Anda di halaman 1dari 41

Presiden Soekarno berkata :

JAS MERAH
(Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah)
Bahasa Latin mengatakan :

HISTORIA MAGISTRA
VITAE
(Sejarah adalah Guru Kehidupan)
Pendudukan Jepang
10 di Indonesia (1942-1945)
sumber: wikimedia.org
Bagian 1

Modernisasi dan Perkembangan

Imperialisme

Jepang
R e s t o r a s i M e i j i : Aw a l M o d e r n i s a s i d i J e p a n g

 Sejak 1639-1854, Shogun Tokugawa menjalankan


politik sakoku atau politik isolasi (politik
menutup diri dari pengaruh asing).
 Terjadi persaingan antara shogun dengan daimyo

Sumber: wikimedia.org
(tuan tanah) yang semakin ketat.
 Pada 31 Maret 1854, Komodor Matthew C. Perry
datang dan berhasil memaksa Jepang
menandatangani Perjanjian Kanagawa (1854). Matthew C. Perry
R e s t o r a s i M e i j i : Aw a l M o d e r n i s a s i d i J e p a n g

 Kaisar Meiji mengadakan perubahan melalui kebijakan


Restorasi Meiji (1868-1912) di berbagai bidang (militer,
pendidikan, ekonomi, sosial, dan hukum).
 Adanya doktrin Hakko I Chiu dari ajaran Sinto membuat
Jepang tumbuh menjadi negara modern yang berambisi

Sumber: wikimedia.org
untuk menguasai negara-negara lain.
 Jepang muncul menjadi negara imperialis baru di dunia.

Kaisar Meiji (Mutsuhito)


Imperialisme Jepang
 Beberapa usaha Jepang dalam membangun dan memperluas imperiumnya adalah sebagai
berikut.
a. Perang Sino-Jepang pertama (1894-1895).
b. Perang Rusia-Jepang (1904-1905).
c. Jepang menginvansi wilayah jajahan Prancis di Indocina (1941)
d. Jepang membentuk Pakta Tripartit bersama Jerman dan Italia pada September 1940.
 Jepang menyerang Pearl Harbour, pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawai
pada 7 Desember 1941.
Bagian 2

Kedatangan Jepang

di Indonesia
Faktor Pendorong Jepang menjadi
negara Penjajah

1. Restorasi Meiji telah menjadikan Jepang menjadi negara industri maju dan
negara kuat di bidang militer
2. Mencari bahan baku / bahan mentah untuk industrinya
3. Mencari tempat tinggal bagi penduduknya (Lebensraum) karena pertumbuhan
penduduknya yang pesat
4. Adanya ajaran Hakko I Chiu yang mengatakan Jepang tercipta sebagai bangsa
pemimpin dunia
5. Adanya cita-cita membentuk persemakmuran Asia Timur Raya dan Jepang
sebagai pemimpinnya
Kronologi masuknya Jepang
ke Indonesia
Tanggal 11 Januari 1942 Jepang menyerbu Indonesia, mendarat dan menguasai Tarakan
(Kalimantan Utara) Balikpapan Pontianak Samarinda Banjarmasin

Palembang (Sumatera) Jawa masuk melalui tiga tempat yaitu Teluk Banten, Eretan
Wetan (Cirebon), dan Kragan (Jawa Tengah) Batavia (Jakarta) oleh Belanda dijadikan
Kota Terbuka (tidak dipertahankan) Bandung.
Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, ditandatangani Perjanjian Kalijati /
Kapitulasi Kalijati (8 Maret 1942), Belanda diwakili oleh Jenderal Terpoorten sedangkan
Jepang diwakili oleh Jenderal H. Immamura.
Kapitulasi Kalijati merupakan tanda awal Pendudukan Jepang di Indonesia
B e l a n d a M e n y e r a h Ta n p a S y a r a t k e p a d a J e p a n g

Sumber: wikimedia.org

Pada 8 Maret 1942, Belanda menandatangani Perjanjian Kalijati yang berisi penyerahan seluruh
wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda tanpa syarat kepada Jepang.
Pendudukan Jepang di Indonesia
Upaya Jepang untuk menarik simpati agar
kedatangannya diterima bangsa Indonesia :
 Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa
Indonesia
 Jepang mengijinkan bangsa Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia, menyanyikan
lagu Indonesia Raya, dan mengibarkan bendera

Sumber: wikimedia.org
merah putih.
 Jepang mengganti semua nama-nama jalan,
gedung dengan nama dalam bahasa Jepang.
 Jepang membentuk Gerakan 3A
Bagian 3

Kebijakan-Kebijakan

Pemerintah Pendudukan

Jepang di Indonesia
Bidang Politik
 Membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah pemerintahan militer
 Wilayah Indonesia dibagi menjadi 10 keresidenan (syu).
 Mengangkat tokoh politik Indonesia ke dalam struktur pemerintahan tetapi jabatan
tertinggi dalam sebuah lembaga tetap dipegang oleh orang Jepang.
 Membentuk Badan Pertimbangan Pusat atau Chuo Sangi In pada 1 Agustus 1943.
 Membentuk organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tokohnya yang dikenal
sebagai empat serangkai dengan tujuan memusatkan segala potensi rakyat Indonesia untuk
membantu Jepang melawan Sekutu.
 Mengganti Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) menjadi Masyumi pada 1943.
 Membentuk Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa pada 1 Januari 1944.
Bidang Ekonomi

 Membentuk kumiai (koperasi pertanian).


 Bangsa Indonesia dipaksa menanam tanaman jarak.
 SDA Indonesia dikuras habis untuk kepentingan
pemerintah Jepang.
Bidang Militer

Sumber: wikimedia.org
 Menugaskan polisi rahasia (kempetai) dalam masyarakat Indonesia untuk mengawasi
gerak gerik bangsa Indonesia.
 Jepang membentuk berbagai organisasi militer dan semimiliter, di antaranya ada Peta,
Giguyun, Seinendan, Keibodan Barisan Pelopor, Fujinkai. Gakukotai, dan Heiho.
Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia
1. Pemerintahan Militer Tentara ke-25 (AD) meliputi daerah
Sumatera berpusat di Bukit Tinggi dipimpin (Gunseikan) oleh
Jenderal Tanabe
2. Pemerintahan Militer Tentara ke-16 (AD) meliputi daerah Jawa
dan Madura berpusat di Batavia (Jakarta) dipimpin (Gunseikan)
oleh Jenderal H Immamura
3. Pemerintahan Militer Armada Selatan ke-2 (AL) meliputi daerah
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku berpusat di Makassar dipimpin
(Gunseikan) oleh Laksamana Tadashi Maeda
Eksploitasi Jepang terhadap Indonesia
1. Eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA)
 Hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perindustrian, pertambangan, dirampas
oleh Jepang.
 Dilaksanakan kebijakan Self-Sufficiency / Sistem Ekonomi Etatisme artinya
setiap daerah harus mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
 Penyerahan bahan pangan dan barang-barang berharga melalui : Jawa Hokokai
(Himpunan Kebaktian Jawa), Nagyo Kumiai (Koperasi Pertanian), Kumiai
(Semacam KUD), dll.
2. Eksploitasi Sumber Daya Manusia (SDM)
 Romusha (Kerja Paksa)
 Kinrohoshi (Kerja Bakti)
 Jugun Ianfu (Eksploitasi perempuan sebagai wanita penghibur)
Pembentukan Organisasi Militer dan
Semi Militer

Organisasi Militer Organisasi Semi Militer


1. Heiho (Pembantu Tentara Jepang) 1. Seinendan (Barisan Pemuda)
2. Peta (Pembela Tanah Air) 2. Keibodan (Pembantu Polisi)
3. Giyugun (Semacam Peta di 3. Fujinkai (Himpunan Wanita)
Sumatera) 4. Suisyintai (Barisan Pelopor),
5. Gakutotai (Barisan Pelajar), dll
Prioritas Kebijakan Jepang di Indonesia
1. De-Eropanisasi (Menanamkan rasa anti / benci Eropa)
Melalui Gerakan 3A, bahasa dan film Belanda dilarang, dll
dengan tujuan menghapus pengaruh Eropa dan agar Bangsa
Indonesia mau membantu Jepang melawan negara-negara Eropa
(Kelompok Sekutu).
2. Mobilisasi SDA dan SDM untuk kemenangan perang Jepang
Bagian 4

Perjuangan Meraih

Kemerdekaan pada Masa

Pendudukan Jepang
1. Cara Kooperatif (Bekerjasama dan
memanfaatkan organisasi-organisasi resmi
buatan Jepang)
 Perjuangan secara kooperatif dilakukan oleh lembaga-lembaga penting bentukan Jepang
(Gerakan 3A, Putera, Jawa Hokokai, Cuo Sangi In/Badan Pertimbangan Pusat, dll).
Tokoh-tokoh Nasionalis yang duduk melalui lembaga-lembaga ini, mereka menggalang
persatuan untuk meraih kemerdekaan.
 Melalui Putera (Poetera), misalnya, Sukarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H.
Mas Mansyur membangun dan membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia
yang sempat luntur karena tekanan yang kuat dari pemerintahan kolonial Hindia
Belanda.
2 . C a r a N o n - K o o p e r a t i f ( G e r a k a n B a w a h Ta n a h ) :
Perlawanan secara rahasia
Tokoh-tokoh yang melakukan gerakan bawah tanah di antaranya :

Kelompok Kelompok
Soekarni Achmad Soebardjo

Kelompok
Kelompok Pemuda
Sutan Syahrir
3. Perlawanan Bersenjata (Perang)

Penolakan santri-santri Pondok


Pesantren Sukamanah,
Singaparna, Tasikmalaya,
pimpinan K. H. Zaenal Mustafa

erbit
untuk melakukan seikerei

Sumber: dokumen pen


(Membungkukkan badan ke
arah matahari terbit untuk
menghormat Kaisar Jepang).
3. Perlawanan Bersenjata (Perang)
 Perlawanan Rakyat Indramayu dipimpin H. Madrias
terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya
kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan
pelaksanaan kerja rodi kerja paksa atau romusa yang
telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang
berkepanjangan.
 Di bawah pimpinan seorang guru mengaji bernama
Tengku Abdul Jalil, rakyat Aceh melakukan
perlawanan terhadap tentara Jepang di Cot Plieng.
3. Perlawanan Bersenjata (Perang)
• Perlawanan Peta berlangsung di Kota
Blitar pada 14 November 1944 di bawah
pimpinan seorang Komandan Peleton
bernama Supriyadi.

erbit
• Perlawanan Peta juga terjadi di berbagai

Sumber: dokumen pen


daerah lain seperti : Cilacap (Khusaeri),
Cilenca, Bandung (Amar Sutisna), dan
Aceh (Teuku Abdul Hamid).
Bagian 5

Dampak Pendudukan Jepang di

Indonesia
1. Bidang Politik
a. Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional seperti Budi Utomo, PNI,
Parindra, GAPI, dll dilarang dan dibubarkan kecuali MIAI
(Masyumi)
b. Dibentuk organisasi-organisasi resmi untuk kepentingan Jepang
seperti, Gerakan 3A, Putera, Jawa Hokokai, Cuo Sangi In, Peta,
Heiho, dll
c. Para tokoh nasionalis yang dipenjara pada masa penjajahan Belanda
(tahanan politik) dibebaskan
d. Banyak tokoh nasionalis seperti Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Moh.
Yamin, Ki Hajar Dewantara, dll yang menggunakan strategi
perjuangan kooperatif (mau bekerjasama dengan Pemerintah
Pendudukan Jepang)
2. Bidang Birokrasi (Pemerintahan)
a. Dibentuk Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia yang dibagi menjadi
tiga daerah pemerintahan dan dipimpin oleh Gunseikan (Kepala Daerah
Pemerintahan)
b. Dibentuk susunan pemerintahan daerah berdasarkan UU No. 27 Tahun 1942
dan UU No. 28 Tahun 1942 tentang Pemerintahan Syo (Karesidenan) dan
Syi (Kota Praja) sampai dengan Gumi (Rukun Tetangga/RT)
c. Banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam
Pemerintahan seperti : Prof. Dr. Husein Djajadiningrat sebagai Kepala
Departemen Urusan Agama, Soetardjo Kartohadikusumo sebagai Syucokan
(Kepala Pemerintahan Karesidenan) di Jakarta, RMTA Surio sebagai
Syucokan di Banjarnegara, dll.
3. Bidang Militer

a. Dibentuk Organisasi-organisasi Militer dan Semi


Militer seperti Peta, Heiho, Seinendan, Keibodan, dll
b. Banyak pemuda Indonesia yang memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam
bidang militer yang sangat berguna pada masa
perjuangan kemerdekaan 1945
4. Bidang Ekonomi
a. Diberlakukan sistem ekonomi perang, semua sumber-sumber
ekonomi baik SDM maupun SDA digunakan untuk
kepentingan perang (Eksploitasi SDM dan SDA).
b. Banyak rakyat kelaparan, kekurangan pangan, tidak memiliki
beras dan terpaksa makan gaplek/thiwul (nasi dari tepung
singkong) dan nasi jagung.
c. Banyak rakyat kekurangan sandang (pakaian), sebagian
memakai pakaian dari karung goni (bagor), bahkan lembaran
karet bekas ban.
5. Bidang Pendidikan,
Kebudayaan, dan Bahasa
a. Penghapusan diskriminasi pendidikan
b. Siswa diwajibkan kerja bakti (kinrohoshi) dan senam (taisho)
c. Bahasa Belanda dilarang sebaliknya Bahasa Indonesia dipakai di
sekolah-sekolah dan kantor pemerintahan sehingga berkembang
pesat
d. Dibuka Kantor Komisi Bahasa Indonesia
e. Dibentuk Lembaga Kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunka
Shidosho
f. Guru diwajibkan ikut kursus Bahasa Jepang
g. Karya sastra (puisi, cerpen, roman, novel, dll) berkembang pesat
6. Bidang Sosial

a. Rakyat menderita akibat ekspoitasi sumber-sumber ekonomi (hasil


pertanian, peternakan, perkebunan, dll), romusha (kerja paksa), dam
Jugun Ianfu (ekspoitasi wanita sebagai penghibur tentara Jepang)
b. Terjadi perubahan struktur sosial masyarakat
 Golongan 1 (atas) : orang-orang Jepang
 Golongan 2 (menengah) : orang-orang pribumi
 Golongan 3 (bawah) : orang-orang asing Eropa dan Timur Asing
(China)
7. Bidang Agama (Kepercayaan)

Setiap pagi rakyat diwajibkan membungkukkan badan ke arah


timur sebagai penghormatan (menyembah) Kaisar Jepang,
kegiatan ini disebut Seikeirei. Bertentangan dengan ajaran Islam
yang hanya menyembah Allah SWT
Bagian 6

Akhir Pendudukan Jepang di

Indonesia
Usaha-usaha yang dilakukan Jepang untuk menarik
simpati Bangsa Indonesia agar mau membantu
memenangkan Perang Asia Timur Raya

1. Memperbolehkan Bendera Merah Putih dikibarkan disamping Bendera Jepang


(Hinomaru)
2. Lagu Indonesia Raya diperdengarkan setiap pagi melalui radio Jepang setelah lagu
kebangsaan Jepang (Kimigayo)
3. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa resmi di sekolah-sekolah dan kantor
pemerintah
4. Perdana Menteri Kuniaki Koiso berjanji akan memberikan kemerdekaan setelah
Jepang menang Perang Asia Timur Raya. Janji itu dikenal dengan nama Janji
Koiso (7 September 1944)
5. Untuk meyakinkan Janji Koiso (Premier Koiso’s Promise), kemudian dibentuk
BPUPKI dan PPKI
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) / Dokuritsu Junbi Cosakai
 Dibentuk pada 1 Maret 1945
 Tugas utamanya : menyelidiki dan mempersiapkan hal-hal penting yang berkaitan dengan
Indonesia Merdeka
 Ketua : Dr. K.R.T. Radjiman Widyodiningrat
 Beranggotakan : 62 orang
 Melakukan sidang dua kali :
1. Sidang I (29 Mei-1 Juli 1945)
Membahas rumusan dasar negara, dan Ir. Sukarno mengusulkan agar dasar negara Indonesia
merdeka diberi nama “Pancasila” (1 Juni 1945)
2. Sidang II (10-17 Juli 1945)
Membahas rancangan UUD
 Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan dibentuk PPKI
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) / Dokuritsu Junbi Iinkai

 Dibentuk pada 7 Agustus 1945


 Tugas utamanya : mempersiapkan dan melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 Ketua : Ir. Soekarno. Wakil Ketua : Drs. Moh. Hatta
 Beranggotakan : 21 orang
 Melakukan sidang tiga kali (Tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945)
 Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Amerika
Serikat
 Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu (secara De Jure
Jepang sudah tidak berkuasa lagi di Indonesia)
PERINTAH SOAL UJI KOMPETENSI

KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI DI BUKU


CATATAN (DITULIS TANGAN) KEMUDIAN
HASILNYA DIFOTO DAN DIKIRIM DI
GOOGLE CLASROOM YANG BARU
WAJIB DITULISKAN NAMA DAN KELAS
PADA TIAP LEMBAR JAWABAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini

1. Jelaskan kronologi masuknya Jepang ke Indonesia!


2. Jelaskan upaya-upaya Jepang untuk menarik simpati agar kedatangannya
diterima Bangsa Indonesia!
3. Jelaskan prioritas kebijakaan Jepang di Indonesia!
4. Jelaskan perjuangan Bangsa Indonesia untuk meraih Kemerdekaan pada Masa
Pendudukan Jepang!
5. Jelaskan dampak pendudukan Jepang di Indonesia :
a. Bidang Birokrasi
b. Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Bahasa
c. Bidang Ekonomi
d. Bidang Sosial

Anda mungkin juga menyukai