Anda di halaman 1dari 6

1 .

Janji koiso yang dikemukakan oleh koiso

Dalam rangka menjaga dukungan rakyat Indonesia terhadap Jepang semakin meningkat, diputuskan untuk
memberikan kemberdekaan kepada rakyat Indonesia yang di mana keputusan diambil dalam siding istimewa
Parlemen Jepang (Tei Koku Gika) ke-85 di Tokyo pada 7 September 1944. Pada siding, Kunaiki Koiso
menyatakan “daerah Hindia Timur (To Indo) diperkenankan merdeka kelak di kemudian hari.

Kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengna janji-janji kemerdekaan baru terlihat pada Maret 1945 dengan
dibentuknya BPUPKI (langkah konkret pertama kebijakan politik PM Koiso).

2. 3A, siapa pemimpin 3A di Indonesia, Putera, Badan Pertimbangan Pusat

Usaha pertama yang dilakukan Jepang dalam menggalang dukungan rakyat Indonesia dalam rangka
menciptakan Negara Asia Timur Raya adalah gerakan 3A (Nippon Cahaya Asia, Pelindung Asia, Pemimpin
Asia), dirancang pada April 1942 dan dipimpin oleh Hihosyi Syimizu dan Mr. Samsudin.

Putera dibentuk pada 9 Maret 1943 oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ki Hajar
Dewantara, dan K.H. Mas Mansur, untuk membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya. PUTERA akan
menjadi wadah konsolidasi kekuatan para pemimpin dengan rakyat melalui saranan yang dimiliki pemerintah
Jepang.

Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi In) adalah suatu badan yang bertugas mengajukan usul kepada
pemerintah, menjawab pertanyaan mengenai masalah-masalah politik, dan memberikan saran-saran dan
tindakan yang perlu diambil Jepang. Dibentuk pada 1 Agustus 1943 dan beranggotakan 43 orang Indonesia
dengan Ir. Soekarno sebagai ketua.

3. tanggal berapa Jepang Menjanjikan Kemerdekaan

Jepang melalui Perdana Menteri Kuniaki Kaiso memberikan janji kemerdekaan pada Indonesia pada 9
September 1944

4. 3 pembagian wilayah tentara militer


5. kebijakan politik masa awal kedudukan jepang di indonesia, bentuk bentuk propaganda Jepang hal
156

Silakan membaca buku sendiri.

Macam Propaganda:
1. Propaganda saudara tua dan Pan Asia yang dilakukan Jepang di Indonesia adalah Jepang menggambarkan
kedatangan Jepang di Indonesia sebagai saudara tua yang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan.

2. Propaganda 3A:  Jepang melakukan propaganda bahwa bangsa-bangsa di Asia harus bersatu dengan Jepang
pemimpin sebagai Asia, cahaya Asia, dan pelindung Asia.

3. Membolehkan pengibaran Bendera Merah Putih disamping bendera Jepang.

Jenis lainnya: (Berdasarkan sumber internet)


Diizinkannya penggunaan bahasa Indonesia, menjamin berdirinya organisasi Islam, menjamin pengibaran
bendera Indonesia, diizinkannya lagu kebangsaaan dinyanyikan, dan dibolehkannya orang-
orang Indonesia bergabung dalam badan-badan pemerintahan Jepang.

6. kebijakan akhir masa akhir kedudukan jepang di indonesia, hal 159

Silakan membaca buku sendiri.


7. bpupki ke ppki, tokoh yang terlibat, panitia kecil, panitia penyusun pancasila, piagam jakarta (sila
pertama yang beda trus dapat protes jadi berubah)

Sudah termasuk dalam poin 6 di buku cetak.

8. kebijakan ekonomi dan perlawanan yang dilakukan oleh rakyat termasuk perlawanan yang
dilakukan oleh pembela tanah air (PETA), pemimpin PETA yang melakukan perlawanan = supriadi,

Sumber-sumber ekonomi dieksploitasi dan diangkut ke Jepang, sedangkan tenaga kerja rakyat Indonesia
dipaksa bekerja keras demi kemenangan bangsa Jepang. Semua harta benda dan perusahaan penting, dikuasai
Jepang. Jenis Kebijakan ekonomi yang merugikan Indonesia:
- Eksploitasi Ekonomi, rencana jepang:
o Tahap penguasaan, menguasai seluruh kekayaan alam, termasuk milik Hindia Belanda
o Tahap Penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan perang. Setiap
wilayah harus dapat mencukupi kebutuhannya sendiri untuk menunjang kebutuhan perang.
Perkebunan teh, kopi, karet, tebu dimonopoli penjualannya. Komodoitas teh, kopi, dan tembakau dibatasi
karena tidak berkaitan dengan perang. Jepang hanya mengizinkan dua jenis tanaman perkebunan, yaitu karet
dan kina karena berhubungan dengan perang.

Sejalan dengan kondisi perang maka memasuki tahun 1944, tuntutan kebutuhan pangan semakain meningkat.
Melalui Jawa Hokokai, Jepang melancarkan kampanye pengerahan barang dan bahan pangan secara besar-
besaran yang dibantu oleh organisasi seperti Nagyo Kumiai (Koperasi Pertanian). Dilakukan dengan
penyerahan padi atau hasil panen lainnya kepada pemerintah. 40% milik rakyat, 30% milik Jepang, 30%
diserahkan ke lumbung sebagai persedian bibit.

Penebangan hutan untuk pembukaan areal pertanian baru menyebabkan banjir, penyerahan hasil panen
menyebabkan rakyat kekurangan makan dan kelaparan. Jepang telah menimbulkan banyak kesengsaraan
kepada Indonesia selama 3 ½ tahun

- Pengerahan Tenaga kerja


Untuk mengerahkan tenaga kerja di desa dibentuk panitia pengerahan tenaga kerja yang disebut Rumokyokai
yang tugasnya menyiapkan tenaga sesuai dengan jatah yang ditetapkan.Untuk memperlancar hal ini, Jepang
memperkenalkan sistem Tonarigumi (rukun tetangga) pada penduduk di mana berupa kelompok keluarga yang
beranggotakan 10-20 rumah tangga untuk mengawasi penduduk, mengendalikan, dan memperlancar
“kewajiban” yang diberi kepada rakyat. Pengerahan tenaga kerja paksa yang dilakukan pada masa Jepang
adalah romusha. Selain pengerahan romusha, Jepang juga merekrut para wanita dari berbagai negara Asia,
seperti Indonesia, Korea, dan Cina untuk dipekerjakan sebagai wanita penghibur tentara Jepang atau jugun
ianfu. Dijanjikan awalnya untuk menuntut ilmu sebagai guru atau perawat malah diperjakan untuk memuaskan
nafsu para prajurit yang habis berperang di medan Pasifik.

PERLAWANAN PETA BLITAR

Perlawanan terhadap Jepang juga dilakukan para prajurit Pembela Tanah Air. Dilakukan di bawah pimpinan
Supriyadi pada 14 November 1942. Supriyadi melakukan penyerangan dan berhasil menduduki kota Blitar.
Untuk menumpaskan perlawanan, maka Jepang mengepung kota tersebut dan mengirim bala bantuan.Beberapa
pasukan PETA tertangkap, namun Surpriyadi tetap melakukan perlawanan dengan gigih. Perlawanan
dipatahkan dan para pemimpin gerakan seperti Muradi, dr. Ismangil, dan Sudarno dijatuhi hukuman mati atau
seumur hidup. Keberadaan Supriyadi tidak diketahui.

9. amerika menyerang pelabuhan pearl harbour, untuk menyatakan perang asia timur raya

Dalam perang Dunia II, Jepang berusaha menguasai wilayah AT. Jepang berhadap dengan Sekutu untuk
mewujudkan ambisinya, terbukti dari serangan dadakan pangkalan militer AS di PH (Hawaii) pada 7
Desember 1941. Penyerangan bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan AS yang mungkin menjadi ganjalan
ekspansi Jepang. AS menyatakan perang dengan Jepang pada esok harinya (8 Des). Peristiwa tersebut
merupakan awal berkobarnya Perang AT Raya atau Perang Pasifik.

10. hal 171, kebijakan jepang dalam bidang militer

Baca sendiri.

11. kisah pemuda dan peristiwa rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi

Baca Halaman 204-209

12. siapa yang di tugaskan untuk mengibarkan bendera, peran tiap tokoh, tokoh2 muda
3 tokoh yang mengibarkan bendera: Latief, Suhud, dan Trimurti
Salah satu peran penting Soekarno yang sangat berharga adalah merumuskan teks proklamasi bersama dengan
Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo.
Ahmad Subarjo sebagai menteri luar negeri Indonesia mempunyai tugas untuk menyebarluaskan berita
mengenai kemerdekaan Indonesia keseluruh Indonesia dan dunia internasional
BM Diah mungkin tidak banyak diketahui masyarakat Indonesia. Namun, dia adalah tokoh yang berperan
penting menyelamatkan teks asli Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
Sayuti Melik dikenal sebagai pengetik naskah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Chaerul Saleh dikenal sebagai pejuang dari kelompok pemuda di balik peristiwa Rengasdengklok.
Chaerul memimpin rapat tersembunyi agar Soekarno dan Hatta segera membacakan proklamasi kemerdekaan.
Laksamana Maeda mengizinkan Ir Soekarno dan rombongan dalam menginap di rumahnya untuk
mempersiapkan naskah teks proklamasi
Peran Darwis dalam Proklamasi adalah menyampaikan keputusan rapat pemuda kepada Soekarno-Hatta
Wikana mengatur semua keperluan Pembacaan Proklamasi di rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur No 56.
Jusuf Kunto berperan menjemput dan membawa Soekarno Hatta dari dan menuju Rengasdengklok
Fatmawati Soekarno dalam mengantarkan kemerdekaan bangsa Indonesia tak hanya sekedar membantu
menjahitkan dua helai kain semata, namun juga melahirkan identitas bangsa Indonesia dan merajut nusantara
dalam kesatuan melalui Sang Saka Merah Putih.

13. Dukungan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan di Lapangan Ikada

Rapat raksasa Ikada diselenggarakan pada 19 Sept 1945 dipelopori oleh Komite Van Actie (Komite Aksi
Menteng 31). Tujuannya:
Agar para pemimpin RI dapat berbicara di hadapan rakyat, semangat kemerdekaan tetap menyala di hati
rakyat, ingin menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya dengan tenaga
sendiri, bukan karena Jepang.

Sebelumnya pimpinan militer Jepang melarang adanya rapat. Namun kali ini, kehadiran pasukan Jepang tidak
mencegah rakyat untuk menghadiri rapat. Sekitar pukul 15.00 WIB, Soekarno memasuki lapngan di damping
sepasukan BKR dan para pemuka bangsa Indonesia dan berpidato. Ia menutup pidatonya dengan ajakan
kepada rakyat untuk setia kepada pemerintah dan pulang dengan tenang dan tetap waspada. Beberapa hari
kemudian, para pejuang BKR dan pemuda menyerbu gudang senjata Jepang di Cilandak, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai