Anda di halaman 1dari 9

C.

Kebijakan pemerintah Jepang di


Indonesia
1. Bidang politik pemerintahan
a. Membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah
pemerintahan militer, yaitu sebagai berikut.
1) Angkatan Darat (Rikugun) ke-16 memerintah di Pulau
Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta.
2) Angkatan Darat ke-25 memerintah di Sumatera
dengan pusatnya di Bukittinggi.
3) Angkatan Laut Jepang (Kaigun) memerintah di Maluku
dan Irian Jaya dengan pusatnya di Makassar.
b. Wilayah Indonesia dibagi menjadi sepuluh
keresidenan (syu). Setiap keresidenan terdiri atas
kotapraja (syi), kabupaten (ken), kawedanaan (gun),
kecamatan (son), dan kelurahan (ku).
c. Mengangkat tokoh politik Indonesia ke dalam struktur
pemerintahan, seperti Prof. Soepomo, Husein
Djajadiningrat, R.M. Soeryo. Meskipun demikian,
jabatan tertinggi dalam sebuah lembaga tetap
dipegang oleh orang Jepang.
d. Membentuk Badan Pertimbangan Pusat atau Chuo
Sangi In pada 1 Agustus 1943. Chuo Sangi In bertugas
memberikan saran untuk tindakan yang diambil
pemerintahan Jepang.
e. Membentuk organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan
tokohnya yang dikenal sbagai empat serangkai, yaitu Seokarno,
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K. H. Mas Mansyur. Tujuannya
adalah memusatkan segala potensi rakyat Indonsiaa untuk
membantu Jepang melawan sekutu. Oleh Bangsa indonsia, putera
dimanfaatkan untuk menyebarluaskan ide-ide nasionalisme bangsa
indonesia sehingga akhirnya Jepang memutuskan untuk
membubarkan organisasi ini dan mengantinya dengan Jawa
Hokokai.
f. Jepang mengganti majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) menjadi
Masyumi pada 1943. Masyumin merupakan satu-satunya
organisasi masyarakat yang tidak dibubarkan oleh pemerintah
Jepang karena mereka menyadari Islam merupakan kelompok
mayoritas dalam masyarakat Indonesia.
g. Dibentuknya Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa pada 1
Januari 1944. organisasi ini bertugas mengumpulkan dana, baik
dalam bentuk uang maupun hasil bumi, seperti logam mulia dan
padi. Jawa Hokokai diperintah langsung oleh Gunseikanbu (staf
pemerintahan pusat).
2. Bidang ekonomi
a. Membntuk kumiai (koperasi pertanian).
b. Bangsa Indonesia dipaksa menanam tanaman
jarak.
c. Sumber daya alam Indonesia dikuras habis untuk
kepentingan pemerintah Jepang.
3. Bidang sosial budaya
a. Jepang membntuk Tonarigumi, yaitu kumpulan beberapa kepala
keluarga. Tujuannya adalah membangun gerakan gotong royong
dalam masyarakat.
b. Dibentuk berbagai mobilitas sosial masyarakat Indonesia untuk
bekerja membangun jalan, gedung dan perkebunan. Jepang
membentuk Romukyokai (panitia pengerah romusa/tnaga kerja).
Membentuk romusa yang disebut Jepang sebagai prajurit ekonomi
atau pahlawan pembangungan. Para romusa dikirim ke daerah
jajahan Jepang lainnya, seperti Malaysia, Vietnam, dan Myanmar.
c. Jepang membentuk Jugun Ianfu. Para wanita dari daerah jajahan
Jepang direkrut menjadi Jugun Ianfu. Awalnya mereka dikatakan
akan menjadi pekerja, seperti guru atau perawat, tetapi ternyata
dijadikan wanita penghibur bagi tentara Jepang.
d. Pendidikan merosot tajam. Banyak sekolah yang tutup, termasuk
perguruan tinggi. Menjelang tahun 1943, barulah dibuka perguruan
tinggi kedokteran (Ika Daigaku) dan perguruan tinggi teknik (Koygo
Daikagu) di Bandung
e. Pemrintah Jepang memasukkan kurikulum ala Jepang yang
mngarah pada kepentingan Perang Asia Pasifik. Doktrin Hakko
I Chiu diajarkan di sekolah-sekolah.
f. Terjadi prubahan dalam sistem stratifikasi masyarakat. Jika
sebelumnya kelompok pribumi menempati urutan terbawah,
kini naik menjadi urutan kedua setelah Jepang dalam
stratifikasi masyarakat saat itu. Adapun kelompok Eropa
menempati urutan berikutnya, dan yang terakhir adalah
kelompok Timur Asing, kecuali Jepang tentunya.
g. Pemerintah Jepang mendirikan pusat kebudayaan yang
disebut Keimin Bunka Shidosho. Lembaga ini bertugas
mengawasi perkembangan kesenian bangsa Indonesia agar
tetap mendukung upaya Jepang memenangkan Perang Asia
Pasifik. Karya-karya sastra bangsa Indonesia yang
mencurigakan dan dikhawatirkan dapat menumbuhkan
nasionalisme bangsa Indonesia tidak akan diterbitkan. Sebagai
contoh karya-karya Chairil Anwar yang dianggap berbahaya.
e. Jepang melakukan proses japanisasi dalam
masyarakat Indonesia. Kebudayaan Jepang
banyak diterapkan di Indonesia. Salah satunya
adalah seikerei, yaitu tradisi membungkuk
setengah badan ke arah matahari terbit sebagai
simbol penghormatan kepada dewa matahari.
Bahasa Jepang juga diajarkan di sekolah-sekolah.
f. Jepang melakukan propaganda menggunakan
alat-alat kebudayaan, mulai dari film, lagu, karya
sastra, hingga drama.
4. Bidang pertahanan dan militer
a. Pemerintah Jepang sangat ketat mengawasi aktivitas para tokoh
pergerakan nasional. Jepang menugaskan polisi rahasia
(Kempeitai) dalam masyarakat Indonesia untuk mengawasi
gerak-gerik bangsa Indonesia. Kempetai terkenal dengan
kekejamannya, siapa pun yang dianggap mencurigakan akan
segera dihukum.
b. Jepang membentuk berbagai organisasi militer dan semimiliter,
yakni sebagai berikut.
1) Peta (Pembela Tanah Air) yaitu pasukan yang dibentuk Jepang agar
bangsa Indonesia dapat belajar mempertahankan Pulau Jawa apabila
diserang sekutu.
2) Giyugun, hampir sama dengan pasukan Peta, tetapi Giyugun dibentuk
di wilayah Sumatra.
3) Seinendan, dibentuk pada tanggal 29 April 1943. keanggotaanya adalah
para pemuda berusia 14-22 tahun. Tujuannya adalah melatih para
pemuda dengan keterampilan militer sehingga dapat memprtahankan
tanah airnya. Akan tetapi, tujuan sebenarnya adalah membantu Jepang
sebagai tenaga cadangan militer apabila dibutuhkan.
4) Keibodan atau Barisan Pembantu Polisi. Dibentuk diberbagai wilayah
Indonesia, misalnya di Sumatra dengan nama Bogodan, Kalimantan
dengan nama Sameo Konen hokokudan. Pembina Keibodan disebut
Keimumu.
5) Barisan pelopor, dibentuk pada 1 November 1944. Diketuai oleh Ir.
Seokarno dan wakilnya R.P. Soeroso, Otto Iskandar di Nata, dan dr.
Buntaran Martoatmojo. Berbeda dengan organisasi semimiliter lainnya,
Barisan Pelopor diisi oleh tokoh-tokoh nasionalis.
6) Fujinksi atau Barisan Wanita. Dibentuk Agustus 1943 dengan tujuan
membantu Jepang dalam Perang, seperti mempersiapkan dapur umum
dan bantuan medis. Keanggotaannya terbuka untuk wanita berusia 15
tahun ke atas.
7) Gakukotai atau Laskar Pelajar adalah organisasi militer yang dibentuk
Jepang pada 1943. keanggotaannya terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan
masyarakat umum.
8) Heiho atau Barisan Cadangan Prajurit, merupakan barisan cadangan
prajurit yang dibentuk pada 22 April 1943. Pada awalnya, hanyalah
organisasi yang membantu pekrjaan prajurit di lapangan, seperti
membangun jalan dan benteng. Akan tetapi, ketika Jepang sudah
semakin terdesak dalam perang, pasukan Heiho pun diturunkan hingga
ke Myanmar.

Anda mungkin juga menyukai