. Dengan kembalinya Tenno sebagai pemegang kekuasaan Tenno melakukan restorasi di bidang
pemerintahan,pendidikan,ekonomi,militer. Pembaharuan ini dilaksanakan pada saat Tenno
berkuasa,
Dengan Gerakan Restorasi Meiji ingin menjadikan jepang sebagai negara Industri
modern,perdagangan, militer sejajar dengan negara-negara barat.
Legitimasi bertujuan gara pemerintah jepang dapat berkuasa di Indonesia lebih lama
4. Faktor Ekonomi
Restorasi Meiji berhasil menjadikan jepang sebagai negara Industri terbesar di Asia, dengan
keberhasilan ini jepang melakukan exspansi dengan tujuan untuk mendapatkan sumber daya alam
sebagai bahan baku industri untuk mendukung sektor ekonomi.
jepang menyerbu Indonesia karena untuk mendapatkan sumber alam yang ada di Indonesia seperti
minyak tanah,timah, karet,kina,dan bahan lapis baja.
Didukung oleh semangat juang yang tinggi dan persenjataan yang modern,keberhasilan jepang
dibidang militer jepang berhasil melakukan exspansi begabung dengan inggris dalam persiapan
untuk menyerang exspansi rusia.
6. Jepang bergabung sengan jerman dalam perang dunia ke II untuk melawan sekutu Amerika dan
Belanda dimana saat itu belanda menguasai Indonesia.
2.Keibōdan, sering ditulis Keibodan, secara literal berarti Barisan Pembantu Polisi dibentuk pada
29 April 1943. Tujuan pembentukan Keibodan adalah untuk membantu polisi Jepang pada masa
penjajahan Jepang di Indonesia. Keibodan di Sumatra dikenal dengan nama Bogodan, sedangkan
di Kalimantan lebih dikenal dengan nama Sameo Konen Hokokudan. Di kalangan penduduk Cina
dibentuk semacam Keibodan dengan nama Kayo Keibotai. Pembina Keibodan disebut dengan
Keimumbu.
3.Gakukotai ( Laskar Pelajar ) Menjelang Jepang terpuruk kalah tanpa syarat dalam Perang Dunia
II, untuk memperkuat posisinya di Indonesia, Jepang melatih rakyat dengan latihan kemiliteran.
Tidak ketinggalan pemuda, pelajar dan mahasiswa.
4.Shushintai. Jepang membentuk suishintai (barisan pelopor) saat mereka mulai banyak menderita
kekalahan dalam front-front pertempuran. Suishintai dipimpin pergerakan nasionalis Indonesia
seperti Sukarno, Oto Iskandar Dinata, dan Buntaran Martoatmojo. Tugas utama suishintai
memperdalam kesadaran rakyat terhadap kewajibannya dan membangun persaudaraan seluruh
rakyat
5.Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakjat Djawa) merupakan perkumpulan yang dibentuk
oleh Jepang pada 1 Maret 1944 sebagai pengganti Putera. Jawa Hokokai merupakan organisasi
resmi pemerintah dan berada langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang. Pemimpin tertinggi
perkumpulan ini adalah Gunseikan dan Soekarno menjadi penasihat utamanya. Perkumpulan ini
adalah pelaksana pengerahan atau mobilisasi (penggerakan) barang yang berguna untuk
kepentingan perang. Keanggotaan Jawa Hokokai adalah para pemuda yang berusia minimal 14
tahun.
6.serangkaiPusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang dibentuk pemerintah Jepang di
Indonesia pada 16 April 1943 dan dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir.Soekarno M.Hatta, Ki
Hajar Dewantoro dan K.H Mas Mansyur. Tujuan Putera adalah untuk membujuk kaum Nasionalis
dan intelektual untuk mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk kepentingan perang melawan
Sekutu dan diharapkan dengan adanya pemimpin orang Indonesia, maka rakyat akan mendukung
penuh kegiatan ini. Para pemimpin bangsa Indonesia merasa bahwa satu-satunya cara menghadapi
kekejaman militer Jepang adalah dengan bersikap kooperatif. Hal ini semata untuk tetap berusaha
mempertahankan kemerdekaan secara tidak langsung. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
mereka sepakat bekerjasama dengan pemerintah militer Jepang dengan pertimbangan lebih
menguntungkan dari pada melawan.
7.Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi In). badan ini dibentuk pada 5 September 1943.
Ketuanya adalah Ir. Soekarno dan wakilnya adalah R.M.A.A. Koesoemo Oetejo dan dr. Boentaran
Martoatmojo. Tujuan organisai ini adalah memberi masukan dan pertimbangan kepada pamerintah
Jepang dalam mengambil keputusan.
8.Gerakan Tiga A. Gerakan Tiga mempunyai semboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung
Asia dan Nippon Pemimpin Asia. Gerakan Tiga A dibentuk pada 29 April 1942 yang diketuai oleh
Mr. Syamsudin. Tujuan Gerakan Tiga A adalah membantu Jepang dalam menghadapi sekutu. Pada
akhirnya orgnisasi ini dibubarkan akibat kurang efektif dalam menggaer massa.
9.petaTentara Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA adalah kesatuan militer yang dibentuk
Jepang di Indonesia dalam masa pendudukan Jepang. Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada
tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh
Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan
pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu
Resentai.
10.Heiho (tentara pembantu) adalah pasukan yang terdiri dari bangsa Indonesia yang dibentuk
oleh tentara pendudukan Jepang di Indonesia pada masa Perang Dunia II. Pasukan ini dibentuk
berdasarkan instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang pada
tanggal 2 September 1942 dan mulai merekrut anggota pada 22 April 1943. Heiho pada awalnya
dimaksudkan untuk membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan parit
pertahanan, menjaga tahanan, dll. Dalam perkembangannya, seiring semakin sengitnya
pertempuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang, bahkan hingga
ke Morotai dan Burma.
11.Fujinkai. Untuk organisasi perempuan yang dibentuk oleh para isteri pegawai di daerah-daerah,
dan diketuai oleh isteri masing-masing kepala daerah, dan disebut Fujinkai. Pengerahan tenaga
untuk berperang tidak hanya berlaku bagi kaum laki-laki, tetapi berlaku juga untuk kaum wanita
Indonesia. Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943. Anggotanya terdiri atas para wanita
berusia 15 tahun ke atas. Mereka juga diberikan latihanlatihan dasar militer dengan tugas untuk
membantu Jepang dalam perang. Menghadapi Sekutu. Tugas Fujinkai adalah ikut memperkuat
pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, hewan ternak, dan bahan
makanan untuk kepentingan peran
12.Tonarigumi adalah Rukun Tetangga (RT) satuan pemerintahan terbawah yang di bentuk pada
masa pendudukan Jepang untuk mengawasi aktifivtas warga, serta mendukung kebijakan Politik
dan Ekonomi Jepang.
13.Kesatuan Kempeitai (Satuan Polisi Militer) merupakan satuan polisi militer Jepang yang
ditempatkan di seluruh wilayah Jepang termasuk daerah jajahan. Kempetai dapat disandingkan
dengan unit Gestapo milik Nazi Jerman, memiliki kesamaan dalam tugas sebagai polisi rahasia
militer. Kempetai sangat terkenal karena kedisiplinan dan kekejamannya.
-Bidang Sosial
1.Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
2.Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
3.Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang
menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
4.Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun
Tetangga (RT).
-Bidang Budaya
1.Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di
Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.
2.Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris-
aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan
bahasa asing ke Bahasa Indonesia.
-Bidang Pendidikan
1.Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris dan diperkenalkannya kegiatan
upacara dalam sekolah.
2.Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SLTP/SMP 9 tahun dan SLTA/SMA.
-Bidang Ekonomi
1.Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang.
2.Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia
tanpa kompensasi.
3.Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat.
4.Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self sufficiency.
5.Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi SDA dan
bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang.
6.Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi secara ketat.
7.Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri
dan menunjang kegiatan perang).
-Bidang Sosial
1.Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang
digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
2.Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.
3.Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah
pengawasan Jepang.
4.Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan
dan lain-lain.
-Bidang Pendidikan
1.Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang menyebabkan
kemunduran standar pendidikan secara tajam.
3) Perlawanan di Indramayu
Indramayu mendapatkan perlakuan yang sama oleh Jepang, masyarakat Indramayu dipaksa
menjadi romusha, bekerja di bawah tekanan dan diperlakukan secara sewenang-wenang. Oleh
karena itu, masyarakat Indramayu juga melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pemberontakan
tersebut terjadi di Desa Kaplongan pada bulan April 1944. Selanjutnya beberapa bulan kemudian,
tepatnya tanggal 30 Juli 1944 terjadi pemberontakan di Desa Cidempet, Kecamatan Loh Bener.
GERAKAN TIGA A
• dibentuk pada bulan maret 1942
• diketuai oleh Mr. Syamsuddin
• terdiri dari nippon cahaya asia, nippon pelindung asia, & nippon pemimpin asia
• tujuan gerakan ini > utk menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran bersama
• tidak berumur lama karena dirasa kurang efektif & digantikan dengan Putera
BIDANG EKONOMI
• banyak melakukan kegiatan produksi
• semua kegiatan ekonomi diarahkan ke kebutuhan perang
• menerapkan sistem autarki (setiap daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri)
BIDANG SOSIAL
• rakyat indonesia dipaksa bekerja keras tanpa diberi upah & makanan
• munculnya golongan baru yang disebut golongan kere / gembel
BIDANG MILITER
• pelakuan mobilisasi para pemuda utk dibina dalam latihan militer
• pembentukan organisasi-organisasi semimiliter & organisasi militer
• terjadinya pelawanan rakyat indonesia terhadap kekejaman tentara jepang
Dengan menyerahnya Jepang, maka Perang Dunia II pun berakhir. Angkatan Laut Kekaisaran
Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke Jepang
hanya tinggal waktu.
Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam
pidato radio yang disebut Gyokuon-h?s? (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah
Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah
menyerah.(via republika.co.id)
Menyerahnya Jepang pada bulan Agustus 1945 menandai akhir Perang Dunia II. Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke
Jepang hanya tinggal waktu. Walaupun keinginan untuk melawan hingga titik penghabisan
dinyatakan secara terbuka, pemimpin Jepang dari Dewan Penasihat Militer Jepangsecara pribadi
memohon Uni Soviet untuk berperan sebagai mediator dalam perjanjian damai dengan syarat-
syarat yang menguntungkan Jepang. Sementara itu, Uni Soviet juga bersiap-siap untuk menyerang
Jepang dalam usaha memenuhi janji kepada Amerika Serikat dan Inggris di Konferensi Yalta.
Pada 6 Agustus dan 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki. Pada 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di
Manchuria (Manchukuo) yang melanggar Pakta Netralitas Soviet–Jepang. Kaisar Hirohito campur
tangan setelah terjadi dua peristiwa mengejutkan tersebut, dan memerintahkan Dewan Penasihat
Militer untuk menerima syarat-syarat yang ditawarkan Sekutu dalam Deklarasi Potsdam. Setelah
berlangsung perundingan di balik layar selama beberapa hari, dan kudeta yang gagal, Kaisar
Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio
yang disebut Gyokuon-h?s? (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran
tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah kepada
Sekutu.
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Berita peristiwa pemboman kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 serta Nagasaki pada
tanggal 9 Agustus 1945, disusul jepang menyerahkan diri kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus
1945, meskipun berita tersebut di tutupi, pada akhirnya sampai juga kepada telinga pada pemuda
melalui siaran radio BBC di Bandung. Hal ini memperkuat tekada dan semangat para pemuda
untuk segera bergerak memproklamirkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Setelah mendengar kekalahan Jepang tersebut, tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda berkumpul
diruang belakang gedung Bakteriologi, Jalan Pegangsaan Timur no.13, Jakarta, dibawah pimpinan
Chaerul Saleh. Pertemuan ini membahas kekalahan Jepang dan persiapan proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Hasil keputusannya adalah bahwa kemerdekaan Indonesia adalah
masalah bangsa Indonesia sendiri yang tidak dapat digantungkan pada bangsa lain. Oleh karena itu
proklamasi kemerdekaan harus dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Para pemuda segera mengirimkan utusan (Wikana dan Darwis) untuk segera menghadap Ir.
Soekarno dan Moh. Hatta agar segera menyampaikan hasil rapat tersebut. Namun kedua tokoh
tersebut menolak gagasan para pemuda dengan alasan Jepang masih bersenjata lengkap dan
mempunyai tugas untuk memelihara status quo sebelum pasukan sekutu datang ke Indonesia.
Selain itu, Soekarno-Hatta baru akan membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia dalam
sidang PPKI pada tangal 16 Agustus 1945.
Namun kedua tokoh ini menolak gagasan pemuda tersebut dengan alasan Jepang masih bersenjata
lengkap dan mempunyai tugas memelihara status quo sebelum pasukan sekutu datang ke
Indonesia. Selain itu Soekarno-Hatta baru akan membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia
dalam sidang PPKI tanggal 16 Agustus 1945.
Wikana dan Darwis melaporkan hasil pembicaraan dengan Soekarno-Hatta kepada para pemuda
yang telah berkumpul di Asrama Menteng 31 pada pukul 24.00 wib. Para pemuda tersebut antara
lain Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, Surachmat, Johan Nur, Singgih, Mandani, Sutrisno, Sampun,
Subadio, Kusnandar, Abdurrahman dan Dr. Muwardi.
Setelah para pemuda mendengar hasil laporan tersebut, para pemuda merasa kecewa sehingga
suasana rapat menjadi panas. Akhirnya diputuskan perlunya untuk mengamankan Soekarno-Hatta
keluar kota yang jauh dari pengaruh Jepang. Persoalan Soekarno-Hatta selanjutnya diserahkan
kepada Syudanco Singgih dan kawan-kawan dari Peta Jakarta.
Dalam melaksanakan tugasnya, Syudanco Singgih didampingi Sukarni dan Yusuf Kunto. Menurut
Singgih Soekarno-Hatta akan dibawa ke Rengasdengklok sebagai tempat untuk mengamankan
Soekarno-Hatta dengan alasan:
Rengasdengklok dilatar belakangi laut Jawa, sehingga jika ada serangan dari tentara Jepang dapat
segera pergi melalui laut.
Didaerah sekitar Rengasdengklok, di Purwakarta, Cilamaya (barat), Kedung Gedeh (selatan), dan
Bekasi (Timur) telah siap pasukan Peta untuk menjaga segala kemungkinan.
Setelah rapat selesai, dengan mengendarai mobil, Singgih bersama Sutrisno, Sampun dan
Surachmat menuju rumah Ir. Soekarno dan menjemput Moh. Hatta untuk membawa mereka
beserta keluarga ke Rengasdengklok.
Setelah sampai di rengasdengklok, Soekarno-Hatta tetap tidak bersedia menyatakan kemerdekaan
sebelum ada surat pernyataan resmi menyerah dari Jepang. Namun ditengah perdebatan itu,
Ahmad Subarjo muncul dan memberitahukan kepada Soekarno-Hatta bahwa Jepang memang
telah menyerah kepada sekutu. Mendengar kabar itu, Soekarno-Hatta akhirnya bersedia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Selanjutnya, diadakan perundingan dengan kelompok pemuda dan Ahmad Subarjo memberikan
jaminan kepada para pemuda bahwa Soekarno-Hatta akan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Setelah tercapai, pada sore harinya Soekarno-Hatta
kembali ke Jakarta bersama Ahmad Subarjo dan Sudiro.
2.Moh Hatta. Bung Hatta memiliki perang yang hampir sama dengan Bung Karno yakni sebagai
perumus proklamasi dan mendampingi Bung Karno saat pembacaan teks proklamasi. Bung Hatta
menyumbangkan kalimat proklamasi “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”.
3.Ahmad Soebardjo. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, Ahmad Soebardjo merupakan salah
tokoh yang merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Paragraf pertama yang berbunyi
“kami bangsa Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaan Indonesia” merupakan sumbangan
dari Ahmad Soebardjo. Selain itu Ahmad Soebardjo lah tokoh yang menengahi konflik antara
golongan muda dan golongan tua saat terjadi peristiwa Rengasdengklok.
4.Soekarni. Soekarni adalah tokoh dari golongan muda yang menginginkan kemerdekaan
secepatnya. Soekarni pula tokoh yang membawa Seokarno dan Hatta menuju Rengasdengklok.
Soekarni juga yang mengusulkan penandatangan proklamasi cukup Soekarno Hatta atas nama
bangsa Indonesia.
5.Chaerul Saleh. Chaerul Saleh merupakan tokoh pemuda yang memimpin rapat para pemuda di
gedung Bakteriologi. Hasil dari rapat pemuda itu adalah mengutus Wikana dan Darwis untuk
memberitahukan kepada Bung Karno agar proklamasi segera dilakukan. Akan tetapi misi dari
Wikana dan Darwis gagal membujuk Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
6.Sutan Syahrir. Sutan Syarir merupakan salah satu tokoh yang pertama kali mendengar berita
kekalahan Jepang dari Sekutu. Sutan Syahrir mendengar berita kekalahan Jepang dari radio BBC
Australia. Sutan Syahrir kemudian memberitahukan hal tersebut kepada Hatta, akan tetapi Hatta
tidak begitu percaya dengan berita tersebut.
7.Sayuti Melik. Sayuti Melik merupakan tokoh dari golongan muda yang berjasa dalam
pengetikan teks proklamasi. Naskah proklamasi ketikan tangan Bung Karno kemudian diketik
oleh Sayuti Melik. Sayuti Melik atas kesepatakan bersama, kemudian merubah beberapa redaksi
teks proklamasi. Sepeti kata “tempoh” diganti dengan “tempo”
8.Fatmawati merupakan istri dari Bung Karno. Saat proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945, ibu Fatmawati lah yang menjahit bendera merah putih. Bendera hasil jahitan dari Fatmawati
nanti terkenal sebagai bendera pusaka.
9.Syudanco Singgih. Singgih merupakan pimpinan dari tentara PETA yang membawa Bung Karno
dan bung Hatta menuju Rengasdengklok.
PELAKSANA PROKLAMASI
Setelah rumusan teks proklamasi selesai dirumuskan muncul permasalahan, siapa yang akan
menandatangani teks proklamasi? Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat
tersebut menandatangani naskah proklamasi sebagai” Wakil-wakil Bangsa Indonesia”.
Usulan Soekarno tidak disetujui para pemuda sebab sebagian besar yang hadir adalah anggota
PPKI, dan PPKI dianggap sebagai badan bentukan Jepang.
Kemudian Sukarni menyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas
nama bangsa Indonesia. Saran dan usulan Sukarni diterima. Langkah selanjutnya, Soekarno minta
kepada Sayuti Melik untuk mengetik konsep teks proklamasi dengan beberapa perubahan,
kemudian ditandatangani oleh Soekarno Hatta.
Perubahan-perubahan tersebut meliputi:
a. kata “ tempoh” diubah menjadi tempo,
b. wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”, dan
c. tulisan “Djakarta, 17-8-’05“ diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun ‘05.
Naskah hasil ketikan Sayuti Melik merupakan naskah proklamasi yang autentik. Malam itu juga
diputuskan bahwa naskah proklamasi akan dibacakan pukul 10.00 pagi di Lapangan Ikada,
Gambir.
Tetapi karena ada kemungkinan timbul bentrokan dengan pasukan Jepang yang terus berpatroli,
akhirnya diubah di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Sejak pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta telah diadakan berbagai persiapan untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Kurang lebih pukul 09.55 WIB, Drs. Mohammad Hatta telah datang dan langsung menemui Ir.
Soekarno. Demikianlah teks proklamasi kemerdekaan telah dibacakan oleh Ir. Soekarno.
Susunan acara yang direncanakan dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan yaitu: