu hingga aku mati syahid”, Allah pun mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk berfirman, “Kamu dusta, sebenarnya kamu berperang agar apa nikmat itu?” Ia menjawab, “Tidak ada satu pun jalan, di dikatakan sebagai pemberani dan sudah dikatakan demikian”, mana Engkau suka dikeluarkan infak di sana kecuali aku kemudian Allah memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia keluarkan karena Engkau”. Allah berfirman, “Kamu dusta, diseret dalam keadaan telungkup kemudian dilempar ke sebenarnya kamu lakukan hal itu agar dikatakan sebagai orang neraka. yang dermawan dan sudah dikatakan”, kemudian Allah (Kedua) seorang yang belajar agama, mengajarkannya memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia diseret dalam dan membaca Alquran, ia pun dihadapkan, lalu Allah keadaan telungkup kemudian dilempar ke neraka. ( HR. mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia pun Muslim, juz 3 bab man qotala riyaa wa sum’ah istahaqqo, mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk apa halaman 1513 nomor hadis 1905.) nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku (gunakan untuk) mempelajari Begitulah jamaah keadaan orang orang yang tidak ikhlas agama, mengajarkannya dan membaca Alquran karena karena Allah dalam beramal maka amalnya hanyalah sia sia Engkau”, Allah berfirman: “Kamu dusta, sebenarnya kamu walaupun itu sampai terbunuh atau mati dijalan Allah namun belajar agama agar dikatakan orang alim, dan membaca karena hati yang tidak ikhlas saat beramal maka amalannya Alquran agar dikatakan qaari’, dan sudah dikatakan”, pun tertolak di hadapan Allah SWT kemudian Allah memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia Lalu bagaimana cara mengobati hati daripada tidak ikhlasnya hati. Yang pertama hendaknya seorang hamba harus semoga kita bisa belajar untuk terus menjadi pribadi yang mengetahui bahwa Allah maha mendegar dan melihat segaa ikhlas karena Allah SWT amin ya robbal alamin. sesuatu yang kita nampakkan maupun tersembunyi. Sehingga dia tidak akan berani menduakan Allah ketika melakukan sebuah amal. Yang kedua meyakini bahwasanya yang sebaik baik memberikan balasan adalah Allah SWT tidak ada yang lain dari pada Allah SWT.
Yang ketiga mengetahui hakikat dunia yang tidak apa
apanya dan bersifat sementara ini dibanding kan akhirat yang merupakan kenikmatan yang haqq dan kehidupan yang kekal selama lamanya di akhirat. Maka hanya orang yang rugi sajalah yang mengorbankan kehidupannya di akhirat yang kekal demi meraih kenikmatan yang semu di dunia yang bersifat sementara. Yang terakhir adalah senantiasa kita melantunkan doa kepada Allah agar dimasukkan dari golongan hambanya yang mukhlis dalam beramal.