Anda di halaman 1dari 5

MENJADI PRAMUKA ANTI BERITA HOAX DAN CERDAS BERGAUL

Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabaraakaatuh...

‫السمٰل ُ اَآل َا لرْش َ ِف ْل َا ْم ٰب ٰي‬


َّ ‫الص ٰل ُت َو‬ ْ َ ‫ َوهِب ِ نْي‬. َ ‫هللا َر ِّب الْ َعا ل َ ِمنْي‬
َّ ‫ َو‬.‫الش َت ِعنْي ُ عَ َ ٓل مُع ُ ِر ُّدنْ َي َو ِ ّد ْي َن‬ ِ ُ‫َالْ َح ْمد‬
ِ ‫ َا ُعضُ ِإ ِب اهّٰلل‬.ِ ‫ قَ َل اهّٰلل ُ تَ َع َل ِفالْ ُق ْر ٰا ِن ْال َك ِرمْي‬. ُ‫ مَع َّ َب ْعد‬. َ ‫ َش ْي ِد َن ُم َح َّم ٍد َوعَاٰل َهِل ِ َو َاحْش َ ِب ِه َامْج َ ِعنْي‬. َ ‫َوالْ ُم ْر َس ِلنْي‬
‫ َوآَلتَ ْق َر بُوا ّ ِالزىٰٓن ِان َّ ُه اَك َن فَا ِحشَ ًت ؕ َو َسٓا َء َس ِب ْياًل‬.ِ ‫ ب ِْس ِم اهّٰلل ِ َّالر مْح ٰ ِن َّالر ِحمْي‬. ِ ‫الش ْي َ ٓط ِن َّالر ِجمْي‬ َّ ‫ِم َن‬

Tiada pujian yang pantas kita panjatkan selain pada Allah SWT yang telah menggerak
getarkan jiwa dan raga, yang maha Pengasih tak pilih kasih, yang maha penyayang, yang selalu
mencurahkan kasih sayang. Yang selalu mengalirkan nikmat rezeki pada hamba-hambanya yang
mencurahkan keluh kesahnya diatas sajadah. Oleh karena itu, mari gemakan tasbih, tahmid dan
takbir pada sang maha Pencipta, pemilik kekuasaan langit dan bumi. Subhanallah,
Walhamdulillah, Wallahu akbar !!!

Shalawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada Nabiullah Muhammad SAW
beserta sahabat-sahabatnya. Dialah sang revolusioner sejati kita yang diutus oleh Allah SWT
untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dialah nabi yang telah mengantarkan ummatnya dari
zaman jahiliyah menuju zaman mahiriyah.

Ma’asyiral Muslimin Rahimahkumullah

Pada kesempatan kali ini, izinkanlah kami menyampaikan syarahan yang berjudul :

“Menjadi Pramuka Anti berita hoax dan Cerdas Bergaul”

Berdasarkan landasan ayat Al-Qur’an surah An-nisa ayat 83 yang berbunyi sebagai berikut :

           
        
         
 

: Artinya
“Dan apabila sampai kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan,
mereka (langsung) menyiarkannya. (Padahal) apabila mereka menyerahkannya kepada Rasul dan
ulil amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan
dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan ulil amri). Sekiranya bukan karena
karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah kamu mengikuti setan kecuali sebagian kecil saja
(di antara kamu).”

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

Berdasarkan tafsir ibnu katsir dari ayat tersebut dijelaskan bahwa hal ini merupakan
pengingkaran terhadap orang yang tergesa-gesa dalam menanggapi berbagai urusan sebelum
meneliti kebenarannya, lalu ia memberitakan dan menyiarkannya, padahal belum tentu hal itu
benar. Imam Muslim mengatakan di dalam mukadimah (pendahuluan) kitab sahihnya;

“dari Hafs ibnu Asim, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Cukuplah
kedustaan bagi seseorang bila dia menceritakan semua apa yang didengarnya.”

Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Al-Mugirah ibnu Syu'bah hadis berikut, bahwa
Rasulullah Saw. telah melarang perbuatan qil dan qal. Makna yang dimaksud ialah melarang
perbuatan banyak bercerita tentang apa yang dibicarakan oleh orang-orang tanpa meneliti
kebenarannya, tanpa menyeleksinya terlebih dahulu, dan tanpa membuktikannya.
Di dalam kitab Sunan Abu Daud disebutkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
."‫ْئس َم ِطيَّة ال َّر ُج ِل َز َع ُموا َعلَ ْي ِه‬
َ ِ‫"ب‬
“Seburuk-buruk lisan seseorang ialah (mengatakan) bahwa mereka menduga (anu dan
anu)”.

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

Saat ini perjuangan kita tidak lagi melawan penjajah dar luar, akan tetapi melawan
penjajahan bangsa sendiri. Perjuangan kita melawan penjajahan bangsa sendiri dari pembodohan,
kemiskinan, dan arus bangsa menjadi penting kiranya untuk ditekankan. Apalagi era globasisasi
yang selalu berubah wujud dengan sangat cepat. Perubahan-perubahan ini pula yang semestinya
diantisipasi oleh pemuda sebagai masa depan bangsa. kita perlu menjaga kekuatan-kekuatan ide,
gagasan serta kritik untuk mendayungkan indonesia menjadi lebih baik.
Kita sekarang hidup dizaman milenium, dimana akses informasi sangat cepat dan mudah
kita terima lewat berbagai media, seperti media sosial (twitter, facebook, istagram dan lain
sebagainya), media cetak (koran dan majalah) serta media elektronik (televisi dan radio) ataupun
gosip dari mulut ke mulut. Namun tidak semua informasi tersebut adalah benar. Bisa saja hanya
karangan serta opini belaka yang dibuat oleh oknum-oknum tertentu untuk merusak reputasi
seseorang.

Oleh karena itu Pramuka sebagai generasi penerus bangsa, gagasan serta ide perlu dijaga
dan diperkuat dengan mendalami semua keahlian-keahlian pada diri masing-masing. Penguatan
ini dimaksudkan agar kita tidak boleh gampang menerima sebuah pemikiran atas dasar "instan"
apalagi membangun kerangka gagasan kritik dengan "Hoax". Hoax dalam bahasa al-Qur’an, asal
katanya “afaka-ya’fiku – afkan” yang brarti bohong  atau berita bohong. Yaitu informasi yang
tidak  benar yang bisa menjadi fitnah atau menjatuhkan nama baik seseorang yang dimana berita
itu biasanya berkembang menjadi isu.

Masalah ini perlu diperhatikan mengingat sumbangsi gagasan, ide dan kritik atas dasar gagasan
hoax hanya akan melemahkan dan memperlemah persatuan. Bahkan kita hanya akan mundur jauh
kebelakang ketika bangsa lain maju kedepan. Salah satu yang memudahkan berita hoax itu tersebar
adalah dari pergaulan antar sesama, misalnya pada remaja. Nilai moral seseorang bisa berubah karena
adanya pengaruh dari teman sepergaulannya. Remaja yang bergaul dengan penggosip suatu saat akan
menjadi penggosip pula, remaja yang bergaul dengan penyebar hoax akan menjadi penyebar hoax
kedepannya. Remaja sangat rentan menjadi pelaku penyebaran hoax atau berita bohong di jagat
maya seperti media sosial yang mereka miliki. Buktinya beberapa pelaku penyebaran hoax yang
berhasil ditangkap polisi ternyata masih berstatus pelajar.

Ma’aasyiral Muslimin Rahimakumullah

Menurut Head of Social Media Management Center dari Kantor Staf Presiden RI, Alois
Wisnuhardana; Remaja mudah percaya pada hoax karena anak muda memang cenderung
emosional. Setiap informasi yang masuk, apalagi yang sensasional, akan langsung
disebarkan. Berita hoax atau bohong di jagat maya seringkali berdampak langsung pada
kehidupan nyata. Seperti kasus yang pernah terjadi tawuran antara 2 sekolah yang ternyata dipicu
oleh berita hoax oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Problem luar biasa, ketika gagasan yang lahir oleh hoax menjadi senjata-senjata kritik
kepada pemerintah, sosial, agama bahkan pada budaya dan suku tertentu. Hal ini akan
menimbulkan gejala sosial yang saling sikut-menyikut, curiga mencurigai. Banyak sekali yang
menganggap berita hoax adalah masalah yang biasa saja, padahal ini merupakan perkara yang
besar yang perlu diselesaikan dengan segera. Kita perlu melakukan pembenahan pada cara
menyaring informasi yang tidak pantas. Menelaah dengan cermat persoalan-persoalan sebelum
ikut memberi kritik.
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nur ayat 15 yang berbunyi :
         
      
: Artinya

“(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita hoax) itu dari mulut ke mulut dan kamu
katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya
remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” (QS. An-Nur/24:15)

Berdasarkan tafsir ibnu katsir kata "Tulqunahu" di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan
melalui Aisyah bahwa ia membaca ayat ini dengan bacaan tersebut. Ia mengatakan pula bahwa
tilqunahu berasal dari walaqa yang artinya membuat-buat perkataan dusta dan pelakunya tetap
berpegang kepada kedustaannya itu.

Ibnu Abu Mulaikah mengatakan bahwa Siti Aisyah lebih mengetahui hal ini daripada
yang lainnya. Firman Allah Swt.: dan kalian katakan dengan mulut kalian apa yang tidak kalian
ketahui. Yakni kalian mengatakan apa yang tidak kalian ketahui. Kemudian Allah Swt.
berfirman dalam ayat selanjutnya: dan kalian menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal
dia pada sisi Allah adalah besar. Yaitu mereka mengatakan apa yang telah mereka katakan itu
tentang Ummul Mukminin, sedangkan mereka menganggapnya sebagai sesuatu hal yang ringan
dan tidak berarti.

Allah Swt. menyebutkan dalam firman-Nya: dan kalian menganggapnya suatu yang
ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. Di dalam kitab Sahihain disebutkan hadis
berikut: Sesungguhnya seorang lelaki benar-benar mengucapkan suatu kalimat yang dimurkai
oleh Allah tanpa disadarinya yang menyebabkan dirinya tercampakkan ke neraka lebih dalam
daripada jarak antara bumi dan langit. Menurut riwayat yang lain disebutkan: sedangkan dia
tidak menyadarinya.

Dari ayat tersebut mengingatkan kepada kita agar tidak menganggap remeh penyebaran
berita hoax atau berita bohong. Karena berdasarkan tafsir tersebut penyebaran berita hoax
merupakan persoalan yang besar dan perbuatan yang buruk. Maka sebagai solusi untuk
menghadapi ancaman berita hoax, yang perlu kita lakukan adalah pandai memilih teman
sepergaulan, bergaul dengan orang-orang yang cerdas memilih mana yang hak dan yang bathil,
serta pandai menyaring informasi-informasi yang didengar. Dan yang terakhir, “Tabayyun” lah,
sebagaimana dalam firman Allah surat ayat 94 yang artinya; “Wahai orang-orang yang beriman!
Apabila kamu pergi  di jalan Allah, maka tabayyunlah”. Tabayyun artinya mencari tahu
kebenaran fakta sebelum ikut menyebarkan.

Ma’aasyiral Mukminin Rahimakumullah

Dan sebagai kesimpulannya; Beredarnya berita-berita hoax sudah seharusnya disikapi


dan menjadi tanggung jawab kita semua. Sebagai Praja Muda Karana kita tidak ikut-ikutan
dalam melakukan penguatan lewat dukungan "Kritik" yang sering salah sasaran. Pramuka
menggalakan anti hoax dan cerdas dalam menyaring informasi, meneliti, membudayakan budaya
membaca,  adalah perihal yang perlu dilakukan. Apalagi sebagai generasi millenial yang akan di
hadapkan pada kondisi ketidakpastian sosial di masa depan. Bukan sebagai generasi yang
bergaul dengan anak muda yang nakal yang tidak pandai menyaring informasi.

”saya Pramuka, pemuda anti hoax, cerdas bergaul !!!”

 Wabillahi taufik wal hidayah, Wassalaamu’alaikum Warahmatullah Waarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai