YANG DIMODIFIKASI
Indikator :
1.1.1. Memahami ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan
pangan nabati dan hewani
1.1.2. Menganalisis peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan
nabati dan hewani
1.1.3. Memahami sumber daya yang di butuhkan untuk usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani
1.1.4. Memahami administrasi dan pemasaran usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani
1.1.5. Menganalisis komponen perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani
1.1.6. Memahami langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani
Setiap daerah mempunyai makanan khas yang menjadi bagian dari cirri khas daerah tersebut dan
dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Makanan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan
khas yang dinikmati di tempat, maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang.
Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan / atau wisatawan /
pendatang.
Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk meningkatkan citra makanan khas daerah, antara lain :
1. Penunjukkan suatu produk khas menjadi ikon daerah tersebut,
2. Aturan untuk mewajibkan hotel / penginapan menyajikan welcome drink dengan minuman khas
daerah tersebut.
3. Pembuatan kemasan yang menarik dan bertuliskan “Oleh-oleh Khas Daerah tersebut”.
Upaya terobosan tersebut diharapkan dapat membuka peluang usaha makanan khas daerah untuk
didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi positif
untuk meningkatkan nilai jual makanan khas daerah dan pariwisata daerah.
Salah satu upaya mempromosikan produk makanan khas Nusantara kepada dunia internasional adalah
menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14 Desember 2012 yang diwakili oleh 30 jenis makanan khas
Indonesia. Makanan ini terdiri atas makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup yang dipilih dari
seluruh Nusantara.