Anda di halaman 1dari 3

Di Penghujung Rindu

Hai kamu

Yang sekarang entah dimana

Apa kabar?

Apakah kamu bahagia bersamanya

Atau justru kamu merindukan kita

Kau ingat?

Kita pernah menjadi yang paling bahagia di muka bumi

Kita pernah menjadi sepasang mentari yang menyinari pagi

Kita pernah menjadi pelangi yang datang setelah hujan

Tetapi itu dulu

Sekarang kita hanyalah cerita yang telah usang

Aku tak menyuruh mu kembali

Karena itu mustahil

Tapi jika semesta berkehendak

Mengapa tidak?

Kau adalah rembulan dalam setiap malam ku

Kau adalah cakrawala dan seluruh makna cinta bagiku

Kau adalah bait kata dan aksara terindah dalam setiap puisi ku

Dan kau adalah harapan yang tak mungkin terwujud

Kau pergi membawa mentari

Dan kini tinggalah aku sendiri dalam gelap

Dalam kegelapan yang menyiksa itu,

Aku hanya bisa menulis puisi tersendu tentang kamu


Membayangkan wajahmu dalam setiap detik

Berharap mimpi dapat mempertemukan kita

Kau terlalu indah untuk kugapai

Semua tentang mu selalu aku rindukan

Dekapan mu membuat ku nyaman

Hingga takut tuk kehilangan

Jiwa ku kau bawa melayang

Terbang melintasi cakrawala

Kau selalu membuat ku candu untuk merindu

Kau mempunyai daya magis yang selalu memberi ku kebahagiaan

Kau mengajari ku cara menulis puisi

Cinta mu adalah sastra

Tak ada kata lain yang dapat menggambarkan dirimu

Kau sungguh istimewa

Seseorang yang sangat berarti dalam hatiku

Seseorang yang luar biasa

Dan berbeda dari yang lain

Sederet kata indah ini kurangkai

Tentu saja untukmu

Meskipun kita tak lagi bersama

Namun setidaknya kita masih berada

Dalam satu semesta yang sama

Aku harap kau tidak melupakan kenangan kita

Aku rindu tawa mu, senyum mu, dan sikap mu yang manja itu
Aku rindu menghabiskan waktu ku hanya untuk berdebat dengan mu

Aku rindu berlari riang menikamti indahnya senja

Ahh.. tawa kita begitu lepas

Namun sekarang

Semua itu telah menjadi abu

Kisah kita sudah usai

Aku menangis

Namun untuk apa?

Dengan ini

Atas nama rindu

Aku berani menulis

Aku mencintai mu

Aku merindukan mu

Aku merindukan kita yang dulu

Merindukan kenangan kita.

Aku harap semesta mampu membaca puisi ini

Aku harap semesta mampu mendengar jeritan hati ku

Aku harap waktu tak sekejam itu

Aku hanya bisa berharap

Agar takdir mempersatukan ku

Dengan mu….

Anda mungkin juga menyukai