Anda di halaman 1dari 16

MATERI PEMBELAJARAN

SEJARAH

PENDUDUKAN MILITER
JEPANG DI INDONESIA

OLEH :
GURUH RAHMAT G,M.Pd
SPNF SKB KABUPATEN MAJALENGKA
Standar Kompetensi:
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak
masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan
Jepang.

Komperensi Dasar:
Menganalisis proses interaksi Indonesia-Jepang dan
dampak pendudukan militer Jepang terhadap
kehidupan masyarakat di Indonesia.
INDIKATOR

1. Menghubungkan interaksi Indonesia-Jepang dengan kebijakan


pemerintah Hindia Belanda.

2. Menganalisis bentuk-bentuk interaksi Indonesia– Jepang di


bidang politik pada masa pendudukuan militer Jepang
PERANG ASIA PASIFIK

Penyerangan Jepang terhadap Pearl Harbour


dan daerah jajahan Belanda, Inggris, dan
Perancis di Asia-Pasifik memicu terjadinya
Perang Asia-Pasifik.
PETA AWAL PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI INDONESIA

Tarakan Makassar,
Dari sana kekuatan militer
Balikpapan Pontianak Jepang ke Pulau Jawa
Menado Palembang

Ambon
PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI
INDONESIA

Tanggal 8 Maret 1942, Panglima Militer H. Ter Poorten dan Gubernur


Jenderal Tjardo van Starkenborgh Stachouwer (Belanda) menyerah tanpa
syarat kepada Jenderal Histoshi Immamura (Jepang) dalam perundingan
Kalijati.
KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH
PENDUDUKAN JEPANG

Indonesia dibagi menjadi 3 daerah Pemerintahan Militer


pada masa pendudukan Jepang:
1.Pemerintah militer Angkatan Darat (tentara ke-25) untuk
Sumatera dengan pustnya di Bukittinggi
2.Pemerintah militer Angkatan Darat (tentara ke-16) untuk
Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta
3.Pemerintah militer Angkatan Laut (Armada Selatan untuk
daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan
pusatnya di Makassar.
MOBILITAS SOSIAL DAN POLITIK

MOBILITAS POLITIK
1. Gerakan Tiga A
2. Poetera
3. Jawa Hokokai
4. Majelis Islam A’la Indonesia

MOBILITAS SOSIAL
1. Pengerahan Pemuda
(BPAR, Seinendan, Keibodan, Heiho, dan PETA)
2. Pengerahan Tenaga Kerja
(Romusha)
1. Gerakan Tiga A

Gerakan Tiga A merupakan singkatan


dari semboyan propaganda Jepang ,
yaitu:
a.Nippon cahaya Asia
b.Nippon pelindung Asia
c.Nippon pemimpin Asia

Dibubarkan karena tidak mendapat


dukungan rakyat Indonesia
2. POETERA (Poesat Tenaga Rakyat)

Berdiri 16 April 1943


Pemimpin : 4 Serangkai (Soekarno, Hatta, Ki hajar Dewantara, K.
H. Mas mansyur)
Tujuan : untuk memusatkan segala potensi masyarakat
Indonesia dalam rangka membantu Jepang pada
Perang Asia Timur-Raya
Dibubarkan oleh pihak Jepang karena Poetera lebih bermanfaat
bagi pihak Indonesia.
3. JAWA HOKOKAI (Himpunan Kebaktian Jawa)

a. Berdiri 1 April 1944

b. Tiga dasar hoko Seishin (semangat


kebaktian)
1.Mengorbankan diri
2.Mempertebal rasa persaudaraan
3.Melaksanakan sesuai dengan bukti

c. Kegiatan
1.Izi Hokokai (Kebaktian Dokter)
2.Kyoiku Hokokai (Kebaktian Para
Pendidik)
3.Hokokai Perusahaan
Organisasi Militer dan Semi-Militer

Seinendan : barisan pemuda yang berusia


antara antara 15-25 tahun.
Keibodan : barisan pembantu polisi
Fujinkai : himpunan wanita
Heiho : pembantu prajurit Jepang
PETA : Pembelata Tanah Air
MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia)

Oktober 1943, MIAI dibubarkan oleh pihak Jepang dan diganti


dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)

Tokoh: K. H. Hasyim Asya’ri


pola ekonomi perang yang diterapkan Jepang di setiap wilayah
adalah melaksanakan Sistem Autarki, yaitu setiap daerah
harus memenuhi kebutuhannya sendiri serta harus dapat
memenuhi kebutuhan perang.
REAKSI RAKYAT TERHADAP PEMERINTAHAN MILITER JEPANG DI
INDONESIA

Perlawanan Aceh (Cot Plieng)


Tokoh : Tengku Abdul Jalil

Singaparna
Tokoh : K. H. Zainal Mustafa
Latar Belakang : penolakan terhadap seikeirei (penghormatan kepada Kaisar
Jepang dengan membungkukkan badan ke arah matahari) karena tidak
sesuai dengan ajaran agama Islam

Blitar
Tokoh : Supriyadi
REFERENSI

1. Sejarah 2 Kelas : 11
Pengarang : Tarunasena M. Penerbit : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun : 2009
(http://www.bse.depdiknas.go.id/)

2. SEJARAH SMA IPA 2 - XII KTSP 2006


Pengarang : Iwayan Badrika. Penerbit : Erlangga
Tahun 2006.

Anda mungkin juga menyukai