1. Kedatangan Jepang
Latar Belakang : Meletusnya perang Asia Pasifik yang diawali dengan Jepang menyerang
Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawai) pada 7 Desember
1941
Tokoh nasional diajak bergabung dengan Jepang (Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta, Sutan Syahrir)
dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85 di Tokyo. Jepang untuk memberikan
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia suatu hari agar tetap bekerja untuk Jepang, Jepang
pun menjanjikan kemerdekaan.
Perlawan Rakyat Indramayu di Desa Kaplongan, April 1944 dipimpin oleh Madriya
Perlawan Rakyat Papua “ Gerakan Koreri” Berpusat di Biak dipimpin oleh L. Rumkoren
Perlawan PETA di Aceh di Jangka Buyadi dipimpin oleh perwira Gyugun Abdul Hamid
Dengan kedatangan mereka, mereka alih-alih ingin membebaskan Indonesia dari penjajah
asing dan berusaha mencapai kemakmuran.
Membentuk gerakan 3A
Jepang mengikutsertakan tokoh Indonesia yaitu Mr. Syamsuddin dan para pemuda diberikan
latihan kemiliteran.
Jepang memberikan jabatan penting bagi tokoh Indonesia yang biasanya diduduki oleh orang-
orang Belanda.
Pemimpin Putera adalah Ir. Soekarno dan dibantu oleh Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan
K.H. Mas Mansyur atau keempat tokoh itu biasa disebut Empat Serangkai. Tujuannya jepang
menunjuk pemimpin bangsa sebagai anggota Putera adalah untuk mendapat dukungan yang
besar dan membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya melawan sekutu serta memperbaiki
pada bidang ekonomi dan sosial. Namun, pada akhirnya organisasi ini justru malah
menguntungkan bagi Indonesia daripada bangsa Jepang sendiri.
PETA disini merupakan kesatuan militer yang dipersenjatai. Namun, pada akhirnya anggotanya
memberontak dan kedudukan Jepang terancam.