Anda di halaman 1dari 68

KUMPULAN PUISI

e n t a n g
T
M u

M . I R FA N . H D M
Cinta Hanyalah Sebuah Kata,
Sampai seseorang datang dan memberi makna
Fhan_Art

Pengantar Singkat
Berawal dari rasa cinta yang datang pada diriku, ingin
mengutarakan tentang apa yang aku rasa terhadap dirimu
namun sulit bagiku untuk menyampaikannya, berawal dari itu
aku mulai mencari obat untuk penenang hati, dan pada satu
waktu aku temui obat itu, yaitu dengan mengutarakan rasa
lewat sastra.

Lantas, aku mulai meluapkan rasaku tentang dirimu,


rasa tentang cinta, rasa tentang rindu, rasa tentang duka,
dan rasa tentang bahagia. Dan terciptalah puisi-puisi ini,
mungkin kalau dilihat dari kaca mata sastra, kumpulan
puisi-puisi ini masih jauh dari kata sempurna, tapi asal
engkau tau, setiap bait bait puisi yang kutulis ini, pikirku
dan ucapku selalu tertuju padamu.

Semoga engkau senang dengan apa yang aku buat ini


dan semoga engkau membuka hati untukku yang selalu menanti.

Untukmu
...................
Jika mendung hitam sudah di atas kepala
jangan larang hujan tuk turun ke bumi
jika angin sudah berhembus dengan kencangnya
jangan larang dedaunan kering tuk berguguran
jika senyummu selalu mekar dalam hatiku
jangan larang aku tuk rindu dan setia padamu.
Datangnya
Cinta

Pena_Sastra

Puisi ini tertulis, ketika engkau datang dalam hidupku,

meleburkan kegersangan dan kehampaan pada hatiku.

Berbeda rasa saat aku mencintai wanita selain dirimu,

engkaulah yang menjadi pembeda, mencintaimu seakan

tak lekang oleh waktu dan tak terhapus oleh laju masa.
Mekarnya mawar mengundang keharuman
datangnya dirimu menumbuhkan gairah sastraku
Datangnya Cinta
Kegersangan dan kehampaan
Selalu menyelimuti hari disetiap hari
Laju jarum jam terus berdetik dan berdetik
Tak ada yang istimewa untukku petik

Dan tiba masa


kehampaan-ku melebur bak mendung hitam
diterpa sinar sang mentari, berubah terang nan
indah menawan menyelimuti hati

Wahai wanita yang anggun


Dirimulah sang mentari itu
Yang telah menumbuhkan cinta pada rasa
Menulis sajak-sajak indah dikala senja
Membuat hari-hariku kian bermakna

Mencintaimu
Adalah keistimewaan bagiku
Alam Semesta Tercipta
Karena Cinta

- Rumi -
Kehadiranmu

Pena_Sastra

Hey Kamu...
Apa kamu tau puisi ini tercipta ketika aku sedang apa ?
Ya,,, aku sedang mengucapkan syukur kepada sang
pencipta, akan kehadiranmu yang amat mempesona
Aku yakin, kau tercipta ketika semesta sedang bergembira
Kelahiranmu

Membuat dunia ini

Menjadi lebih indah

Semoga hari ini dan seterusnya


setiap langkahmu selalu diselimuti kebahagiaan
Kehadiranmu
....................
Pada saat itu
tangisan bayi perempuan menghiasi hari
hari dimana, sang mentari bersinar sangat terang
dan sang rembulan bersinar indah dengan bintang-
bintang

Kau tercipta
membawa senyuman pada semesta
membawa obat rindu pada rasa
dan membawa kebahagiaan dari lamanya
penantian

Bunyi tangisan yang keluar dari bibirmu


membuat suasana tegang menjadi haru
gerak tubuhmu, menggetarkan hati seorang ibu
seorang ibu yang menangis syahdu ketika
mendengar suaramu

Kau terlahir
dan kau tumbuh dewasa bagai cakrawala
di ujung senja, amat indah tak ada dua
dan saat ini, engkau sedang dicintai
oleh laki-laki yang menulis puisi ini
Kelahiranmu

Membuat dunia ini

Menjadi lebih indah

Semoga hari ini dan seterusnya


setiap langkahmu selalu diselimuti kebahagiaan
Mengenalmu

Pena_Sastra

Untukmu yang selalu teringat oleh pikirku


Berawal dari mengenalmu, yang menumbuhkan rasa
Untukku. Akan-ku kenang selalu akan hal indah itu

Puisi ini untuk mengenang akan kisah pertama kali


mengenal-mu.
Aku Sudah Menjadi Kamu
Sebelum benar benar mengenalmu
Mengenalmu
Awalku mengenalmu
mataku seolah tak berkedip, tertuju padamu
tertuju pada indahnya paras wajahmu
hatiku berdebar tak menentu
seolah rasa ingin mengucap sesuatu

Dan mengenalmu
suatu anugrah buatku
kau telah menghadirkan cinta yang istimewa
menghadirkan rasa nyaman pada jiwa
dan menghadirkan ketegaran dalam raga

Wahai dirimu
engkau kan selalu ku kenal dan ku kenang
walau laju masa tak bisa ku henti
dan takdir tuhan tak menyertai.
Aku Sudah Menjadi Kamu
Sebelum benar benar mengenalmu
Kasihku

Pena_Sastra

Tahukah engkau....
Aku menulis puisi ini, ketika diriku diterkam rasa rindu
resah tak menentu, ingin sekali berjumpa denganmu
Ah,, Lemah terkulai diriku, aku tuangkan saja rindu ini
pada kertas putih dan pena hitam yang tergeletak
di mejaku, lantas ayunan tanganku mulai menodai
kertas putih itu, dan kata pertama yang aku tulis
“KASIHKU”
Kupetik pipinya yang ranum
kuminum dukanya yang belum
Kekasihku, senja dan sendu
telah diawetkan dalam kristal matamu.
Kasihku
Kasihku...
Namamu kusebut dalam perapian malam
tempat dimana do’a do’a bersemayam
akan hadirmu yang kunantikan

Kasihku...
Sajak ini tertulis dari setumpuk harap
akan hadirmu yang begitu ingin kudekap
dalam terjaga maupun lelap

Kasihku...
ada atau tiadanya dirimu
larik larik ini tak akan menemui temu
sekalipun engkau hanya sebatas semu
Kupetik pipinya yang ranum
kuminum dukanya yang belum
Kekasihku, senja dan sendu
telah diawetkan dalam kristal matamu.
Rasa
Ini

Pena_Sastra

Bait bait puisi singkat ini


Aku tulis untuk-mu, Terima kasih untuk segala rasa

Tahukah engkau
Rasaku tak akan mudah hilang
walau engkau sudah bersanding dengan orang lain
Kita memang menghirup udara yang sama,
tetapi tidak dengan perasaan yang sama
Rasa Ini
Sebuah rasa

ku tulis dalam alunan pena

untuk dirimu yang disana

Jika malam telah mengeluarkan sunyi

bintang datang tuk menemani

jika mentari sudah mengeluarkan sinarnya

bumi-pun rela tuk menerima sinarnya

Jika dirimu telah menumbuhkan rasa dalam hatiku

aku rela tuk selalu menemanimu

walau tak selalu disisimu

tapi do’a ku selalu terpatri untukmu.


Kita memang menghirup udara yang sama,
tetapi tidak dengan perasaan yang sama
Perjalanan Cinta

Pena_Sastra

Prosa puitis ini aku tulis, untuk mengingat akan

perjalanan rasa cintaku kepadamu

dan agar engkau tau, inilah aku

yang amat sangat mencintaimu


Selalu ada ruang untuk sebuat cerita
selagi dirimu masih ada, tanganku
akan terus melulis tentangmu
Perjalanan Cinta
13 September 2019
Hari itu, aku dipanggil bapak untuk tinggal lagi dipesantren
membantu kerajinan kayunya, tak terasa hari demi hari telah
aku lewati di pondok pesantren ini, beraktivitas siang dengan-
belajar kerajinan kayu dan beraktivitas malam layaknya seorang
santri belajar dan mengaji.

Tiba suatu masa saat mataku tertuju pada seorang perempuan,


aku mencoba tuk menghiraukan tatapan itu, tapi apa daya, seiring
berjalannya waktu tatapan itu merobohkan benteng singgasana
hati dalam raga. Lantas aku mencoba mendekatinya, akan tetapi
malangnya nasibku, saat aku mencoba tuk mendekatinya
temanku mendekatiku dan ingin berbincang denganku, dalam
perbincangan itu, ia bercerita bahwa ia mencintai seorang
perempuan, yang mana perempuan itu merupakan orang yang aku
sukai juga, tak ingin menyakiti hatinya dan takut pertemananku dan
dirinya renggang, aku mencoba mengalah untuk merelakan dia
diperjuangkan olehnya, butuh berbulan bulan untukku melepaskan
rasa dan akhirnya akupun mulai terbiasa.

Satu tahun setengah aku membantu bapak dalam kerajinan kayunya


dan tiba masa, dimana aku harus pamit kepada bapak, akupun
pergi dari tempat yang kucintai ini, dan apa kalian tahu ?
apa aku masih mencintai perempuan itu. Ya jawabannya masih.

Hari berganti hari, bulan bergati bulan, dan tahun berganti tahun
tak terasa dua tahun sudah aku bekerja di luar, dan pada satu titik
aku harus berhenti bekerja, tak perlu ku ceritakan alasannya.
Akupun pulang ke rumah ibu, mengucapkan salam dan mencium
tangannya yang lembut bagai sehelai sutra nan wangi bagai kasturi.
Di malam yang sunyi, aku termenung dalam sepi, terpikir olehku
aku seakan menjadi murid yang durhaka terhadap guru, sudah
berbulan bulan tak bersilaturahmi kepada guru, ah bodohnya diriku
aku seakan sudah menjadi orang yang luar biasa, padahal hanya
setetes air dari luasnya air lautan. Keesokan harinya aku langsung
pamit kepada ibu dan bergegas datang menghampiri sang guru,
setelah mengucapkan salam di depan rumah guru, lantas terdengar
sautan dari jawaban salamku, aku langsung menghapirinya, mencium
tangannya, seraya berkata “maafkan aku guru”

Setelah berbincang sebentar dengan guru, aku langsung merebahkan


badan dari letihnya perjalanan, memulai kembali hari-hari layaknya
seorang santri, belajar dan mengaji. “OH” apa itu cukup untuk menggam-
barkan rasa terkejutku, ya aku sangat amat terkejut, ternyata perempuan
yang aku cintai itu masih berada di tempat mulia ini, memang rencana
tuhan tak ada yang tau. Aku sangat bahagia melihat wanita yang aku cintai
sejak lama masih terjaga dalam balutan busana santrinya.

Ah, dasar hati ini, dia mulai meronta ronta lagi, menumbuhkan rasa cinta
yang menggebu lagi, aku bingung, aku harus bagaimana, apa aku harus
mengungkapkan rasa cintaku, lantas apa dia mau menerimaku.
Ah tak usah dipikir lama, aku menggertak raga untuk berani maju jangan
terus terbelenggu dari rasa malu, aku marahi pikiranku, untuk tak usah
mengkhawatirkan jawaban sesudahnya, dan mulailah diriku
pada tanggal 13 Agustus 2022, aku mengutarakan rasa cintaku kepadanya.
Apa kalian tahu apa jawabnya ?...
Sungguh sakit kawan, tiga tahun memendam rasa, dan akhirnya ditolak juga
yasudahlah aku mengikhlaskan apa yang telah dia berikan kepadaku
mungkin saat ini di dalam hatinya belum ada namaku, tapi aku yakin
jika terus berjuang dan seiring berjalannya waktupun nanti di dalam
hatinya ada namaku, aku yakin akan hal itu

Hey,,,, wanita yang telah kucinta sejak lama


aku disini masih menantimu yang tak akan luput dan tak akan sirna
Tentang Cinta

Sebuah puisi yang tertulis saat hati ini

ingin memiliki, namun belum menemui titik temu.

menguatkan hati akan rasa perih yang menyayat hati

berlatih bersabar akan lamanya penantian

dan belajar ikhlas akan kenyataan.


Melihatmu, adalah candu
untukku selalu merindu
Tentang Cinta

Sepanjang hari, selalau bayangmu


terlintas dalam pikiranku
Entah mengapa
kamu seakan menjelma menjadi hantu
menakutiku, tentang hal akan kehilanganmu

Kini aku ingin menuliskan sepenggal puisi


tentang cinta kepadamu yang hinggap sejak dulu
terkadang sejuta syair tak mampu
menggambarkan rasa ini terhadapmu
kau begitu indah untukku bayangkan

Jemariku seakan berhenti menulis


ketika menemukan kata “CINTA”
lalu ku sambung kembali kata-kata indahnya
tentang cinta yang aku miliki

Aku berharap cintaku dapat kau balas


dengan sepenuh hati
seperti diriku yang mencintaimu setulus hati.
Melihatmu, adalah candu
untukku selalu merindu
Duka Hati

Pena_Sastra

Aku menulis puisi ini, ketika hati sedang tak menentu

perih yang ku alami, pedih yang ku hinggapi

ingin berhenti menuliskan puisi ini, tapi tak sanggup

jemariku terus mengayunkan penanya, terus menulis

dan menulis, mungkin ini caraku untuk mengobati

rasa duka hatiku.


Duka Perlu dipelihara
namun cukup seadanya
agar kita tidak berhenti berkarya
agar kita tidak lupa menjadi manusia
Duka Hati
Lengkap sudah sepi ini mengurung sendiriku
terkulai terkunyah nelangsa yang berapi - api
menyusuri jalanan yang tak bertepi
bersimbah angan tanpa tujuan yang pasti

Dalam derap gerimis yang menghujam


terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
membawa sebaris kata bahagia
yang menenggelamkan nurani
di atas pengharapan yang tak berkesudahan

Tentang rindu kusam


tentang cinta terbuang
mengutip satu namamu di antara keluh kesah,
gundah gelisah, air mata, dan lara

Masihkah ada sedikit senyum darimu


di batas penantianku, yang kini makin terbata
jika masih ada ruang dihatimu untukku
tolong bicaralah, pada tanah membentang
pada pohon pohon rindang, dan pada
angin yang menyusuri setiap ruang

Setidaknya biar ada tanda yang kubaca dan kuraba


janganlah sepi yang hadir
janganlah semu yang membeku
karena aku selalu berjalan menujumu
Duka Perlu dipelihara
namun cukup seadanya
agar kita tidak berhenti berkarya
agar kita tidak lupa menjadi manusia
Sebuah
Penantian

Pena_Sastra

Tujuanku menulis Puisi ini

Untuk mengingatkan kepadamu,akan keteguhan diriku

untuk tetap menantimu, karena aku yakin

tak ada yang mustahil di dunia ini


Bila tak kunyatakan keindahanmu pada kata
ku simpan kasihmu dalam dada

- Rumi -
Sebuah Penantian
Sebuah Lelah, sebuah keluh
dan sebuah kesah
telah ku alami sudah

Ku alami, dikala hati merindumu


ingin sekali berjumpa denganmu
Ku alami, dikala rasa ingin mengucap cinta
tapi ku tahan agar kau tak terluka

terlukanya dirimu adalah kepahitan untukku


ingatlah kasihku, walau rasaku tak terbalaskan olehmu
tapi aku akan tetap mendo’akan
untuk kebahagianmu

Jika suatu saat dirimu tersakiti


jangan malu dan jangan ragu
datanglah kepadaku
bahuku selalu tegak untukmu
dan hatiku selalu terbuka untukmu
Bila tak kunyatakan keindahanmu pada kata
ku simpan kasihmu dalam dada

- Rumi -
Merindumu

Memang inilah yang aku rasa

Merindumu, dan selalu merindumu


Hangat senyummu
terbuat dari rindu
meleburkan rasa
menggetarkan jiwa
Merindumu

Sebuah Rindu
Kurangkai kata dalam alunan cinta
menggerakkan pena, menumpahkan rasa
dari rindu yang membara

Saat ku tulis bait-bait indah untukmu


tanganku bergetar tak menentu
seolah rasa mengancam pena
“Jangan sampai salah menuliskannya”

Ku tulis sajak ini di waktu sepi


di waktu malam sedang ditemani sunyi
diwaktu mawar sedang mengeluarkan wangi
dan diwaktu rindu menyelimuti hati
Hangat senyummu
terbuat dari rindu
meleburkan rasa
menggetarkan jiwa
Titip Rindu

Puisi ini Tertulis


Saat engkau tak pernah membalas tanyaku
hanya terlihat centang biru di ponselku
lantas aku bertanya kepada temanku
yang merupakan temanmu juga, bertanya
perihal tentang kabarmu, hanya itu.
Sekarang
Aku memilih mencintaimu dalam diam
karna dalam diam tak ada penolakan
Titip Rindu
Wahai Teman.....
Jika engkau melihat kasihku
berhentikanlah sejenak langkahmu
dan ayunkanlah bibirmu, katakan padanya
diselepas senja yang berganti malam
di waktu senggang hinggap padaku
aku selalu merindunya

Teman.......
apa engkau pernah merasa apa yang aku rasa ?
jika pernah, itulah yang aku rasa
bagai karang di lautan yang tak tergoyahkan
oleh derasnya badai
aku sangat mencintainya

Teman
jika engkau masih bersamanya
tolong jaga dirinya, untukku
aku hanya bisa mendoakan dalam jauh
dalam jarak yang tak bisa ku rengkuh
Sekarang
Aku memilih mencintaimu dalam diam
karna dalam diam tak ada penolakan
Aku Masih
Bersedia

Puisi ini seakan mengajarkanku akan keindahan

keindahan tentang mencintaimu.

engkau bagai teh hijau yang memabukan

membuat hayalku terus terbang mengdekatimu


Menatap matamu
sudah membuat duniaku
penuh dengan rindu
Aku Masih Bersedia

Aku masih bersedia,

menyediakan diri untuk mencintaimu

Tetaplah menetap di hatiku,

sebab hidup akan jauh lebih baik berjalan menujumu

Menatap matamu,

sudah membuat duniaku penuh dengan rindu

apalagi jikalau memilikimu

tentu akan lebih indah dari itu

Aku disini

Tetap Mencintaimu
Menatap matamu
sudah membuat duniaku
penuh dengan rindu
Bertanya Cinta

Puisi ini tertulis saat engkau bertanya kepadaku


kenapa aku bisa mencintaimu.
Saat engkau tanya itu, aku terdiam sejenak,
mencari jawaban yang pasti agar dapat engkau pahami.
Namun sulit, tak dapat aku temukan kata yang pas
untuk mengutarakan bahasa hatiku.
Tapi yang pasti aku sangat mencintaimu
tanpa ada alasan-alasan untuk itu
Kubayangkan kau adalah bunga
sedangkan aku kuncup cuaca
layu dikubur angan-angan memilikimu
tanpa ada asa
Bertanya Cinta

Ketika engkau bertanya...


Bertanya kepadaku tentang cinta
sulit bagiku untuk menjawabnya
karena kata-kata layu terbata-bata
saat mengutarakan bahasa cinta.

Jikalau saja engkau merasa


dengan apa yang aku rasa
engkau pasti mengerti
kenapa aku sulit mengutarakannya

Dirimu, adalah alasan


untuk sulitnya kata-kataku mengutarakan cinta
karena tanpa dirimu
kata-kataku hanya sebatas semu
Kubayangkan kau adalah bunga
sedangkan aku kuncup cuaca
layu dikubur angan-angan memilikimu
tanpa ada asa
Kekuatan Cinta

Untuk bagian yang terakhir ini, aku tulis beberapa


puisi-puisi dari sastrawan-sastrawan hebat, yang
mampu menghipnotis orang-orang banyak akan
tulisannya. Seperti Jalaluddin Rumi, Nijami Ganjavi,
Khalil Gibran, Chairil Anwar, dan banyak lagi.
Ketika Mengutarakan cinta, mereka tulis akan makna
cinta, kekuatan cinta, dan keagungan cinta.
Cinta bukan melepas tapi merelakan
bukan memaksa tapi memperjuangkan
bukan menyerah tapi mengikhlaskan
bukan merantai tapi memberi sayap
Kekuatan Cinta
Rumi pernah berkata dalam syairnya :

Cinta adalah kekuatan,


yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah cinta.

Sekalipun cinta telah ku uraikan,


dan ku jelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang.
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya.
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta..
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur..
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan.
Dalam terangmu aku belajar mencintai
dalam keindahanmu aku belajar menulis puisi
kau senantiasa menari dalam hatiku
meski aku tak melihatmu
Sungguh, penglihatan inilah yang menjadi inti dari seniku

- Rumi -
Sebuah Puisi dari Khalil Gibran

Adalah ketika kamu menitikkan air mata


dan masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu
dan kamu masih menunggunya dengan setia

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain


dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata
“Aku turut berbahagia untukmu”

Apabila cinta tidak berhasil


Bebaskan dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi
Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta
dan kehilangannya

Tapi ketika cinta itu mati


kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat bukan mereka yang selalu
Menang melainkan mereka yang tetap tegar
ketika mereka jatuh
Cinta yang keliru selalu buta
cinta selalu membuat gembira
tak kenal hukum
bersayap dan tak terbatas
dan cinta
mematahkan semua mata rantai logika

- Khalil Gibran -
Puisi Nayla Majnun yang ditulis oleh Nijami Ganjavi

Jiwa orang yang dimabuk cinta


Akan merasa sakit karena rindu
Sebab pecinta ingin selalu bersama
Tapi halangan tiada ada henti-henti
Pecinta seperti dua ekor kijang di bukit tandus
Walau tiada makanan, tetapi mereka tetap bersama
Atau seperti burung merpati
Walau terbang bebas di angkasa luas
Tetap saja kembali pada kekasihnya
Atau laksana ikan tuna
Tetap tabah walau dipermainkan ombak
Timbul-tenggelam di laut
Walau selalu dicaci dan dicela
Batin menjerit tubuh binasa
Meski lapar dan disia-siakan
Namun jiwa pecinta akan selalu memaafkan
Sebab pecinta tidak membutuhkan pujian
Dan pengorbanan pecinta tidak akan sia-sia
Kulihat bintang kutub dan bintang kejora
Demikian pula cinta
Sekecil apapun, cinta tetap berkuasa di singgasana hati
Dan bagi pecinta
Kebahagiaan dan kesedihan sama indahnya
Karena cinta sejati tidak mengenal kesia-siaan
Jiwaku dan jiwa Layla akan tetap bersama
Andaipun tidak di dunia
Pasti jiwa kami akan bersatu di liang lahat
Dan kelak akan dibangkitkan bersama
Hingga dapat bersatu selama-lamanya
Mataku berkurban utnuk Layla dengan segenap
curahan airmata. Berharap liang lahatmu adalah liang lahatku
Agar jenazah kita bersatu
Sesungguhnya cinta tulus antara manusia adalah awal
perjalanan menuju pengenalan kepada tuhan
memasuki pengalaman mencintainya dan limpahan
anugrah dan kemurahannya.

- Nijami Ganjavi -
Puisi dari pujangga bangsa, Chairil Anwar

Aku tidak pernah mengerti


Banyak orang menghembuskan cinta dan benci
Dalam satu napas
Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita
Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci
Karena itu hanya cinta yang sungguh-sungguh
mengizinkan kita Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan
Setiap emosi jatuh… Keluarlah cinta
Sekarang aku mengetahui implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia
Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci
PENUTUP
Dari Puisi-Puisi Tentangmu

Aku harap datangnya buku ini ketangan-mu


dapat kau terima dengan sepenuh hati.
Aku tidak bermaksud untuk membanggakan diri
akan buku ini, aku hanya meluapkan rasa lewat pena
untuk engkau baca, karena aku tak pandai mengutarakan
lewat kata yang terucap.

Terima kasih, telah hadir dalam hidupku


tanpa kehadiranmu, puisi-puisi ini tak akan terbentuk
Semoga hari ini dan seterusnya
setiap langkahmu selalu diselimuti kebahagiaan

- Aamiin -
Kopi itu pahit, Manis ada syaratnya
Jika kamu menjadi syarat
Aku ingin menjadi semutnya

Terima Kasih Untuk Segala Rasa

Anda mungkin juga menyukai