Anda di halaman 1dari 5

Tanda-tanda Hari Kiamat (Terjadinya Khasf,

Munculnya Asap dan Keluarnya ad-Dabbah)

Penulis : Ustadz Muhammad Umar As-Sewed

Di antara tanda-tanda hari kiamat kubra adalah terjadinya khasf, munculnya asap, dan keluarnya
ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara).

Terjadi Khasf di timur, barat dan di negeri arab


Khasf yang dimaksudkan di sini, bukanlah terjadinya gerhana sebagaimana yang dikatakan oleh
sebagian orang. Akan tetapi khasf yang merupakan tanda hari kiamat adalah ditenggelamkannya
manusia ke dalam bumi, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an ketika Allah subhanahu wa
Ta‟ala berfirman tentang Qarun yang tidak bersyukur dengan kenikmatan yang telah diberikan
kepadanya:

َ‫صصقها …فَخَضَفَْْب ثِِٔ َٗثِذَاسِِٓ اْألَسْض‬: 81

Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi… (al-Qashash: 81)

Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam telah menyebutkan 10 tanda-tanda hari kiamat dalam
hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin usaid, Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
bersabda:

‫َبدٍ فَزَمَ َش‬ٝ‫ رَشََُْٗ قَجْيََٖب ػَشْشَ آ‬َٚ‫شَحِ اىْؼَشَةِ َٗآخِشُ رَىِلَ … إََِّٖب ىَِْ رَقًَُ٘ دَز‬ِٝ‫خُضُ٘فٍ خَضْفٌ ثِبىََْشْشِقِ َٗخَضْفٌ ثِبىََْغْشِةِ َٗخَضْفٌ ثِجَز‬
ٌِِْٕ‫ ٍَذْشَش‬َٚ‫َََِِ رَطْشُدُ اىَْبسَ إِى‬ْٞ‫ َّبسٌ رَخْشُطُ ٍَِِ اى‬. ‫ًهسً ٓاٗس‬

Sesungguhnya hari kiamat tidak akan terjadi hingga kalian-kalian melihat 10 tanda-
tandanya……. Kemudian disebutkan di antaranya: terjadinya Khasf di timur, di barat dan di
negeri arab. Kemudian diakhiri oleh keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia
ke tempat berkumpulnya. (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam mengisyaratkan bahwa terjadinya adzab tersebut adalah
ketika manusia telah tenggelam dalam kemaksiatan dan dosa sebagaimana disebutkan dalam
hadits yang diriwayatkan dari Umu Salamah radhiallahu „anha . Beliau mendengar Rasulullah
shallallahu „alaihi wasallam bersabda:

ِ َ‫ْشَحِ اىْؼَش‬ِٝ‫ خَضْفٌ ثِبىََْشْشِقِ َٗخَضْفٌ ثِبىََْغْشِةِ َٗخَضْفٌ ثِجَز‬ِٛ‫َنُُُْ٘ ثَؼْذ‬َٞ‫ص‬. ُ‫قُيْذ‬: ‫َْٖب اىّصَبىِذَُُْ٘؟‬ِٞ‫ُخْضَفُ اْألَسْضُ َٗف‬َٝ‫َب سَصُْ٘هَ اهللِ أ‬ٝ
‫ة‬
ٌ‫ٔ ٗصي‬ٞ‫ اهلل ػي‬ٚ‫قَبهَ ىََٖب سَصُْ٘هُ اهللِ صي‬: ْ‫شَرَا أَمْضَشَ إَْٔيَُٖب اه‬
ِ‫خَجَ إ‬. (‫ُاسةطها ٓاٗس‬ٛ ‫ف‬ٛ ً‫)طسٗأها ًطع‬

“Akan terjadi setelahku khasf di timur, di barat dan di negeri arab”. Saya katakan: “Wahai
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam apakah manusia akan ditenggelamkan, padahal di
tengah-tengah mereka ada orang-orang yang shalih?” Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
menjawab: “Ya, jika mayoritas penduduknya telah banyak melakukan kemaksiatan (dosa).”
(HR. Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath).

Ibnu Hajar al-Atsqalani rahimahullah berkata: “Telah didapati khasf di beberapa tempat, namun
bisa jadi yang dimaksud dengan kejadian khasf tersebut adalah sesuatu yang luar biasa (lebih
dari biasanya). Apakah lebih dahsyat kejadiannya, atau lebih luas daerah yang
ditenggelamkannya atau ukurannya”. (Lihat Fathul Bari, juz 13 hal. 84)

Munculnya Asap (ad-Dukhan)


Tanda-tanda hari kiamat kubra yang berikutnya adalah munculnya asap. Allah subhanahu wa
Ta‟ala berfirman:

ٍِِٞ‫ اىضَََبءُ ثِذُخَبٍُ ٍُج‬ِٜ‫ًََْ٘ رَؤْر‬ٝ ْ‫(فَبسْرَقِت‬10) ٌٌِٞ‫ اىَْبسَ َٕزَا ػَزَاةٌ أَى‬َٚ‫َغْش‬ٝ. ‫ُاردها‬: 10-11

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah
azab yang pedih. (ad-Dukhan: 10-11)

Ayat ini merupakan ancaman kepada kaum musyrikin Quraisy khususnya dan orang-orang kafir
umumnya bahwa Allah subhabahu wa Ta‟ala akan menurunkan adzab kepada mereka berupa
asap yang akan menutupi mereka seluruhnya.

Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang asap di dalam ayat tersebut, apakah yang akhirnya
menimpa kaum Quraisy ketika itu berupa panas dan kemarau panjang serta kelaparan? atau asap
yang akan datang sebagai tanda hari kiamat yang besar yang disebutkan dalam hadits-hadits
yang shahih?

Di antara mereka yang berpendapat dengan pendapat pertama adalah Ibnu Mas’ud radhiallahu
„anhu. Ketika ada seorang dari negri Kindah menyatakan tentang asap yang akan datang pada
hari kiamat yang akan memekakan telinga-telinga kaum munafiqin dan membutakan mata-mata
mereka, beliau marah sambil berkata:

ْ ُ‫َق‬ْٞ‫َؼْيٌَْ فَي‬ٝ ٌَْ‫َقُوْ ثِِٔ ٍََِْٗ ى‬ْٞ‫ْئًب فَي‬َٞ‫ٍَِْ ػَيٌَِ ش‬: ٍَِِ َُِ‫ فَإ‬،ٌَُ‫َؼْيٌَُ اهللُ أَػْي‬ٝ َ‫َؼْيٌَُ ال‬ٝ َ‫َقُْ٘هَ ىََِب ال‬ٝ َُْ‫اىْؼِيٌِْ أ‬. ِِِٔٞ‫فَإَُِ اهللَ قبَهَ ىَِْج‬: َِْٔٞ‫قُوْ ٍَب أَصْؤَىُنٌُْ ػَي‬
‫و‬
َِِٞ‫ ٍِِْ أَجْشٍ ٍََٗب أََّب ٍَِِ اىَُْزَنَيِف‬.

Barangsiapa yang memiliki ilmu maka katakanlah! Dan barangsiapa yang tidak memiliki ilmu
maka katakanlah: „Allahu a‟lam!” Karena sesungguhnya termasuk ilmu adalah ucapan orang
pada apa yang dia tidak tahu: “aku tidak tahu”. Sesungguhnya Allah telah mengatakan kepada
nabi-Nya: ((“Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian
dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (memaksakan
diri”)).

Kemudian Ibnu Mas’ud radhiallahu „anhu berkata: “Sesungguhnya kaum Quraisy tidak mau
menerima Islam, kemudian Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam mendoakan atas mereka:

َ‫ُْ٘صُف‬ٝ ِِْْٜ‫َِْ مَض‬ِِْٞ‫ٌِْْٖ ثِض‬َٞ‫ ػَي‬ِِْٜ‫أَىيٌََُٖ أَػ‬.


Ya Allah tolonglah aku untuk mengalahkan mereka dengan kelaparan seperti yang terjadi pada
zaman nabi Yusuf. (HR. Bukhari dalam Kitab Tafsir dan Muslim dalam Shifatul Qiyaamah).

Maka terjadilah kemarau panjang dan kelaparan, hingga sebagian mereka binasa dan sebagian
lainnya memakan bangkai-bangkai dan tulang-tulang. Ketika itu setiap orang melihat seakan-
akan di antara langit dan bumi ada asap. (Atsar riwayat ad-Darimi juz 1/62; Ibnu Abdil Barr
dalam Jami’ Bayaanil Ilmi, juz 2/51; Baihaqi dalam al-Madkhal no. 797; al-Khathib al-Baghdadi
dalam al-Faqiih wal Mutafaqih; melalui nukilan Hilyatul Alimi al-Mu’allim, hal. 59)

Pendapat ibnu mas’ud radhiallahu „anhu ini sesuai dengan konteks ayat di atas yang mengancam
kaum Musyrikin Quraisy. Namun demikian, tidak menafikan ancaman umum kepada seluruh
orang-orang kafir dan musyrikin dengan asap yang turun menjelang hari kiamat kelak. Karena
dalil-dalil yang shahih tentang tanda-tanda kiamat kubra sebagaimana disebutkan dalam hadits
Hudzaifah di antaranya adalah munculnya ad-dukhan (asap).

Kemarahan yang diucapkan oleh Ibnu Mas’ud radhiallahu „anhu di atas bukanlah karena beliau
menafikan munculnya asap menjelang hari kiamat, tetapi karena beliau mengerti orang tersebut
berbicara tanpa ilmu dengan mengatakan bahwa asap tersebut dapat membutakan mata dan
memekakan telinga. Karena dalam riwayat lain, Ibnu Mas-’ud mengatakan ada dua asap, salah
satunya telah terjadi dan yang lain akan datang menjelang hari kiamat.

Dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu „alaihi
wasallam bersabda:

ْٗ َ‫خَبصَخَ أَدَذِمٌُْ أَْٗ أٍَْشَ اىْؼَبٍَخِ ثَبدِسُٗا ثِبْألَػََْبهِ صِزًب طُيُ٘عَ اىشََْشِ ٍِِْ ٍَغْشِثَِٖب أَِٗ اىذُخَبَُ أَِٗ اىذَجَبهَ أَِٗ اىذَاثَخَ أ‬. ‫ف ًهسً ٓاٗس‬ٛ
‫اى ف زِ ٗأ ششط اى ضبػخ‬

Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari arah
barat, datangnya asap, munculnya Dajjal, keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat
berbicara), kematian atau datangnya hari kiamat yang merata. (HR. Muslim dalam al-Fitan wa
Asyrathu as-Sa’ah).

Keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara)


Allah subhanahu wa Ta‟ala berfirman:

ً‫ٌِْْٖ أَخْشَجَْْب ىٌَُْٖ دَاثَخ‬َٞ‫ُ٘قَُُِْ٘ َٗإِرَا َٗقَغَ اىْقَْ٘هُ ػَي‬ٝ َ‫َبرَِْب ال‬ٝ‫ٍَِِ اْألَسْضِ رُنَيٌَُُِْٖ أََُ اىَْبسَ مَبُّ٘ا ثِآ‬. ‫هًُها‬: 82

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang dari bumi
yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin
kepada ayat-ayat Kami. (an-Naml: 82)

Berkata para ulama tentang ayat di atas bahwa makna “telah jatuh atas mereka” adalah telah
layak ancaman Allah untuk mereka. Hal itu karena kemaksiatan, kefasikan dan kekafiran mereka
telah melampaui batasnya. Mereka telah berpaling dari ayat-ayat Allah, tidak mau membaca dan
tunduk pada hukum-hukumnya, di mana tidak berguna lagi nasehat untuk mereka, dan tidak
memalingkan mereka peringatan-peringatan.
Ibnu Mas’ud radhiallahu „anhu mengatakan bahwa maksud “telah jatuh ucapan atas mereka”
adalah dengan matinya para ulama, hilangnya ilmu, dan terangkatnya al-Qur’an …. Kemudian
beliau berkata: “Maka perbanyaklah membaca al-Qur‟an sebelum diangkatnya”. (Tafsir
Qurthubi juz 13 hal. 234; melalui nukilan Asyrathu as-Sa’ah, hal. 404).

Selain ayat di atas, dalil-dalil dari hadits tentang akan keluarnya ad-Dabbah ini sangat banyak, di
antaranya:

1. Dalam hadits Hudzaifah bin usaid radhiallahu „anhu tentang 10 tanda-tanda hari kiamat
yang diriwayatkan oleh Muslim.
2. Hadits Abu Hurairah radhiallahu „anhu di atas yang diriwayatkan oleh Muslim tentang
beramallah sebelum datang enam perkara.
3. Hadits dari Abu Hurairah radhiallahu „anhu:

َ ْ َٝ َ‫ْشًا طُيُ٘عُ اىشََْشِ ٍِِْ ٍَغْشِثِصََٔالَسٌ إِرَا خَشَجَِْ ال‬َٞ‫ََبَِّٖب خ‬ِٝ‫ إ‬ِٜ‫ََبَُّٖب ىٌَْ رَنُِْ آٍََْذْ ٍِِْ قَجْوُ أَْٗ مَضَجَذْ ف‬ِٝ‫ا عُ َّفْضًب إ‬
‫ف‬
ِ‫َٗاىذَجَبهُ َٗدَاثَخُ اْألَسْض‬. ‫ف ًهسً ٓاٗس‬ٛ ‫إها ةادك‬ًٛ‫ ُا‬2/195 ‫ٗاُٗها حسطة‬ٛ

Tiga perkara jika telah keluar, maka tidak berguna lagi bagi seseorang keimanannya
yang belum beriman sebelumnya atau belum beramal kebaikan sedikit pun sebelumnya:
terbitnya matahari dari barat, munculnya Dajjal dan keluarnya ad-Dabbah. (HR.
Muslim dalam kitab al-Iman juz 2/195 dengan syarh Imam Nawawi)

4. Hadits Ibnu Mas’ud radhiallahu „anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu „alaihi


wasallam bersabda:

ًَ ‫ََُُٖب‬َٝ‫ َٗأ‬ًٚ‫ اىَْبسِ ضُذ‬َٚ‫َبدِ خُشُٗجًب طُيُ٘عُ اىشََْشِ ٍِِْ ٍَغْشِثَِٖب َٗخُشُٗطُ اىذَاثَخِ ػَي‬ْٟٝ‫قَجْوَ صَبدِجَزَِٖب ا مَبَّذْ إَُِ أََٗهَ ا‬
‫جًب‬ِٝ‫ إِصْشَِٕب قَش‬َٚ‫ ػَي‬َٙ‫ فَبْألُخْش‬. ‫ف ًهسً ٓاٗس‬ٛ ‫ حعاسها طسطأٗ ُدفها داةك‬18/27 ‫ٗاُٗها حسطة‬ٛ

Sesungguhnya awal tanda-tanda terjadinya hari kiamat adalah terbitnya matahari dari
arah tenggelamnya dan keluarnya ad-Dabbah di antara manusia pada waktu dluha.
Yang mana pun keluar lebih dulu sebelum yang lainnya, maka yang lainnya muncul di
belakangnya secara dekat. (HR. Muslim dalam kitab al-Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah,
18/27 dengan syarh Imam Na-wawi)

5. Hadits Abu Umamah radhiallau „anhu dalam riwayat imam Ahmad:

َ‫ش‬ِٞ‫َ اىشَجُوُ اىْجَؼ‬ِٛ‫َشْزَش‬ٝ َٚ‫نٌُْ دَز‬ِٞ‫َغَُْشَُُٗ ف‬ٝ ٌَُ‫ٌَِِْٖ ص‬ِٞ‫ خَشَاط‬َٚ‫َقُ٘هُ رَخْشُطُ اىذَاثَخُ فَزَضٌُِ اىَْبسَ ػَي‬َٞ‫ْزَُٔ ف‬َٝ‫َقُ٘هُ ٍََِِِ اشْزَش‬َٞ‫ف‬
َ ََِٞ‫ْزُُٔ ٍِِْ أَدَذِ اىَُْخَط‬َٝ‫اشْزَش‬. ‫ اةهأها ٓححصٗ دًحأ ٓاٗس‬73/3 ‫ش‬ٞ ‫خ اى جبٍغ اى ّص غ‬ٞ ‫ اّ ظش صذ‬،ٜ ّ
ِ
223/3/1 ‫ذخ‬ٞ ‫ ش اى ّصذ‬ٝ‫ٗ ص ي ض يخ األد بد‬

Akan keluar sejenis binatang kemudian menandai manusia di muka-muka mereka


kemudian bertambah banyaklah di tengah-tengah kalian (orang-orang yang bertanda),
hingga ketika seseorang membeli unta ditanya: “Dari siapa engkau membeli unta ini?”
Maka dia menjawab : “Aku membeli dari salah seorang yang telah diberi tanda” (tanda
kafir atau mukmin –pent). (HR. Ahmad; dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani; Lihat
Shahih al-Jami’u ash-Shaghir 3/37 dan Silsilah al-Ahaadits ash-Shahihah 1/3/322)
Sebagian manusia menafsirkan ad-Dabbah dengan berbagai macam penafsiran. Bahkan sebagian
mereka mengatakan bahwa ad-Dabbah adalah sejenis virus yang akan membikin cacat manusia
dengan tidak membawakan dalil sama sekali kecuali dari akalnya.
Kita katakan bahwa tidak perlu kita menebak-nebak sesuatu tanpa ilmu. Apa yang telah
diberitakan kita imani, sedangkan apa yang tidak diberitakan kita katakan

wallahu a‟lam.

Sumber : Risalah Dakwah Manhaj Salaf Edisi: 75/Th. II 21 Rajab 1426 H/26 Agustus 2005 M

Risalah Dakwah MANHAJ SALAF, Insya Allah terbit setiap hari Jum’at. Ongkos cetak dll Rp.
200,-/exp. tambah ongkos kirim. Pesanan min 50 exp. bayar 4 edisi di muka. Diterbitkan oleh
Yayasan Dhiya’us Sunnah, Jl. Dukuh Semar Gg. Putat RT 06 RW 03, Cirebon. telp. (0231)
222185. Penanggung Jawab & Pimpinan Redaksi: Ustadz Muhammad Umar As-Sewed;
Sekretaris: Ahmad Fauzan/Abu Urwah, HP 081564634143; Sirkulasi/pemasaran: Abu
Abdirrahman Arief Subekti..

Anda mungkin juga menyukai