Anda di halaman 1dari 2

Perang Banjar dimulai 

ketika Belanda memonopoli perdagangan di Kesultanan


Banjar dan menginginkan kekuasaan atas urusan kerajaan sehingga situasi berubah menjadi
kalut. Sebenarnya sudah terjadi beberapa peperangan kecil dan bentrokan senjata karena kontrak
perdagangan lada yang ditandatangani bersama dengan Kesultanan Banjar. Pada Desember
1816, Belanda menandatangani kontrak baru dengan sultan yang menandai dimulainya
kekuasaan Belanda atas Kesultanan Banjar.

Penyebab terjadinya Perang Banjar antara lain:


A. Penyebab Umum
1. Rakyat Banjar tidak suka dan tidak setuju dengan merajalelanya Belanda dalam
menguasai perkebunan dan pertambangan yang ada di Kalimantan Selatan.
Kondisi alam yang kaya akan sumber daya membuat Belanda tergiur dan menginginkan
kekayaan alam tersebut untuk mereka sendiri. Hasil perkebunan dan pertambangan yang
berlimpah seperti batu bara, intan, lada, emas, rotan, kayu damar, dan rempah – rempah
merupakan kekayaan alam milik masyarakat Banjar. Belanda ingin menjadi penguasa
tunggal di Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan sebab hasil perkebunan dan
pertambangan tersebut memiliki harga yang sangat mahal.

2. Terlalu ikut campurnya pihak Belanda terhadap urusan kesultanan.

Belanda menjanjikan wilayah dan jabatan kepada orang – orang tertentu, dan mengadu
domba antara pejabat tinggi Kesultanan yang berpengaruh. Pada zaman tersebut, Raja
Sulaiman dekat dengan Belanda dan menerima janji manis dari Belanda sehingga beliau
menyerahkan kekuasaan dari banyak wilayah di Kalimantan Selatan kepada pihak Belanda.
Wilayah – wilayah tersebut menjadi senjata bagi pihak Belanda untuk semakin menjadi –
jadi mencampuri urusan kerajaan.

3. Belanda ingin menguasai daerah Kalimantan Selatan karena di daerah tersebut


ditemukan pertambangan batu bara.
Hal ini dikarenakan Belanda membutuhkan batu bara untuk bahan bakar kapal-kapalnya dan
pabriknya.
B. Penyebab Khusus
1. Belanda merencanakan menghapus jabatan sultan di Kesultanan Banjar.
2. Campur tangan Belanda dalam pemilihan Sultan
Wafatnya Sultan Muda Abdurrahman adalah awal mula kekacauan Kesultanan
Banjar. Ketiga orang putranya diadu domba oleh Belanda untuk berebut kekuasaan.
Pangeran Hidayatullah adalah pewaris kedudukan Raja sesuai dengan surat wasiat Putra
Mahkota, namun Belanda malah mendukung Pangeran Tamdjidillah yang bertabiat
buruk, suka berjudi dan minum minuman keras sebagai raja, sementara Pangeran Prabu
Anom diwasiatkan oleh ayahnya untuk menjadi Mangkubumi Kalimantan Selatan.
Belanda melalui perwakilannya bernama E.F. Graaf Von melantik Pangeran Tamdjidillah
menjadi sultan secara sepihak, dan membuang Prabu Anom ke Bandung, Jawa Barat.
Pangeran Hidayatullah yang disukai rakyat akhirnya dijadikan Mangkubumi dengan
syarat memberikan konsesi dari tambang batu bara kepada Belanda.
3. Kondisi ekonomi rakyat yang memprihatinkan
Monopoli Belanda dan penetapan pajak yang tinggi merupakan sumber penyebab
dari perang Banjar yang lain.  Belanda melakukan monopoli perdagangan lada, rotan,
damar, serta hasil tambang yang sangat merugikan rakyat maupun pedagang di daerah
tersebut sejak abad 17. Pada abad 19 Belanda bermaksud menguasai Kalimantan Selatan
untuk melaksanakan Pax Netherlandica. Kondisi ini membuat rakyat Banjar menderita
dan hidup dalam kesusahan sehingga mereka membenci keberadaan penjajah Belanda di
wilayah mereka. Sejak abad 17, monopoli tersebut telah sangat merugikan rakyat.
4. Setelah mencopot jabatan sultan dari Tamjidullah, Belanda kemudian
membubarkan Kesultanan Banjar.

Anda mungkin juga menyukai