Anda di halaman 1dari 11

Bagian 3

Dampak Pendudukan Jepang

di Indonesia
Bidang Politik

 Membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah pemerintahan militer


 Wilayah Indonesia dibagi menjadi 10 keresidenan (syu).
 Mengangkat tokoh politik Indonesia ke dalam struktur pemerintahan tetapi jabatan
tertinggi dalam sebuah lembaga tetap dipegang oleh orang Jepang.
 Membentuk Badan Pertimbangan Pusat atau Chuo Sangi In pada 1 Agustus 1943.
 Membentuk organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tokohnya yang dikenal
sebagai empat serangkai dengan tujuan memusatkan segala potensi rakyat Indonesia
untuk membantu Jepang melawan Sekutu.
 Mengganti Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) menjadi Masyumi pada 1943.
 Membentuk Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa pada 1 Januari 1944.
Bidang Ekonomi

 Membentuk kumiai (koperasi pertanian).


 Bangsa Indonesia dipaksa menanam tanaman jarak.
 SDA Indonesia dikuras habis untuk kepentingan pemerintah Jepang.
Bidang Militer

Sumber: wikimedia.org
 Menugaskan polisi rahasia (kempetai) dalam masyarakat Indonesia untuk mengawasi
gerak gerik bangsa Indonesia.
 Jepang membentuk berbagai organisasi militer dan semimiliter, di antaranya ada Peta,
Giguyun, Seinendan, Keibodan Barisan Pelopor, Fujinkai. Gakukotai, dan Heiho.
Bagian 4

Perjuangan Meraih

Kemerdekaan pada Masa

Pendudukan Jepang
Cara Kooperatif

 Perjuangan secara kooperatif dilakukan oleh tokoh-tokoh nasionalis yang duduk di


lembaga-lembaga penting bentukan Jepang. Melalui lembaga-lembaga ini, mereka
menggalang persatuan untuk meraih kemerdekaan.
 Melalui Putera (Poetera), misalnya, Sukarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H.
Mas Mansyur membangun dan membangkitkan semangat nasionalisme bangsa
Indonesia yang sempat luntur karena tekanan yang kuat dari pemerintahan kolonial
Hindia Belanda.
Cara Bawah Tanah

Tokoh-tokoh yang melakukan gerakan bawah tanah di antaranya :

Kelompok Kelompok
Soekarni Achmad Soebardjo

Kelompok
Kelompok Pemuda
Sutan Syahrir
Perlawanan Bersenjata

Penolakan santri-santri Pondok


Pesantren Sukamanah, Singaparna,
pimpinan K. H. Zaenal Mustafa untuk
melakukan seikerei.

rbit
Sumber: dokumen pene
Perlawanan Bersenjata

 Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya kewajiban


menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi kerja paksa
atau romusa yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang
berkepanjangan.
 Di bawah pimpinan seorang guru mengaji bernama Tengku Abdul Jalil,
rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang di Cot Plieng.
Perlawanan Bersenjata

Perlawanan Peta berlangsung di Kota Blitar


pada 14 November 1944 di bawah pimpinan
seorang komandan peleton bernama
Supriyadi.

rbit
Sumber: dokumen pene
LATIHAN SOAL
• 1. Tuliskan dampak positif dan negatif atas
pendudukan Jepang di Indonesia !
• 2. Bagaimana upaya Jepang dalam menarik
simpati bangsa Indonesia ?
• 3. Tuliskan beberapa organisasi yang dibentuk
pada masa pendudukan Jepang !
• 4. Mengapa Jepang akhirnya menyerah tanpa
syarat kepada sekutu ?

Anda mungkin juga menyukai