Anda di halaman 1dari 15

BAB 6

Perilaku Hormat dan Patuh kepada


Orang Tua dan Guru
Peta Konsep

Menganalisis Perilaku hormat


dan patuh kepada kedua
orang tua

Hormat dan Patuh


kepada Orang Tua
dan Guru
Hidup sesuai
Menjelaskan kaitan antara
Hikmah memiliki perilaku perntah Allah
ketauhidan dengan
Hormat dan patuh kepada dengan hormat dan
hormat dan patuh kepada
orang tua dan guru patuh kepada orang
orang tua dan guru
tua dan guru
Guru adalah orang yang memberikan pengetahuan sekaligus
pendidikan akhlak terhadap murid-muridnya. Guru juga dianggap
sebagai pengganti orangtua ketika kita sedang berada di sekolah. Ia
mengajari cara membaca, menghitung, dan berpikir. Guru juga
mengajarkan nilai-nilai akhlak kepada muridnya. Dalam ajaran Islam,
guru dan ulama adalah orang yang memiliki pengetahuan luas
dibandingkan orang lainya. Ia merupakan pewaris para nabi dalam
menyampaikan kebaikan kepada orang lain.

Setiap guru pasti akan mengajarkan kebaikan-kebaikan


yang mungkin tidak didapatkan seorang anak dari orang
tuanya di rumah. Tanpa pendidikan dan bimbinganya, bisa
jadi kita tidak akan mengetahui segala yang nyata atau
tersembunyi di alam raya ini dan tidak dapat
membedakan yang benar atau salah. Jasa guru dalam
mendidik dan mencerdaskan muridnya tidaklah dapat
diukur dengan materi. Berkat jasa gurulah, kita menjadi
terpelajar.
Di dalam Al-Qur'an terdapat kisah adab yang baik seorang murid
terhadap gurunya, yakni kisah Nabi Musa a.s. dan Khidir. Pada saat
Nabi Musa a.s. meminta Khidir untuk mengajarkan ilmu. Sebagaimana
firman Allah Swt. dalam Surah al-Kahfi [18] ayat 67 berikut.

Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.


(Q.S. al-Kahfi [18] : 67)

Nabi Musa a.s. dengan segenap ketinggiannya di hadapan Allah Swt.,


Khidir tidak mengizinkan untuk mengambil ilmu dari dari dirinya.
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah al-Kahfi [18] ayat 70 berikut.
Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau
menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku
menerangkannya kepadamu.” (Q.S. al-Kahfi [18] : 70)

Jangan bertanya sampai diizinkan oleh Khidir,itulah syarat khidir kepada


Nabi Musa a.s. Maka jika seorang guru tidak mengizinkan untuk bertanya
maka janganlah bertanya, tunggulah sampai guru mengizinkan bertanya.

Dari penggalan kisah Nabi Musa a.s. dan Khidir di atas, menunjukkan bahwa
kita harus benar-benar patuh dan hormat terhadap seorang guru. Karena
ilmu itu akan dapat kita raih jika ada keikhlasan dari seorang guru. Oleh
karena itu, hormatlah dan patuh kepada guru agar kita mendapatkan ilmu
dari yang telah guru ajarkan.
Beberapa contoh etika murid terhadap guru (Mu’allim), di 7. seorang murid hendaklah ketika
antaranya adalah sebagai berikut: mengadap gurunya dalam keadaan
1. seorang murid hendaklah hormat kepada guru, mengikuti sempurna dengan badan dan pakaian yang
pendapat, dan petunjuknya; bersih;
2. seorang murid hendaklah memberi salam terlebih dahulu 8. seorang murid hendaklah tidak
kepada guru apabila menghadap atau berjumpa dengan beliau; berburuk sangka terhadap apa yang
3. seorang murid hendaklah memandang gurunya dengan dilakukan oleh guru (guru lebih
keagungan dan meyakini bahwa gurunya itu memiliki derajat mengetahui tentang apa yang
kesempurnaan, sebab hal itu lebih memudahkan untuk dikerjakannya);
mengambil manfaat dari beliau; 9. ketika guru sedang memberi
4. seorang murid hendaklah mengetahui dan memahami hak- penjelasan/berbicara hendaklah murid
hak yang harus diberikan gurunya dan tidak melupakan jasanya; tidak memotong pembicaraannya.
5. seorang murid hendaklah duduk dengan sopan di hadapan Kalaupun ingin menyanggah pendapat
g u r u nya , t e n a n g , m e r e n d a h ka n d i r i , h o r m a t s a m b i l beliau maka sebaiknya menunggu hingga
mendengarkan, memperhatikan, dan menerima apa yang beliau selesai berbicara dan hendaknya
disampaikan oleh gurunya; setiap memberikan sanggahan atau
tanggapan disampaikan dengan sopan dan
dalam bahasa yang baik;
10. meskipun sudah tidak dibimbing lagi
oleh beliau (karena sudah lulus) murid
hendaklah tetap selalu mengingat jasanya
dan tetap terus mendoakan kebaikan-
kebaikan atas mereka.
Menganalisis Perilaku Hormat dan Patuh kepada
Orang Tua dan Guru

2. Menganalisis perilaku hormat dan patuh kepada guru


Pengertian Hormat dan Patuh kepada Guru
• Hormat dan patuh kepada guru; sikap memuliakan dan takzim kepada
guru
• Guru memiliki jasa yaitu mendidik dengan penuh kasih sayang dan
penuh keikhlasan
Menganalisis Perilaku Hormat dan Patuh kepada
Orang Tua dan Guru

Dalil perintah hormat dan taat kepada guru


• Kedudukan guru sama dengan kedudukan ayah (H.R.
Ibnu Majah)
• Seorang murid mendoakan kebaikan seorang guru
(H.R. Bukhari)
Menganalisis Perilaku Hormat dan Patuh kepada
Orang Tua dan Guru

Sebab-sebab murid harus menghormati guru


• Guru telah memberikan ilmu pengetahuan secara ikhlas
• Guru telah memberikan bekal yang sangat berharga
yaitu Ilmu
• Guru menjadikan murid diangkat derajatnya oleh Allah karena
ilmu dan imannya
Menganalisis Perilaku Hormat dan Patuh kepada
Orang Tua dan Guru
Cara Murid menghormati guru
• Memuliakannya
• Mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan penuh semangat
• Mendatangi tempat belajar dengan rapi
• Memerhatikan guru saat guru menjelaskan
• Bertanya kepada guru dengan cara yang baik dan sopan
• Hormat kepada guru, mengikuti pendapatnya dan petunjuknya
• Memberi salam terlebih dahulu
Menganalisis Perilaku Hormat dan Patuh kepada
Orang Tua dan Guru
Cara Murid menghormati guru
• Memandang guru dengan keagungan dan meyakini bahwa guru memiliki
derajat kesempurnaan
• Mematuhi hak-hak yang harus diberikan guru dan tidak melupakan jasa-jasanya

• Bersikap sabar jika menghadapi seorang guru yang memiliki perangai kasar dan
keras
• Duduk dengan sopan, tenang dan merendahkan diri dan hormat di hadapan
guru
• Ketika menghadap guru hendaklah dengan kondisi badan dan pakaian yang
bersih
Menganalisis Perilaku Hormat dan Patuh kepada
Orang
Cara Murid menghormati guru
Tua dan Guru
• Tidak bercanda di depan guru
• Tidak menanyakan masalah lain di tengah majelis guru
• Tidak menanyakan masalah ketika guru sedang di tengah jalan
• Tidak menghentikan langkah guru ketika guru sedang berjalan
• Tidak berburuk sangka kepada guru
• Tidak mendahului guru ketika berjalan
• Tidak memotong pemicaraan guru
• Berkata jujur kepada guru
• Menyempatkan diri bersilaturahmi kepada guru
• Mengingat jasa jasa guru dan terus mendoakan kebaikan untuk guru
Menganalisis Perilaku Hormat dan Patuh kepada
Orang Tua dan Guru

Hikmah hormat dan patuh terhadap guru


• Memperoleh berbagai keuntungan; ilmu yang berkah dan bermanfaat
• Mudah dalam menerima pelajaran
• Menjadikan ilmu bermanfaat untuk masa depan menjadikan sebab
termasuk kelompok manusia yang diangkat derajatya
Kaitan antara Ketauhidan dalam Beribadah dengan
Hormat dan Patuh kepada Kedua Orang Tua dan Guru
sesuai dengan Q.S. Al-Isrā’/17: 23 dan Hadits Terkait

Kaitan antara ketauhidan beribadah dengan hormat dan patuh


kepada kedua orang tua
• Tidak berbuat syirik kepada Allah
• Berbuat baik kepada orang tua
• Menanggung kehidupan orang tua, jika usia lanjut
• Larangan membentak orang tua
Kaitan antara Ketauhidan dalam Beribadah dengan
Hormat dan Patuh kepada Kedua Orang Tua dan Guru
sesuai dengan Q.S. Al-Isrā’/17: 23 dan Hadits Terkait

Kaitan antara ketauhidan beribadah dengan hormat dan patuh kepada


guru
• Mendorong manusia selalu beramal shalih
• Bersungguh-sungguh dalam beramal baik, ikhlas dan istiqamah
• Selalu menghormati guru dalam segala kondisi

Anda mungkin juga menyukai