Anda di halaman 1dari 5

KERTAS KERJA

PEMAKAIAN KEBAYA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA


BANGSA

Nanda Eka Prameswari 15080554026

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya dari pakaian bangsa kita adalah sopan dan rapi sehingga kebaya merupakan
salah satu pakaian yang cocok untuk wanita Indonesia. Kebaya merupakan pakaian
tradisional wanita Indonesia terutama bagi wanita suku Jawa dan sepatutnya saya yang
merupakan keturunan orang Jawa bangga memakai kebaya serta melestarikannya. Pada
jaman dahulu wanita sering memakai kebaya contohnya Raden Ajeng Kartini, banyak orang
melukis beliau dengan memakai baju kebaya. Ketika seorang wanita mengenakan kebaya, ia
mencerminkan keanggunan, kearifan dan kebersahajaan wanita Indonesia. Dahulu, kebaya
hanya dapat dipakai oleh kaum priyayi atau masyarakat lingkungan keraton saja, tetapi
sekarang masyarakat dari berbagai kalangan bisa memakainya. Seiring perkembangan
jaman, desain kebaya mulai mengalami perkembangan mode yang lebih cantik dan bagus
sehingga saat ini kebaya bisa dipakai oleh wanita dengan segala usia. Kecantikan wanita juga
dilihat dari cara berpakaiannya sehingga kebaya sangatlah cocok bagi wanita Indonesia yang
memiliki sifat yang ramah-tamah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan kebaya dari masa ke masa?


2. Bagaimana upaya generasi muda mengenalkan kebaya Indonesia kepada dunia
internasional?
3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung pada pakaian kebaya?
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Kebaya

Kebaya bermula sejak abad ke-15 masehi. Saat itu kebaya sudah menjadi ciri khas
pakaian wanita Indonesia terutama wanita Jawa. Mengenakan kebaya seperti sebuah
keharusan. Pada abad ke-18, ada dua jenis kebaya yang digunakan masyarakat, yakni kebaya
Encim dan kebaya Putu Baru. Kebaya Encim merupakan busana yang digunakan perempuan
Cina peranakan di Indonesia dan kebaya Putu Baru merupakan busana yang bergaya tunik
pendek berwarna-warni dengan motif pendek. Pada abad ke-19 kebaya digunakan oleh semua
kelas sosial baik perempuan Jawa maupun perempuan peranakan Belanda. Bahkan kebaya
sempat menjadi pakaian wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia. Dan pada
masa pemerintahan Belanda pula, kebaya dikelompokkan kepada status sosialnya. Biasanya,
keluarga keraton dan para bangsawan mengenakan kebaya dari bahan sutra, beludur, atau
brukat. Sedangkan keturunan Belanda atau perempuan Indonesia menggunakan kebaya dari
bahan katun dengan potongan yang lebih pendek. Bedanya adalah orang Belanda yang
tinggal di Indonesia menggunakan kebaya dari katun halus dan brukat di pinggirannya,
sedangkan orang-orang pinggiran dan masyarakat biasa menggunakan kebaya dari katun
murahan. Ternyata pada saat itu kebaya hanya eksis selama pemerintahan Belanda di
Indonesia. Sejak Jepang mulai masuk ke Indonesia, kebaya mulai turun pamornya disebabkan
kondisi sosial yang kurang bersahabat. Pembuatan kebaya turun drastis karena jalur
perdagangan tekstil pada saat itu terputus. Belum lagi, saat itu kebaya dianggap sebagai
pakaian wanita yang menjadi tahanan dan pekerja paksa.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, kebaya sudah mulai populer lagi tetapi, pada
jaman orde baru kembali mengalami penurunan karena pemerintah menghapuskan kebaya
sebagai kebiasaan dan kebaya hanya boleh digunakan pada acara-acara tertentu saja seperti
pertemuan Dharma Wanita. Pada tahun 1940-an, Presiden Soekarno memilih kebaya sebagai
kostum nasional. Saat itu, kebaya dianggap sebagai busana tradisional Indonesia. Kebaya
juga dianggap sebagai lambang emansipasi perempuan Indonesia, dimana pakaian tersebut
digunakan oleh tokoh kebangkitan wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini sehingga setiap
tanggal 21 April, anak-anak remaja, siswi, dan perempuan Indonesia merayakannya dengan
memakai kebaya. Biasanya kebaya, busana atasan tersebut dipadukan dengan kain. Tahun
1970-an kiblat mode Indonesia berubah ke Eropa sehingga saat itu kebaya dianggap sesuatu
yang kolot dan ketinggalan jaman. Tidak ditinggalkan sepenuhnya tetapi hanya digunakan di
acara-acara tertentu saja. Namun, sekitar tahun 1990-an kebaya kembali berjaya, oleh karena
para perancang mampu memodifikasi kebaya menjadi sesuatu yang unik, cantik, sehingga
memiliki banyak peminat. Inovasi dari kebaya tradisional tersebut adalah kebaya modern.
Para desainer berusaha untuk menampilkan nuansa yang lain dari kebaya tradisonal, maka
lahirlah kebaya modern. Ciri kebaya modern adalah simpel, penuh permainan warna dan
kreasi yang bebas namun tetap dengan pakem tradisional. Sehingga sekarang kebaya masih
eksis di kalangan wanita Indonesia baik pemudi maupun orang tua. Tidak jarang para wanita
terlihat menggunakan kebaya dalam sebuah acara baik upacara tradisional dan acara-acara
formal seperti pernikahan, wisuda, dan lain sebagainya. Perbedaanya hanya terdapat di
kemewahan kebaya yang dimiliki. Tentu saja kemewahan kebaya yang dimiliki kebaya
pengantin berbeda dengan kebaya wisuda. Dan para perancang negeri telah mampu
mengubah kebaya dari sesuatu yang dianggap kolot dan ketinggalan jaman menjadi sebuah
pakaian yang mampu memancarkan pesona dan kecantikan wanita Indonesia. Semakin hari,
kebaya semakin banyak variasinya sehingga kebaya dapat menampilkan suasana glamornya
ditengah-tengah acara pesta.

2.2 Upaya Generasi Muda Mengenalkan Kebaya Indonesia Pada Dunia Internasional

Salah satu cara atau upaya kita untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada
dunia internasional yaitu dengan memperkenalkan fashion dari Indonesia. Salah satu fashion
tersebut adalah pakaian kebaya. Serta target yang cocok untuk memperkenalkan budaya
bangsa ini adalah generasi muda. Gaya generasi muda sekarang lebih suka dengan hal instan
yang membuat mereka asing dengan kebaya. Namun, ada beragam cara yang bisa dilakukan
untuk menimbulkan kecintaan generasi muda pada pakaian. Salah satunya dengan
membiarkan anak muda berekspresi, seperti penggunaan baju kebaya yang dipadukan celana
jeans. Dengan membiarkan anak muda berekspresi secara bebas sesuai karakter dan tren
sekarang, lambat laun akan timbul kecintaan. Para anak muda akan lebih banyak tahu lagi
tentang kebaya dan mengerti penggunaanya yang baik dan benar. Generasi muda adalah
tonggak yang penting dalam kemajuan budaya. Dengan mencintai kebaya mereka juga dapat
turut aktif memperkenalkan budaya ini pada masyarakat dunia.
Contoh artis hollywood yang menggunakan kebaya: Selena Gomez memakai kebaya
ketika menghadiri Europa Music Award tahun 2011, Taylor Swift menggenakan kebaya saat
Grammy Award pada tahun 2012, Kate Middleton pada saat pernikahannya dengan Pangeran
William dan masih banyak lagi. Tidak hanya artis dari luar negeri tetapi juga dalam negeri.
Ini merupakan upaya anak bangsa dalam memperkenalkan kebaya khas Indonesia,
contohnya: Cinta Laura, artis keturunan Indonesia ini mengenakan kebaya pada saat Red
Carpet Oscar pada tahun 2014 yang dirancang oleh salah satu desainer ternama Indonesia.
Dengan demikian banyak orang melihat kebaya tersebut merupakan rancangan dan pakaian
khas Indonesia.

2.3 Nilai-nilai yang Terkandung Pada Pakaian Kebaya

Kaum perempuan Jawa biasanya memakai kebaya sebagi pakaian sehari-hari atau
pada acara-acara formal seperti pernikahan, upaca adat dan acara lainnya. Masyarakat jawa
juga mengenal dua jenis kebaya yaitu kebaya pendek dan kebaya panjang. Kebaya pendek
biasanya terbuat dari bahan katun polos berwarna atau brokat yang bisa juga dihiasi dengan
bunga sulam. Jenis kebaya ini juga dikenal sebagai kebaya RA Kartini yang merupakan tokoh
emansipasi perempuan dari jawa tengah yang dikenal di seluruh Indonesia bahkan sampai ke
luar negeri. Sedangkan kebaya panjang adalah jenis kebaya yang terbuat dari bahan brokat
berwarna gelap seperti hitam dan merah tua, yang dihiasi pita emas di sekitar baju. Kebaya
panjang biasa digunakan oleh perempuan jawa pada acara-acara resmi atau acara adat.

Secara moral kebaya merupakan pakaian yang menyimbolkan kepribadian perempuan


jawa yang patuh, lemah lembut, dan halus. Kain jarik yang membebat tubuh sehingga
membatasi gerak-gerik permepuan jawa bermakna bahwa perempuan jawa adalah sosok yang
menjaga kesucian dirinya dalam arti tidak mudah menyerahkan diri kepada siapapun. Bentuk
stagen yang membentuk tubuh bermakna bahwa perempuan jawa adalah sosok yang mampu
menyesuaikan diri. kebaya merupakan symbol dari pepatah jawa dowo ususe yang berarti
panjang ususnya atau dapat diartikan kesabaran seorang perempuan jawa.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sepatutnya kita sebagai warga negara yang baik melestarikan budaya bangsa
Indonesia. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melestarikannya, terutama dalam hal
pakaian khas Indonesia yaitu kebaya. Kebaya mengalami perkembangan mode yang cukup
pesat dan sampai saat ini kebaya masih diminati oleh banyak orang, bisa digunakan untuk
acara formal maupun non formal. Hal yang paling diingat saat memakai kebaya yaitu pada
waktu hari Kartini yang tepat jatuh pada 21 April. Banyak perempuan Indonesia yang
mengenakannya sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya bangsa dan rasa hormat kepada
Raden Ajeng Kartini. Meskipun saat ini sudah banyak berkembang desain pakaian ala eropa
maupun negara lain seperti korea yang sedang terkenal, namun hal tersebut tidak
menggoyahkan kebaya sebagai ciri khas pakaian Indonesia. Contohnya, kebaya dipakai saat
wisuda, pernikahan, acara pesta dan lain-lain. Kita harus bangga terhadap budaya bangsa
Indonesia dan kepada para desainer yang telah menampilkan kebaya di event-event fashion
show baik di dalam negeri maupun luar negeri karena mereka telah mengharumkan nama
Indonesia.

3.2 Solusi

1. Pemerintah mewajibkan sekolah-sekolah untuk menyertakan pelajaran budaya


Indonesia masuk kedalam kurikulum
2. Perbanyak event-event tentang kebudayaan Indonesia dengan memasukkan publik
figur seperti artis yang memakai baju kebaya yang sudah di design dengan sangat
menarik tanpa merubah ciri kebudayaan itu sendiri
3. Media cetak ataupun media elektronik harus dimanfaatkan untuk mengembangkan
budaya Indonesia agar banyak orang melihat dan terinspirasi

Anda mungkin juga menyukai