Anda di halaman 1dari 4

13.

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.

Semoga ketika kita termasuk hamba hambanya yang


memiliki tingkat kualitas takwa yang baik amin ya robbal
alamin.
Jamaah Jumat rahimakumullah Solawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada
Bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar benar junjungan keharibaan agung Nabi Besar Muhammad SAW.
ketakwaan kepadanya karena orang yang paling mulia di sisi Semoga kita termasuk umatnya yang istiqomah berada iatas
Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa sebagaimana jalan Nabi Muhammad SAW.
firman-Nya dalam surah al-Hujurat ayat 13 Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ikhlas merupakan suatu perbuatan hati yang sangat
       
agung. Dengan ikhlas seorang akan mencapai derajat mukhlis
yaitu orang orang yang beribadah murni hanya berharap Allah
           SWT sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surah
al-Bayyinah ayat 5

   


        َ ‫صلَ َح ْال َج‬
ُ ‫سد‬ َ ،‫ث‬ ْ ‫صلَ َح‬َ ‫ ِإذَا‬،ً‫ضغَة‬ ْ ‫س ِد ُم‬ َ ‫أ َ ََل َو ِإ َّن فِي ْال َج‬
ُ ‫ي ْالقَ ْل‬
‫ب‬ َ ‫سدَ ْال َج‬
َ ‫ أ َ ََل َو ِه‬،ُ‫سد ُ ُكلُّه‬ َ َ‫ ف‬،‫ت‬ َ َ‫ َو ِإذَا ف‬،ُ‫ُكلُّه‬
ْ َ ‫سد‬
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan “ ketahuilah didalam jasad seseorang ada segumpal
memurnikan ketaatan kepada-Nya
daging. Apabila baik ia maka baiklah jasadnya seluruhnya,
Dengan ikhlas seorang hamba akan mendapatkan
dan apabila buruk ia maka buruklah seluruh jasadnya
ketenangan dalam kehidupan yang dijalaninya, sebab dia tidak
ketahuilah dia adalah hati (HR.Muslim pada bab akhodza halal
akan menjadi seorang yang banyak berharap kepada selain
wa tarku asy-syubuhat. Juz 3 hal 1219 nomor hadis 1599 ) “
Allah. Dan biasanya orang yang mukhlis ini memiliki sifat
Seseorang dituntut untuk berniat ikhlas dalam seluruh
sabar dan merasa cukup terhadap pemberian rizki dari Allah
amal shalihnya, baik shalatnya, zakatnya, puasanya, jihadnya,
SWT. Dan orang yang memiliki sifat ikhlas ini akan Allah
amar ma’ruf dan nahi munkarnya, serta amal shalih lainnya,
jauhkan daripada hubbuh dunia yaitu cinta dunia. Yang
termasuk belajarnya. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
dimana sifat hubbuh dunia ini merupakan asal muasal segala
“Janganlah kalian belajar agama karena tiga hal; agar dapat
bentuk ketamakan yang terjadi di dunia, semoga kita
mengalahkan orang-orang tidak tahu, agar dapat mendebat
dihindarkan oleh Allah daripada sifat hubbuh dunia ini aamiin.
para fuqaha’ dan agar perhatian orang-orang beralih kepada
Jamaah rahimakumullah
kalian. Niatkanlah dalam kata-kata dan perbuatan kalian untuk
Ikhlas merupakan amal solih yang tempatnya di hati.
memperoleh apa yang ada di sisi Allah, karena hal itu akan
Saat hati seseorang menjadi baik dengan ikhlas, maka anggota
kekal, adapun selainnya akan hilang.”
badan yang lain ikut menjadi baik. Sebaliknya, jika hatinya
Jamaah rahimakumullah
rusak, misalnya oleh riya’, sum’ah, hubbu jah (cinta
Nabi SAW pernah menceritakan 3 orang yang masuk
kedudukan), mengharapkan dunia dalam amalnya, ‘ujub
neraka akibat niat yang tidak ikhlas dalam beramal padahal
(bangga diri) dsb. maka akan rusaklah seluruh jasadnya.
amaliyyah yang diamalkan adalah amaliyyah yang besar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada diseret dalam keadaan telungkup kemudian dilempar ke
hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Ia pun dihadapkan, neraka.
lalu Allah mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia (Ketiga) seseorang yang dilapangkan rezekinya dan
pun mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk diberikan kepadanya berbagai jenis harta, ia pun dihadapkan,
apa nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku (gunakan untuk) lalu Allah mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia
berperang di jalan-Mu hingga aku mati syahid”, Allah pun mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk
berfirman, “Kamu dusta, sebenarnya kamu berperang agar apa nikmat itu?” Ia menjawab, “Tidak ada satu pun jalan, di
dikatakan sebagai pemberani dan sudah dikatakan demikian”, mana Engkau suka dikeluarkan infak di sana kecuali aku
kemudian Allah memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia keluarkan karena Engkau”. Allah berfirman, “Kamu dusta,
diseret dalam keadaan telungkup kemudian dilempar ke sebenarnya kamu lakukan hal itu agar dikatakan sebagai orang
neraka. yang dermawan dan sudah dikatakan”, kemudian Allah
(Kedua) seorang yang belajar agama, mengajarkannya memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia diseret dalam
dan membaca Alquran, ia pun dihadapkan, lalu Allah keadaan telungkup kemudian dilempar ke neraka. ( HR.
mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia pun Muslim, juz 3 bab man qotala riyaa wa sum’ah istahaqqo,
mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk apa halaman 1513 nomor hadis 1905.)
nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku (gunakan untuk) mempelajari Begitulah jamaah keadaan orang orang yang tidak ikhlas
agama, mengajarkannya dan membaca Alquran karena karena Allah dalam beramal maka amalnya hanyalah sia sia
Engkau”, Allah berfirman: “Kamu dusta, sebenarnya kamu walaupun itu sampai terbunuh atau mati dijalan Allah namun
belajar agama agar dikatakan orang alim, dan membaca karena hati yang tidak ikhlas saat beramal maka amalannya
Alquran agar dikatakan qaari’, dan sudah dikatakan”, pun tertolak di hadapan Allah SWT
kemudian Allah memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia Lalu bagaimana cara mengobati hati daripada tidak
ikhlasnya hati.
Yang pertama hendaknya seorang hamba harus semoga kita bisa belajar untuk terus menjadi pribadi yang
mengetahui bahwa Allah maha mendegar dan melihat segaa ikhlas karena Allah SWT amin ya robbal alamin.
sesuatu yang kita nampakkan maupun tersembunyi. Sehingga
dia tidak akan berani menduakan Allah ketika melakukan
sebuah amal.
Yang kedua meyakini bahwasanya yang sebaik baik
memberikan balasan adalah Allah SWT tidak ada yang lain
dari pada Allah SWT.

Yang ketiga mengetahui hakikat dunia yang tidak apa


apanya dan bersifat sementara ini dibanding kan akhirat yang
merupakan kenikmatan yang haqq dan kehidupan yang kekal
selama lamanya di akhirat. Maka hanya orang yang rugi
sajalah yang mengorbankan kehidupannya di akhirat yang
kekal demi meraih kenikmatan yang semu di dunia yang
bersifat sementara.
Yang terakhir adalah senantiasa kita melantunkan doa
kepada Allah agar dimasukkan dari golongan hambanya yang
mukhlis dalam beramal.

Demikianlah jamaah sekalian Rahimakumullah khutbah


singkat yang dapat kami sampaikan, semoga dapat menjadi
renungan bersama wabil khusus kepada diri khatib pribadi and

Anda mungkin juga menyukai