Anda di halaman 1dari 3

Sajak Rindu

Karya Ravi Alamsyah

Tidak ada yang sia-sia pada rindu

Antara musim kemarau yang merindukan derasnya hujan

Tidak ada yang mustahil pada harapan

Antara bunga-bunga yang mengharapkan mekar

pada musim gugur

Ini bukan kebodohan belaka

Berkali-kali aku menyanggupi

Membelalak pada sepertiga malam

Melukis senja dengan doa

Terbungkus rapi oleh sajak puisi

Ceritanya begini. Berhari-hari sebelum sajak

Namamu paling awal telah kuikat kokoh

Mahida di antaras ratusan kata penuh asa

Di sanalah terpandang menawan

Semoga saja puisiku ini

Dapat menembus kelam yang tenggelam, yang mencekam

siapapun hamba yang kurang ikhlas

Lalu imannya goyah

Meski kalah meski patah, hingga hujan deras air mata

Rasanya tetap saja manis

Aku sempat bingung diambang rasa

Apakah ini masih kebodohan atau keikhlasan yang nyata?

Aku hanyalah hamba kecil

Yang mampu berkata-kata lalu mendamba

Mencari-cari seserpihan pahala rindu


Dan ketika rindu berkobar, membakar

Maka doaku pada-Nya menjadi peredup

Antara ranum embun yang sedang berpuisi

Bintang-bintang yang takluk sujud

Ilalang-ilalang yang menari tanpa arah

Sesawahan yang kian menghijau

Gemercik air sungai mengalir tanpa warna

Semuanya membentang pada alam

Sejak sejuk itu membasuh rindu hingga redup

Teduh memayungi kalbu

Sama seperti senyummu


Teman Terbaik

Anda mungkin juga menyukai