Anda di halaman 1dari 3

Organisai Bentukan Jepang di Indonesia

Pada tanggal 8 Maret 1942, tepatnya di Kalijati terjadi kesepakatan antara Jepang dan Belanda
yang pada intinya wilayah Indonesia tidak lagi menjadi milik Belanda melainkan beralih kepada
tangan Jepang. Kemudian Jepang melakukan beberapa perubahan di Indonesia. Kedatangan
Jepang mampu membius rakyat Indonesia untuk membantu Jepang. Japang sangat lihai dan
memberikan harapan palsu kepada Indonesia. Dalam sejarah pendudukan Jepang di Indonesia
(1942-1945) ada beberapa organisasi yang dibentuk oleh Jepang. Berikut ini beberapa
organisasi bentukan Jepang (kecuali BPUPKI dan PPKI) penjelasannya sebagai berikut:
Seinendan adalah sebuah organisasi barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943 oleh
tentara Jepang di Indonesia. Tujuan dari organisasi seinendan ini adalah untuk mendidik dan
melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Akan
tetapi, maksud yang sebenarnya ialah untuk mempersiapkan pemuda Indonesia untuk
membantu militer Jepang untuk menghadapi pasukan Sekutu.
Keibōdan, sering ditulis Keibodan, secara literal berarti Barisan Pembantu Polisi dibentuk pada
29 April 1943. Tujuan pembentukan Keibodan adalah untuk membantu polisi Jepang pada masa
penjajahan Jepang di Indonesia. Keibodan di Sumatra dikenal dengan nama Bogodan,
sedangkan di Kalimantan lebih dikenal dengan nama Sameo Konen Hokokudan. Di kalangan
penduduk Cina dibentuk semacam Keibodan dengan nama Kayo Keibotai. Pembina Keibodan
disebut dengan Keimumbu.
Gakukotai ( Laskar Pelajar ) Menjelang Jepang terpuruk kalah tanpa syarat dalam Perang Dunia
II, untuk memperkuat posisinya di Indonesia, Jepang melatih rakyat dengan latihan kemiliteran.
Tidak ketinggalan pemuda, pelajar dan mahasiswa.
Shushintai. Jepang membentuk suishintai (barisan pelopor) saat mereka mulai banyak
menderita kekalahan dalam front-front pertempuran. Suishintai dipimpin pergerakan nasionalis
Indonesia seperti Sukarno, Oto Iskandar Dinata, dan Buntaran Martoatmojo. Tugas utama
suishintai memperdalam kesadaran rakyat terhadap kewajibannya dan membangun
persaudaraan seluruh rakyat
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakjat Djawa) merupakan perkumpulan yang dibentuk
oleh Jepang pada 1 Maret 1944 sebagai pengganti Putera. Jawa Hokokai merupakan organisasi
resmi pemerintah dan berada langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang. Pemimpin
tertinggi perkumpulan ini adalah Gunseikan dan Soekarno menjadi penasihat utamanya.
Perkumpulan ini adalah pelaksana pengerahan atau mobilisasi (penggerakan) barang yang
berguna untuk kepentingan perang. Keanggotaan Jawa Hokokai adalah para pemuda yang
berusia minimal 14 tahun.

Pusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang dibentuk pemerintah Jepang di
Indonesia pada 16 April 1943 dan dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir.Soekarno M.Hatta, Ki
Hajar Dewantoro dan K.H Mas Mansyur. Tujuan Putera adalah untuk membujuk kaum
Nasionalis dan intelektual untuk mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk kepentingan perang
melawan Sekutu dan diharapkan dengan adanya pemimpin orang Indonesia, maka rakyat akan
mendukung penuh kegiatan ini. Para pemimpin bangsa Indonesia merasa bahwa satu-satunya
cara menghadapi kekejaman militer Jepang adalah dengan bersikap kooperatif. Hal ini semata
untuk tetap berusaha mempertahankan kemerdekaan secara tidak langsung. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka mereka sepakat bekerjasama dengan pemerintah militer Jepang
dengan pertimbangan lebih menguntungkan dari pada melawan.
Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi In). badan ini dibentuk pada 5 September 1943.
Ketuanya adalah Ir. Soekarno dan wakilnya adalah R.M.A.A. Koesoemo Oetejo dan dr.
Boentaran Martoatmojo. Tujuan organisai ini adalah memberi masukan dan pertimbangan
kepada pamerintah Jepang dalam mengambil keputusan.
Gerakan Tiga A. Gerakan Tiga mempunyai semboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung
Asia dan Nippon Pemimpin Asia. Gerakan Tiga A dibentuk pada 29 April 1942 yang diketuai oleh
Mr. Syamsudin. Tujuan Gerakan Tiga A adalah membantu Jepang dalam menghadapi sekutu.
Pada akhirnya orgnisasi ini dibubarkan akibat kurang efektif dalam menggaer massa.

Tentara Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA adalah kesatuan


militer yang dibentuk Jepang di Indonesia dalam masa pendudukan Jepang. Tentara Pembela
Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44
yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai
Tentara Sukarela. Pelatihan pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi
nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai.
Heiho (tentara pembantu) adalah pasukan yang terdiri dari bangsa Indonesia yang dibentuk oleh
tentara pendudukan Jepang di Indonesia pada masa Perang Dunia II. Pasukan ini dibentuk
berdasarkan instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang pada
tanggal 2 September 1942 dan mulai merekrut anggota pada 22 April 1943. Heiho pada awalnya
dimaksudkan untuk membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan parit
pertahanan, menjaga tahanan, dll. Dalam perkembangannya, seiring semakin sengitnya
pertempuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang, bahkan hingga
ke Morotai dan Burma.
Fujinkai. Untuk organisasi perempuan yang dibentuk oleh para isteri pegawai di daerah-daerah,
dan diketuai oleh isteri masing-masing kepala daerah, dan disebut Fujinkai. Pengerahan tenaga
untuk berperang tidak hanya berlaku bagi kaum laki-laki, tetapi berlaku juga untuk kaum wanita
Indonesia. Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943. Anggotanya terdiri atas para wanita
berusia 15 tahun ke atas. Mereka juga diberikan latihanlatihan dasar militer dengan tugas untuk
membantu Jepang dalam perang. Menghadapi Sekutu. Tugas Fujinkai adalah ikut memperkuat
pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, hewan ternak, dan bahan
makanan untuk kepentingan peran
Tonarigumi adalah Rukun Tetangga (RT) satuan pemerintahan terbawah yang di bentuk pada
masa pendudukan Jepang untuk mengawasi aktifivtas warga, serta mendukung kebijakan Politik
dan Ekonomi Jepang.
Kesatuan Kempeitai (Satuan Polisi Militer) merupakan satuan polisi militer Jepang yang
ditempatkan di seluruh wilayah Jepang termasuk daerah jajahan. Kempetai dapat disandingkan
dengan unit Gestapo milik Nazi Jerman, memiliki kesamaan dalam tugas sebagai polisi rahasia
militer. Kempetai sangat terkenal karena kedisiplinan dan kekejamannya.
Beberapa organisasi yang dibentuk Jepang tersebut, pada akhirnya sebagian bermanfaat bagi
perjuangan bangsa Indoensia. Tokoh-tokoh yang berjuang secara kooperatif tersebut pada
akhirnya nanti memiliki bekal dalam membangun negara Indonesia pada masa awal berdirinya
negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai