Anda di halaman 1dari 4

Pendudukan Jepang di Indonesia

1. Kedatangan Jepang
Latar Belakang : Meletusnya perang Asia Pasifik yang diawali dengan Jepang menyerang
Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawai) pada 7 Desember
1941

2. Tentara Jepang Masuk ke Indonesia

11 Januari 1942 = Tarakan

24 Januari 1942 = Balikpapan

29 Januari 1942 =Pontianak

3 Februari 1942 = Samarinda

10 Februari 1942 = Banjarmasin

16 februari 1942 = Palembang

1 Maret 1942 = Banten

5 Maret 1942 = Batavia

8 Maret 1942 = Perjanjian Kalijati

3. Belanda menyerahkan Indonesia kepada Jepang


8 Maret 1942, di perjanjian Kalijati Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer
(Gubernur Jenderal Belanda), LetJen Ter Poorten (Panglima tentara Hindia Belanda)
menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili Letjen Hitoshi
Imamura

4. Sifat pendudukan Jepang


Pada awal kedatangannya, pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap bangsa
Indonesia tetapi akhirnya sikap baik itu berubah.
5. Usaha Jepang dalam Mempertahankan Kekuasaan
1. Usaha di Bidang Sosial 
a. Romusha (kerja paksa tanpa upah )
b. Kinrohosi, kerja paksa tanpa upah bagi para pemimpin dan tokoh masyarakat
c. MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia)
2. 2. Usaha di Bidang Ekonomi
menguasai sumber-sumber bahan mentah untuk industri perang
memotong sumber perbekalan musuh di kawasan Asia.
mengawasi perkebunan kopi, kina, karet dan teh.
monopoli hasil perkebunan.
3. Usaha di Bidang Politik
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
    b)JAWA HOKOKAI (Himpunan kebaktian Jawa)
c. Chuo Sangi In (Badan Pertimbangan)
a. Gerakan 3A
4. Usaha di Bidang Militer
Keibodan (Barisan Bantu Polisi)
Seinendan(Barisan Pemuda)
Fujinkai ( Perkumpulan Wanita)
Heiho (pasukan Pembantu)
PETA ( Pembela Tanah Air)
Barisan Pelopor

Usaha Jepang dalam Menanamkan Kekuasaan

Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)

Jepang berjanji akan menciptakan kemakmuran Asia Timur Raya

Melancarkan propaganda 3A (Jepang cahaya Asia, Jepang pelindung Asia,Jepang pemimpin


Asia)

Tokoh nasional diajak bergabung dengan Jepang (Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta, Sutan Syahrir)
dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.

mengibarkan bendera merah-putih sejajar dengan bendra Jepang.

Janji kemerdekaan Jepang untuk Indonesia

Dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85 di Tokyo. Jepang untuk memberikan
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia suatu hari agar tetap bekerja untuk Jepang, Jepang
pun menjanjikan kemerdekaan.

Respons Bangsa Indonesia terhadap Pendudukan Jepang


Tanggapan rakyat indonesia terhadap kedatangan jepang awalnya disambut baik, hingga
akhirnya Rakyat Indonesia mengadakan perlawanan baik bawah tanah, pertempuran, dan
melalui organisasi yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang.

Perlawanan terhadap Jepang di Berbagai Daerah

Perlawanan Rakyat Aceh di Cot Pieng dipimpin oleh Abdul Jalil

Perlawanan Rakyat Singaparna dipimpin oleh KH. Zainal Mustopa

Perlawan Rakyat Indramayu di Desa Kaplongan, April 1944 dipimpin oleh Madriya

Perlawan Rakyat Papua “ Gerakan Koreri” Berpusat di Biak dipimpin oleh L. Rumkoren

Perlawan PETA di Blitar dipimpin oleh Chudanco Supriyadi

Perlawan PETA di Aceh di Jangka Buyadi dipimpin oleh perwira Gyugun Abdul Hamid

Perlawan PETA di Cilacap dipimpin oleh Budanco Kusaeri

 Mengaku sebagai saudara tua

Dengan kedatangan mereka, mereka alih-alih ingin membebaskan Indonesia dari penjajah
asing dan berusaha mencapai kemakmuran.

 Membentuk gerakan 3A

3A disini yang dimaksud adalah:

1. Nippon Cahaya Asia


2. Nippon pelindung Asia
3. Nippon pemimpin Asia

Jepang mengikutsertakan tokoh Indonesia yaitu Mr. Syamsuddin dan para pemuda diberikan
latihan kemiliteran.

 Membebaskan pemimpin bangsa


Jepang memutuskan untuk membebaskan pemimpin bangsa yaitu Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
yang telah ditahan oleh Belanda.

 Memberikan jabatan penting

Jepang memberikan jabatan penting bagi tokoh Indonesia yang biasanya diduduki oleh orang-
orang Belanda.

 Membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera)

Pemimpin Putera adalah Ir. Soekarno dan dibantu oleh Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan
K.H. Mas Mansyur atau keempat tokoh itu biasa disebut Empat Serangkai. Tujuannya jepang
menunjuk pemimpin bangsa sebagai anggota Putera adalah untuk mendapat dukungan yang
besar dan membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya melawan sekutu serta memperbaiki
pada bidang ekonomi dan sosial. Namun, pada akhirnya organisasi ini justru malah
menguntungkan bagi Indonesia daripada bangsa Jepang sendiri.

 Membentuk barisan pemuda

1. Seinendan (barisan pemuda)


2. Gakukotai (barisan pelajar)
3. Keibodan (pembantu polisi)
4. Heiho (pembantu prajurit)
5. Fujinkai (barisan wanita)

 Membentuk PETA (Pembela Tanah Air)

PETA disini merupakan kesatuan militer yang dipersenjatai. Namun, pada akhirnya anggotanya
memberontak dan kedudukan Jepang terancam.

 Membentuk gerakan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai)


 Mengizinkan bendera merah putih bersanding dengan bendera jepang begitu pula
dengan lagu kebangsaannya.
 Mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama

Anda mungkin juga menyukai