Anda di halaman 1dari 39

BAB Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan dan

3 Terbentuknya Pemerintahan Indonesia


Bagian 1
Modernisasi dan
Perkembangan Imperialisme
Jepang
Restorasi Meiji: Awal Modernisasi di Jepang

 Sejak 1639, Shogun Tokugawa menjalankan politik


sakoku atau politik isolasi.
 Terjadi persaingan antara shogun dengan daimyo
(tuan tanah) yang semakin ketat.
 Pada 31 Maret 1854, Komodor Matthew C. Perry
datang dan berhasil memaksa Jepang
menandatangani Perjanjian Kanagawa (1854).
Restorasi Meiji: Awal Modernisasi di Jepang

 Kaisar Meiji mengadakan perubahan melalui


kebijakan Restorasi Meiji de berbagai bidang
(militer, pendidikan, ekonomi, sosial, dan hukum).
 Adanya doktrin Hakko I Chiu tersebut dari ajaran
Sinto membuat Jepang tumbuh menjadi negara
modern yang berambisi untuk menguasai negara-
negara lain.
 Jepang muncul menjadi negara imperialis baru di
dunia.
Imperialisme Jepang

 Beberapa usaha Jepang dalam membangun dan memperluas imperiumnya


adalah sebagai berikut.
a. Perang Sino-Jepang pertama (1894-1895).
b. Perang Rusia-Jepang (1904-1905).
c. Jepang menginvansi wilayah jajahan Prancis di Indocina (1941)
d. Jepang membentuk Pakta Tripartit bersama Jerman dan Italia pada
September 1940.
 Jepang menyerang Pearl Harbour, pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di
Hawai pada 7 Desember 1941.
01 Faktor Internal

Hal ini karenagolongan


Munculnya salah satu
program trias van Deventer
terpelajar.
yang dilaksanakan dalam
politik etis adalah edukasi.
Bagian 2
Kedatangan Jepang
di Indonesia
B e l a n d a M e n y e r a h Ta n p a S y a r a t k e p a d a J e p a n g

Pada 8 Maret 1942, Belanda menandatangani Perjanjian Kalijati yang berisi penyerahan
seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda tanpa syarat kepada Jepang.
Pendudukan Jepang di Indonesia
Upaya Jepang menarik simpati bangsa Indonesia:
 Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa
Indonesia
 Jepang mengijinkan bangsa Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia, menyanyikan
lagu Indonesia Raya, dan mengibarkan
bendera merah putih.
 Jepang mengganti semua nama-nama jalan,
gedung dengan nama dalam bahasa Jepang.
 Jepang membentuk Gerakan 3A
Bagian 3
Dampak Pendudukan Jepang
di Indonesia
Bidang Politik
 Membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah pemerintahan militer
 Wilayah Indonesia dibagi menjadi 10 keresidenan (syu).
 Mengangkat tokoh politik Indonesia ke dalam struktur pemerintahan tetapi jabatan
tertinggi dalam sebuah lembaga tetap dipegang oleh orang Jepang.
 Membentuk Badan Pertimbangan Pusat atau Chuo Sangi In pada 1 Agustus 1943.
 Membentuk organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tokohnya yang dikenal
sebagai empat serangkai dengan tujuan memusatkan segala potensi rakyat Indonesia
untuk membantu Jepang melawan Sekutu.
 Mengganti Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) menjadi Masyumi pada 1943.
 Membentuk Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa pada 1 Januari 1944.
Bidang Ekonomi

 Membentuk kumiai (koperasi pertanian).


 Bangsa Indonesia dipaksa menanam tanaman jarak.
 SDA Indonesia dikuras habis untuk kepentingan pemerintah Jepang.
Bidang Militer

 Menugaskan polisi rahasia (kempetai) dalam masyarakat Indonesia untuk


mengawasi gerak gerik bangsa Indonesia.
 Jepang membentuk berbagai organisasi militer dan semimiliter, di antaranya
ada Peta, Giguyun, Seinendan, Keibodan Barisan Pelopor, Fujinkai, Gakukotai,
dan Heiho.
Bagian 4
Perjuangan Meraih
Kemerdekaan pada Masa
Pendudukan Jepang
Cara Kooperatif
 Perjuangan secara kooperatif dilakukan oleh tokoh-tokoh nasionalis yang
duduk di lembaga-lembaga penting bentukan Jepang. Melalui lembaga-
lembaga ini, mereka menggalang persatuan untuk meraih kemerdekaan.
 Melalui Putera (Poetera), misalnya, Sukarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan K.H. Mas Mansyur membangun dan membangkitkan semangat
nasionalisme bangsa Indonesia yang sempat luntur karena tekanan yang kuat
dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Cara Bawah Tanah

Rakyat Indonesia merasakan pendudukan Jepang tidak berbeda dengan penjajahan


Belanda. Rakyat Indonesia tetap miskin dan bahkan semakin menderita.
Salah satu bentuk perlawanan muncul yang dilakukan bangsa Indonesia terhadap
Jepang melalui gerakan bawah tanah. Oleh karena itu, muncul berbagai perlawanan
dari rakyat Indonesia.
Perjuangan bawah tanah adalah perjuangan
yang dilakukan secara tertutup dan rahasia.
Perjuangan ini umumnya dilakukan oleh
bangsa Indonesia yang bekerja pada instansi-
instansi pemerintahan Jepang.
Di balik kepatuhannya terhadap Jepang, tersembunyi kegiatan-kegiatan yang bertujuan meneruskan perjuangan untuk
mencapai kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh yang melakukan gerakan bawah tanah antara lain : kelompok
Soekarni, kelompok Achmad Soebardjo, dan kelompok Sutan Sjahrir.
01 Kelompok Soekarni

Pada masa pendudukan Jepang, ia bekerja di


Sendenbu (Barisan Propaganda Jepang).
Soekarni adalah tokoh pergerakan pada zaman
pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
01 Kelompok Soekarni

Untuk menyamarkan gerakannya, kelompok Soekarni mendirikan asrama politik yang diberi nama “Angkatan Baru Indonesia” yang
didukung Sendenbu. Kegiatan mereka dilakukan di asrama Sendenbu yang kemudian dikenal dengan nama Asrama Angkatan Baru
Indonesia atau Asrama Menteng 31. Kini, asrama ini menjadi Gedung Joang ’45 atau Museum Joang 45.
Di dalamnya, terkumpul para tokoh pergerakan, seperti Adam Malik dan Muhammad Yamin.
02 Kelompok Achmad Soebardjo

Pada masa pendudukan Jepang, Achmad Soebardjo menjabat sebagai


Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu di Jakarta.
Ia mendirikan asrama pemuda yang bernama “Asrama Indonesia
Merdeka”.
Di tempat itu, mereka memberikan pelajaran-pelajaran guna
menanamkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia.
Ia berusaha menghimpun tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang bekerja
dalam Angkatan Laut Jepang.
03 Kelompok Sutan Syahrir

Sutan Sjahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis


karena yakin Jepang tak mungkin memenangi perang.
Oleh karena itu, menurutnya, kaum pergerakan mesti menyiapkan
diri untuk merebut kemerdekaan di saat yang tepat.
Simpul-simpul jaringan gerakan bawah tanah kelompok Sjahrir
adalah kader-kader PNI-Baru yang tetap meneruskan pergerakan
serta kader-kader muda, yakni para mahasiswa progresif
Perlawanan Bersenjata

Perjuangan fisik ini banyak terjadi di daerah dan dipimpin oleh tokoh
masyarakat setempat.
01 Perlawanan Rakyat Desa Sukamanah

Perlawanan ini diawali oleh adanya penolakan santri-santri Pondok Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya, untuk
melakukan seikerei. Selain karena alasan itu, penderitaan rakyat akibat kerja paksa (romusa) juga mendorong para santri
ini melakukan perlawanan.
01 Perlawanan Rakyat Desa Sukamanah

Pada 25 Februari 1944. K. H. Zaenal Mustafa memimpin para santrinya


untuk melakukan perlawanan.
Namun, karena kekuatannya tidak seimbang, perlawanan ini dapat
ditumpas Jepang. K.H. Zaenal Mustafa ditangkap dan pada 25 Oktober
1944, bersama para pengikutnya, dijatuhi hukuman mati. Banyak pengikut
K. H. Zaenal Mustafa tewas.
02 Perlawanan Peta di Blitar

Perlawanan Peta di Blitar muncul karena sikap sewenang-wenang para pemimpin militer Jepang kepada para
prajurit Indonesia. Selain itu, para anggota Peta sudah tidak tahan melihat penderitaan rakyat Indonesia di bawah
pemerintahan Jepang.
02 Perlawanan Peta di Blitar

Perlawanan Peta berlangsung di Kota Blitar pada 14 November 1944 di


bawah pimpinan Supriyadi.
Perlawanan rakyat bersama Peta ini termasuk perlawanan yang terbesar
dalam sejarah pemerintah pendudukan Jepang.
02 Perlawanan Peta di Blitar

Meskipun perlawanan dapat dipatahkan dan para pemimpinnya ditangkap, dilucuti, dan kemudian dihukum
mati, pemberontakan Peta membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk segera melepaskan diri dari
penindasan dan penjajahan Jepang.
Supriyadi sendiri, setelah perlawanannya dipatahkan, tidak diketahui lagi keberadaannya setelah itu.
C Pembentukan Pemerintah Indonesia
dalam Sidang PPKI (18–22 Agustus
1945)

Sidang hari pertama (18 Agustus


1945) menghasilkan:

• Pengesahan UUD 1945.


• Memilih presiden dan wakil
presiden.
Sidang hari kedua (19 Agustus
1945) menghasilkan:

• Membentuk 12 departemen.
• Menunjuk para pejabat
departemen.
• Menetapkan wilayah Republik
Indonesia, meliputi delapan
provinsi sekaligus menunjuk
gubernurnya.
Sidang pleno KNIP pertama, 16 Oktober
1945.
Sidang hari ketiga (22 Agustus
1945) menghasilkan:

• Pembentukan Kominte
Nasional Indonesia.
• Pembentukan PNI.
• Pembentukan Badan
Keamanan Rakyat (BKR).
Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap
Proklamasi Kemerdekaan
Reaksi Langsung dan Spontan

Comite van Actie (Komite Aksi) Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX


Menyatakan bahwa Yogyakarta bagian dari negara
Komite ini memberikan dukungan dengan Indonesia.
mengeluarkan manifesto Suara Rakyat
Nomor 1.

Dukungan pemimpin karesidenan Peristiwa Lapangan Ikada di Jakarta


Dukungan dilakukan dengan pernyataan diri sebagai Menegaskan bahwa bangsa Indonesia telah
bagian dari Republik Indonesia. memproklamasikan kemerdekaan dan bertekad
mempertahankannya.
Perlucutan Senjata dan Pengambilalihan Aset Jepang
Pada 14 Oktober 19945, pemuda menyerbu
Para pemuda melucuti senjata dari tentara
kantor pemerintah serta menawan orang-
Jepang pada 26 September 1947.
orang Jepang.
Yogyakarta Semarang

Surabaya Banda Aceh Sulawesi


Terjadi pada 19 September Para pemuda mengambilalih Gubernur dr. Sam
1945 di Hotel Yamato. Para kantor-kantor pemerintahan Ratulangi merebut
pemuda merebut senjata dan Jepang, melucuti senjatanya, dan gedung-gedung vital dari
markas Kempeitai. mengibarkan bendera Merah Putih. tangan polisi Jepang.
F Proklamasi Kemerdekaan dan Perang Dunia II

Perang Dunia II berlangsung sejak 1939–


1945. Perang ini melibatkan panggung Eropa
(Amerika dan sekutu-sekutunya melawan
Jerman dan Italia) dan panggung Pasifik/Asia
Timur Raya (Amerika Serikat dan sekutunya
melawan Jepang).
11 Agustus 1945, Terauchi
menginformasikan
Setelah menyerang Pearl
pemerintah Jepang akan Pada 17 Agustus 1945, Indonesia
Harbour, Jepang menduduki
memberikan kemerdekaan memproklamasikan
Indonesia dengan menguasai
kepada Indonesia pada 24 kemerdekaannya tanpa campur
Tarakan terlebih dahulu pada
Agustus 1945. tangan pemerintah Jepang.
1942.

6–9 Agustus 1945 15 Agustus 1945

1941–1942 11 Agustus 1945 17 Agustus 1945

Pada 6 dan 9 Agustus 1945, Hiroshima Pada 15 Agustus 1945, Jepang


dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh menyatakan menyerah tanpa syarat
AS. Peristiwa ini menjadi latar belakang kepda Sekutu. Momen tersebut
pemanggilan Sukarno dan Hatta ke dijadikan kesempatan untuk segera
Dalat oleh pemerintah Jepang. memproklamasikan kemerdekaan.
Sistem Pemerintahan Indonesia pada Masa Awal
Kemerdekaan

Oktober 1945
19 Agustus 1945 Oktober 1945
Syahrir membentuk serta
Indonesia menjalankan sistem Pada sidang pertama KNIP memperkuat lembaga legislatif
pemerintahan presidensial (16 dan 17 Oktober) dibahas dengan meningkatkan fungsi
sesuai hasil sidang PPKI Kedua petisi Sutan Syahrir untuk KNIP. Dengan Maklumat Wakil
pada 19 Agustus 1945. mengganti sistem Presiden Nomor X, KNIP diserahi
pemerintahan menjadi kekuasaan legislatif dan ikut
sistem parlementer menetapkan GBHN.
Sistem Pemerintahan Indonesia pada Masa Awal
Kemerdekaan

3 November 1945 11 November 1945


Syahrir mendorong pembentukan partai- BP-KNIP mengusulkan agar menteri
partai politik yang disetujui oleh pemerintah bertanggungjawab kepada Badan Perwakilan
dengan dikeluarkannya Maklumat Pemerintah Rakyat. Usulan tersebt disetujui dengan
No. 3 Tanggal 3 Novemver 1945. Partai yang dikeluarkannya Maklumat 14 November 1945,
terbentuk antara lain Masyumi, PKI, PRJ, yang sekaligus menandai lahirnya sistem
Parkindo, Parsi, Paras, PKRI, Permai, dan PNI. parlementer dan berakhirnya sistem
presidensial.

Anda mungkin juga menyukai