0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
511 tayangan3 halaman
Selama masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia menderita kelaparan dan penyakit akibat banyak hasil pertanian yang direbut untuk tentara Jepang. Rakyat juga dipaksa menjadi romusha untuk membangun proyek militer Jepang dalam kondisi kerja yang berat. Penderitaan ini memicu berbagai perlawanan rakyat di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Jawa Barat melawan kekejaman dan eksploitasi Jepang.
Selama masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia menderita kelaparan dan penyakit akibat banyak hasil pertanian yang direbut untuk tentara Jepang. Rakyat juga dipaksa menjadi romusha untuk membangun proyek militer Jepang dalam kondisi kerja yang berat. Penderitaan ini memicu berbagai perlawanan rakyat di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Jawa Barat melawan kekejaman dan eksploitasi Jepang.
Selama masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia menderita kelaparan dan penyakit akibat banyak hasil pertanian yang direbut untuk tentara Jepang. Rakyat juga dipaksa menjadi romusha untuk membangun proyek militer Jepang dalam kondisi kerja yang berat. Penderitaan ini memicu berbagai perlawanan rakyat di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Jawa Barat melawan kekejaman dan eksploitasi Jepang.
Penderitaan yang dialami Bangsa Indonesia dimasa penjajahan
Jepang dan Belanda
Selama dijajah Jepang rakyat Indonesia sangat menderita. Penderitaan rakyat Indonesia selama masa penjajahan Jepang : Jepang merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan makanan pasukan Jepang. Akibatnya, rakyat tidak punya cukup makanan dan kelaparan. Karena kurang gizi rakyat mudah terserang penyakit. Berbagai penyakit, seperti kolera, beri-beri, dan malaria merajalela.Obat-obatan sulit didapatkan. Banyak rakyat Indonesia terpaksa memakai pakaian dari karung goni,pakaian dari daun rumbia. Karena penderitaan itu, ribuan rakyat meninggal. Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya bagi keperluan Jepang. Para pekerja paksa pada zaman Jepang disebut romusha. Jepang mengerahkan rakyat Indonesia khususnya para pemuda untuk membangun prasarana perang : jalan raya, bandar udara, benteng, jembatan, dll.Para romusha harus bekerja berat. Tenaga mereka diperas secara berlebihan, sementara makanan tidak diperhatikan. Mereka tinggal dan tidur dalam barak-barak yang kotor dan tidak sehat. Banyak romusha mati karena kelaparan, kecapaian, terkena serangan Sekutu, atau karena terserang penyakit. Selain romusha, banyak barisan dibentuk untuk kepentingan Jepang, seperti: Seinendan (barisan pemuda),Keibodan (Barisan Pembantu Polisi),Fujinkai (Barisan Wanita),Suishintai (Barisan Pelopor),Jibakutai (Barisan Berani Mati),Gakutotai (Barisan Pelajar),Peta (Pembela Tanah Air). Perlawanan menentang penjajahan Jepang Penderitaan lahir batin yang dialami rakyat Indonesia selama pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan rasa benci dan pemberontakan di berbagai wilayah Indonesia. Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942 Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan rakyat Aceh juga terjadi di Mereudu pada tahun 1944. Perlawanan di Kaplongan, Jawa Barat Jepang memaksa petani di Kaplongan untuk menyerahkan sebagian hasil buminya. Petani marah. Terjadilah perlawanan terhadap pasukan Jepang. Perlawanan di Pontianak, Kalimantan Barat Penduduk dipaksa untuk membuat pelabuhan dan lapangan terbang. Para pemimpin sepakat untuk menyerang Jepang. Perlawanan terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943. Mereka ditangkap dan dibunuh. Perlawanan di Singaparna, Jawa Barat Perlawanan Singaparna dipimpin oleh Kiai Haji Zainal Mustafa. Beliau menolak seikeirei (membungkukkan badan kepada Kai-sar Jepang Tenno Heika) dan menentang romusha. Beliau memandang hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.