PERGERAKAN MASA
PENDUDUKAN JEPANG
Organisasi Semimiiliter
02 Seinendan, Keibodan, Syuisyintai, Fujinkai, Hizbullah
Organisasi Militer
03 Heiho, PETA
Organisasi yang
Bersifat Sosial
Kemasyarakatan
Gerakan 3A
Gerakan Organisasi ini adalah organisasi pert
ama yang dibuat Jepang pada 29 Maret 1942
diketuai oleh Mr. Syamsuddin.
Yang dimaksud dengan gerakan A3 adalah Ni
ppon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, da
n Nippon pemimpin Asia.
Gerakan ini bertujuan untuk kemakmuran bers
ama, namun organisasi ini tidak bertahan lama
.
PUTERA
(Pusat tenaga rakyat)
Pada 16 April 1943, Putera dibentuk oleh Empat
Serangkai. Organisasi ini dibuat karena para pe
mimpin bangsa yang ingin menghadapi kekejam
an militer
Jepang. Dibantu dengan proganda dari pihak Je
pang,
organisasi ini terbentuk dengan bertujuan untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan
Empat serangkai saat pembentukan membujuk rasa nasionalis untuk mengabdi dan u
Putera ntuk melawan Sekutu. Namun pihak Jepang mer
asa tidak diuntungkan, organisasi ini hanya men
guntungkan pihak Indonesia. Lalu, Jepang memu
tuskan untuk membubarkan Putera.
MIAI (MAJELIS ISLAM A’LA INDONESIA)
DAN
MASYUMI (Majelis syura muslimin)
Tanggal 21 september 1937 atas kesadaran pemimpin
-pemimpin Organisasi Islam, mereka menyatukan diri
dalam suatu
federasi yang disebut Majelis Islam A’la Indonesia yan
g disingkat dengan MIAI, sebagaimana dikatakan Ahm
ad Syafii Maarif (1995:17) dalam bukunya Islam dan K
enegaraan .
Pada intinya dapat dipahami bahwa pendirian MIAI ad
alah
inisiatif dari para pemimpin organisasi-organisasi Islam
untuk menyatukan diri dalam satu organisasi Islam. Ta
npa
ada campur tangan dari pihak penjajah.
Pada bulan Oktober 1943 pihak Jepang membentuk organisasi baru untuk mengendalikan Islam. S
ebagaimana dikatakan M.C. Ricklefs (1995:304), dalam bukunya, Sejarah Indonesia Modern meng
atakan “MIAI dibubarkan dan digantikan oleh Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia)”. Sejalan
dengan itu dalam bukunya Bulan Sabit dan Matahari J, Benda (1980:185) juga mengatakan “dicipt
akannya organisasi baru tersebut (Masyumi) yang diberi status hukum langsung pada hari didirikan
nya, tak ayal lagi merupakan kemenangan politik Jepang terhadap Islam”
Masyumi sebagai pengganti MIAI (Madjlisul Islamil A’laa Indonesia) karena Jepang memerlukan su
atu badan untuk menggalang dukungan masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Mes
kipun demikian, Jepang tidak terlalu tertarik dengan partai-partai Islam yang telah ada pada zaman
Belanda yang kebanyakan berlokasi di perkotaan dan berpola pikir modern, sehingga pada minggu
-minggu pertama, Jepang telah melarang Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam In
donesia (PII). Selain itu Jepang juga berusaha memisahkan golongan cendekiawan Islam di perkot
aan dengan para kyai di pedesaan. Para kyai di pedesaan memainkan peranan lebih penting bagi J
epang karena dapat menggerakkan masyarakat untuk mendukung Perang Pasifik, sebagai buruh
maupun tentara. Setelah gagal mendapatkan dukungan dari kalangan nasionalis di dalam Putera
(Pusat Tenaga Rakyat), akhirnya Jepang mendirikan Masyumi.
.
• Masyumi pada masa Jepang ini berbeda dengan pendirian MIAI. Pembentukan MIAI
bebas
dari campur tangan penjajah, sedangkan pembentukan Masyumi dalam pergerakan t
etap
diawasi oleh Jepang sampai akhir pendudukannya di Indonesia.
• Masyumi pada zaman pendudukan Jepang belum menjadi partai namun merupakan f
ederasi
dari empat organisasi Islam yang diizinkan pada masa itu, yaitu Nahdlatul Ulama (N
U),
Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia
• Masyumi mendirikan surat kabar harian Abadi pada tahun 1947
Jawa hokokai