Anda di halaman 1dari 28

MASA PENDUDUKAN

JEPANG DI
INDONESIA

Nanda Ayu Safitri


Pembahasan
Kedatangan 01 Respon 02 Kebijakan 03
Jepang Rakyat dan
Indonesia Organisasi
Pergerakan

Sifat dan 04 Perlawanan 05


Dampak Bangsa
Pendudukan Indonesia
Jepang
Kedatangan
01 Jepang
Latar Belakang Kedatangan Jepang ke Indonesia
1. Adanya Restorasi Meiji (sejarah minat)  mengakibatkan Jepang mau
membuka diri dengan negara luar
2. Adanya perang Asia Timur membuat Jepang berusaha mencari sumber
bahan mentah dan bahan baku serta tenaga yang murah  Jepang
mulai melirik Indonesia
3. Januari 1942  Jepang mendarat di Ambon dan menguasai Maluku,
berusaha di halangi tentara Belanda (KNIL) dengan bantuan sekutu
namun gagal
4. 1 Maret 1942  Jepang datang ke Indonesia dipimpin oleh Jenderal
Immamura. Mendarat di 3 tempat yaitu Banten, Indramayu, dan
Bojonegoro
Pasukan Jepang menyerbu pusat kekuatan tentara Belanda
5 Maret 1942  Batavia jatuh ke tangan Jepang
Belanda menyerah kepada Jepang, dengan ditandatanganinya Perjanjian
Kalijati pada 8 Maret 1942
Dengan demikian, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir
Respon

02 Rakyat
Indonesia
Doktrin Jepang
- Jepang mengaku bahwa Jepang adalah saudara tua Indonesia
- Rakyat Indonesia merasa senang dengan kedatangan Jepang, karena
berhasil mengusir Belanda
- Lagu Indonesia Raya bersampingan dengan lagu kimigayo,
pengibaran bendera juga berkibar secara berdampingan
- Rakyat Indonesia mempercayai Ramalan Jayabaya (Raja Kediri)
- Semboyan Gerakan Tiga A
Ramalan Jayabaya
Pulau Jawa kelak akan diperintah bangsa kulit putih (Belanda),
kemudian dari arah utara akan datang bangsa Katai, kulit
kuning bermata sipit. Pemerintahan dari bangsa kulit kuning
tidak lama, hanya seumur jagung. Dan sesudah itu Jawa akan
merdeka
Kebijakan dan

03 Organisasi
Pergerakan
Bidang Politik Pemerintahan

- Semua organisasi pergerakan masa penjajahan Belanda dibubarkan


- Dibentuk organisasi bentukan Jepang (Gerakan 3A, Putera, Jawa Hokokai)
1) Gerakan 3A (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin
Asia)
2) PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)  dipimpin oleh Ir. Soekarno, Moh Hatta, Ki
Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansur
3) Jawa Hokokai

Pembentukan organisasi dimaksudkan untuk menggerakkan masa lewat tokoh nasional dan
membangkitkan perasaan antiBarat
Pemerintahan
Gunseikanbu Koci
(staf pemerintahan pusat) (daerah istimewa)
1) Karesidenan (syu)  syuco
1) Dep Urusan umum (sumobu)
2) Kotapraja (syi)  syico
2) Dep keuangan (zaimubu)
3) Kabupaten (ken)  kenco
3) Dep perusahaan, industri, kerajinan tangan
(sangyobu) 4) Kewedanan/distrik (gun)  gunco

4) Dep lalu lintas (kotsubu) 5) Kecamatan (son)  sonco

5) Dep kehakiman (shihobu) 6) Kelurahan/desa (ku)  kuco


Bidang Militer
Seinendan Keibodan
29 April 1943 29 April 1943
Sebagai barisan pembantu
Mendidik dan melatih para pemuda polisi, menjaga lalu lintas,
di bidang militer keamanan desa

Heiho Pembela Tanah Air


April 1943 (Peta)
Kesempatan kpd pemuda indonesia Komandan battalion,
untuk menjadi pembantu prajurit Jepang komandan kompi, komandan
peleton, komandan regu,
prajurit sukarela
PETA
1. Komandan battalion  dari kalangan pegawai, pemerintah, pemimpin
agama, pamong praja, penegak hukum, politikus

2. Komandan kompi  guru, juru tulis

3. Komandan peleton kalangan pelajar sekolah lanjutan (SMP-SMA)

4. Komandan regu  kalangan pemuda sekolah dasar

5. Prajurit sukarela  kalangan pemuda sekolah dasar


Bidang Sosial
Ekonomi
Sosial
• Pada hari-hari besar hanya boleh memasang bendera Jepang dan lagu kebangsaan
Jepang
• 1 April 1942  mulai menetapkan waktu (jam) Jepang
• 29 April 1942  kalender yang dipakai adalah kalender Jepang (sumera)
• Rakyat Indonesia wajib merayakan hari raya Tencosetsu, hari lahirnya Kaisar
Hirohito
• Jepang melakukan pembangunan sar-pras, memunculkan tenaga kerja Romusha
• Membentuk rukun tetangga (tonarigumi)
Ekonomi
• Pengambilalihan asset-asset pemerintah Hindia Belanda (perkebunan, bank,
pabrik,dll)
• Kontrol terhadap perkebunan dan pertanian rakyat  hanya focus ke jenis
tanaman yang sesuai untuk kebutuhan perang seperti karet dan kina
• Kebijakan moneter dan perdagangan
• Mata uang yang berlaku adalah gulden atau rupiah Hindia Belanda  supaya harga
barang tetap bertahan seperti sebelum perang
• Sistem ekonomi perang (autarki)  yaitu system ekonomi yang mengharuskan
setiap daerah berupaya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan berusaha
memproduksi barang-barang untuk keperluan perang
Kebijakan di Bidang Budaya

1. Melarang penggunaan bahasa Belanda dan Inggris

2. Memberikan keleluasaan penggunaan bahasa Indonesia, baik di kehidupan sehari-


hari maupun di sekolah

3. Seluruh media komunikasi di Indonesia dikendalikan oleh pemerintahan Jepang

4. Berbagai karya sastra harus berisi sanjungan atau kebanggaan terhadap Jepang

5. Didirikan pusat kebudayaan (Keimin Bunka Shidoso)


Kebijakan di Bidang Pendidikan
1. Jepang menghilangkan diskriminasi dalam penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia
2. Pendidikan dasar diseragamkan dengan masa pendidikan enam tahun (SD)
3. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar
4. Pelarangan penggunaan Bahasa Inggris
5. Wajib mempelajari Bahasa Jepang
6. Struktur kurikulum dan system pengajaran ditujukan untuk keperluan Perang
Asia Timur Raya
Sifat dan
Dampak
04 Pendudukan
Jepang
Sifat

Menggerakkan Rakyat
Menghapus Untuk Perang Asia
Pengaruh Barat Timur Raya
Dampak
Politik Sosial
• Organisasi ketika pemerintahan Belanda • Munculnya tenaga romusha (semua anak
dihapus laki-laki yang tidak cacat diambil menjadi
romusha)
Ekonomi Militer
• Diterapkan system ekonomi autarki membuat • Bangsa Indonesia mendapat manfaat dengan
rakyat semakin sulit dan menderita adanya organisasi dan pelatihan militer
• Kekurangan sandang dan pangan yang akut
Budaya Pendidikan
• Pendidikan berbau Barat dihilangkan • Kemerosotan pendidikan
• Bahasa Indonesia boleh digunakan • Pendidikan ditujukan untuk kepentingan
• Wajib mempelajari Bahasa Jepang perang Jepang di Asia Timur Raya
Perlawanan

05 Bangsa
Indonesia
Kooperatif Putera, Jawa Hokokai, MIAI

Cot Plieng (Aceh), Rakyat Singaparna


Senjata (Jabar), Teuku Hamid (Aceh), PETA
(Blitar)
Bawah
Kelompok Sutan Syahrir, Kaigun,
Tanah Sukarni, Persatuan mahasiswa, Amir
Syarifuddin
PUTERA - Dibentuk pada 1 Maret 1942
(Pusat Tenaga - Diketuai oleh Soekarno
Rakyat) - Secara rahasia bertujuan untuk
mempersiapkan kemerdekaan dengan
menggunakan media komunikasi milik
Jepang
- Jepang merasa Putera semakin
JAWA membahayakan dan menguntungkan
Indonesia, kemudian Putera diganti dengan
HOKOKAI Jawa Hokokai

- Tahun 1944 oleh Kumakici Harada

- Terdiri dari Kyoiku hokokai (guru), Izi hokokai


(dokter), Fujinkai (organisasi wanita)
Majelis Islam - Tahun 1937 oleh K.H. Mas Mansur

-
A’la Indonesia MIAI diizinkan berdiri karena menurut
Jepang, Islam sangat anti barat dan organisasi
(MIAI) keagamaan tidak berbahaya

- Namun, MIAI semakin maju dan banyak


anggotanya yang tidak mau bekerjasama
dengan Jepang

- Oktober 1943 MIAI dibubarkan dan diganti


dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin
Indonesia)
Perlawanan Bersenjata
• Cot Plieng, Aceh  dilatarbelakangi oleh tentara Jepang yang semena-mena dan memaksakan
kehendak. Dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil
• Rakyat Singaparna, Jabar  dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa. Disebabkan oleh
tindakan Jepang yang memaksa rakyat melakukan seikerei (upacara penghormatan
ke kaisar)
• Teuku Hamid, Aceh  dipimpin oleh Teuku Hamid
• PETA, Blitar  tentara PETA tidak tahan melihat penderitaan rakyat pada romusha,
dipimpin oleh Supriyadi
Gerakan Bawah Tanah (Ilegal)
a. Kelompok Sutan Syahrir  secara diam-diam menyebarkan informasi soal
Jepang
b. Kelompok Kaigun  dipimpin oleh Ahmad Soebardjo, mendirikan tempat
Asrama Indonesia Merdeka untuk berkumpulnya Soekarno, Moh Hatta,
Sutan Syahrir dalam menanamkan nasionalisme
c. Kelompok Sukarni  menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan dan
meyakinkan bahwa Jepang hanya berbohong soal bantuan kemerdekaan
d. Kelompok Persatuan Mahasiswa  terdiri dari mahasiswa kedokteran
e. Kelompok Amir Syarifuddin  kelompok pertentangan kebijakan Jepang

Anda mungkin juga menyukai