JEPANG
Untuk menarik simpati rakyat ,Jepang membentuk organisasi kemasyarakat, organisasi semi
militer dan organisasi militer dengan tujuan membantu kepentingan perang jepang. Jepang juga
melarang adanya organisasi-organisasi politik selain bentukan jepang sendiri. Tujuannya adalah
untuk mengggalang massa untuk mendukung kepentingan perang jepang.
A. Gerakan 3A
Dibentuk tanggal 29 Maret 1942
Tujuan : untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia
Semboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia.
Ketua : Mr. Syamsyudin dan beberapa tokoh lain seperti K.Sultan Pamuncak dan Moh.
Saleh
Kurang mendapat simpati dari rakyat dan hanya beberapa bulan saja.
C. Majelis Islam A’la Indonesia ( MIAI ) dan majelis Syura Muslimin ( Masyumi )
MIAI
Didirikan September 1937, kemudian diizinkan aktif kembali 4 September 1942.
Tujuan MIAI : menempatkan umat islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat
Indonesia, mengharmoniskan islam dengan tuntutan perkembangan zaman, ikut
membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Semboyan : “ Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah terpecah
belah “.
Ketua Majelis Pemuda Ir, Sofwan dan majelis keputrian dipimpin oleh Siti Nurjanah
Dibubarkan Jepang pada November 1943 karena sebagai organisasi yang tidak memberi
kotribusi terhadap Jepang.
Masyumi
Ketua : K.H. Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya : K.H. Mas Mansur dan K.H. Wahid
Hasyim
Tujuan : Agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakan umat Islam
untuk menopang kegiatan Perang Asia Timur Raya.
Masyumi menjadi organisasi massa yang pro rakyat, sehingga menentang keras adanya
romusa
Juga menentang membungkukkan badan kea rah matahari terbit juga ke bendera Jepang
B. Seinendan
Organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun
Tujuan : untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri
Fungsi : sebagai barisan cadangan yang mengamankan garis belakang
Tokoh-tokoh Indonesia yang pernah menjadi anggota Seinendan antara lain, Sukarni dan
Latief Hendradiningrat.
C. Keibodan
Anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun
Tujuan : untuk membantu tugas polisi, misalnya menjaga lalu lintas dan pengamanan
desa
Pembina keibodan adalah Departemen kepolisian ( Keimubu ) dan di daerah syu ( shu )
dibina oleh Bagian Kepolisian ( Keisatsubu )
Pada bulan Agustus 1943 juga dibentuk Fujinkai ( perkumpulan wanita ). Anggotanya
minimal harus berusia 15 tahun.
D. Barisan Pelopor
Dibentuk 1 November
Tujuan : diharapkan adanya kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap untuk
membantu Jepang dalam mempertahankan Indonesia.
Ketua : Ir. Soekarno dibantu oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinat, dan Buntaran
Martoatmojo.
Tugas : pelatihan militer bagi para pemuda, meskipun hanya menggunakan peralatan
yang sederhana, seperti senapan kayu dan bambu runcing.
3. Organisasi Militer
A. Heiho
Pasukan pembantu tentara jepang yang berumur 18-25 tahun
Tugas : membangun kubu-kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan, dan membantu
perang tentara-tentara jepang di medan perang contoh membantu perang melawan
Amerika Serikat di Kalimantan, Irian dan Birma.
Lebih terlatih dan menjadi bagian integral tentara jepang
Perwira hanya untuk orang Jepang.
B. Peta
Dibentuk 3 Oktober 1943
Organisasi militer yang pemimpinnya bangsa Indonesia yang mendapatkan latihan
kemiliteran
Mendapat sambutan hangat dari para pemuda
Tujuan : Membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan sekutu.
Beberapa tokoh terkenal di dalam peta, antara lain Supriyadi dan Sudirman.