Anda di halaman 1dari 12

EKONOMI PERANG DAN

PENGENDALIAN DI BIDANG
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
EKONOMI PERANG

● Ekonomi Perang merupakan kebijakan untuk menggali


semua kekuatan ekonomi yang ada di Indonesia untuk
menopang kegiatan perang Jepang. Dampak dari
kebijakan Ekonomi Perang, yakni perkebunan
mengalami kemunduran. Banyak lahan-lahan perkebunan
yang diganti menjadi lahan pertanian karena dianggap
lebih menguntungkan bagi Jepang dalam berperang.
● Pemerintah Jepang juga membuat berbagai badan untuk
mengalihkan dan menumpulkan radikalisme dari partai
politik yang ada sebelumnya. Dan stratifikasi sosial pada
pemerintah Jepang berubah, Jepang berada diposisi
teratas.
KEBIJAKAN JEPANG PADA SAAT EKONOMI
PERANG
● 1. Jepang membuat kebijakan self help, yaitu kebijakan dimana hasil
perekonomian Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi
kebutuhan pemerintah jepang yang sedang berkuasa di Indonesia.
2. Padi berada langsung dibawah pengawasan pemerintah Jepang.
Hanya jepang yang berhak mengatur produksi, penyaluran, dan
penetapan harganya. Dalam hal ini dibentuk Skokuryo Konri
Zimusyo (Kantor Pengelola Pangan)
3. Penggiling dan pedagang padi tidak boleh beroperasi sendiri,
harus diatur oleh kantor pengelola pangan.
4. Para petani harus menjual hasil produksi padinya kepada
pemerintah dengan kuota dan harga yang telah ditentukan.
SISTEM EKONOMI PERANG

● Sistem Ekonomi Perang diberlakukan oleh Jepang untuk


menjamin ketersediaan bahan baku perang dari negara - negara
jajahannya termasuk Indonesia. Bentuk dari ekonomi perang
ini sendiri terdiri penguasaan seluruh akses terhadap kegiatan
ekonomi, penguasaan sumber daya alam, serta
pengambilalihan bank milik Belanda yang beroperasi di
Indonesia serta menggantikannya dengan bank Jepang.
Dengan demikian, Jepang menerapkan kebijakan Ekonomi
Perang untuk menjamin persediaan bahan baku perang dan
dukungan dari negara yang dijajah dalam perang Pasifik.
PENGENDALIAN JEPANG DI INDONESIA PADA
BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

● Jepang Membatasi Kegiatan Pendidikan


1. Jumlah Sekokah Dasar menurun dari 21.500 menjadi
13.500 buah
2. Sekolah Lanjutan menurun dari 850 menjadi 20
3. Penurunan tenaga pengajar
4. Kurikulum dibatasi
5. Bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib
6. Bahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran utama
sekaligus bahasa pengantar
Hal - Hal Yang Harus Dilakukan Pelajar Pada Masa
Pemerintahan Jepang

● 1. Para pelajar harus menghormati budaya dan adat


istiadat Jepang.
2. Harus melakukan kerja bakti (kinrohosyi).
3. Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan
jasmani dan kemiliteran.
4. Mereka harus benar-benar menjalankan semangat
Jepang (Nippon Seishin).
5. Para pelajar harus menyanyikan lagu Kimigayo,
menghormati bendera Hinomaru dan melakukan gerak
badan (taiso) serta seikerei.
● Akibat keputusan pemerintah Jepang tersebut, angka buta
huruf meningkat. Oleh karena itu, pemuda Indonesia
mengadakan program pemberantasan buta huruf yang
dipelopori oleh Putera.
● Pada akhirnya kondisi pendidikan di Indonesia
mengalami kemunduran. Kemunduran tersebut juga
berkaitan dengan kebijakan pemerintah Jepang yang
lebih berorientasi pada kemiliteran untuk kepentingan
pertahanan Indonesia dibandingkan pendidikan. Bagi
Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat Indonesia
bukan untuk membuat pandai, tetapi dalam rangka untuk
pembentukan kader-kader yang memelopori program
Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Oleh karena itu,
sekolah selalu menjadi tempat indoktrinasi kejepangan.
THANKS A LOT!

HAVE A QUESTIONS?

KELOMPOK 4 :
1. Anggita Prawinasari (06)
2. Chlaorina Furaida D (11)
3. Isnaini Anggun Rofiqi (19)
4. M. Riza Pratama (23)
5. Siska Nur Ayni (29)
6. Yanuaretta Nur Nayla A (34)

Anda mungkin juga menyukai