Anda di halaman 1dari 44

BAB 4

TIRANI MATAHARI TERBIT


PENGUASAAN KEPULAUAN INDONESIA
• Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia
melalui Ambon dan seluruh Maluku
• Daerah Tarakan (Kalimantan Timur) dan
Balikpapan dikuasai Jepang pada tanggal 12
Januari 1942
• Jepang menyerang Sumatera dan Jawa Februari
1942 setelah memasuki Pontianak
• Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan Jepang
dalam Perang Pasifik menunjukkan
kemampuannya dalam mengontrol wilayah
sangat luas, yaitu dari Burma sampai Pulau Wake
• Menghadapi gerak invasi Jepang, Belanda
membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat
yang disebut ABDACOM (American British Dutch
Australian Command) bermarkas di Lembang
• Panglima dari pergerakan tersebut bernama
Jenderal Sir Archibald dan Letnan Ter Poorten
diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia
Belanda
• Terjadi pertempuran di Laut Jawa antara Jepang
dengan Angkatan Laut Belanda dibawah
Laksamana Karel Doorman. Dan kapal Belanda
berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang.
• Pada tanggal 1 Maret 1942, Jenderal Imamura dan
pasukannya mendarat di Jawa
• Pendaratan dilaksanakan di tiga tempat yaitu :
- di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura
- di Eretan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishori
-di sekitar Bojonegoro dikoordinir oleh Mayjen
Tsuchihashi
• Pada tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan
Jepang
• Pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas
nama komandan pasukan Belanda/Sekutu
menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada
Jepang yang diwakili Jenderal Imamura (Perjanjian
Kalijati)
• Penandatanganan penyerahan Belanda
dilaksanakan di Kalijati, Subang maka berakhirlah
penjajahan Belanda di Indonesia

PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN MILITER


• Jepang membentuk pemerintahan militer
diseluruh Kepulauan Indonesia bekas Hindia
Belanda dibagi menjadi 3 wilayah pemerintahan
militer yaitu :
a. Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu
Tentara Kedua Puluh Lima (Tomi Shudan)
untuk Sumatera dan pusatnya di Bukittinggi
b.Pemeritahan militer Angkatan Darat, yaitu
Tentara Keenam Belas (Asamu Shudan) untuk
Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta, kekuatan
pemerintahan militer ini kemudian ditambah
dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai)
c. Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu
Armada Selatan Kedua untuk daerah Kalimantan,
Sulawesi dan Maluku, pusatnya di Makassar
• Dalam pemerintahan, Jepang juga membentuk
kesatuan Kempetai (Polisi Militer)
• Ditetapkan lagu kebangsaan yang boleh
diperdengarkan hanyalah Kimigayo
PEMERINTAHAN SIPIL
• Pada bulan Agustus 1942, mengeluarkan UU No. 27
tentang aturan pemerintahan daerah dan dimantapkan
dengan UU No. 28 tentang pemerintahan shu serta
tokubetsu dan pemerintahan dilengkapi dengan
pemerintahan sipil
• Menurut UU No. 28, pemerintahan daerah yang tertinggi
adalah shu (keresidenan)
• Seluruh Pulau Jawa dan Madura kecuali Yogyakarta dan
Surakarta, dibagi menjadi daerah-daerah shu
(keresidenan), shi (kotapraja), ken (kabupaten), gun
(kawedanan), son (kecamatan) dan ku (desa/kelurahan).
Seluruh Pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi 17 shu
• Pemerintaha shu dipimpin oleh shucokan kekuasaannya
seperti gubernur pada zaman Hindia Belanda
• Kota Batavia sebagai Batavia Tokubetsushi (kota istimewa)
dibawah pimpinan Tokubetu Shico
ORGANISASI YANG BERSIFAT SOSIAL
KEMASYARAKATAN
a. GERAKAN TIGA A (3 A)
• Dibentuk tanggal 29 Maret 1942 tujuannya untuk
mendapatkan dukungan rakyat Indonesia
• Memiliki tiga semboyan yaitu : Nippon Cahaya Asia,
Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia
• Ketuanya adalah Mr. Syamsuddin dibantu oleh K. Sutan
Pamuncak dan Moh. Saleh
• Perkumpulan ini menjadi wadah propaganda tetapi kurang
mendapat simpati dari rakyat
• Bulan Desember 1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal
• Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda, Pemuda
Asia Raya di bawah pimpinan Sukardjo Wiryopranoto.
Tetapi organisasi ini tidak mendapat sambutan rakyat
sehingga dibubarkan
b. PUSAT TENAGA RAKYAT (PUTERA)
• Dibentuk tanggal 16 April 1943
• Dibentuk oleh Empat Serangkai yaitu Sukarno
(ketua), Moh. Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki Hajar
Dewantara
• Tujuannya adalah untuk membangun dan
menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah
dihancurkan oleh Belanda
• Tugasnya untuk memusatkan segala potensi
masyarakat Indonesia guna membantu Jepang
dalam perang dan memperbaiki bidang sosial
ekonomi
• Penasehat Putera berasal dari orang-orang Jepang
yaitu S. Miyoshi, G. Taniguci, Iciro Yamasaki dan
Akiyama
• Pada tahun 1944 Putera dinyatakan bubar oleh Jepang
c. MIAI DAN MASYUMI
• Pada tanggal 4 September 1942 MIAI diizinkan aktif
kembali karena pada masa pemerintah kolonial Belanda
dibekukan
• Semboyannya “berpegang teguhlah kamu sekalian pada
tali Allah dan janganlah berpecah belah”
• Kantor pusatnya semula di Surabaya kemudian dipindah ke
Jakarta
• Tugas dan tujuan MIAI waktu itu adalah :
a) Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak
dalam masyarakat rakyat Indonesia
b) Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan
perkembangan zaman
c) Ikut membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
• Pada November 1943 MIAI dibubarkan karena tidak sesuai
harapan Jepang
• Sebagai penggantinya, Jepang membentuk
Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia)
• Harapan pembentukan majelis ini adalah agar
Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat
menggerakkan umat Islam untuk menopang
kegiatan Perang Asia Timur Raya
• Ketuanya adalah Hasyim Asy’ari dan wakil
ketuanya Mas Mansur dan Wahid Hasyim,
sebagai penasihatnya adalah Ki Bagus
Hadikusumo dan Abdul Wahab
• Masyumi menjadi organisasi massa yang pro
rakyat dan menentang keras adanya romusha
• Sikap tegas dan berani di kalangan tokoh-tokoh
Islam akhirnya dihargai Jepang
d. JAWA HOKOKAI
• tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai
berbalik tentara Sekutu dapat mengalahkan
tentara Jepang di berbagai tempat
• Jenderal Kumakici Harada membentuk organisasi
baru yaitu Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian
Jawa) untuk menghadapi perang tersebut
• Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya
terhadap pemerintah demi kemenangan perang
• Kebaktian yang di maksud memuat tiga hal yaitu :
(1) mengorbankan diri, (2) mempertebal
persaudaraan (3) melaksanakan suatu tindakan
dengan bukti
• Pimpinan pusat Jawa Hokokai sampai pimpinan
daerahnya langsung di pegang oleh orang Jepang
• Pimpinan pusat dipegang oleh Gunseikan,
sedangkan penasihatnya adalah Ir. Sukarno dan
Hasyim Asy’ari
• Jawa Hokokai memiliki alat organisasi sampai ke
desa-desa, dukuh bahkan sampai tingkat rukun
tetangga (Gumi atau Tonari Gumi)
• Program-program kegiatan Jawa Hokokai antara lain
:
a) Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan
ikhlas demi pemerintah Jepang
b) Memimpin rakyat untuk mengembangkan
tenaganya berdasarkan semangat persaudaraan
c) Memperkokoh pembelaan tanah air
• Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa,
seperti Fujinkai (organisasi wanita) dan Keimin
Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan)
• Organisasi Jawa Hokokai tidak berkembang di
luar Jawa, sehinnga golongan nasionalis di luar
Jawa kurang mendapatkan wadah
ORGANISASI-ORGANISASI MILITER DAN
SEMI MILITER
1. ORGANISASI SEMI MILITER
a. Seinendan (Korps Pemuda)
• Organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun
• Tujuannya adalah untuk mendidik dan melatih para
pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan
tanah airnya dengan kekuatan sendiri
• Bagi jepang untuk mendapatkan tenaga cadangan
memperkuat mencapai kemenangan dalam perang
Asia Timur Raya
• Seinendan bagian putri disebut Josyi Seinendan
• Tokoh-tokoh Indonesia yang pernah menjadi anggota
Seinendan antara lain, Sukarni dan Latif Hendraningrat
b. Keibodan (Korps Kewaspadaan)
• anggotanya para pemuda berusia antara 25 – 35
tahun
• Tugasnya untuk membantu tugas polisi, misalnya
menjaga lalu lintas dan pengamanan desa
sehingga dilatih kemiliteran
• Pembina Keibodan adalah Departemen
Kepolisian (Keimubu) dan di daerah syu (shu)
dibina oleh Bagian Kepolisian (Keisatsubu)
• Pada bulan Agustus 1943 dibentuk Fujinkai
(Perkumpulan Wanita) usianya minimal 15 tahun
• Tugasnya di garis belakang untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat
c. Barisan Pelopor
• Di bentuk pada tanggal 1 November 1944
• Dipimpin oleh Ir. Sukarno dan dibantu oleh R.P.
Suroso, Otto Iskandardinata dan Buntaran
Martoatmojo
• Keanggotaannya mencakup seluruh pemuda baik
terpelajar maupun yang berpendidikan rendah
bahkan tidak berpendidikan sama sekali
• Barisan Pelopor ini dibawah naungan Jawa
Hokokai
• Di dalam Barisan Pelopor ini dibentuk Barisan
Pelopor Istimewa yang ketuanya Sudiro dan
anggotanya Supeno, D.N. Aidit, Johar Nur dan
Asmara Hadi
d. Hizbullah (Tentara Allah/Kaikyo Seinen Teishinti)
• merupakan pasukan sukarelawan khusus pemuda-
pemuda Islam
• Di bentuk pada tanggal 15 Desember 1944
• Tugas pokoknya :
 Sebagai tentara cadangan, dengan tugas :
a)Melatih diri, jasmani maupun rohani
b)Membantu tentara Dai Nippon
c) Menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata
musuh
d)Menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk
kepentingan perang
 Sebagai pemuda Islam, dengan tugas :
a)Menyiarkan agama Islam
b)Memimpin umat Islam agar taat menjalankan
agama
c)Membela agama dan umat Islam Indonesia
• Ketua Pengurus Pusat adalah K.H. Zainul Arifin dan
wakilnya adalah Moh. Roem dan anggotanya
Prawoto Mangunsasmito, Kiai Zarkasi dan Anwar
Cokroaminoto
• Dibuka pendaftaran anggota melalui Syumubu
(kantor Agama) untuk usia 17-25 tahun
• Dilatih kemiliteran dipusatkan di Cibarusa, Bogor
• Tujuannya adalah agar pemuda dapat mengatasi
kesukaran perang dengan hati tabah dan iman yang
teguh
• Pelatihnya dari komandan Peta dan di bawah
pengawasan perwira Jepang, Kapten Yanagawa
Moichiro (pemeluk Islam yang kemudian menikah
dengan seorang putri dari Tasik)
• Pelatihan menumbuhkan semangat nasionalisme
para kader Hizbullah maka berkembanglah
kekuatan di berbagai daerah
• Jika Barisan Pelopor organisasi semi militer di
bawah aungan Jawa Hokokai, maka Hizbullah
merupakan organisasi semi militer berada di
bawah naungan Masyumi
2. ORGANISASI MILITER
a. Heiho (Pasukan Pembantu)
• Merupakan prajurit Indonesia yang langsung
ditempatkan di organisasi militer Jepang, baik
Angkatan Darat maupun Angkatan Laut
• Syarat-syarat menjadi tentara Heiho :
o Umur 18 – 25 tahun
o Berbadan sehat
o Berkelakuan baik
o Berpendidikan minimal sekolah dasar
• Tujuannya adalah membantu tentara Jepang
• Organisasi Heiho lebih terlatih di dalam militer
dibanding dengan organisasi-organisasi lainnya
• sudah terbagi menjadi Heiho bagian angkatan
darat, angkatan laut dan juga bagian Kompetei
(Kepolisian)
b. Peta (Pembela Tanah Air)
• Berdiri pada tanggal 3 Oktober 1943
berdasarkan peraturan pemerintah Jepang yang
disebut Osamu Seinendan no. 44 yang diajukan
oleh Gatot Mangkuprojo
• Tokohnya Supriyadi dan Sudirman
• Tugasnya membela dan mempertahankan tanah
air Indonesia dari serangan Sekutu
• Anggota Peta juga mendapat latihan militer yang
ugasnya sebagai seksi khusus bagian intelijen
yang di sebut Tokubetsu Han
• Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa
• Peta sudah mengenal adanya pangkat, misalnya
daidanco (komandan batalion), cudanco
(komandan kompi), shodanco (komandan
peleton), bundanco (komandan regu) dan giyuhei
(prajurit sukarela)
EKONOMI PERANG
• Selama pendudukan Jepang di Indonesia,
diterapkan kebijakan Ekonomi Perang yang artinya
semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali
untuk menopang kegiatan perang
• Indonesia menjadi salah satu benteng pertahanan
Jepang membendung gerak kekuatan tentara
Serikat dan melawan kekuatan Belanda
• Jepang melakukan pengawasan dan perbaikan
prasarana ekonomi
PENGENDALIAN DI BIDANG PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
• Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan
pendidikan
• Mata pelajaran bahasa Indonesia dijadikan mata
pelajaran utama sekaligus sebagai bahasa
pengantar
• Bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib di
sekolah
• Para pelajar harus menghormati budaya dan adat
istiadat Jepang
• Mereka harus benar-benar menjalankan
semangat Jepang (Nippon Seishin)
• Para pelajar harus menyanyikan lagu Kimigayo,
menghormati bendera Hinomaru dan melakukan
gerak badan (taiso) serta seikerei
• Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat
Indonesia bukan untuk membuat pandai tetapi
dalam rangka untuk pembentukan kader-kader
yang memolopori program Kemakmuran
Bersama Asia Timur Raya
• Jadi sekolah menjadi tempat indoktrinasi
kejepangan
PENGERAHAN ROMUSHA
• Untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang
mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia
kemudian di kenal dengan romusha
• Desa-desa diwajibkan menyiapkan tenaga
romusha, panitia pengerahan disebut
Romukyokai yang ada di setiap daerah
• Untuk mengambil hati rakyat, Jepang memberi
julukan yang menjadi romusha sebagai “Prajurit
Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”
• Mereka dikirim ke luar Jawa sampai luar negeri
misalnya Birma, Muangthai, Vietnam, Serawak
dan Malaya
PERANG MELAWAN TIRANI JEPANG
A. ACEH ANGKAT SENJATA
• Karena kekejaman dan kesewenangan Jepang
terhadap romusha
• Terjadi di Cot Plieng dipimpin oleh Abdul jalil
yaitu seorang ulama muda , guru mengaji di
daerah Cot Plieng
• Pada tanggal 10 November 1942, Jepang
menyerang ke Cot Plieng
• Pertempuran berlanjut hingga tanggal 24
November 1942 saat rakyat sedangkan
menjalankan ibadah sholat Subuh dan Jepang
berhasil dikalahkan
• Serangan Jepang kedua juga dapat digagalkan
• Serangan yang ketiga kalinya Jepang berhasil
menghancurkan pertahanan rakyat Cot Plieng, setelah
Jepang membakar masjid
• Abdul Jalil dan pengikutnya berhasil meloloskan diri tetapi
ketika sedangkan melaksanakan sholat, mereka ditembaki
oleh Jepang sehingga Abdul Jalil gugur
• Akibatnya muncul perlawanan di Jangka Buyadi dipimpin
oleh Gyugun Abdul Hamid
• Jepang menangkap dan mnyandera semua anggota
keluarga Abdul Hamid akhirnya dia mengakhiri
perlawanannya
• Berikutnya perlawanan rakyat berkobar di Pandrah
Kabupaten Bireuen
• Disebabkan masalah penyetoran padi dan pengerahan
tenaga romusha
• Perlawanan ini berhasil digagalkan oleh Jepang
B. PERLAWANAN DI SINGAPARNA (JAWA BARAT)
• Penyebabnya rakyat Singaparna sangat anti terhadap
dominasi asing apalagi Jepang sangat kejam dan kehidupan
rakyat semakin menderita serta kebijakan-kebijakannya
tidak sesuai dengan ajaran Islam
• Perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustafa seorang
ajengan pendiri pesantren di Sukamanah
• Beliau menentang keras untuk melakukan seikerei
• Perlawanan terjadi pada bulan Februari 1944
• Beliau membentuk “Pasukan Tempur Sukamanah” yang
dipimpin oleh ajengan Najminudin
• Utusan Jepang mengadakan perundingan dengan Zainal
Mustafa tetapi ditolak dan bahkan utusan tadi dilucuti
senjatanya
• Sukamanah diserang Jepang dan Zainal Mustafa berhasil
dikalahkan dan bahkan ditangkap bersama gurunya, Kiai
Emar
• Pada tanggal 25 Oktober 1944 dihukum mati
C. PERLAWANAN INDRAMAYU
• Penyebabnya rakyat Indramayu sangat sengsara
karena harus menyerahkan sebagian besar hasil
padinya kepada Jepang
• Perlawanan terjadi di desa Kaplongan, Distrik
Karangampel pada bulan April 1944
• Pada bulan Juli muncul perlawanan di desa
Cidempet, Kecamatan Lohbener
• Dipimpin oleh Haji Madriyan
• Mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan
Jepang daripada mati kelaparan”
• Tetapi perlawanannya berhasil dikalahkan oleh
Jepang
D. RAKYAT KALIMANTAN ANGKAT SENJATA
• Disebabkan penindasan dari Jepang seperti yang
terjadi di Jawa dan Sumatera
• Dipimpin oleh Pang Suma seorang pemimpin
suku Dayak yang berpengaruh di kalangan suku-
suku dari daerah Tayan, Meliau dan sekitarnya
• Perlawanannya menggunakan taktik perang
gerilya
• Tetapi di kalangan penduduk berkeliaran mata-
mata Jepang yang berasal dari orang-orang
Indonesia sendiri yang mengakibatkan
perlawanan para pejuang dapat dikalahkan oleh
Jepang
E. PERLAWANAN RAKYAT IRIAN
• Disebabkan penderitaan dialami rakyat Papua,
mereka mendapat pukulan dan penganiayaan
yang sering diluar batas kemanusiaan
• Gerakan perlawanannya terkenal di Papua adalah
“Gerakan Koreri” berpusat di Biak dipimpin oleh
L. Rumkorem
• Mereka menggunakan taktik perang gerilya dan
Jepang cukup kewalahan
• Akhirnya Jepang tidak mampu bertahan dan
meninggalkan Biak. Maka Pulau Biak ini
merupakan daerah bebas dan merdeka yang
pertama di Indonesia
• Perlawanan meluas di tanah Irian ke berbagai
daerah, dari Biak kemudian ke Yapen Selatan
yang dipimpin oleh Nimrod tapi berhasil
ditangkap oleh Jepang dan dihukum pancung
kemudian muncul pemimpin baru yaitu Silas
Papare
• Perlawanan berlangsung sangat lama sampai
kemudian Jepang dikalahkan oleh Sekutu dan
rakyat Yapen Selatan mendapat bantuan senjata
dari Sekutu
• Bantuan senjata sangat membantu untuk
mengalahkan Jepang
F. PETA DI BLITAR ANGKAT SENJATA
• Karena masalah pengumpulan hasil padi,
pengerahan romusha, semua dilakukan secara
paksa dengan tanpa memperhatikan kemanusiaan
• Dipimpin oleh Shodanco Supriyadi, tokoh lainnya
Muradi, dr. Ismail, Suparyono, Halir
Mangkudijoyo, Sunanto dan Sudarno
• Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari, Supriyadi
dan teman-temannya mulai mengadakan gerakan
dan serangan
• Kolonel Katagiri (komandan pasukan Jepang)
pura-pura menyerah kepada pasukan Muradi
• Kolonel Katagiri berhasil mengadakan
persetujuan dengan Peta, Katagiri menjanjikan
bahwa segala sesuatu dianggap soal intern
daidan, dan akan diurus oleh Daidanco
Surakhmad dan mereka akan diterima kembali
dan tidak akan dibawa ke pengadilan militer
• Maka Shodanco Muradi bersama pasukannya
kembali ke daidan karena mereka menyesal atas
perbuatannya melawan Jepang dan berjanji
akan setia kepada kesatuannya
• Mereka masuk perangkap karena Jepang telah
mengepung dan kemudian melucuti senjata dan
ditawan diangkut ke Markas Kempetai Blitar
• Perlawanan Peta di Blitar dipimpin Supriyadi
dapat dipadamkan
• Tokoh-tokohnya diadili di Mahkamah Militer
Jepang di Jakarta
• Ada yang dipidana mati antara lain dr. Ismail,
Muradi, Suparyono, Halir Mangkudijoyo, Sunanto
dan Sudarno, sedangkan Supriyadi tidak jelas
beritanya dan tidak disebut-sebutkan di
pengadilan tersebut
DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
A. BIDANG POLITIK
• Jepang melakukan kebijakan pelarangan
menggunakan bahasa Belanda dan mewajibkan
menggunakan bahasa Jepang
• Jepang membentuk pemerintahan militer
dengan angkatan darat dan angkatan laut
• Jepang membentuk organisasi sebagai alat
propaganda seperti Tiga A dan Gerakan Putera
• Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia
diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya
ke Indonesia pada September 1943
B. KEADAAN SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI
• Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari
Indonesia untuk membiayai perang Pasifik
• Jepang memperlakukan Romusha
• Para pekerja romusha juga dikirim ke Birma,
Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya
• Bahan makanan sulit didapat karena banyak
petani yang menjadi pekerja romusha
• Bahan pakaian juga sulit didapatkan bahkan
masyarakat menggunakan karung goni sebagai
pakaian mereka,Obat-obatan juga sulit didapat
• Semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai
dan diawasi Jepang
• Beberapa perusahaan swasta Jepang menangani
pabrik gula adalaha Meiji Seito Kaisya
• Untuk mengawasi para pekerja maka dibentuklah
Tonarigumi (rukun tetangga)
• Nama-nama kota yang menggunakan bahasa
Belanda diganti dengan bahasa Indonesia, seperti
Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi
Bogor
• Untuk mengawasi karya pada seniman agar tidak
menyimpang dari tujuan Jepang, maka didirikanlah
pusat kebudayaan pada yanggal 1 April 1943 di
jakarta, yang bernama Keimun Bunka Shidosho
C. PENDIDIKAN
• Keadaan pendidikan di Indonesia semakin buruk
• Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan
enam tahun. Hal itu sebagai politik Jepang untuk
memudahkan pengawasan
• Para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang dan adat
istiadat Jepang serta lagu kebangsaan Kimigayo
• Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan
dianggap sebagai mata peajaran wajib
• Perguruan Tinggi di tutup pada tahun 1943
• Beberapa Perguruan Tinggi yang dibuka lagi adalah
Perguruan Tinggi Kedokteran (Ika Daigaku) di Jakarta
dan Perguruan Tinggi Teknik (Kogyo Daigaku) di
Bandung
• Jepang membuka akademi pamong praja
(Konkoku Gaikun) di Jakarta serta Perguruan
Tinggi Hewan di Bogor
• Para pelajar dianjurkan untuk masuk militer
• Salah satu keuntungan pada masa Jepang adalah
penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar

Anda mungkin juga menyukai