Anda di halaman 1dari 19

TEMA

3–
MASA PENDUDUKAN JEPANG SUBTE
MA A
KELAS 8 SMP PL DOMENICO SAVIO
PERGERAKAN NASIONAL MASA
PENDUDUKAN JEPANG

• Tujuan kedatangan Jepang : kepentingan


ekonomi dan politik
• Ekonomi:
1. penghasil bahan baku
2. daerah pemasaran
• Mencari dukungan untuk melawan Sekutu
PERGERAKAN NASIONAL MASA
PENDUDUKAN JEPANG
 PERJANJIAN KALIJATI
Belanda menyerahkan wilayah jajahan atas Indonesia kepada Jepang tanpa
syarat di Kalijati Jabar tg 8 Maret 1942 yang disebut perjanjian
Kalijati.
Belanda diwakili Tjarda van Starkenborgh dan Panglima Angkatan Perang
Hindia Belanda Letnan Jenderal Hendrik Ter Poorten. Sementara
Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura

PEMERINTAHAN JEPANG DI INDONESIA


Jepang membentuk 3 daerah pemerintahan militer yang terdiri dari :
1. Pemerintah Tentara ke enam belas Angkatan Darat (Rikugun)dengan
wilayah Jawa dan Madura pusat di Jakarta.
2. Pemerintah Tentara ke dua puluh lima Angkatan Darat
(Rikugun)dengan wilayah Sumatra pusat di Bukittinggi.
3. Pemerintah armada Angkatan Laut (Kaigun)dengan wilayah
Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara, Papua, Maluku pusat di
Makasar.
Ketiga wilayah pemerintahan ini dipimpin Kepala staf dengan gelar
GUNSEIKAN ( kepala pemerintahan militer )
JEPANG MENERAPKAN
PEMERINTAHAN BERDIKARI

• Berdikari : berdiri sendiri ( pusat tidak


banyak berperan dalam upaya
pemenuhan kebutuhan pasukan di
daerah kependudukannya)
• Pemerintahan militer Jepang di
Indonesia lebih leluasa untuk
menerapkan sistem penjajahan
PEMERINTAHAN PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
• Upaya menarik simpati:
1.Indonesia-Jepang sederajat
2.Jepang saudara tua bangsa Indonesia
3.Jepang memimpin Asia untuk membangun Asia
Timur Raya
4.Semboyan 3A ( pemimpin, pelindung, cahaya)
5.Bendera Merah Putih boleh dikibarkan dan lagu
Indonesia Raya boleh dinyanyikan berdampingan
dengan bendera Hinomaru dan lagu Kimigayo
PROGRAM JEPANG :
MENGERAHKAN SELURUH SUMBER DAYA YANG
ADA DI INDONESIA UNTUK TUJUAN PERANG
Kebijakan:
1.Membentuk Organisasi Sosial
- Gerakan 3A (Mr. Syamsudin, kurang berhasil)
- Pusat Tenaga Rakyat (Empat Serangkai)
a. Soekarno c. KH. Mas Mansyur
b. Moh. Hatta d. Ki Hajar Dewantara
- Jawa Hokokai (Kebaktian Jawa)
- Membubarkan MIAI dan menggantinya menjadi
Masyumi (K.H. Hasyim Ashari dan K.H. Mas Mansyur)
PEMBENTUKAN ORGANISASI OLEH JEPANG

o Organisasi Semi-militer
Seinendan ( Barisan Pemuda )
Fujinkai ( Barisan Wanita )
Keibodan ( Barisan Pembantu Polisi )
Suisyintai ( Barisan Pelopor )
Gakutotai ( Barisan Pelajar )
Jibakutai ( Barisan Berani Mati )
PEMBENTUKAN ORGANISASI OLEH JEPANG

o Organisasi Militer
Heiho ( Pembantu Prajurit Jepang )
PETA ( Pembela Tanah Air )
o Organisasi Lain
Gerakan 3 A
Pusat Tenaga Rakyat ( Putera )
Chuo Sangi In ( Badan Pertimbangan )
Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa (Jawa Hokokai)
MIAI ( diganti Masyumi )
PERGERAKAN ROMUSHA

• Romusha
kerja paksa tanpa upah ( membangun jalan raya,
jalan KA, terowongan, pangkalan militer, dan
benteng pertahanan )
Panitia pengerah romusha: romukyokai
• Kinrohosi
kerja tanpa upah bagi tokoh masyarakat
EKSPLOITASI KEKAYAAN ALAM

• Eksploitasi SDA
1)Harta peninggalan Belanda dikuasai Jepang
2)Memonopoli dan mengawasi penjualan hasil kebun
3)Perkebunan yang tidak penting dimusnahkan diganti
tanaman pangan
4)Rakyat hanya boleh mempunyai 20 % hasil pertanian
5)Rakyat harus menanam pohon jarak (pelumas
pesawat dan pelicin senjata)
SIKAP KAUM PERGERAKAN TERHADAP
PENDUDUKAN JEPANG
• Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
• Perjuangan melalui Gerakan Bawah Tanah
1. dengan cara nonkooperatif
2. dilakukan dengan diam-diam
3. tujuan: menanamkan semangat persatuan
4. tokoh: Sutan Syahrir, Sayuti Melik, Sukarni, Adam Malik
• Perlawanan Bersenjata
penyebab:
1. penderitaan rakyat akibat penjajahan Jepang
2. perintah melakukan seikerei (penghormatan terhadap kaisar
Jepang sebagai keturunan dewa matahari )
PERLAWANAN BERSENJATA

• Perlawanan Aceh
Pemimpin : Tengku Abdul Djalil
• Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
Pemimpin : K.H. Zaenal Mustofa (menentang seikerei)
• Perlawanan Indramayu, Jawa Barat
Pemimpin: H. Madrian (menolak pungutan padi yang terlalu
tinggi)
• Perlawanan Peta di Blitar
Pemimpin : Shodanco Supriyadi
DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
BIDANG EKONOMI
Struktur Ekonomi rakyat Indonesia rusak.
Jepang memonopoli hasil bumi.
Diadakan pengerahan untuk memenuhi kebutuhan perang
Jepang.
Diterapkan sistem autarki, rakyat di semua daerah harus
memenuhi kebutuhan sendiri .
Jepang memonopoli kekayaan alam Indonesia.
DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
DAMPAK BIDANG KEBUDAYAAN
Bahasa Indonesia aktif digunakan sebagai bahasa
pengantar.
Bahasa Belanda dilarang digunakan.
Terbit Koran berbahasa Jepang dan Bahasa
Indonesia.
Film dengan bahasa Belanda di larang.
Diberlakukan tradisi Seikeirei yaitu
membungkukkan badan kearah matahari terbit
sebagai wujud penghormatan Kaisar Jepang dan
Dewa Matahari.
PERUBAHAN MASYARAKAT
INDONESIA PADA MASA
PENJAJAHAN
Masa Kolonial Barat
1.Perluasan penggunaan lahan
2.Persebaran penduduk dan urbanisasi
3.Pengenalan tanaman baru
4.Penemuan tambang-tambang
5.Transportasi dan komunikasi
6.Perkembangan kegiatan ekonomi
7.Mengenal uang
8.Perubahan dalam pendidikan
9.Perubahan dalam aspek politik
10.Perubahan dalam aspek budaya

BUKU PAKET IPS HALAMAN 258 - 266


PERUBAHAN KEHIDUPAN BERAGAMA

• Berkembang agama nasrani


1.Agama Kristen Protestan dilakukan oleh Zending
2.Agama Kristen Katolik dilakukan oleh para pastur,
tokohnya ialah Fransiskus Xaverius
PERUBAHAN MASYARAKAT PADA
MASA PENJAJAHAN JEPANG
 Perubahan dalam aspek geografi
 Perubahan dalam aspek ekonomi
kekuatan ekonomi menjadi lemah sehingga muncul gelandangan,
pengemis, kriminalitas (kemiskinan)
 Perubahan dalam aspek pendidikan
 Perubahan dalam aspek politik
Akhir pemrintahan Jepang terjadi revolusi politik di Indonesia
yaitu peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
 Perubahan dalam aspek budaya
• Jepang berusaha menjadikan Indonesia seperti Jepang (ajaran
Shintoisme)
• didirikan Komisi ( Penyempurnaan ) Bahasa Indonesia
SHINTOISME

 Shinto sebagai agama asli bangsa Jepang,


agama tersebut memiliki sifat yang cukup
unik.
 Kata-kata Shinto sendiri sebenarnya berasal
dari bahasa China yang berarti “jalan para
dewa”, “pemujaan para dewa”, “pengajaran
para dewa”, atau “agama para dewa”.
 Kaisar Jepang merupakan keturunan dari
dewa matahari (Amaterasu Omikami)

Anda mungkin juga menyukai