POHON SAKURA DIATAS TANAH

INDONESIA (1942-1945)

Beni Ahmad Muharam dan Aldion Ariatama Ginting

 TUJUAN PEMBELAJARAN
• Siswa dapat menjelaskan proses perubahan Jepang
sebelum dan setelah Restorasi Meiji
• Siswa dapat menganalisis dampak dari Restorasi Meiji
• Siswa mampu mengidentifikasi motif perluasan wilayah
yang dilakukan Jepang pada periode perang dunia 2
• Siswa mampu menjelaskan kebijakan-kebijakan yang
dilakukan oleh Jepang
• Siswa mampu menjelaskan perlawanan-perlawanan
terhadap pendudukan Jepang di Indonesia
 Jepang merupakan salah satu negara
kepulauan yang besar di dunia. Wilayah
Jepang terdiri dari puluhan pulau yang
sambung menyambung sebagai satu
kesatuan yang utuh.

Masyarakat Jepang secara mayoritas

memiliki kepercayaan bernama Shinto
dengan dewa tertinggi bernama
Amaterasu Omikami.

Hal tersebut ditampakkan oleh Jepang

dalam bendera kebangsaan mereka yang
sering disebut Hinomaru
Jepang yang awalnya merupakan bangsa
yang tertinggal, secara perlahan dapat
memperoleh kemajuan dan mampu
menyaingi bangsa Barat melalui sebuah
peristiwa yang disebut

RESTORASI MEIJI
FAJAR MENYONGSONG PERUBAHAN
Restorasi Meiji
(1868)
1. Modern
2. Industri
3. Militeristis
 PERANG ASIA PASIFIK

Penyerangan Jepang terhadap Pearl Harbour dan daerah jajahan

Belanda, Inggris, dan Perancis di Asia-Pasifik memicu terjadinya
Perang Asia-Pasifik.
Kenapa Jepang menduduki
Indonesia?

Politik Militer

Sosial Ekonomi
PETA AWAL PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI INDONESIA

Tarakan (Pertama) Makassar

Balikpapan Pontianak

Manado Palembang Dari sana kekuatan militer

Ambon Jepang ke Pulau Jawa
Masuknya Jepang ke Pulau Jawa
 PERJANJIAN KALIJATI
Tanggal 8 Maret 1942, Panglima Militer H. Ter Poorten dan Gubernur Jenderal
Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (Belanda) menyerah tanpa syarat kepada
Jenderal Histoshi Immamura (Jepang) dalam perundingan Kalijati.

Perjanjian ditandatangani oleh Jenderal H. Ter Poorten. Pasca perjanjian,

Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer mengasingkan diri ke
Australia.
 Kebijakan yang diterapkan oleh Jepang

Pemerintahan

Politik dan Sosial

Ekonomi

Pendidikan

Militer
 KEBIJAKAN PEMERINTAH
PENDUDUKAN JEPANG

II III
I
Pemerintah militer Pemerintah militer
Pemerintah militer
Angkatan Darat (tentara Angkatan Laut (Armada
Angkatan Darat (tentara
ke-25) untuk Sumatera Selatan) untuk daerah
ke-16) untuk Jawa dan
dengan pusatnya di Sulawesi, Kalimantan, dan
Madura dengan
Bukittinggi Maluku dengan pusatnya
pusatnya di Jakarta
di Makassar
 KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH
PENDUDUKAN JEPANG

A.Pembagian struktur pemerintahan

• Syu = Karesidenan zaman Hindia Belanda terbagi
menjadi 2 yakni Syi dan Ken.
Syi = kotapraja dan Ken = kabupaten
• Gun = Kewedanaan/distrik
• Son = Kecamatan
• Ku = Kelurahan/desa
• Koci = Daerah Istimewa
B. Penggunaan Bendera, Waktu dan Kalender
C. Mata uang sebagai jual beli
 MOBILITAS POLITIK
1. Gerakan Tiga A

Gerakan Tiga A merupakan singkatan dari

semboyan propaganda Jepang , yaitu:
a. Nippon cahaya Asia
b. Nippon pelindung Asia
c. Nippon pemimpin Asia

Ketua: Mr. Sjamsuddin

Dibubarkan karena tidak mendapat

dukungan rakyat Indonesia
2. POETERA (Poesat Tenaga Rakjat)

Berdiri 16 April 1943

Pemimpin : 4 Serangkai (Soekarno, Hatta, Ki hajar Dewantara, K.
H. Mas mansyur)
Tujuan : untuk memusatkan segala potensi masyarakat
Indonesia dalam rangka membantu Jepang pada
Perang Asia Timur-Raya
Dibubarkan oleh pihak Jepang karena Poetera lebih bermanfaat
bagi pihak Indonesia.
3. JAWA HOKOKAI (Himpunan Kebaktian
Jawa)

a. Berdiri 1 April 1944

b. Tiga dasar hoko Seishin (semangat

kebaktian)
1. Mengorbankan diri
2. Mempertebal rasa persaudaraan
3. Melaksanakan sesuai dengan bukti

c. Kegiatan
1. Izi Hokokai (Kebaktian Dokter)
2. Kyoiku Hokokai (Kebaktian Para
Pendidik)
3. Hokokai Perusahaan
4. MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia)

Oktober 1943, MIAI dibubarkan oleh pihak Jepang dan diganti

dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)

Tokoh: K. H. Hasyim Asya’ri

 KEBIJAKAN SOSIAL
PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

1. ROMUSHA
3. Jugun Ianfu