PENGUASAAN KEPULAUAN INDONESIA • Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku • Daerah Tarakan (Kalimantan Timur) dan Balikpapan dikuasai Jepang pada tanggal 12 Januari 1942 • Jepang menyerang Sumatera dan Jawa Februari 1942 setelah memasuki Pontianak • Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan Jepang dalam Perang Pasifik menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol wilayah sangat luas, yaitu dari Burma sampai Pulau Wake • Menghadapi gerak invasi Jepang, Belanda membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat yang disebut ABDACOM (American British Dutch Australian Command) bermarkas di Lembang • Panglima dari pergerakan tersebut bernama Jenderal Sir Archibald dan Letnan Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia Belanda • Terjadi pertempuran di Laut Jawa antara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda dibawah Laksamana Karel Doorman. Dan kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang. • Pada tanggal 1 Maret 1942, Jenderal Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa • Pendaratan dilaksanakan di tiga tempat yaitu : - di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura - di Eretan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishori -di sekitar Bojonegoro dikoordinir oleh Mayjen Tsuchihashi • Pada tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang • Pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili Jenderal Imamura (Perjanjian Kalijati) • Penandatanganan penyerahan Belanda dilaksanakan di Kalijati, Subang maka berakhirlah penjajahan Belanda di Indonesia
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN MILITER
• Jepang membentuk pemerintahan militer diseluruh Kepulauan Indonesia bekas Hindia Belanda dibagi menjadi 3 wilayah pemerintahan militer yaitu : a. Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Kedua Puluh Lima (Tomi Shudan) untuk Sumatera dan pusatnya di Bukittinggi b.Pemeritahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Keenam Belas (Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta, kekuatan pemerintahan militer ini kemudian ditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai) c. Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu Armada Selatan Kedua untuk daerah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, pusatnya di Makassar • Dalam pemerintahan, Jepang juga membentuk kesatuan Kempetai (Polisi Militer) • Ditetapkan lagu kebangsaan yang boleh diperdengarkan hanyalah Kimigayo PEMERINTAHAN SIPIL • Pada bulan Agustus 1942, mengeluarkan UU No. 27 tentang aturan pemerintahan daerah dan dimantapkan dengan UU No. 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsu dan pemerintahan dilengkapi dengan pemerintahan sipil • Menurut UU No. 28, pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu (keresidenan) • Seluruh Pulau Jawa dan Madura kecuali Yogyakarta dan Surakarta, dibagi menjadi daerah-daerah shu (keresidenan), shi (kotapraja), ken (kabupaten), gun (kawedanan), son (kecamatan) dan ku (desa/kelurahan). Seluruh Pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi 17 shu • Pemerintaha shu dipimpin oleh shucokan kekuasaannya seperti gubernur pada zaman Hindia Belanda • Kota Batavia sebagai Batavia Tokubetsushi (kota istimewa) dibawah pimpinan Tokubetu Shico ORGANISASI YANG BERSIFAT SOSIAL KEMASYARAKATAN a. GERAKAN TIGA A (3 A) • Dibentuk tanggal 29 Maret 1942 tujuannya untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia • Memiliki tiga semboyan yaitu : Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia • Ketuanya adalah Mr. Syamsuddin dibantu oleh K. Sutan Pamuncak dan Moh. Saleh • Perkumpulan ini menjadi wadah propaganda tetapi kurang mendapat simpati dari rakyat • Bulan Desember 1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal • Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda, Pemuda Asia Raya di bawah pimpinan Sukardjo Wiryopranoto. Tetapi organisasi ini tidak mendapat sambutan rakyat sehingga dibubarkan b. PUSAT TENAGA RAKYAT (PUTERA) • Dibentuk tanggal 16 April 1943 • Dibentuk oleh Empat Serangkai yaitu Sukarno (ketua), Moh. Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara • Tujuannya adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda • Tugasnya untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang dan memperbaiki bidang sosial ekonomi • Penasehat Putera berasal dari orang-orang Jepang yaitu S. Miyoshi, G. Taniguci, Iciro Yamasaki dan Akiyama • Pada tahun 1944 Putera dinyatakan bubar oleh Jepang c. MIAI DAN MASYUMI • Pada tanggal 4 September 1942 MIAI diizinkan aktif kembali karena pada masa pemerintah kolonial Belanda dibekukan • Semboyannya “berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah berpecah belah” • Kantor pusatnya semula di Surabaya kemudian dipindah ke Jakarta • Tugas dan tujuan MIAI waktu itu adalah : a) Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat rakyat Indonesia b) Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan perkembangan zaman c) Ikut membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya • Pada November 1943 MIAI dibubarkan karena tidak sesuai harapan Jepang • Sebagai penggantinya, Jepang membentuk Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia) • Harapan pembentukan majelis ini adalah agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat Islam untuk menopang kegiatan Perang Asia Timur Raya • Ketuanya adalah Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya Mas Mansur dan Wahid Hasyim, sebagai penasihatnya adalah Ki Bagus Hadikusumo dan Abdul Wahab • Masyumi menjadi organisasi massa yang pro rakyat dan menentang keras adanya romusha • Sikap tegas dan berani di kalangan tokoh-tokoh Islam akhirnya dihargai Jepang d. JAWA HOKOKAI • tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik tentara Sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat • Jenderal Kumakici Harada membentuk organisasi baru yaitu Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) untuk menghadapi perang tersebut • Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya terhadap pemerintah demi kemenangan perang • Kebaktian yang di maksud memuat tiga hal yaitu : (1) mengorbankan diri, (2) mempertebal persaudaraan (3) melaksanakan suatu tindakan dengan bukti • Pimpinan pusat Jawa Hokokai sampai pimpinan daerahnya langsung di pegang oleh orang Jepang • Pimpinan pusat dipegang oleh Gunseikan, sedangkan penasihatnya adalah Ir. Sukarno dan Hasyim Asy’ari • Jawa Hokokai memiliki alat organisasi sampai ke desa-desa, dukuh bahkan sampai tingkat rukun tetangga (Gumi atau Tonari Gumi) • Program-program kegiatan Jawa Hokokai antara lain : a) Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas demi pemerintah Jepang b) Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persaudaraan c) Memperkokoh pembelaan tanah air • Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa, seperti Fujinkai (organisasi wanita) dan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) • Organisasi Jawa Hokokai tidak berkembang di luar Jawa, sehinnga golongan nasionalis di luar Jawa kurang mendapatkan wadah ORGANISASI-ORGANISASI MILITER DAN SEMI MILITER 1. ORGANISASI SEMI MILITER a. Seinendan (Korps Pemuda) • Organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun • Tujuannya adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri • Bagi jepang untuk mendapatkan tenaga cadangan memperkuat mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya • Seinendan bagian putri disebut Josyi Seinendan • Tokoh-tokoh Indonesia yang pernah menjadi anggota Seinendan antara lain, Sukarni dan Latif Hendraningrat b. Keibodan (Korps Kewaspadaan) • anggotanya para pemuda berusia antara 25 – 35 tahun • Tugasnya untuk membantu tugas polisi, misalnya menjaga lalu lintas dan pengamanan desa sehingga dilatih kemiliteran • Pembina Keibodan adalah Departemen Kepolisian (Keimubu) dan di daerah syu (shu) dibina oleh Bagian Kepolisian (Keisatsubu) • Pada bulan Agustus 1943 dibentuk Fujinkai (Perkumpulan Wanita) usianya minimal 15 tahun • Tugasnya di garis belakang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat c. Barisan Pelopor • Di bentuk pada tanggal 1 November 1944 • Dipimpin oleh Ir. Sukarno dan dibantu oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan Buntaran Martoatmojo • Keanggotaannya mencakup seluruh pemuda baik terpelajar maupun yang berpendidikan rendah bahkan tidak berpendidikan sama sekali • Barisan Pelopor ini dibawah naungan Jawa Hokokai • Di dalam Barisan Pelopor ini dibentuk Barisan Pelopor Istimewa yang ketuanya Sudiro dan anggotanya Supeno, D.N. Aidit, Johar Nur dan Asmara Hadi d. Hizbullah (Tentara Allah/Kaikyo Seinen Teishinti) • merupakan pasukan sukarelawan khusus pemuda- pemuda Islam • Di bentuk pada tanggal 15 Desember 1944 • Tugas pokoknya : Sebagai tentara cadangan, dengan tugas : a)Melatih diri, jasmani maupun rohani b)Membantu tentara Dai Nippon c) Menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh d)Menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang Sebagai pemuda Islam, dengan tugas : a)Menyiarkan agama Islam b)Memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama c)Membela agama dan umat Islam Indonesia • Ketua Pengurus Pusat adalah K.H. Zainul Arifin dan wakilnya adalah Moh. Roem dan anggotanya Prawoto Mangunsasmito, Kiai Zarkasi dan Anwar Cokroaminoto • Dibuka pendaftaran anggota melalui Syumubu (kantor Agama) untuk usia 17-25 tahun • Dilatih kemiliteran dipusatkan di Cibarusa, Bogor • Tujuannya adalah agar pemuda dapat mengatasi kesukaran perang dengan hati tabah dan iman yang teguh • Pelatihnya dari komandan Peta dan di bawah pengawasan perwira Jepang, Kapten Yanagawa Moichiro (pemeluk Islam yang kemudian menikah dengan seorang putri dari Tasik) • Pelatihan menumbuhkan semangat nasionalisme para kader Hizbullah maka berkembanglah kekuatan di berbagai daerah • Jika Barisan Pelopor organisasi semi militer di bawah aungan Jawa Hokokai, maka Hizbullah merupakan organisasi semi militer berada di bawah naungan Masyumi 2. ORGANISASI MILITER a. Heiho (Pasukan Pembantu) • Merupakan prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut • Syarat-syarat menjadi tentara Heiho : o Umur 18 – 25 tahun o Berbadan sehat o Berkelakuan baik o Berpendidikan minimal sekolah dasar • Tujuannya adalah membantu tentara Jepang • Organisasi Heiho lebih terlatih di dalam militer dibanding dengan organisasi-organisasi lainnya • sudah terbagi menjadi Heiho bagian angkatan darat, angkatan laut dan juga bagian Kompetei (Kepolisian) b. Peta (Pembela Tanah Air) • Berdiri pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan peraturan pemerintah Jepang yang disebut Osamu Seinendan no. 44 yang diajukan oleh Gatot Mangkuprojo • Tokohnya Supriyadi dan Sudirman • Tugasnya membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan Sekutu • Anggota Peta juga mendapat latihan militer yang ugasnya sebagai seksi khusus bagian intelijen yang di sebut Tokubetsu Han • Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa • Peta sudah mengenal adanya pangkat, misalnya daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan peleton), bundanco (komandan regu) dan giyuhei (prajurit sukarela) EKONOMI PERANG • Selama pendudukan Jepang di Indonesia, diterapkan kebijakan Ekonomi Perang yang artinya semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang • Indonesia menjadi salah satu benteng pertahanan Jepang membendung gerak kekuatan tentara Serikat dan melawan kekuatan Belanda • Jepang melakukan pengawasan dan perbaikan prasarana ekonomi PENGENDALIAN DI BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN • Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan pendidikan • Mata pelajaran bahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran utama sekaligus sebagai bahasa pengantar • Bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib di sekolah • Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang • Mereka harus benar-benar menjalankan semangat Jepang (Nippon Seishin) • Para pelajar harus menyanyikan lagu Kimigayo, menghormati bendera Hinomaru dan melakukan gerak badan (taiso) serta seikerei • Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat Indonesia bukan untuk membuat pandai tetapi dalam rangka untuk pembentukan kader-kader yang memolopori program Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya • Jadi sekolah menjadi tempat indoktrinasi kejepangan PENGERAHAN ROMUSHA • Untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia kemudian di kenal dengan romusha • Desa-desa diwajibkan menyiapkan tenaga romusha, panitia pengerahan disebut Romukyokai yang ada di setiap daerah • Untuk mengambil hati rakyat, Jepang memberi julukan yang menjadi romusha sebagai “Prajurit Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja” • Mereka dikirim ke luar Jawa sampai luar negeri misalnya Birma, Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya PERANG MELAWAN TIRANI JEPANG A. ACEH ANGKAT SENJATA • Karena kekejaman dan kesewenangan Jepang terhadap romusha • Terjadi di Cot Plieng dipimpin oleh Abdul jalil yaitu seorang ulama muda , guru mengaji di daerah Cot Plieng • Pada tanggal 10 November 1942, Jepang menyerang ke Cot Plieng • Pertempuran berlanjut hingga tanggal 24 November 1942 saat rakyat sedangkan menjalankan ibadah sholat Subuh dan Jepang berhasil dikalahkan • Serangan Jepang kedua juga dapat digagalkan • Serangan yang ketiga kalinya Jepang berhasil menghancurkan pertahanan rakyat Cot Plieng, setelah Jepang membakar masjid • Abdul Jalil dan pengikutnya berhasil meloloskan diri tetapi ketika sedangkan melaksanakan sholat, mereka ditembaki oleh Jepang sehingga Abdul Jalil gugur • Akibatnya muncul perlawanan di Jangka Buyadi dipimpin oleh Gyugun Abdul Hamid • Jepang menangkap dan mnyandera semua anggota keluarga Abdul Hamid akhirnya dia mengakhiri perlawanannya • Berikutnya perlawanan rakyat berkobar di Pandrah Kabupaten Bireuen • Disebabkan masalah penyetoran padi dan pengerahan tenaga romusha • Perlawanan ini berhasil digagalkan oleh Jepang B. PERLAWANAN DI SINGAPARNA (JAWA BARAT) • Penyebabnya rakyat Singaparna sangat anti terhadap dominasi asing apalagi Jepang sangat kejam dan kehidupan rakyat semakin menderita serta kebijakan-kebijakannya tidak sesuai dengan ajaran Islam • Perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustafa seorang ajengan pendiri pesantren di Sukamanah • Beliau menentang keras untuk melakukan seikerei • Perlawanan terjadi pada bulan Februari 1944 • Beliau membentuk “Pasukan Tempur Sukamanah” yang dipimpin oleh ajengan Najminudin • Utusan Jepang mengadakan perundingan dengan Zainal Mustafa tetapi ditolak dan bahkan utusan tadi dilucuti senjatanya • Sukamanah diserang Jepang dan Zainal Mustafa berhasil dikalahkan dan bahkan ditangkap bersama gurunya, Kiai Emar • Pada tanggal 25 Oktober 1944 dihukum mati C. PERLAWANAN INDRAMAYU • Penyebabnya rakyat Indramayu sangat sengsara karena harus menyerahkan sebagian besar hasil padinya kepada Jepang • Perlawanan terjadi di desa Kaplongan, Distrik Karangampel pada bulan April 1944 • Pada bulan Juli muncul perlawanan di desa Cidempet, Kecamatan Lohbener • Dipimpin oleh Haji Madriyan • Mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan” • Tetapi perlawanannya berhasil dikalahkan oleh Jepang D. RAKYAT KALIMANTAN ANGKAT SENJATA • Disebabkan penindasan dari Jepang seperti yang terjadi di Jawa dan Sumatera • Dipimpin oleh Pang Suma seorang pemimpin suku Dayak yang berpengaruh di kalangan suku- suku dari daerah Tayan, Meliau dan sekitarnya • Perlawanannya menggunakan taktik perang gerilya • Tetapi di kalangan penduduk berkeliaran mata- mata Jepang yang berasal dari orang-orang Indonesia sendiri yang mengakibatkan perlawanan para pejuang dapat dikalahkan oleh Jepang E. PERLAWANAN RAKYAT IRIAN • Disebabkan penderitaan dialami rakyat Papua, mereka mendapat pukulan dan penganiayaan yang sering diluar batas kemanusiaan • Gerakan perlawanannya terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” berpusat di Biak dipimpin oleh L. Rumkorem • Mereka menggunakan taktik perang gerilya dan Jepang cukup kewalahan • Akhirnya Jepang tidak mampu bertahan dan meninggalkan Biak. Maka Pulau Biak ini merupakan daerah bebas dan merdeka yang pertama di Indonesia • Perlawanan meluas di tanah Irian ke berbagai daerah, dari Biak kemudian ke Yapen Selatan yang dipimpin oleh Nimrod tapi berhasil ditangkap oleh Jepang dan dihukum pancung kemudian muncul pemimpin baru yaitu Silas Papare • Perlawanan berlangsung sangat lama sampai kemudian Jepang dikalahkan oleh Sekutu dan rakyat Yapen Selatan mendapat bantuan senjata dari Sekutu • Bantuan senjata sangat membantu untuk mengalahkan Jepang F. PETA DI BLITAR ANGKAT SENJATA • Karena masalah pengumpulan hasil padi, pengerahan romusha, semua dilakukan secara paksa dengan tanpa memperhatikan kemanusiaan • Dipimpin oleh Shodanco Supriyadi, tokoh lainnya Muradi, dr. Ismail, Suparyono, Halir Mangkudijoyo, Sunanto dan Sudarno • Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari, Supriyadi dan teman-temannya mulai mengadakan gerakan dan serangan • Kolonel Katagiri (komandan pasukan Jepang) pura-pura menyerah kepada pasukan Muradi • Kolonel Katagiri berhasil mengadakan persetujuan dengan Peta, Katagiri menjanjikan bahwa segala sesuatu dianggap soal intern daidan, dan akan diurus oleh Daidanco Surakhmad dan mereka akan diterima kembali dan tidak akan dibawa ke pengadilan militer • Maka Shodanco Muradi bersama pasukannya kembali ke daidan karena mereka menyesal atas perbuatannya melawan Jepang dan berjanji akan setia kepada kesatuannya • Mereka masuk perangkap karena Jepang telah mengepung dan kemudian melucuti senjata dan ditawan diangkut ke Markas Kempetai Blitar • Perlawanan Peta di Blitar dipimpin Supriyadi dapat dipadamkan • Tokoh-tokohnya diadili di Mahkamah Militer Jepang di Jakarta • Ada yang dipidana mati antara lain dr. Ismail, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudijoyo, Sunanto dan Sudarno, sedangkan Supriyadi tidak jelas beritanya dan tidak disebut-sebutkan di pengadilan tersebut DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA A. BIDANG POLITIK • Jepang melakukan kebijakan pelarangan menggunakan bahasa Belanda dan mewajibkan menggunakan bahasa Jepang • Jepang membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut • Jepang membentuk organisasi sebagai alat propaganda seperti Tiga A dan Gerakan Putera • Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada September 1943 B. KEADAAN SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI • Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia untuk membiayai perang Pasifik • Jepang memperlakukan Romusha • Para pekerja romusha juga dikirim ke Birma, Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya • Bahan makanan sulit didapat karena banyak petani yang menjadi pekerja romusha • Bahan pakaian juga sulit didapatkan bahkan masyarakat menggunakan karung goni sebagai pakaian mereka,Obat-obatan juga sulit didapat • Semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai dan diawasi Jepang • Beberapa perusahaan swasta Jepang menangani pabrik gula adalaha Meiji Seito Kaisya • Untuk mengawasi para pekerja maka dibentuklah Tonarigumi (rukun tetangga) • Nama-nama kota yang menggunakan bahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia, seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor • Untuk mengawasi karya pada seniman agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang, maka didirikanlah pusat kebudayaan pada yanggal 1 April 1943 di jakarta, yang bernama Keimun Bunka Shidosho C. PENDIDIKAN • Keadaan pendidikan di Indonesia semakin buruk • Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun. Hal itu sebagai politik Jepang untuk memudahkan pengawasan • Para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang dan adat istiadat Jepang serta lagu kebangsaan Kimigayo • Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan dianggap sebagai mata peajaran wajib • Perguruan Tinggi di tutup pada tahun 1943 • Beberapa Perguruan Tinggi yang dibuka lagi adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (Ika Daigaku) di Jakarta dan Perguruan Tinggi Teknik (Kogyo Daigaku) di Bandung • Jepang membuka akademi pamong praja (Konkoku Gaikun) di Jakarta serta Perguruan Tinggi Hewan di Bogor • Para pelajar dianjurkan untuk masuk militer • Salah satu keuntungan pada masa Jepang adalah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar