SUB TEMA
Kedatangan Jepang di Indonesia
Tujuan Jepang ke Indonesia
Propaganda Kebijakan Jepang di Indonesia
Organisasi Buatan Jepang di Indonesia
Menjelang Kemerdekaan Indonesia
KEDATANGAN JEPANG
DI INDONESIA
LATAR BELAKANG JEPANG
DATANG KE INDONESIA
1. Restorasi Meiji “Negara Kuat, Militer Kuat”
2. Ambisi membentuk Asia Timur Raya di bawah pimpinan Jepang
3. Penyerangan Jerman terhadap Belanda di Eropa membuat krisis di daerah koloni
Kedatangan
“Saudara Tua”
• Adanya hubungan antara M. Hatta dan juga Gatot
Mangkupraja dengan Jepang setelah tahun 1933
• Dukungan keduanya terhadap ide PAN ASIA yang dicetuskan
oleh Jepang
• Ide mengenai kemerdekaan bangsa Asia dari penjajahan sesuai
dengan cita-cita para Tokoh Pergerakan
• Ir. Soekarno bahkan setuju dengan pendapat bahwa saat itu
Jepang dalam posisi lebih kuat dibanding dengan bangsa
Eropa yang ada di Asia
• Tidak adanya respon positif dari Pemerintah Belanda terhadap
Petisi Soetardjo
Kedatangan
“Saudara Tua”
• Setelah Peristiwa Pearl Harbour tahun 1941 Jepang dianggap
sudah tidak terbendung lagi dalam hal kekuatan
• Januari 1942, Tentara Jepang sudah berhasil memasuki daerah
Maluku, mereka datang setealah menghancurkan markas
militer Amerika di Filipina
• Setelah itu mereka langsung menuju Balikpapan
• Februari 1942, Jepang melakukan serangan ke daerah Jawa
• Maret 1942, kemenangan Jepang dalam Perang Pasifik
menunjukan kemampuan Jepang dalam mengontrol wilayah
kekuasaanya
Kedatangan
“Saudara Tua”
1. 3 A
1. Jepang Cahaya Asia
2. Jepang Pelindung Asia
3. Jepang Pemimpin Asia
Barisan
Seinendan Fujinkai Keibodan Hizbullah
Pelopor
SEINENDAN/KORPS PEMUDA
Seinendan dibentuk Jepang dengan tujuan agar pemuda di Indonesia mampu
melindungi tanah airnya sendiri. Meski organisasi ini hanya semimiliter, latihan yang
diberikan juga cukup berat. Di masa lalu, anggota Seinendan sangatlah banyak.
Bahkan mencapai sekitar 500.000 jiwa yang tersebar di Jawa, Sumatra, dan
Kalimantan.
Meski fungsi awal dari Seinendan adalah untuk menjaga tanah air. Jepang punya
misi lain yang tentu saja dirahasiakan. Misi itu adalah menggunakan pemuda yang
berusia 17-24 tahun ini sebagai cadangan untuk peperangan. Saat sekutu masuk
dengan kekuatan yang sangat tinggi, para Seinendan ini bisa berjaga di belakang
agar kekuatan semakin besar.
FUJINKAI/PASUKAN WANITA
Wanita juga berperan besar bagi pertahanan Jepang di Indonesia saat perang dunia
ke-II. Jepang membuat sebuah organisasi bernama Fujinkai yang berisi wanita-
wanita berusia minimal 15 tahun. Mereka akan dilatih oleh Jepang untuk
membangun kesejahteraan masyarakat serta memberikan kursus-kursus bermanfaat
meski dalam lingkup terbatas
KEIBODAN/KORPS
KEWASPADAAN
Berbeda dengan Seinendan, Keibodan lebih banyak berisi pria dewasa dengan umur
sekitar 25-35 tahun. Mereka dilatih militer untuk menjaga desa-desa yang
menjadi base pertahanan Jepang. Mereka dipersiapkan sebagai pasukan yang akan
selalu waspada dengan ancaman dari luar atau pun dalam Indonesia. Setiap ada hal-
hal aneh, Jepang meminta mereka untuk melapor.
Fungsi lain dari Seinendan adalah membantu tugas dari Polisi Jepang. Mereka akan
berpatroli dan melakukan aksi-aksi kombatan yang sangat hebat. Keibodan dibentuk
Jepang di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Selain di Indonesia, Jepang juga membuat
pasukan semimiliter ini Tiongkok dengan nama Kakyou Keibotai.
BARISAN
PELOPOR/SHUISINTEI
Barisan Pelopor berada di bawah naungan Jawa Hokokai. Barisan ini dipimpin
langsung oleh Soekarno. Soekarno juga dibantu oleh RP Suroso, Otto
Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo. Anggotanya direkrut dari berbagai
kelompok dan latar belakang. Ada yang berpendidikan dan ada yang tak pernah
mengenyam pendidikan. Organisasi ini mengadakan pelatuhan militer. Senjata yang
disediakan sederhana, seperti senapan kayu dan bambu runcing.
HIZZBULLAH
Lasykar Rakyat yang dibentuk karena permintaan dari MIAI/Masyumi untuk
pelatihan kepada santri2 di pondok
Bentuk pelatihan yang di berikan mirip dengan Barisan Pelopor yang membedakan
adalah siapa yg dilatihnya
ORGANISASI
SEMI-
MILITER
PETA Heiho
PETA, PEMBELA TANAH AIR
Pembentukan Heiho dipandang masih kurang memadai oleh pemerintah Jepang kala
itu. Akhirnya berdasarkan instruksi dari Letnan Jendral Kumakichi Harada,
Dibentuklah PETA yang beranggotakan pemuda-pemuda di Indonesia. Berbeda
dengan Heiho yang anggotanya susah naik pangkat dan tidak mungkin memiliki
jabatan tinggi, PETA mengizinkan anggotanya mendapatkan jabatan tinggi hingga
setingkat perwira.
Kebebasan ini membuat PETA menjadi sangat diminati hingga anggotanya meledak
mencapai 57.000 orang. Tentara PETA juga dilatih secara maksimal oleh Jepang
untuk berperang.
HEIHO/PASUKAN PEMBANTU
PRAJURIT JEPANG
Heiho adalah pasukan yang sengaja dibentuk Jepang untuk membantu pasukan
Angkatan Laut, Darat dan Kepolisian ketika sekutu datang. Pemuda berusia 17-25
tahun yang sehat secara jasmani dan rohani dilatih dan dididik ala militer Jepang
agar bisa berperang. Mereka dimasukkan ke kamp militer dan ditekan hingga
mencapai batas tertinggi dai kekuatan fisik dan mentalnya.
Setelah menjalani latihan yang sangat ketat. Pasukan ini akan dipekerjakan seperti
layaknya pasukan Jepang, Mereka akan berpatroli, dan berperang karena sudah
diajarkan menggunakan senjata dengan benar. Anggota Heiho yang berhasil direkrut
oleh Jepang kala itu sebanyak 42.000 orang.
MENJELANG
KEMERDEKAAN
INDONESIA
JANJI KEMERDEKAAN
KEPADA INDONESIA
Pada tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang, Koiso, dalam sidang
parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia
Tahun 1944 dengan jatuhnya Saipan dan dipukul mundurnya angkatan perang Jepang
oleh angkatan perang Serikat dari Papua Nugini, Kepulauan Salomon dan Kepulauan
Marshall, maka seluruh garis pertahanan di Pasifik mulai bobol dan kekalahan Jepang
semakin nyata
BADAN PENYELIDIK USAHA-
USAHA KEMERDEKAAN
INDONESIA
1 Maret 1945 Letnan Jendral Kumakici Harada mengemumkan pembentukan Badan
penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam
bahasa Jepangnya Dokoritsu Dzunbi Cosakai
Tujuan dari pembentukan BPUPKI ialah memikirkan dan merancangkan segala
sesuatu menyangkut kemerdekaan Indonesia dikemudian hari. Pembentukan
BPUPKI yang dilakukan oleh Jepang, Jepang juga mempunyai tujuan untuk
mendapat simpati dan mengambil hati rakyat Indonesia untuk membantu angkatan
perang Jepang di perang Asia Pasifik dengan Sekutu.
1. Pada tanggal 29 April 1945, BPUPKI resmi dibentuk bertepatan pada hari ulang
tahun Temo Hika atau hari raya Tentyoo Setsu.
2. BPUPKI beranggotakan 67 orang yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden
Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase
Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso.
3. Pada tanggal 28 Mei 1945, dilangsungkan upacara persemian BPUPKI bertempat
di Gedung Chuo Sang In, jalan Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen
Luar Negeri).
SIDANG PERTAMA BPUPKI 29
MEI 1945- 1 JUNI 1945
Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar
tepat, maka agenda acara dalam masa persidangan BPUPKI yang pertama ini adalah
mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia,
yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara Republik Indonesia itu adalah
sebagai berikut:
Moh. Yamin Supomo Soekarno
No 29 Mei 1945 31 Mei 1945 1 Juni 1945
1 Peri kebangsaan Persatuan Kebangsaan
Internasionalisme atau
2 Peri Kemanusiaan Kekeluargaan
perikemanusiaan
PERISTIWA LAIN :
6 AGUSTUS 1945 : BOM ATOM HIROSHIMA (LITTLE BOY)
9 AGUSTUS 1945 : BOM ATOM NAGASAKI (FAT MAN)
14/15 AGUSTUS 1945 : JEPANG MENYERAH KEPADA SEKUTU
RENGKASDEGKLOK
TANGGAL : 16 AGUSTUS 03.00 WIB
KEJADIAN : PENCULIKAN OLEH GOL. MUDA
TUJUAN : UNTUK MEMPERCEPAT KEMERDEKAAN AGAR TAK TERPENGARUH JEPANG
PERISTIWA
RENGASDENGKLOK
Peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni,
Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno
dan Hatta
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan
Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar
mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan
terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta
Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan
dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.
Shodancho Singgih (perwira PETA dari Daidan I Jakarta) yang memimpin
penculikan dwitunggal Soekarno-Hatta menuju Rengasdengklok
PERISTIWA PROKLAMASI
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari.
Teks proklamasi ditulis di ruang makan laksamana Tadashi Maeda Jalan Imam
Bonjol No 1.
Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan
Achmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri.
Di ruang depan, hadir B. M. Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro.
Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik atas saran dari B.M. Diah
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56
telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.
Acara dimulai pada pukul 10.00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan
disambung pidato singkat tanpa teks.
Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan,
disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu dan
Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed bertugas untuk
mengibarkan bendera Merah Putih
Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.
PANITIA PERSIAPAN
KEMERDEKAAN INDONESIA
Untuk menindaklanjuti hasil kerja BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 9 Agustus 1945.