Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

1. Jelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya imperialisme Jepang. Apa


pelajaran penting yang dapat anda tarik dari sejarah imperialisme Jepang itu?
Jawab :
Pembahasan :
Modernisasi menyebabkan Jepang berubah menjadi sebuah negara imperialisme.
Restorasi Meiji merupakan awal mula modernisasi di Jepang yang menyebabkan Jepang
berubah menjadi sebuah negara imperialisme. Pada abad ke-19, Jepang yang pada era
Shogun Tokugawa memberlakukan kebijakan pintu tertutup, nyatanya harus membuka
diri dan mau tidak mau harus mengikuti arus perkembangan politik dan ekonomi
internasional.
Namun, pada tahun 1854 komodor Matthew Perry dari Amerika Serikat berhasil
meyakinkan penguasa Jepang ketika itu, Shogun, untuk menyetujui perjanjian Shimoda
sehingga pelabuhan-pelabuhan di Jepang menjadi terbuka bagi perdagangan
internasional.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya imperialisme Jepang, yaitu :
1) Pertumbuhan Penduduk
Demografi Penduduk Jepang jumlahnya berkembang dengan sangat cepat.
Kenyataan ini menjadi masalah yang meresahkan pemerintah Jepang karena
dengan berlipat gandanya jumlah penduduk yang menyebabkan Jepang menjadi
negara minus. Sebagai jalan keluarnya, Jepang pada awalnya menempuh
kebijakan dengan jalan imigrasi. Namun setelah negara-negara menutup pintu
imigrasinya bagi bangsa Jepang menyebabkan Jepang menjadi kalap dan haus
tanah.
Masalah kepadatan penduduk inilah yang menjadi awal kesulitan Jepang dan
menjadi faktor yang cukup penting dalam kerangka imperialisme Jepang di Asia.
Untuk mengatasi masalah penduduk tersebut, maka perlu dicari daerah baru yang
dijadikan koloni untuk penduduk Jepang.
2) Pembatasan (Retriksi) Imigrasi Bangsa Jepang
Sejarah imigrasi bangsa Jepang dimulai pda tahun 1868 dengan keberangkatan
kapal yang memuat para pemukim Jepang yang pertama ke Hawai. Dalam waktu

1|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

70 tahun sebelum Perang Dunia II, jumlah orang Jepang yang berimigrasi sekitar
700.000. Sebenarnya pembatasan imigrasi bangsa Jepang itu dilatarbelakangi oleh
ketakutan bangsa Barat akan superioritas Jepang yang akan membahayakan
kedudukan mereka di Asia. Diskriminasi ini melukai hati orang Jepang dan dinilai
sebagai paksaan untuk melakukan ekspansi keluar negeri.
3) Perkembangan Industri Jepang
Setelah pembukaan Jepang dan berakhirnya politik “isolasi” pemerintah
Bakufu yang berlangsung selama 200 tahun lebih (1639-1864), bangsa Jepang
mulai menyadari ketinggalan-ketinggalan yang mereka alami. Perkembangan
yang dicapai selama negara tertutup, ternyata tidak dapat mengimbangi kemajuan
yang dicapai negara-negara Barat. Timbul kesadaran bahwa Jepang harus secepat
mungkin mengadakan perubahan dan menyesuaikan diri pada perkembangan baru
yang terjadi di negara-negara Barat kalau tidak ingin dijajah seperti bangsa-
bangsa lainnya di Asia pada masa itu. Perubahan dan penyesuaian diri tersebut
dikenal dengan Restorasi Meiji.
Namun, sehubungan dengan perkembangan industri dalam negeri, Jepang
akhirnya mengalami kesulitan dalam hal penyediaan sumber bahan mentah. Hal
ini dikarenakan Jepang tidak memiliki sumber bahan mentah dalam negeri yang
cukup untuk mensuplai kebutuhan industri-industrinya. Kesulitan akan sumber
bahan mentah dan daerah pasaran produksi adalah beberapa hal menimbulkan
imperialisme modern Jepang.
4) Harga Diri Sebagai Negara Besar
Kemenangan Jepang dalam Perang Rusia-Jepang telah memperkuat
kepercayaan Jepang bahwa mereka mampu mengalahkan salah satu bangsa Eropa.
Ketika itu, Jepang yang telah menjadi negara kuat dan modern ingin pula
mengikuti jejak negara-negara besar yang pada saat itu dimabuk imperialisme.
Namun dalam kenyataannya negara-negara di Asia dan Afrika sudah dibagi-bagi
oleh kolonial Barat. Jepang yang tidak mendapat bagian merasa tidak adil.
Mereka menyadari bahwa untuk mendapatkan wilayah jajahan, satu-satunya jalan
hanyalah dengan menyerobot dan menyingkirkan kuasa-kuasa Barat yang sudah

2|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

lama bercokol di Asia-Afrika dan ini berarti Jepang harus mempergunakan


kekuatan militernya.
 Pelajaran Penting dari Imperialisme Jepang
a. Semangat juang tinggi bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Dengan
semangat persatuan membentuk kekuatan yang super power dalam mengusir
negara penjajah.
b. Terbuka terhadap perubahan, dapat memberikan kita berbagai sudut pandang
terhadap sesuatu yang dapat memberikan kesempatan yang lebih baik. Hal
tersebut terlihat pada Restorasi Meiji.
c. Keserakahan dan kesombongan membawa masalah. Hal ini terlihat dari
keserakahan dan kesombongan Jepang pada imperialisme Jepang yang pada
akhirnya menyebabkan Jepang mengalami kekalahan.
d. Pada sejarah imperialisme Jepang, kita juga belajar bahwa persatuan dan kesatuan
sangat penting untuk keutuhan suatu negara. Hal ini terlihat dari perjuangan
rakyat Indonesia melawan imperialisme Jepang.

2. Jelaskan bagaimana proses masuknya Jepang di Indonesia pada tahun 1942!


Jawab :
Kedatangan bangsa Jepang di Indonesia diawali dengan pengeboman di Pearl Harbour
pada 8 Desember 1941 yang terjadi di pangkalan angkatan laut tepatnya di Pulau Oahu,
Hawai Amerika Serikat.
Negara Indonesia menjadi sasaran empuk karena sumber daya yang dimiliki sangat
melimpah, baik untuk bahan industri perang dan cadangan logistik seperti aluminium,
minyak bumi, dan timah. Jepang pada akhirnya menyerbu Indonesia juga melalui dari
serangan udara yang didukung kekuatan angkatan darat dan angkatan laut. Kekuatan
Jepang yang lebih besar dari kekuatan Belanda, akhirnya mampu menduduki wilayah
selatan terutama Indonesia.
Pada tanggal 1 januari 1942 Jepang menawarkan suatu persetujuan damai kepada
Hindia Belanda sambil mengabaikan pernyataan sebelumnya dan permusuhan-
permusuhan yang sudah timbul. Hindia Belanda menjawab bahwa sikap tidak berubah
dan menganggap dirinya dalam keadaan perang terhadap Jepang. Lalu, Tokyo

3|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

menyatakan perang terhadap kerajaan Belanda dan memulai tindakan-tindakan


permusuhan terhadap Belanda.
Pada tanga 11 Januari 1942 tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur
untuk merebut sumber minyak. Lalu pada tanggal 12 Januari 1942, komandan Belanda di
Tarakan, Kalimantan Timur menyerah. Kemudian, pada tanggal 24 Januari 1942,
Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke tangan tentara Jepang. Setelah
itu, pada tanggal 29 Januari 1942 kota Pontianak pun berhasil diduduki oleh Jepang. Lalu
pada tanggal 3 Februari 1942, kota Samarinda juga berhasil diduduki Jepang.
Pada tanggal 5 Februari 1942 di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan
penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang pada waktu itu masih dikuasai
oleh tentara Hindia Belanda (KNIL). Kemudian, tantara Jepang dengan mudah berhasil
merebut lapangan terbang tersebut, maka dengan mudah pula Banjarmasin diduduki oleh
tentara Jepang pada tanggal 10 Februari 1942. Selanjutnya pada tanggal 14 Februari
1942, tentara Jepang menerjunkan pasukan payung di Palembang. Yang pada akhirnya
Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki oleh tentara Jepang pada tanggal 16 Februari
1942. Dengan jatuhnya Palembang yang sebagai sumber minyak, maka terbukalah Pulau
Jawa bagi tentara Jepang.
Pada tanggal 27 Februari 1942, tantara Jepang menggempur kekuatan sekutu yang
merupakan gabungan dari Belanda, Amerika, Inggris, dan Australia. Pemimpin sekutu,
Kapten Doorman turut tewas dalam pertempuran ini. Jepang akhirnya berhasil mendarat
di pulau Jawa dibawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Immamura. Kekuatan invasi
Jepang di Jawa menunjukkan kekuatan jumlah yang lebih besar dari sekutu dan pihak
Jepang juga memiliki kekuatan udara taktis. Kemudian, tentara ke-16 Jepang mendarat di
tiga tempat sekaligus, yaitu di teluk Banten, Eretan (Jawa Barat) dan di Kragan (Jawa
Tengah) pada tanggal 28 Februari 1942.
Setelah daerah luar Jawa dikuasai, Jepang kemudian memusatkan penyerangannya di
Pulau Jawa karena Pulau Jawa merupakan pusat dari pemerintahan kolonial Hindia
Belanda. Pada bulan Februari-Maret 1942, Jepang melakukan serangan laut besar-
besaran ke Pulau Jawa. Lalu, tanggal 1 Maret 1942 Jepang telah mendaratkan satu
detasemen yang dipimpin oleh Kolonel Toshinori Shoji dengan kekuatan 5.000 orang di
Eretan, sebelah Barat Cirebon. Pada hari yang sama, Kolonel Shoji telah berhasil

4|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

menduduki Subang. Momentum tersebut mereka manfaatkan dengan terus menerobos ke


lapangan terbang Kalijati, 40 km dari Bandung. Setelah pertempuran singkat, pasukan-
pasukan Jepang merebut lapangan terbang tersebut. Akhirnya, tanggal 5 Maret 1942
Batavia pun jatuh ke tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak ke kota-kota lain di
Jawa sehingga dengan mudah kota-kota tersebut jatuh ke tangan Jepang.
Pada tanggal 8 Maret 1942, dilakukan perundingan antara pihak Belanda, Letnan
Jenderal Ter Poorten, pihak Jepang, Jenderal Hitoshi Imamura beserta Gubernur Jenderal
A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada pukul 13.20 Letnan Jenderal Ter
Poorten dan Letnan Jenderal Immamura menandatangani dokumen penyerahan tanpa
syarat yang disusun dalam bahasa Jepang dan bahasa Belanda. Peristiwa ini
disebarluaskan oleh radio NIROM tanggal 9 Maret 1942 sehingga berita Belanda
menyerah kepada Jepang semakin cepat tersiar dimana-mana. Hasilnya, tercapai
Kapitulasi Kalijati yang menandai berakhirnya kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia
yang digantikan oleh pihak Jepang.

3. Mengapa Jepang dapat cepat merebut Pulau Jawa dari Belanda?


Jawab :
Pembahasan :
Pasukan Jepang yang menyerbu Bangsa Indonesia sangatlah banyak sehingga
menyebabkan kekalahan yang dialami oleh Belanda. Hal ini disebabkan karena belanda
kekurangan jumlah pasukan, kekurangan pasokan makanan dan minuman, serta
kekurangan jumlah persenjataan.
Jepang memiliki kekuatan yang besar dalam melakukan penyerangan terhadap
Belanda, yaitu : Banyak rakyat Indonesia menyerang serdadu dan sipil Belanda untuk
membantu Jepang, mempunyai taktik strategis, kekuatan, kecerdikan dalam pertempuran,
terjadinya kevakuman pemerintahan di Jawa karena jatuhnya pemerintahan Belanda.
Selain itu, Jepang juga memiliki angkatan udara yang sangat kuat dan memiliki jumlah
pasukan yang sangat banyak. Tentara Jepang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi
Imamura yang bertugas melawan sekutu dalam memperebutkan Jawa. Tentara Jepang
dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan tugasnya, yaitu :

5|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

A. Divisi ke-2 merupakan tentara Jepang yang mendarat pertama kalinya di Pulau Jawa
Barat.
B. Divisi ke-48 di Jawa Tengah.
C. Divisi ke-38 di bawah pimpinan Kolonel Shoji.

4. Jelaskan perbedaan sistem pemerintahan di Indonesia pada masa Hindia Belanda


dan masa pendudukan Jepang!
Jawab :
Sistem pemerintahan di Indonesia pada masa Hindia Belanda adalah sebagai
berikut:
 Bidang perundang-perundangan (wetgeving/ legislative)
Dalam hal perundang-undang gubernur jendral membuat perjanjian-perjanjian
dengan raja-raja dan rakyat Indonesia. Berdasarkan ketentuan pasal 81-100 I.S., hal-
hal yang di tetapkan dalam perundang-undanagn tersebut antara lain :
a) Regeringsverordeningen (peraturan pemerintahan) : Berisi tentang peraturan
umum untuk melaksanakan undang-undang bila penetapannya ditugaskan
kepadanya.
b) Ordonansi Bisi : Berisi tentang hal-hal mengenai urusan-urusan di Hindia
Belanda yang tidak tertulis dalam undang-undang dasar, indise staatregeling atau
wet-wet.
 Bidang pelaksanaan (uitvoering/eksekutif)
A. Sistem Pemerintahan
Sebelum tahun 1.900 (sebelum sistem politik Etis) sistem pemerintahan untuk
daerah jajahan (Hindia Belanda) masih bersifat sentralistis. Kemudian, pada
perkembangannya muncul tuntutan adanya desentralisasi sejak tahun 1854 dimana
parlemen Belanda berhak mengawasi pelaksanaan pemerintahan di Hindia
Belanda. Berdasarkan Undang-undang Perubahan tahun 1922 Hindia Belanda
dibagi dalam provinsi dan wilayah (gewest) :
I. Provinsi

6|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

Provinsi memiliki otonomi. Tiap provinsi dikepalai oleh seorang


gubernur. Ada 3 provinsi, yaitu Jawa Barat (1926), Jawa Timur (1929), dan
Jawa Tengah (1930).
II. Gewest (wilayah)
Gewest tidak memiliki otonomi. Sampai pada tahun 1938 Hindia Belanda
terbagi menjadi 8 gewest yang terdiri dari 3 provinsi, yaitu : Jawa Barat,
Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Dan 5 Gewesten, yaitu : Kesultanan
Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Gewest Sumatera, Gewest Kalimantan
(Borneo), Gewest Timur Besar (Grote Oost) yang terdiri dari Sulawesi,
Kepulauan Sunda Kecil, Maluku, dan Irian Barat.
B. Struktur Birokrasi Pemerintah Kolonial
a. Pemerintah VOC
 Gubernur Jenderal.
 Raad van Indie (Dewan Hindia).
b. Pemerintahan Kolonial
Gubernur Jenderal didampingi oleh Raad van Indie (beranggota 4 orang)
yang disebut sebagai Pemerintah Agung di Hindia Belanda.
C. Menurut Undang-undang Hindia Belanda sebagai bagian kerajaan Belanda,
maka:
i. Pemerintahan tertinggi berada di tangan raja yang dilaksanakan oleh menteri
jajahan atas nama raja. Bertanggung jawab pada Parlemen Belanda (Staten
General).
ii. Pemerintahan umum diselenggarakan oleh gubernur jenderal atas nama raja
yang dalam praktiknya atas nama menteri jajahan.
D. Pada tanggal 6 februari 1855, General directive van vinancien ditiadakan
sehingga urusan semua pemerintahan sipil umum di Hindia Belanda saat itu
di tugaskan pada 4 Directure, yaitu :
- Directeur Van Binnenlandsch bestuur (direktur pemerintahan dalam negeri).
- Directeur Van Onderwijs (pengajaran).
- Directeur Van Burgerlijke openbare werken (departemen pekerjaan umum).
- Directeur Van Financien (direktur keuangan).

7|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

Pada tanggal 9 April 1869 di lakukan penambahan Directeur Van Justitie


(direktur kehakiman).

E. Susunan departemen yang terakhir pada tahun 1942, yaitu dibagi menjadi 8
divisi:
 Departement Van Justitie (departemen kehakiman).
 Departement Van Financien (departemen keuangan).
 Departement Van binnenslandsch bestuur (departemen pemerintahan dalam
negeri)
 Departement Van Onderwijs En Eeredienst (departemen pemdidikan dan
kebudayaan).
 Departement Van Verkeer En Waterstaat (departemen).
 Departement Van Economicshe Zaken (departemen urusan ekonomi).

Selain 6 departemen sipil, terdapat 2 departemen militer, yaitu : Departemen


Angkatan Perang (Oorlog) dan Departemen Angkatan Laut (Marine).

 Bidang pengadilan (rechtspraak/yudikatif)


Dalam bidang peradilan, seorang gubernur jendral apabila sudah mendengar
pertimbangan hooggerechtshof, dia berwenang untuk memberi grasi pada pidana
yang terlibat dalam pengadilan.
Sistem Pemerintahan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang adalah sebagai
berikut :
Ketika Jepang mulai menduduki Tanah Air, hal yang pertama dilakukan adalah
membentuk sistem pemerintahan. Pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia terdapat
dua dokumen yang mencatatat penyelenggaraan pemerintahan militer Jepang di
Indonesia dari 1942-1945.
 Dokumen pertama adalah Nampo Senryochi Gyosei Jisshi Yoryo atau Asas-asas
mengenai pemerintahan di wilayah-wilayah Selatan yang diduduki. Dokumen itu
memuat tiga rencana pokok pemerintah Jepang setelah militer menguasai negara-
negara di Asia Tenggara/Asia Selatan:

8|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

 Sasaran pemerintah militer adalah memulihkan ketertiban umum,


mempercepat penguasaan sumber-sumber yang vital bagi pertahanan
nasional, dan menjamin berdikari di bidang ekonomi bagi personel militer.
 Dalam pelaksanaan pemerintahan militer, organisasi-organisasi pemerintahan
yang ada akan dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan menghormati
struktur organisasi tradisional dan kebiasaan-kebiasaan setempat.
 Penduduk setempat akan dibina sedemikian rupa sehingga mempunyai
kepercayaan kepada pasukan-pasukan Jepang. Dengan demikian, gerakan-
gerakan kemerdekaan pendudukan setempat dapat dicegah.
 Dokumen kedua adalah Nampo Senryochi Gyosei Jisshi ni Kansuru riku-kaigun
Chuuoo Kyotei atau Persetujuan Pokok antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut
mengenai pemerintahan militer di wilayah-wilayah yang diduduki. Dokumen itu
menyebutkan wilayah Indonesia akan menjadi wewenang Angkatan Darat dan
Angkatan Laut Jepang. Mengacu pada kedua dokumen itu, sejak kapitulasi atau
penyerahaan kekuasaan Hindia Belanda kepada Jepang lewat Perjanjian Kalijati pada
8 Maret 1942, berdirilah tiga pemerintahan militer Jepang di Indonesia. Berikut
pembagiannya:
o Pulau Sumatera diperintah oleh Tentara ke-25 Angkatan Darat Jepang (Tomi
Shudan). Markas besarnya di Bukittinggi.
o Pulau Jawa dan Bali dipegang Tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang (Asamu
Shudan). Markas besarnya di Batavia.
o Pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua dikuasai
Angkatan Laut. Pimpinannya adalah Armada ke-3 Angkatan Laut Jepang.
Markas besarnya di Makassar.
Di antara tiga pembagian tersebut, Tentara ke-16 yang paling dominan. Adapun
susunan pemerintah militer Jepang sebagai berikut: Gunshirekan (panglima tentara),
Gunseikan (kepala pemerintahan militer), dan Gunseibu (koordinator pemerintahan).

5. Tindakan pertama yang dilakukan Jepang ketika menguasai Indonesia adalah


menjalin kerjasama dengan tokoh nasionalis. Mengapa tokoh nasional Indonesia
menjalin kerjasama dengan Jepang?

9|Page
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

Jawab :
Masuknya tentara jepang ke Indonesia pada awalnya mendapat sambutan baik dari
penduduk setempat. Tokoh-tokoh nasionalis Indonesia seperti Ir.Soekarno dan Drs.Moh.
Hatta bersedia melakukan kerja sama dengan pihak penduduk jepang. Berikut beberapa
Hal yang menyebabkan tokoh nasional Indonesia menjalin kerjasama dengan Jepang
adalah sebagaai berikut :
Kebangkitan bangsa-bangsa timur, orang timur memandang kemenangan Jepang
sebagai suatu kemenangan Asia atas Eropa. Hal tersebut terpengaruh propaganda
Jepang, yaitu pembebasan bangsa-bangsa Asia dari penjajahan bangsa-bangsa Barat.
Adanya ramalan Jayabaya yang hidup di kalangan rakyat bahwa akan datang orang-
orang kate (Jepang) yang akan menguasai Indonesia selama “seumur jagung” dan
sesudahnya kemerdekaan akan dicapai.
Sikap keras pemerintah Hindia Belanda menjelang akhir kekuasaanya. Pemerintah
Belanda menolak Petisi Sutardjo (1936) dan juga menolak uluran tangan GAPI
dengan slogan “Indonesia Berparlemen” (1939). Itu semua meyakinkan tokoh-tokoh
pergerakan nasional bahwa dari pihak kolonial Belanda tidak dapat diharapkan apa-
apa yang menyangkut kemerdekaan. Sebaliknya dari pihak jepang sejak semula telah
bicara mengenai kemerdekaan bangsa-bangsa Asia.
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda kaum nasionalis selalu ditekan,
sebaliknya pada zaman pendudukan jepang nasionalis diajak bekerja sama. Itulah
sebabnya jika zaman Hindia Belanda sebagian besar tokoh nasioalis mengambil
sikap nonkooperatif, maka pada zaman pendudukan Jepang sebagian besar
mengambil sikap kooperatif.

Selain itu, Ir. Soekarno bekerja sama dengan jepang karena Indonesia dan Jepang
memiliki musuh yang sama yaitu liberalisme, kapitalisme, imperialisme, dan
individualism yang merupakan semboyan dunia Barat.

6. Cita-cita Jepang adalah ingin mewujudkan Asia Timur Raya dibawah pimpinan
Jepang. Bagaimana cara Jepang menyebarkan propaganda tersebut di Indonesia?
Jawab :

10 | P a g e
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

Jepang menyebarkan propaganda di Indonesia salah satunya adalah gerakan


menabung. Gerakan menabung merupakan salah satu program propaganda yang
dilancarkan oleh pemerintah pendudukan Jepang. Banyak cara yang dilakukan Jepang
dalam menyebarkan propaganda di Indonesia. Berikut beberapa cara yang dilakukan
Jepang untuk menyebarkan propaganda di Indonesia di berbagai bidang sebagai berikut :
 Bidang Ekonomi
Jepang memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga kegiatan perdagangan
dapat berkembang. Selain itu, Jepang juga mendirikan berbagai bank di Indonesia.
 Bidang Politik atau Pemerintahan
Mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping bendera Jepang,
melarang penggunaan bahasa Belanda, mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari, dan mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
 Bidang Sosial Budaya
Membentuk Departemen Pengajaran dan memberlakukan wajib belajar bagi anak-
anak usia 6-14 tahun. Di sekolah anak-anak ditanamkan rasa cinta tanah air dan
kaisare.
 Bidang Militer
Jepang menerapkan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat dan membentuk
tentara nasional.
Selain itu, masih terdapat banyak cara yang dilakukan Jepang dalam menyebarkan
propaganda di Indonesia dengan memanfaatan media massa seperti koran, majalah, film
dan radio, serta kesenian semacam sandiwara dan nyanyian hingga pengerahan melalui
lembaga-lembaga formal dan informal.

7. Jelaskan sistem pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang!


Jawab :
Sistem pendidikan Indonesia pada masa pendudukan Jepang berbeda dengan masa
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, semua kalangan
dapat mengakses pendidikan, sedangkan masa Hindia-Belanda hanya kalangan atas
(bangsawan) saja yang dapat mengakses. Akan tetapi, sistem pendidikan yang dibangun
oleh Jepang itu memfokuskan pada kebutuhan perang. Meskipun akhirnya pendidikan

11 | P a g e
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

dapat diakses oleh semua kalangan, tetapi secara jumlah sekolahnya menurun sangat
drastis yang dari semulanya 21.500 menjadi 13.500.
Pendidikan pada masa kependudukan jepang di Indonesia disebut "Hakko Ichiu",
yaitu mengajak Indonesia dalam rangka mencapai kemakmuran bersama Asia Raya.
Pelajar setiap hari terutama pada pagi hari harus mengucapkan sumpah setia kepada
kaisar Jepang, lalu dilatih kemiliteran. Jepang mengadakan perubahan di bidang
pendidikan di antaranya menghapuskan dualisme pengajaran. Dengan begitu habislah
riwayat penyusunan pengajaran Belanda yang dualistis membedakan antara pengajaran
barat dan pengajaran pribumi. Adapun susunan pengajaran, yaitu: Yang pertama, sekolah
rakyat enam tahun (termasuk sekolah pertama). Kedua, sekolah menengah tiga tahun.
Ketiga, sekolah menengah tinggi tiga tahun (SMA pada zaman Jepang)

8. Bagaimana dampak kebijakan pembukaan lahan baru oleh Jepang bagi kebutuhan
pangan?
Jawab :
Dampak kebijakan pembukaan lahan baru oleh Jepang bagi kebutuhan pangan
bertambah yang mengakibatkan terjadinya banyak bencana kelaparan, banyak para
pekerja meninggal tidak wajar karena bekerja tanpa istirahat, makan, dan minum
sedikitpun. Lalu, mulai munculnya sistem kerja paksa yang bernama romusha,
munculnya pemberontak-pemberontakan yang dilakukan pribumi akibat dari kerja paksa
romusha.
Kemudian, di waktu yang bersamaan kebijakan pembukaan lahan diberlakukan
sehingga Indonesia dipaksa menebang hutan dan diwajibkan untuk menyetor ratusan ribu
ton beras ke pihak Jepang. Namun, tidak hanya beras saja tetapi masyarakat Indonesia
juga dipaksa untuk menyetor dari sektor laut. Hal ini berdampak buruk bagi kebutuhan
pangan masyarakat di Indonesia karena pada waktu itu masyarakat Indonesia saja sudah
kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, namun dipaksakan untuk menyetor
ratusan ribu ton ke pihak Jepang sehingga menimbulkan dampak kekurangan pangan bagi
masyarakat Indonesia.

9. Jelaskan dampak pengerahan romusha bagi perekonomian Indonesia!

12 | P a g e
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

Jawab :
Romusha meninggalkan banyak dampak negatif di berbagai bidang. Jepang menjajah
Indonesia pada tahun 1942-1945, tetapi dalam waktu yang singkat tersebut Jepang
memberikan dampak yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia karena pada waktu
itu bangsa Indonesia sangat menderita. Dengan adanya romusha rakyat Indonesia hidup
bagaikan tulang tanpa daging, pakaian compang-camping, kelaparan dimana-mana
bahkan rakyat indonesia dibawah titik nadir masyarakat yang terbelakang, miskin,
tertinggal dan lain sebagainya.
Berikut beberapa dampak dari romusha bagi perekonomian Indonesia di bidang
ekonomi, yaitu :
o Bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi di Indonesia mengalami kemerosotan. Penyebabnya, yaitu
kewajiban rakyat Indonesia untuk menyerahkan hasil bumi, hewan-hewan yang
berguna bagi pertanian banyak yang dipotong, banyaknya penebangan hutan liar,
kurangnya tenaga kerja petani dikarenakan banyak rakyat Indonesia yang dipaksa
untuk melakukan kerja paksa (romusha), para penyuluh pertanian bukan tenaga-
tenaga ahli pertanian.
10. Seandainya Jepang tidak terdesak oleh serangan Sekutu, menurut anda apakah
Jepang akan merealisasikan janjinya memberikan kemerdekaan kepada Indonesia?
Jelaskan jawaban anda!
Jawab :
Menurut saya, jika Jepang tidak terdesak oleh serangan sekutu, maka Jepang tidak
akan merealisasikan janjinya untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia karena
ada beberapa alasan yang membuat Jepang tidak akan merealisasikan janjinya untuk
memberikan kemerdekaan Indonesia, yaitu :
 Yang pertama adalah Jepang menduduki Indonesia setelah berhasil mengusir Belanda
dikarenakan maksud untuk menjadikan Indonesia dan negara-negara Asia yang lain
sebagai koloni mereka untuk memenuhi kebutuhan industrial.
 Semboyan Jepang sebagai Penyelamat Asia sekedar wacana untuk menarik simpati
awal mayarakat Asia sehingga mendukung mereka dalam kampanye perang pasifik.

13 | P a g e
TUGAS 1 (PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA)

 Pasca kekalahan Jepang dari sekutu ada beberapa peristiwa yang menyebabkan kita
pesimis Jepang akan membebaskan Indonesia, yakni seputar proklamasi kemerdekaan
dimana Soekarno-Hatta harus dipaksa oleh gologan muda yang berujung penculikan,
PPKI sebagai lembaga bikinan jepang bersifat pasif pasca berita kekalahan Jepang
dari sekutu, rencana proklamasi di lapangan IKADA diurungkan karena disana
dijaga-jaga (semacam dihalangi) oleh tentara Jepang.

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai