Anda di halaman 1dari 4

A.

MASA PENDUDUKAN JEPANG


1. Awal Kedatangan Jepang di Indonesia
Jepang pertama kali tiba di Indonesia mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal 11
Januari 1942. Selanjutnya Jepang berhasil menguasai beberapa kota, diantaranya :
1) Balikpapan (25 Januari 1942)
2) Pontianak (29 Januari 1942)
3) Samarinda (03 Februari 1942)
4) Banjarmasin (10 Februari 1942)
5) Ambon (04 Februari 1942)
6) Palembang (16 Februari 1942)

Setelah berhasil menguasai wilayah luar jawa, Jepang kemudian memusatkan serangannya ke
pulau Jawa. Pada tanggal 28 Februari 1942, Jepang berhasil mendarat di Jawa di 3 tempat
sekaligus, yaitu : di Teluk Banten, Eretan WEtan (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah).

Setelah terjadinya pertempuran di beberapa tempat, akhirnya Belanda terdesak dan banyak
diantara mereka yang melarikan diri ke Australia di bawah pimpinan Van Mook. Pada tanggal 8
Maret 1942 gubernur Jenderal A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dating ke Kalijati,
Subang, Jawa Barat bertemu dengan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura.

2. Respon Bangsa Indonesia terhadap Kedatangan Jepang


Saat tentara Jepang hendak mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan
slogan : “India untuk orang India, Bima untuk orang Bima, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk
orang Indonesia.” Jepang juga memberikan janji kemerdekaan “Indonesia shorai dokuritsu”, dan
membiarkan bendera Indonesia dikibarkan bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa,
siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh
Jepang adalah melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah bahasa
Indonesia ikut berkembang dengan pesat.
3. Kehidupan di Bidang Politik pada Masa Pemerintahan Jepang di Indonesia
Ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Jepang :
a) Pembagian wilayah Indonesia
1) Wilayah Militer I (Jawa dan Madura) berpusat di Jakarta, dipimpin Hitoshi
Imamura
2) Wilayah Militer II (Sumatra) berpusat di Bukittinggi, dipimpin Jenderal Tanabe.
3) Wilayah Militer III (Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku)
berpusat di Makasar, dipimpin Laksamana Maeda.
Adapun susunan pemerintahan militer Jepang, sebagai berikut :
1) Gunshirekan
2) Gunseikan
3) Gunseibu
Factor factor yang menyebabkan adanya kerja sama :
1) Kebangkitan bangsa bangsa Timur
2) Sikap keras pemerintah Hindia Belanda menjelang akhir kekuasaannya
3) Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda kaum nasionalis selalu ditekan
Sesudah penduduk Jepang mulai berkuasa, ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah Jepang :
1) Jepang berusaha menghapus semua pengaruh Barat di dalam masyarakat
Indonesia.
2) Segala kekuatan sdi mobilisasi untuk mendorong tercapainya kemenangan
perang Asia Timur Raya.

Namun, setelah pemerintahan Jepang mengetahui betapa besarnya hasrat bangsa


Indonesia terhadap kemerdekaan, maka mereka memulai propaganda propaganda yang
seolah olah untuk kepentingan bangsa Indonesia. Berikut langkah langkah propaganda
tersebut :

1) Jepang mengaku saudara tua bangsa Indonesia dan tidak akan menjajah
Indonesia.
2) Tokoh tokoh pergerakan yang diatawan belanda dibebaskan
3) Mengobarkan slogan bahwa Indonesia dengan Nippon senasib.
4) Bendera Merah Putih boleh dikibarkan di samping bendera Hinomaru
5) Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah lagu Kimigayo.
a. Munculnya Organisasi Bentukan Jepang
1) Gerakan 3A
Gerakan ini dicanangkan pada bulan april 1942 yang dipimpin oleh Hitosyi
Syimizu (propagandis Jepang) dan Mr. Samsudin (Indonesia). Gerakan 3A
mempunyai semboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon
Pimpinan Asia. Untuk mendukung gerakan tersebut, dibentuklah barisan
pemuda dengan nama Pemuda Asia Raya di bawah pimpinan Sukarjo
Wiryopranoto.
2) Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Dibentuk pada 16 April 1943, dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno,
Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H. Mas Mansyur. Tujuan dibentukkan
Putera :
a) Untuk membujuk kaum nasionalis dan golongan intelektual agar
mengerahkan tenaga dan pikirannya demi mengabdi kepada
kepentingan militer Jepang.
b) Untuk membangun dan menghidupkan kembali aspirasi bangsa yang
tenggelam akibat imperialism Belanda.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan yang harus dilakukan :
a) Menimbulkan dan memperkuat kewajiban dan rasa tanggung jawab
rakyat dalam menghapus pengaruh Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat.
b) Mengambil bagian dalam usaha mempertahankan Asia Raya.
c) Memperkuat rasa persaudaraan Indonesia-Jepang
d) Mengintensifkan pelajaran bahasa jepang
e) Memperhatikan tugas dalam bidang social ekonomi.
3) Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Dibentuk pada 1 januari 1944 oleh pemerintah Jepang yang bertujuan untuk
menghimpun tenaga rakyat lahir batin untuk meningkatkan semangat
kebangkitan (hokoseisyin). Rakyat dituntut untuk melakukan hal hal berikut :
a) Mengorbankan diri
b) Mempertebal semangat persaudaraan
c) Melaksanakan sesuatu dengan bakti
Organisasi yang ada didalamnya :
a) Izi Hokokai (himpunan kebaktian dokter)
b) Kyoiku hokokai (himpunan kebaktian para pendidik)
c) Fujiinkai (barisan pemudi)
d) Keimin bunka syidosyo (pusat kebudayaan)
e) Hokokai perusahaan
4) Badan pertimbangan pusat (cuo sangi in)
Dibentuk pada 1 agustus 1943, beranggotakan 43 orang (Indonesia) yang
berketuakan Ir. Soekarno. Suatu badan yang bertugas mengajukan usul kepada
pemerintahan serta menjawab pertanyaan pertanyaan mengenai soal soal
politik, dan menyarankan tindakan yang perlu dilakukan oleh jepang.
5) Majelis Islam A,la Indonesia (MIAI)
Dibentuk pada bulan oktober, jepang masih mentoleransi berdirinya MIAI. Pada
akhirnya pada bulan oktober 1943 MIAI dibubarkan, diganti dengan majelis
syuro muslimin Indonesia (masyumi) yang dipimpin oleh K.H. hasyim asy’ari,
K.H. Mas Mansyur, K.H. Farid ma’ruf, K.H. Hasyim, Karto Sudarmo, K.H.
Nachrowi, dan zainul arifin, sejak November 1943.
4. Kehidupan di bidang social ekonomi pada masa pemerintahan jepang
a. Eksploitasi Ekonomi
b. Pengarahan Tenaga Manusia
1) Romusha adalah kerja paksa (tanpa dibayar), untuk membangun sarana dan prasarana
untuk kepentingan rakyat jepang seperti jembatan, lapangan terbang, gua gua tempat
persembunyian.
2) Kinrohashi adalah kerja paksa (tanpa dibayar), untuk para pamong desa dan pegawai
rendahan.
5. Kehidupan di bidnang militer pada masa pemerintahan jepang
a. Organisasi militer
1) Heiho atau pembantu prajurit jepang
Dibentuk pada april 1945, beeranggotakan pemuda berusia 18-25 tahun. Adalah wadah
yang disediakan jepang untuk pemuda Indonesia sebagai barisan pembantu kesatuan
angkatan perang dan merupakan bagian dari ketentaraan jepang.
2) PETA (pembela tanah air)
Dibentuk 3 oktober 1943
b. Organisasi semimiliter
1) Seinendan (barisan pemuda)
Dibentuk 9 maret 1943, beranggotakan para pemuda yang berumur 14-22 tahun yang
dididik secara militer agar nantinya dapat mempertahankan tanah air mereka dengan
kekuatan sendiri. Tujuan sebenarnya adalah untuk mempersiapkan para pemuda
Indonesia untuk membantu tentara jepang menghadapi tentara sekutu dalam perang
asia timur raya (perang pasifik)
2) Keibodan (barisan pembantu polisi)
Dibentuk 29 april 1943, yang beranggotakan pemuda berusia 23-25 tahun. Bogodan
(Sumatra), borneo konen hokukudan (Kalimantan).
3) Fujinkai (barisan pemuda wanita)
Dibentuk agustus 1943, beranggotakan kaum wanita berusia 15 tahun keatas.
4) Seisyintai (barisan pelopor)
Dibentuk pada 25 september 1944, untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat,
terutama para pemudanya untuk bertahan total bila ditahan sekutu.
5) Jibakutai (barisan berani mati)
Dibentuk pada 8 desember 1944
6) Hizbullah / kaikyo seinen taishintai
Dibentuk pada 15 desember 1944, adalah pasukan sukarela / cadangan yang
beranggotakan pemuda islam, diketuai oleh K.H. Zainal Arifin dan wakilnya Mohammad
Roem.
6. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap jepang
a. Perlawanan dengan strategi kooperasi
b. Perlawanan dengan strategi gerakan di bawah tanah
Beberapa kelompok yang melakukan perlawanan yang menggunakan strategi ini :\
1) Kelompok sjahrir
2) Kelompok soekarni
3) Kelompok pemuda menteng 31
4) Kelompok amir sjarifuddin
5) Kelompok persatuan mahasiswa
6) Kelompok kaigun
c. Perlawanan persenjata
1)

Anda mungkin juga menyukai