Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman Bab 4 Sejarah Wajib

“Pendudukan Jepang di Indonesia”

A. Modernisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang

Restorasi Meiji: Awal Modernisasi di Jepang


 Sejak 1639, Shogun Tokugawa menjalankan politik sakoku atau politik isolasi.
 Shogun adalah komandan Angkatan bersenjata yang menjalankan kekuasaan sehari hari
secara absolut di Jepang atas restu kaisar.
 Shogun Tokugawa menjalankan kebijakan Sakoku atau ”negara tertutup” yang
berlangsung selama 2 setengah abad dan membuat Jepang terisolasi dari dunia luar.
 Latar belakang Sakoku:
1. Keshogunan Takogawa mennunding para misionaris Katolik mendalangi
Pemberontakan Shimabara.
2. Mempertahankan supremasi Tokugawa atas pesaingnya daimyo tozama.
 Terjadi persaingan antara shogun dengan daimyo (tuan tanah) yang semakin ketat.
 Pada 31 Maret 1854, Komodor Matthew C. Perry datang dan berhasil memaksa Jepang
menandatangani Perjanjian Kanagawa (1854).
 Kaisar Meiji mengadakan perubahan melalui kebijakan Restorasi Meiji de berbagai
bidang (militer, pendidikan, ekonomi, sosial, dan hukum).
 Adanya doktrin Hakko I Chiu tersebut dari ajaran Sinto membuat Jepang tumbuh
menjadi negara modern yang berambisi untuk menguasai negara-negara lain.
 Jepang muncul menjadi negara imperialis baru di dunia.

Bidang-bidang Garapan Kaisar Meiji:


a. Bidang Perindustrian
Mengadopsi teknologi barat berupa pembangunan industry, pabrik senjata, galangan kapal,
peleburan besi, dan pabrik pemintalan.
b. Bidang Perdagangan
Mengembangkan Pelabuhan sebagai Pelabuhan modern dan mengembangkan kapal2 dagang
Jepang.
c. Bidang Militer
Jepang pada tahun 1873 menerapkan kebijakan wajib militer bagi laki-laki berumur 21 tahun
untuk jangka waktu paling cepat 4 tahum dan diikuti 3 tahun pelatihan sebagai tantara
cadangan.
d. Bidang Pendidikan
Jepang menerapkan wajib belajar bagi seluruh generasi muda bangsanya agar rakyatnya
memiliki rasa cinta kepada tanah air, semangat pantang menyerah dan berani mati(bushido),
serta hormat dan tunduk kepada kaisar.
e. Bidang Sosial
Menghapus empat kelas (kasta) dalam masyarakat pada tahun 1871, yaitu dari yang paling
tinggi sampai yang rendah:
o orang-orang bijaksana (paling tinggi)
o petani
o seniman
o pedagang (paling rendah)
f. Bidang Hukum
Sistem hukum dan konstitusi mengikuti model dan sistem hukum serta konstitusi Jerman.

Imperialisme Jepang
 Beberapa usaha Jepang dalam membangun dan memperluas imperiumnya adalah sebagai
berikut.
1. Perang Sino-Jepang pertama (1894-1895).
2. Perang Rusia-Jepang (1904-1905).
3. Jepang menginvansi wilayah jajahan Prancis di Indocina (1941)
4. Jepang membentuk Pakta Tripartit bersama Jerman dan Italia pada September
1940.
 Jepang menyerang Pearl Harbour, pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawai pada 7
Desember 1941.

B. Kedatangan Jepang di Indonesia

 Belanda Menyerah Tanpa Syarat kepada Jepang : Pada 8 Maret 1942, Belanda menandatangani
Perjanjian Kalijati yang berisi penyerahan seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda
tanpa syarat kepada Jepang.
 Pendudukan Jepang di Indonesia:
 Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia
 Jepang mengijinkan bangsa Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan mengibarkan bendera merah putih.
 Jepang mengganti semua nama-nama jalan, gedung dengan nama dalam bahasa Jepang.
 Jepang membentuk Gerakan 3A

C. Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

Bidang POLITIK
 Mendorong penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pengantar dan melarang
penggunaan Bahasa Belanda.
 Membentuk kerja sama dengan parah tokoh nasionalis dengan membentuk Gerakan
Tiga A. Mr. Syamsuddin sebagai ketua. Tujuan nya untuk menraik simpati rakyat
Indonesia agar bersedia membantu perjuangan Jepang menghadapi Amerika
 Membentuk Badan Pertimbangan Pusat atau Chuo Sangi In pada 1 Agustus 1943.
 Membentuk organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tokohnya yang dikenal
sebagai empat serangkai dengan tujuan memusatkan segala potensi rakyat Indonesia
untuk membantu Jepang melawan Sekutu.
 Mengganti Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) menjadi Masyumi pada 1943.
 Membentuk Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa pada 1 Januari 1944.

Bidang EKONOMI
 Menyita asset-aset ekonomi yang penting.
 Melakukan pengawasan yang ketat dalam bidang ekonomi
 Kebijakan self-sufficiency, wilayah2 yang berada di bawah kekuasaannya harus dapat
memenuhi kebutuhan sendiri.
 Setoran wajib,romusa,merosotnya produksi pangan dan kelaparan.

Bidang SOSIAL
 Wanita dari Asia dipekerjakan sebagai Wanita penghibur (jugun ianfu).
 Jepang menerapkan sistem romusa untuk kepentingan perang.

Bidang KEBUDAYAAN
 Sikap disiplin Jepang yang tinggi diterapkan salah satunya dengan seikerei yaitu simbol
penghormatan terhadap kaisar Jepang dengan cara membungkukkan punggung kea rah
matahari.

D. Perjuangan Meraih Kemerdekaan pada Masa Pendudukan Jepang


Cara Kooperatif:
 Perjuangan secara kooperatif dilakukan oleh tokoh-tokoh nasionalis yang duduk di
lembaga-lembaga penting bentukan Jepang. Melalui lembaga-lembaga ini, mereka
menggalang persatuan untuk meraih kemerdekaan.

 Melalui Putera (Poetera), misalnya, Sukarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H.
Mas Mansyur membangun dan membangkitkan semangat nasionalisme bangsa
Indonesia yang sempat luntur karena tekanan yang kuat dari pemerintahan kolonial
Hindia Belanda.

Cara Bawah Tanah:


Tokoh yang melakukan gerak bawah tanah ini adalah sebagai berikut:
 Kelompok Soekarni :
Mendirikan asrama politik yaitu “Angkatan Baru Indonesia”

 Kelompok Sutan Syahrir :


Jaringan bawah tanah anti-fasis. Kaum pergerakan mesti menyiapkan diri untuk
merebut kemerdekaan di saat yang tepat.

 Kelompok Achmad Soebardjo :


Kepala Bio riset kalgun Bukanfu. Mendirikan “Asrama Indonesia Merdeka”

 Kelompok Pemuda
1. Kelompok pemuda mendapat perhatian khusus dari Jepang. Ada 2 Kelompok
aktif yaitu kelompok yang terhimpun dalam Asrama Ika Daikagu dan
2. Kelompok yang terhimpun dalam Badan Permusyawaratan Perwakilan pelajar
Indonesia.

Perlawanan Bersenjata
 Penolakan santri-santri Pondok Pesantren Sukamanah, Singaparna, pimpinan K. H.
Zaenal Mustafa untuk melakukan seikerei.
 Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya kewajiban
menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi kerja paksa atau romusa
yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.
 Di bawah pimpinan seorang guru mengaji bernama Tengku Abdul Jalil, rakyat Aceh
melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang di Cot Plieng.
 Perlawanan Peta berlangsung di Kota Blitar pada 14 November 1944 di bawah pimpinan
seorang komandan peleton bernama Supriyadi.

E. Perjuangan Meraih Kemerdekaan pada Masa Pendudukan Jepang


1. Janji Kemerdekaan dan BPUPKI
 Sidang pertama BPUPKI diadakan pada tgl 29 Mei-1 Juni 1945.
 Rumusan 5 dasar negara: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme, Mufakat,
Kesejahteraan sosial, ketuhanan yang maha esa.
 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil menyusun dokumen penting yaitu premabul
yang berisi asas dan tujuan negara Indonesia merdeka.
2. Proklamasi Kemerdekaan
F. Pengaruh penjajahan Jepang pada masa kini
Sejak pendudukan Jepang struktur terkecil dibagi lebih lanjut ke unit yang lebih kecil yang
disebut RW DAN RT, dan diterapkan di Jepang Tonarigumi
DAERAH
Syu (Kerisedenan)
Sil/Kotapraja Ken/Kabupaten
Gun (Kawedanan)
Son (Asisten/Kecamatan)
Aza (Dusun)
Gumi (RT)
KOTA
Syi (Pemerintahan Kota)
Syucokan (Kepala residen)
Tokubetsusyi (Daerah Istimewa)
Si-Co (Wali kota)
Bunken (Subkabupaten)

Bidang Sastra: Hasil karya berkembang seperti contohnya: kami perempuan, djinak-djinak
merpati, Hantu Perempuan (1944),dll
Bidang Kesenian : pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) pada 1 April
1943 di Jakarta.
Grup musik yang menghasilkan lagu2: “Kalau padi menguning lagi”, “Majulah putra-putri
Indonesia”, dll.
Bidang Pendidikan:

Anda mungkin juga menyukai