Anda di halaman 1dari 38

PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA
BY. ADITHIA KEMBAREN, S.PD.
Sejarah Jepang

 Masuknya Jepang ke Indonesia


 Tanggapan para tokoh nasional
 Pembentukan pemerintahan
 Pembentukan organisasi pergerakan
 Perlawanan terhadap penjajahan
 Akhir pendudukan Jepang
Latar belakang kedatangan
Jepang
 Restorasi
Meiji
 Jepang muncul sebagai negara industri
 Bahan baku
 Minyak bumi
 Pasar
Masuknya Jepang ke Indonesia
Awal pendudukan:
 1931 Jepang menginvasi Manchuria.
 1937 Jepang menyerang cina
 Pada 27 September 1940, Jepang menandatangani pakta Tripartite bersama Jerman
dan Italia (Blok Poros)
 7 desember 1941 Jepang secara tiba-tiba melakukan penyerangan ke pangkalan
Angkatan Laut Amerika Serikat Pearl Harbour di Oahu Hawaii.
 7-8 Desember 1941, Jepang menginvasi Thailand.
 10 Desember 1941, filipina
 16 Desember 1941, Burma
 11 Januari 1942, kalimantan
 Februari 1942, Pontianak, banjarmasin, makassar, palembang, dan bali.
 8 maret 1942, menduduki jawa
Tanggapan bangsa Indonesia
Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional Indonesia bersedia melakukan kerjasama
dengan Jepang. Adapun alasannya sbb:
 Kemenangan perang Jepang atas Rusia tahun 1905 mendorong
kebangkitan bangsa-bangsa Timur untuk melawan terhadap bangsa Barat
 Percaya dengan ramalan Jayabaya bahwa Indonesia akan dikuasai
orang-orang Jepang tapi “seumur jagung” dan sesudahnya akan
mencapai kemerdekaan
 karena Jepang dianggap telah membebaskan Indonesia dari penjajahan
Belanda
 Rakyat menganggap Jepang sebagai saudara tua
 Zaman Hindia Belanda kaum Nasionalis selalu ditekan dan mengambil
sikap non koperatif
Jepang dan Belanda

 Belanda menyerah tanpa syarat kepada


Jepang
 Tindak lanjutnya adalah Perjanjian Kalijati
 PerjanjianKalijati merupakan perjanjian yang
dilakukan di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Perjanjian ini dilakukan pada tanggal 8 Maret
1942. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini,
Jepang mulai menjajah Indonesia.
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN JEPANG
DI INDONESIA
Indonesia dibagi menjadi 3 daerah Pemerintahan Militer
pada masa pendudukan Jepang:
1. Pemerintah militer Angkatan Darat (tentara ke-25) untuk
Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi
2. Pemerintah militer Angkatan Darat (tentara ke-16) untuk
Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta
3. Pemerintah militer Angkatan Laut (Armada Selatan untuk
daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan
pusatnya di Makassar.
PEMERINTAHAN SIPIL
 Di Pulau Jawa, selain daerah khusus Yogyakarta dan
Surakarta, pemerintahan daerah dibagi menjadi enam
tingkat. Berikut pembagiannya:
 Syu (karesidenan), dipimpin oleh seorang syuco.
 Syi (kotapraja), dipimpin oleh seorang syico.
 Ken (kabupaten), dipimpin oleh seorang kenco.
 Gun (kawedanan atau distrik), dipimpin oleh seorang gunco.
 Son (kecamatan), dipimpin oleh seorang sonco.
 Ku (kelurahan atau desa), dipimpin oleh seorang kuco.
Organisasi-Organisasi Bentukan
Jepang
 Pada masa pendudukan Jepang organisasi
yang dibentuk yaitu:
1. Organisasi yang bersifat sosial
kemasyarakatan;
2. Organisasi Semimiliter;
3. Organisasi Militer.
Organisasi yang bersifat sosial
kemasyarakatan
 Gerakan Tiga A
 Putera
 Fujinkai
 Jawa Hokokai
 MIAI
 Masyumi
Organisasi Semi-Militer
 Barisan Pemuda Asia Raya
 San A Seinen Kutensho
 Korps Pemuda (Seinendan)
 Korps Kewaspadaan (Keibodan)
 Barisan Pelopor (Suishintai)
 Hizbullah (Kaikyo Seinen Teishinti)
 Barisan Berani Mati (Jibakutai)
Organisasi Militer
 Seinendan (Organisasi pemuda semi-militer).
 Keibodan (Organisasi pembantu polisi).
 Fujinkai (Organisasi wanita semi-militer).
 Jibakutai (Organisasi keprajuritan berani mati).
 Heiho
(Organisasi sayap militer keprajuritan
cadangan)
 Kempeitai (Organisasi kepolisian rahasia)
 PETA (Pembela Tanah Air; organisasi milisi setempat)
Lembar Diskusi Peserta Didik

Penilaian:
1. Isi
(poin: 60)
2. Presentasi (poin: 20)
3. Kerjasama dan Disiplin (poin: 20)
Lembar Diskusi Peserta Didik
 INDIKATOR PEMBAHASAN:
 ORGANISASI BENTUKAN JEPANG TENTANG ORGANISASI BERSIFAT SOSIAL, ORGANISASI
BERSIFAT SEMI MILITER, DAN ORGANISASI BERSIFAT MILITER.

 PEMBAHASAN:
Silahkan kalian mencari informasi tentang organisasi-organisasi tersebut.
Diskusikan berikut ini untuk di presentasikan:
 Uraikan fungsi dibentuknya organisasi-organisasi tersebut bagi Jepang!
 Uraikan tujuan dibentuknya organisasi-organisasi tersebut bagi Jepang!
 Uraikan manfaat dibentuknya organisasi-organisasi tersebut bagi rakyat Indonesia!
 Uraikan perbandingan dari:
Organisasi bersifat Sosial dengan Organisasi bersifat Semi-Militer.
Organisasi bersifat Sosial dengan Organisasi bersifat Militer.
Organisasi bersifat Semi-Militer dengan Organisasi bersifat Militer.
Organisasi bersifat Sosial
 Fungsi:
untuk merebut simpati rakyat Indonesia agar mau
membantu Jepang menghadapi perang melawan sekutu.
 Tujuan:
agar mudah mengeksploitasi sumber kekayaan Indonesia
untuk kepentingan Jepang.
 Manfaat bagi Indonesia:
Positif: menumbuhkan kembali semangat bangsa Indonesia
Negatif: organisasi hanya untuk kepentingan Jepang.
Organisasi bersifat Semi-Militer
 Fungsi:
untuk menjaga Indonesia dari serangan sekutu.
 Tujuan:
agar wilayah Indonesia tidak jatuh ke sekutu dan
melatih pasukan untuk membela Jepang.
 Manfaat bagi Indonesia:
Positif: memberikan pengetahuan tentang perang dan
kebudayaan Jepang.
Negatif: organisasi hanya untuk kepentingan Jepang.
Organisasi bersifat Militer
 Fungsi:
Menjadi tentara Jepang menghadapi perang melawan
sekutu.
 Tujuan:
agar kekuatan Jepang meningkat pada PD 2.
 Manfaat bagi Indonesia:
Positif: mengenal dan mendapat ilmu seni perang
Negatif: banyak menjadi korban perang.
PERLAWANAN TERHADAP
PENDUDUKAN JEPANG
LATAR BELAKANG
Sistem ekonomi Perang
Romusha
Seikerei
Penggalakan penanaman jarak
Romusha
 orang yang memiliki kontrak kerja tertentu dan sebagian
besar terlibat dalam pekerjaan manual
 Rōmusha diperlakukan secara paksa dan kasar oleh Jepang.
 Kebanyakan rōmusha adalah petani, dan sejak Oktober
1943 pihak Jepang mewajibkan para petani untuk
menjadi rōmusha.
 Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di
Indonesia serta Asia Tenggara.
 Jumlah rōmusha tidak diketahui secara pasti—perkiraan
berkisar antara 4 dan 10 juta.
Romusha
Seikerei
Seikerei adalah membungkukkan badan ke arah
utara (negeri Jepang) dengan maksud
penghormatan kepada Kaisar (Tenno Heika).

Bagian inilah yang membuat kekhawatiran di


kalangan umat Islam dan para pemuka agama saat
itu, karena gerakan Seikerei mirip dengan gerakan
Ruku’ dalam shalat.
Seikerei
Jenis perlawanan

Gerakan bawah tanah


Perlawanan bersenjata
Gerakan bawah tanah

Gerakan bawah tanah yaitu gerakan


yang dilakukan secara diam-diam dan
rahasia. Dimana, gerakan ini
dipraktikkan di dalam organisasi
bentukan Jepang tanpa
sepengetahuan pihak Jepang.
Tujuan:

 Menjalinkomunikasi untuk memelihara


semangat nasionalisme.
 Menyiapkankekuatan yang di pergunakan
untuk menyambut kemerdekaan
 Mempropaganda semangat dan kesiapan
untuk merdeka di kalangan rakyat.
 Memantau perkembangan Perang Asia
Timur Raya melalui radio luar negeri.
Adapun beberapa contoh gerakan bawah tanah yang
mengupayakan perlawanan terhadap pendudukan
Jepang di Indonesia antara lain :
 Kelompok Sukarni yang mencoba mempengaruhi jiwa-
jiwa revolusioner dan rakyat Indonesia dengan
membongkar tipu daya Jepang.
 Kelompok Achmad Subarjo membentuk Asrama
Indonesia Merdeka yang berisikan para pemuda
Indonesia, dan mencoba membakar semangat jiwa
kemerdekaan para pemuda untuk melakukan
perlawanan terhadap pendudukan Jepang.
 Kelompok Sutan Syahrir yang menyiapkan Gerakan
Bawah Tanah Anti-Fasis untuk melawan Jepang di
waktu yang tepat.
Perlawanan bersenjata

 Perlawanan di Aceh pada 10 November 1942


Perlawanan ini dipimpin oleh seorang guru
mengaji bernama Tengku Abdul Jalil, yang
dipicu karena tindakan Jepang yang
sewenang-wenang dan gagalnya
perundingan, Jepang menyerang Cot Plieng.
Tengku Abdul Jalil dan para pahlawan tanpa
nama yang mengikutinya pun gugur.
 Perlawanan PETA di blitar pada 14 Februari 1945
Perlawanan ini di pimpin oleh anak bupati Blitar yaitu Supriyadi, yang
dipicu karena banyaknya masalah dengan Jepang maka Supriyadi dan
teman-temannya melakukan pemberontakan terhadap Jepang
meskipun pada akhirnya harus menelan kekalahan.
 Perlawanan PETA di Meureuh, Aceh pada November 1944
Perlawanan ini di pimpin oleh Perwira Giyugun T Hamid, yang dipicu akan
kekejaman Jepang terhadap rakyat dan terlebih lagi kepada Prajurit
Indonesia.
 Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap pada April 1945
Perlawanan ini dipimpin oleh regu (budanco) Kusaeri dan kawan-
kawannya. Pada 25 April 1945, Jepang mengetahui rencana perlawanan
tersebut, sehingga Kusaeri di hukum mati tetapi digagalkan karena di
desak oleh sekutu.
 Perlawanan rakyat Indramayu pada April
1944
Perlawanan ini di latarbelakangi dengan
amarah rakyat dikarenakan romusha dan
penyetoran bahan pangan kepada Jepang
yang secara terus menerus. Perlawanan ini,
dilakukan secara spontan sehingga Jepang
dengan mudah menghentikannya.
Perlawanan rakyat kalimantan
 Perlawanan yang terkenal terhadap Jepang
adalah Perang Dayak Desa, yang dipimpin oleh Pang
Suma di daerah Kalimantan Barat.
 Hal ini diakibatkan oleh kekacauan pada perusahaan
kayu Jepang.
 Kekacauan ini berujung pada peperangan yang
berlangsung ke desa-desa pedalaman sejak April-Agustus
1944, dan terus berlanjut sampai tahun 1945.
 Perlawanan ini bertujuan untuk mengakhiri kesewenang-
wenangan perusahaan Jepang yang mempekerjakan
orang Dayak secara tidak manusiawi.
 Sebelumnya, mulai Oktober 1943 sampai Juni 1944,
Jepang melakukan eksekusi orang-orang yang
ditangkap.
 Puncaknya terjadi pada 28 Juni 1944 yang kemudian
dikenal dengan peristiwa Mandor.
 Mandor adalah sebuah wilayah kecil yang berjarak
sekitar 88 kilometer dari Kota Pontianak.
 Diperkirakan ribuan orang tewas dibantai tentara
Jepang dalam periode itu.
 Jepang melakukan semacam show of force dengan
menyisir seluruh kalangan bangsawan, pemuka adat,
sultan, dan orang-orang penting lainnya. Mereka
ditangkap, hanya beberapa yang dilepas kembali,
sebagian lainnya dipenjara dan dibunuh.
 Kiyotada Takahashi, Presiden Marutaka House
Kogyo Co. Ltd yang pernag bertugas sebagai
opsir balatentara Jepang di Kalimantan Barat
menyebut jumlah korban mencapai angka 21.037.
(resmi versi pemerintah)
 Yamamoti, seorang kepala kempeitai atau polisi
militer Jepang di Kalimantan Barat mengatakan
jumlah korban mencapai 50.000 orang.
 Akibat tragedi ini, satu generasi terbaik di
Kalimantan Barat hilang. Mereka adalah para
cendekiawan, tokoh politik, dan kaum terdidik.
 Untuk mengenang tragedi ini, setiap tanggal 28
Juni diperingati Hari Berkabung Daerah Provinsi
Kalimantan Barat.
Secara garis besar yang menjadi korban dari pihak masyarakat
Kalimantan Barat saat itu sebagai berikut :
 Syarif Mohammad Alkadrie (Sultan Pontianak, 74 tahun)
 Pangeran Adipati (Putra Sultan Pontianak, 31 tahun)
 Pangeran Agung (26 tahun)
 JE Patiasina (51 tahun) (Kepala Urusan Umum Kantor Syuutizityo)
 Ng Nyiap Soen (40 tahun) (Kepala Urusan orang Asing/Kakyo
Toseikatyo)
 Lumban Pea (43 tahun)
 dr. Roebini
 Oeray Alioeddin
 Goesti Saoenan (Panembahan Ketapang, 44 tahun)
 Mohammad Ibrahim Tsafioeddin (Sultan Sambas, 40 tahun)
 dr. Soenaryo Martowardoyo
 Raden Mas Soediyono
 Thji Boen Khe (wartawan)
 Nasroen St (Pangeran)
 Tengkoe Idris (Panembahan Sukadana, 50 tahun)
 Goesti Mesir (Penembangan Simpang, 43 tahun)
 Syarif Saleh (Panembahan Kubu Raya, 63 Tahun)
 Gusti A Hamid (Panembahan Ngabang)
 Ade Moehammad Arief (Panembahan Sanggau)
 Goesti Moehammad Kelip (Panembahan Sekadau, 41
tahun)
 Raden Abdoel Bahry Daroe Perdana (Panembahan Sintang)
 Moehammad Taoefik (Panembahan Mempawah, 63 tahun)
Umumnya gelar Panembahan levelnya berada di bawah gelar Sultan. Gelar
Panembahan ini berada satu level di atas gelar Pangeran Dipati/Pangeran Adipati.

Anda mungkin juga menyukai