11 RPL 2
Kedua aturan tersebut merupakan struktur pemerintahan dengan datangnya tenaga sipil
dari Jepang di Jawa. Mereka ditempatkan di Jawa untuk melakukan tujuan reorganisasi Jepang,
yang menjadikan Jawa sebagai pusat perbekalan perang di wilayah Selatan.
Meskipun luas wilayah syu sebesar wilayah karesidenan, namun fungsinya berbeda.
Apabila residen merupakan pembantu gubernur, maka Syu adalah pemerintahan otonomi
dibawah shocukan yang berkedudukan sama dengan gubernur.Pada masa pendudukan Jepang
juga dibentuk Chou Sangi yang fungsinya tidak jauh dari Volkstraad. Dalam volkstraad masih
dapat dilakukan kritik pemerintah dengan bebas, sebaliknya chou sangi tidak dapat melakukan
hal itu.
Masa pendudukan Jepang rakyat Indonesia mendapatkan banyak manfaat di bidang
militer. Mereka dapat kesempatan untuk berlatih militer, baris berbaris, latihan menggunakan
senjata, masuk organisasi militer bahkan ikut latihan perang.Melalui propagandanya, Jepang
berhasil membujuk penduduk untuk menghadapi sekutu. Karena itulah mereka melatih
menduduk dengan beragam latihan kemiliteran.
Bekas pasukan PETA itulah yang menjadi Badan Keamanan Rakyat (BPR), yang
menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan sekarang dikenal dengan Tentara Nasional
Indonesia (TNI).