Anda di halaman 1dari 41

BERAGAM BANGUNAN DARI KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

berupa benda atau bangunan (monument) dari kebudayaan yang mengenal penggunaan batu besar sebagai bahan (material). Kebudayaan megalithikum atau kebudayaan batu besar ada pada masa kehidupan masyarakat di sebagian besar masyarakat Indonesia sudah bercocok tanam. Pembuatan kebudayaan-kebudayaan megalithikum ini erat kaitannya dengan kegiatan religius, yaitu kepercayaan terhadap

Megalith adalah tinggalan prasejarah yang

roh nenek moyang dan adanya hubungan antara alam fana dengan alam baka.

( Batu Mayat ) Adalah Tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Tempat-tempat penemuan menhir antara lain di daerah Sumatra,Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Posisi menhir menghadap ke arah timur-barat. Menhir yang asli mempunyai tinggi 125 cm.

1. Menhir Replika Dari Tanah Liat

Adalah peti jenazah yang terbuat dari batu utuh (tunggal). Jenis batu yang digunakan mayoritas dari batu padas lunak. Posisi dari sarkofagus ini biasanya menghadap arah utara selatan. Tempat penemuan sarkofagus yang paling banyak di Indonesia adalah daerah Bali. Sarkofagus yang ditemukan di Bali masih dianggap keramat atau memiliki kekuatan magis sampai saat sekarang.

Replika Sarkofagus dari Tanah Liat

Waruga merupakan benda megalith, berfungsi sebagai peti mati. Benda ini teridri atas dua bagian, yaitu bagian badan dan tutup. Kedua bagian ini masingmasing terbuat dari sebuah batu utuh (monolith), umumnya berbentuk segiempat (kubus) untuk bagian badannya, sedikit yang berbentuk segidelapan dan bulat. Bagian tutupnya menyerupai rumah. Kadang setiap waruga digunakan untuk mengubur beberapa keluarga dan didapati bekal kubur. Biasanya setiap waruga ada hiasan yang bermotif manusia kangkang yang sedang melahirkan, tumbuhan, hewan dan geometris.

Replika Waruga dari Tanah Liat

Adalah peti jenazah yang terbuat dari beberapa batu pipih. Penutup dari kubur batu disebut dolmen (berfungsi sebagai meja sesaji). Penemuan kubur batu ini sangat banyak di daerah Kuningan (Jawa Barat). Beberapa sebutan lain untuk kubur batu;di Kepulauan Samosir disebut Tundrum Baho, di Bondowoso Jawa Timur disebut Pandusa, di Gianyar Bali disebut Sarkofagus, di Sulawesi Utara di sebut Waruga. Di Cipari Jawa Barat terbuat dari lempengan-lempengan batu yang dibentuk menyerupai peti. Batu-batu berupa papan tersebut banyak dilokasi taman wisata purbakala Cipari.

Contoh: Kubur Batu di Sumatra Barat (di Kecamatan Katikutana, Tabunduk dan Kampung Gallu Bakul). Tinggi sekitar 3-7 m, berat sekitar 30-70 ton, dan ketebalan 4087 cm.

Replika Kubur Batu dan Dolmen dari Tanah Liat (1)

Adalah : Meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu. Dolmen yang merupakan tempat pemujaan ditemukan di Tegalmukmin, Sumberjaya, Lampung Barat. Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm disangga oleh beberapa batu besar dan kecil.

Dolmen yang berfungsi sebagai meja sesaji, di negara tertentu (Amerika Selatan), disebut STONE HANGE. Menurut cerita batu tersebut digunakan untuk mengamati gerakan bendabenda langit di malam hari.

Replika Kubur Batu dan Dolmen dari Tanah Liat (2)

Punden Berundak
Punden merupakan gundukan tanah yang berundak-undak yang terdiri dan 3 undak dan ada juga yang 2 undak. Bangunan Punden Berundak Besar mempunyai bentuk tiga tingkat. Tingkat tadi semakin ke atas semakin kecil, antara undak yang satu dengan yang lain diberi batas dengan susunan batu-batuan kali yang fungsinya sebagai penguat punden dan juga berfungsi sebagai batas tingkat. Di tengah-tengah satu sisinya terdapat jalan kecil gunanya untuk masuk ke punden dan juga sarana penghubung halaman luar dan bagian halaman bangunan

Beginilah bentuk bangunan asli bangsa Indonesia, yang terkenal dengan sebutan PUNDEN BERUNDAK (Teras Berundak). Bentuk dasar inilah yang dalam waktu selanjutnya akan menjadi bentuk fondasi bangunan candi di indonesia.

Perubahan bangunan punden berundak hingga menjadi bentuk bangunan kaki candi di Indonesia.

Replika Punden Berundak dari Tanah Liat

Dari ke-6 benda megalithikum tadi, semua berhubungan dengan KEPERCAYAAN, dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, sebagai :

Sarana Pemujaan

Kuburan

Meja Sesaji

Menhir

Sarkofagus Waruga Kubur Batu

Dolmen

Meja Kaca yang akan dipergunakan untuk menyimpan replika benda-benda megalithikum

Anda mungkin juga menyukai