Anda di halaman 1dari 20

04/06/2021

Pendudukan Jepang
di Indonesia (1942 - 1945)

Tujuan Belajar

Melalui kegiatan menyimak, berdiskusi dan problem-based learning, peserta


didik mampu menganalisis perubahan kondisi masyarakat Indonesia di masa
pendudukan Jepang.

- Politk
- Ekonomi
- Sosial Budaya
- Pendidikan
- Birokrasi Pemerintahan dan Militer

1
04/06/2021

SERBUAN JEPANG DI
KAWASAN ASIA PASIFIK
■ Serangan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut
USA di Pearl Harbour, Kep.Hawaii (7 Desember 1941).
■ Wilayah yang berhasil diduduki/dikuasai :
❑ Kawasan Asia Tenggara :Indonesia, Malaysia,
Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja,
Thailand, dan Birma (Myanmar).
❑ Kawasan Pasifik : Kep. Kuril, Marshall, Gilbert, L.
Bismarck, Papua Utara, Kep. Aleut, Midway, Corolina,
Mariana, Kep. Solomon, Saipan, Guam, dan L. Koral.

2
04/06/2021

Latar Belakang pendudukan Jepang di Indonesia

1. Sentimen Jepang terhadap Imperialisme


barat di Asia.
2. Pembaharuan yang dilakukan oleh Kaisar
Mutshuhito (Tenno Meiji) yang menjadikan
Jepang negara Industri Modern.
3. Kebijakan imperialis Hakko-ichi-u (Dunia
sebagai satu keluarga), Jepang ingin
mendirikan Asia menjadi satu di bawah
pimpinannya.
4. Jepang membutuhkan bahan mentah untuk
industri dan mesin perang.

Tujuan Pendudukan Jepang di Indonesia

1. Menjadikan Indonesia sebagai sumber pemasok (SDA) bahan


mentah untuk industri dan mesin perang Jepang
2. Menggalang rakyat Indonesia untuk serta membendung gempuran
sekutu (pertahanan).
3. Sebagai kantong dan gudang perbekalan penunjang perang Asia
Pasifik
4. Menjadi sumber tenaga (SDM) Indonesia berperang melawan
sekutu.

3
04/06/2021

SERBUAN JEPANG KE
INDONESIA
■ Jepang masuk di Indonesia melalui Tarakan (11/1/1942),
Balikpapan (24/1/1942), Samarinda (3/2-1942),
Banjarmasin (10/2-1942), Minahasa, dan Palembang
(16/2-1942), tujuannya untuk menghindari pelabuhan
besar di Jakarta, Semarang dan Surabaya sebab
Belanda sudah siap menghadang Jepang.
■ Tanggal 1 Maret 1942 berhasil menduduki Banten,
Indramayu, dan Rembang.
■ Tanggal 5 Maret 1942 Jakarta dapat diduduki Jepang

4
04/06/2021

Kapitulasi Kalijati

Pada tanggal 8 Maret 1942.


Belanda menyerah tanpa
syarat kepada Jepang.
■ Belanda diwakili Gubernur
Jenderal Tjarda Van
Starkenbourgh,
Stachhouwe, dan Letjen Ter
Porten.
■ Jepang diwakili Letjen
Hitoshi Imamura.

5
04/06/2021

Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia

Jepang membagi Indonesia menjadi 3 daerah pemerintahan.


1. Wilayah Sumatera berpusat Di Bukit Tinggi, Sumatra Barat →
Diperintah oleh Angkatan Darat (Rikugun) Angkatan 25
2. Wilayah Jawa berpusat di Jakarta → Diperintah oleh Angkatan
Darat (Rikugun) Angkatan 16
3. Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, Maluku
berpusat di Makassar (Sulawesi Selatan→ Diperintah oleh
Angkatan Laut (Kaigun)

Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia


■ Struktur pemerintahan di Jawa pada zaman Jepang yaitu :
■ Syu (karesidenan) – Syucokan Syu
(karesidenan)
■ Syi (kotamadya) – Syico
Syi (Stadsgemeneente atau kota
Ken (kabupaten)
■ Ken (kabupaten) – Kenco praja)

■ Gun (kawedanan) – Gunco Gun (kawedanan atau


distrik)

■ Son (kecamatan) - Sonco Son


(kecamatan)
■ Ku (desa/Kelurahan) – Kuco
Ku (kelurahan atau
■ Tonarigumi (rukun tetangga). desa)

• Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap


penduduk.
• Akibatnya peran dan fungsi lembaga politik tradisional memudar.

6
04/06/2021

Cara Jepang menarik simpati Bangsa Indonesia agar bersedia


membantu Jepang dalam Perang Asia Pasifik:

■ Indonesia dan Jepang kedudukannya sama


■ Jepang sebagai saudara tua bangsa Indonesia
■ Jepang akan memimpin Asia untuk membangun Asia Timur Raya
■ Bendera Merah Putih boleh dikibarkan disamping bendera
Hinomaru milik Jepang
■ Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah lagu kebangsaan
Jepang (Kimigayo).
■ Menjanjikan kemerdekaan Indonesia di September 1944 (janji PM
Kuniaki Koiso) dan merealisasikan pembentukan BPUPKI tanggal 1
Maret 1945

Eksploitasi Sumber Alam


1. Perkebunan, bank, pabrik, dan perusahaan lain milik Belanda disita
Jepang.
2. Melancarkan kampanye penyerahan barang dan menambah bahan
pangan secara besar-besaran.
3. Rakyat dianjurkan memproduksi pangan dengan membuka areal baru.
4. Rakyat wajib menanam pohon jarak untuk pelumas mesin perang.
5. Jenis perkebunan yang tidak menunjang perang dimusnahkan dan
diganti tanaman bahan makanan.
6. Mengawasi dan monopoli penjualan hasil teh, karet, kina, dan kopi.
7. Melakukan percobaan penanaman kapas.
8. Persentase pembagian hasil panen :
■ rakyat/petani 20 %.
■ pemerintah Jepang 30 %.
■ bibit dan lumbung desa 50 %.

7
04/06/2021

Eksploitasi Sumber Daya Manusia

1. Pengerahan penduduk Indonesia


menjadi Romusha (tenaga kerja paksa
tanpa upah)
2. Romusha tersebut di paksa ikut
membangun jalan raya, rel kereta api,
lapangan terbang, benteng-benteng
pertahanan, gua perlindungan,
pelabuhan, jembatan.
3. Kinrohoshi : yaitu kerja bakti/kerja
paksa bagi pamong desa dan pegawai
rendahan.

8
04/06/2021

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang

Memasuki tahun 1943, Jepang mulai terdesak


oleh Pasukan Sekutu. Sehingga memaksa
Jepang memintah dukungan dari penduduk
daerah yang dijajahnya dengan cara
membentuk organisasi-organisasi dan
organisasi militer dan organisasi semi militer

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang


1. Seinendan (barisan Pemuda)
❑ Didirikan tanggal 9 Maret 1943
❑ Anggotanya berumur 14 sampai 22 tahun.
❑ Tujuan secara teori adalah mendidik dan melatih para
pemuda dapat menjaga dan mempertahankan tanah air
dengan kekuatan sendiri.
❑ Tujuan sebenarnya disiapkan untuk membantu Jepang
menghadapi serbuan Pasukan Sekutu (tenaga
cadangan).

9
04/06/2021

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang


2. Fujinkai (himpunan wanita)
❑ Didirikan Agustus 1943
❑ beranggotakan wanita berusia 15 tahun ke atas yang
diberikan latihan-latihan semi militer.
❑ tujuan memperkuat pertahanan dengan menyediakan
bahan makanan dan mengumpulkan dana wajib berupa
perhiasan, hewan ternak, dan barang logam.

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang

3. Keibodan (barisan Pembantu Polisi)


❑ Didirikan 29 April 1943
❑ Umur anggotanya adalah 20-25 tahun untuk
membantu tugas-tugas kepolisian.
❑ tujuan adalah menghindari pengaruh kaum
nasionalis dan membantu tugas polisi.

10
04/06/2021

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang

4. Suisintai (Barisan Pelopor)


■ didirikan 14 September 1944.
■ ketuanya Ir.Soekarno, pemimpin lainnya
R.P.Suroso, dan dr. Buntaran Martoatmodjo,
dan Otto Iskandardinata.
■ tujuan meningkatkan kesiapan rakyat
Indonesia menghadapi Sekutu.

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang

5. Gakkutotai (Barisan Pelajar)


❑ Anggotanya terdiri dari murid-murid sekolah
❑ Salah satu bentuk progpaganda Jepang
dalam bidang pendidikan

11
04/06/2021

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang


6. Heiho (Barisan Pembantu Tentara Jepang)
■ April 1943, anggotanya para pemuda 18 - 25 tahun
■ Tujuan :
1) membantu pertempuran langsung tentara Jepang
melawan Sekutu di berbagai front pertempuran.
2) mempertahankan daerah yang telah diduduki Jepang
di luar Indonesia.

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang

7. Heiho (Barisan Pembantu Tentara Jepang)


■ Dibentuk April 1943, anggotanya para pemuda 18 - 25
tahun
■ Tujuan :
1) membantu pertempuran langsung tentara Jepang
melawan Sekutu di berbagai front pertempuran.
2) mempertahankan daerah yang telah diduduki Jepang
di luar Indonesia.

12
04/06/2021

Eksploitasi total untuk usaha perang Jepang

6. Peta (Pembela Tanah Air)


❑ Dibentuk atas saran Kumakichi Harada 🡪 Gatot Mangkupradja
❑ Untuk menjadi anggota Peta, para pemuda dididik secara militer oleh
Kapten Yanagawadi di Tangerang. Latihan calon anggota Peta sangat
disiplin dan berat, sedangkan untuk menjadi komandan Peta harus melalui
Pendidikan Calon Perwira di Bogor.
❑ Dibentuk 3 Oktober 1943, anggotanya para pemuda 18 - 25 tahun
❑ Bersifat Indonesia karena para perwiranya dari orang Indonesia.
❑ tujuan membantu memperkuat kedudukan Jepang di Indonesia dari
serangan Sekutu.
❑ Giguyun Seperti PETA tetapi didirikan khusus didaerah Sumatera

Peta dibagi menjadi 5 tingkatan


■ Daidanco (komandan batalion), dipilih dari kalangan tokoh-tokoh
masyarakat atau orang-orang terkemuka di daerah seperti pegawai
pemerintah, pemimpin agama (ulama), pamong praja, politikus, dan
penegak hukum.
■ Chudanco (komandan kompi), dipilih dari kalangan pekerja, tetapi
belum mencapai pangkat dan jabatan tinggi seperti guru sekolah atau
juru tulis.
■ Shodanco (komandan peleton), dipilih dari kalangan pelajar sekolah
lanjutan atas atau sekolah lanjutan pertama.
■ Budanco (komandan regu), dipilih dari kalangan pemuda dari tingkat
sekolah dasar.
■ Giyuhei (prajurit sukarela), anggotanya sama dengan budanco.

13
04/06/2021

Persamaan dan perbedaan Heiho


dengan Peta :
■ Persamaan : tentara yang dibentuk Jepang
dengan anggotanya berasal dari bangsa
Indonesia untuk membantu melawan Jepang
melawan Sekutu.
■ Perbedaan :
❑ Heiho : membantu melawan Sekutu di luar
negeri/di luar Indonesia.
❑ Peta : membantu melawan Sekutu di dalam
negeri/di Indonesia.

REAKSI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA


TERHADAP EKSPLOITASI DAN PENDUDUKAN JEPANG
1. Lewat organisasi bentukan Jepang (kooperasi)
■ Alasan : Jepang melarang berdirinya semua organisasi pergerakan nasional.
❑ Gerakan Tiga A
■ ketua Mr. Samsudin, bertahan beberapa bulan.
■ propagandanya berisi
Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia.
❑ Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
■ dibentuk 1 Maret 1943, ketuanya Empat Serangkai yaitu Ir. Soekarno,
Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan K.H. Mas Mansyur.
■ tujuan Jepang, untuk membujuk kaum nasionalis dan intelektual
menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada pemerintah Jepang.
■ tujuan Indonesia, untuk membina semangat juang mewujudkan
kemerdekaan Indonesia.

14
04/06/2021

❑ Barisan Pelopor
■ dibentuk 14 September 1944
■ Ketuanya Ir. Soekarno dan wakilnya R.P. Soeroso
■ tokoh lainnya Otto Iskandardinata dan Buntaran Martaatmadja
■ tujuannya untuk meningkatkan kesiapan rakyat Indonesia menghadapi serangan
Sekutu.
❑ Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)
■ dibentuk sebagai pengganti PUTERA
■ dikoordinasi langsung oleh komando militer Jepang, agar tidak dimanfaatkan
para pemimpin Indonesia untuk menggalang persatuan
■ tujuan didirikan untuk memupuk semangat kebaktian rakyat Indonesia agar
bersedia membantu pemerintah pendudukan Jepang melawan Sekutu.
❑ Chuo Sangi In (Dewan PertimbanganPusat)
■ dibentuk 14 September 1944
■ Ketuanya Ir. Soekarno dan wakilnya R.P. Soeroso
■ tokoh lainnya Otto Iskandardinata dan Buntaran Martaatmadja
■ tujuannya untuk meningkatkan kesiapan rakyat Indonesia menghadapi serangan
Sekutu.

❑ MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia)  Masyumi (Majelis Syuro


Muslim Indonesia)
■ Jepang berusaha menarik simpati masyarakat Indonesia yang mayoritas
beragama Islam.
■ Tidak membubarkan organisasi Majelis Islam A'la Indonesia yang telah
dibentuk pada 1937.
■ Jepang menganggap MIAI anti-Barat.
■ Tugas dan tujuan MIAI sebagai berikut.
1) Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat
Indonesia.
2) Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan perkembangan zaman.
3) Ikut membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
■ MIAI dianggap tidak terlalu menguntungkan Jepang
■ MIAI dibubarkan pada Oktober 1943.
■ Pemerintah Jepang kemudian membentuk organisasi baru bernama
Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Masyumi resmi disahkan
oleh Gunseikan pada 22 November 1943. Pembentukan Masyumi
diharapkan dapat mengumpulkan dana dan menggerakkan umat Islam
untuk menopang kegiatan Perang Pasifik.

15
04/06/2021

REAKSI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA


TERHADAP EKSPLOITASI DAN PENDUDUKAN JEPANG
2. Organisasi Gerakan Bawah Tanah
■ Alasan :
❑ Cara gerakan yang dilakukan secara rahasia dan corak perjuangan non
kooperatif:
❑ menjalin komunikasi dengan para tokoh nasionalis lainnya
❑ propaganda kemerdekaan atau mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
❑ memelihara semangat nasionalis dengan selalu berusaha meningkatkan
kesadaran rakyat untuk merdeka
❑ selalu mengukuti perkembangan PD II/Perang Asia Pasifik melalui radio.

Sutan Syahrir Sukarni Wikana Amir Chairul Saleh


Syarifuddin

REAKSI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA


TERHADAP EKSPLOITASI DAN PENDUDUKAN JEPANG

3. Perjuangan Melalui Perlawanan Bersenjata


1) Perlawanan Rakyat di Cot Pleing
■ Perlawanan ini terjadi pada tanggal 10 November 1942 dipimpin oleh Tengku Abdul
Jalil, seorang guru mengaji di Cot Pleing, Lhoseumawe, Aceh. Perlawanan ini
dikarenakan rakyat Aceh sudah tidak tahan lagi dengan apa yang dilakukan oleh
Jepang.
■ Jepang meredam pemberontakan dengan melakukan penyerangan terhadap masjid
di Cot Pleing dan membakar masjid, sehingga banyak pasukan Tengku Abdul Jalil
banyak yang tewas. Tengku Abdul Jalil sendiri tewas karena ditembak oleh Jepang.
2) Perlawanan Rakyat di Pontianak (16 Oktober 1943)
■ Perlawanan ini terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943 oleh Dayak serta kaum feodal
di hutan-hutan pedalaman. Masyarakat Pontianak melakukan perlawanan ini karena
menderita akibat perbuatan Jepang kejam. Perlawanan ini dipimpin oleh Utin
Patimah, tokoh ningrat dari masyarakat Pontianak.

16
04/06/2021

REAKSI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA


TERHADAP EKSPLOITASI DAN PENDUDUKAN JEPANG
3. Perjuangan Melalui Perlawanan Bersenjata
3) Perlawanan Rakyat Sukamanah,
Singaparna, Jawa Barat (25 Februari 1944)
■ Perlawanan dipimpin oleh KH. Zainal Mustafa. Kyai
pendiri pesantren Sukamanah. Perlawanan ini
dilatarbelakangi oleh penistaan agama yang dilakukan
oleh Jepang dengan meminta masyarakat untuk
melakukan “Seikeirei”
■ Akibat pemberontakan ini. KH. Zainal Mustafa beserta
27 orang pengikutnya tertangkap dan dihukum mati
oleh Jepang pada tanggal 25 Oktober 1944.

4) Perlawanan PETA di Blitar (14 Feb 1945)


■ Pemberontakan ini dipimpin oleh Shudanco Supriyadi,
Shudanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini
didasari oleh ketidakrelaan terhadap perilaku Jepang
yang membuat masyarakat Indonesia menderita, seperti
pengumpulan hasil padi, perekrutan Romusha dan Heiho
secara paksa.
■ Jepang berhasil meredamnya dengan melakukan tipu
muslihat. Melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan
Jepang), Jepang berpura-pura meminta pasukan PETA
untuk berunding, tetapi mereka malah ditangkap dan
keempat perwira PETA dihukum mati. Namun, Syodanco
Supriyadi berhasil meloloskan diri dan hingga kini
nasibnya tidak diketahui.
■ Perlawanan PETA di Blitar bukanlah perlawanan satu-
satunya karena banyak pula timbul perlawanan PETA di
daerah-daerah lain, seperti di Meureudu, Aceh
(November 1944) yang dipimpin oleh Perwira Gyugun T.
Hamid. Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (April 1945)
yang dipimpin oleh pemimpin regu (Bundanco) Kusaeri
bersama teman-temannya.

17
04/06/2021

Pengaruh Pendudukan Jepang


1) Bidang Politik
■ Pemimpin Indonesia diberi kesempatan untuk merumuskan / mempersiapkan
kemerdekaan
■ Bangsa Indonesia diperkenankan memimpin organisasi dan berlatih dalam
pemerintahan
■ Simbol kebangsaan diperbolehkan (bendera, lagu dan bahasa Indonesia).
2) Bidang Pendidikan
■ Pendidikan berdasarkan keseragaman dan persamaan untuk semua
kelompok etnik dan kelas sosial
■ Menghapus secara sistematis pengaruh Belanda dari sekolah-sekolah dan
menjadikan unsur Indonesia sebagai landasan utama
■ Menjadikan semua lembaga pendidikan sebagai alat untuk memasukkan
doktrin "Kemakmuran Asia Timur Raya" di bawah pimpinan Jepang.
■ Bahasa Jepang menjadi bahasa pengantar
■ Penggunaan seragam sekolah
■ Pengenalan senam kesegaran jasmani (taisho) dan upacara bendera.

3) Bidang Sosial Budaya


■ Bangsa Indonesia tidak lagi menjadi bangsa nomor 3 dinegeri sendiri
■ Budaya Belanda/Barat tidak boleh dilaksanakan.
■ Bahasa Indonesia berkembang secara luas di seluruh Indonesia.
■ Buku-buku berbahasa asing diterjemahkan dalam bahasa Indonesia karena pada
masa perang hak cipta internasional diabaikan.
■ Buku-buku berbahasa asing diterjemahkan dalam bahasa Indonesia karena pada
masa perang hak cipta internasional diabaikan.
■ Penghapusan diskriminasi dalam bidang pendidikan. Pada masa pendudukan Jepang,
seluruh lapisan masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama dari bangku
sekolah.
4) Bidang ekonomi
■ Perkebunan yang tidak menunjang perang dihancurkan
■ Pertanian banyak terbengkalai karena ada kebijakan romusha, penanaman jarak, dll.
■ Penyerahan wajib cukup memberatkan (beras, logam, dll)
■ Pabrik yang sudah dihancurkan Belanda tidak diperbaiki lagi.
5) Bidang Militer
■ Bangsa Indonesia dilatih kemiliteran (aparat menjadi modal perjuangan setelah
kemerdekaan)
■ Setelah Jepang menyerah, banyak senjata Jepang diserahkan ke Indonesia (atau
dirampas bangsa Indonesia).
■ Bangsa Indonesia dilatih dan dididik untuk memegang jabatan pimpinan walaupun di
bawah pengawasan militer Jepang.

18
04/06/2021

Dampak Positif

■ Bahasa Indonesia berkembang secara luas di seluruh Indonesia.


■ Buku-buku berbahasa asing diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
karena pada masa perang hak cipta internasional diabaikan.
■ Pemerintah pendudukan Jepang memberikan pelatihan bela diri
bagi pelajar. Pelatihan ini ternyata berguna setelah Indonesia
merdeka.
■ Penghapusan diskriminasi dalam bidang pendidikan. Pada masa
pendudukan Jepang, seluruh lapisan masyarakat mendapatkan
kesempatan yang sama dari bangku sekolah.
■ Bangsa Indonesia dilatih dan dididik untuk memegang jabatan
pimpinan walaupun di bawah pengawasan militer Jepang.
■ Seluruh sekolah pada masa pendudukan Jepang diberi status
sebagai sekolah negeri. Bahkan, sekolah yang dimiliki perorangan
seperti sekolah Muhammadiyah, sekolah Taman Siswa, dan
sekolah zending diberi status sekolah negeri.

Dampak Negatif
1. Bidang sosial
■ Kondisi ekonomi rakyat yang semakin menurun
■ Kehidupan rakyat Indonesia di pedesaan makin parah mengalami
penderitaan berupa kemiskinan, kelaparan, wabah penyakit,
kematian, dan tindakan sewenang-wenang tentara Jepang.
2. Bidang ekonomi
■ Perampasan kekayaan rakyat
■ Produksi pertanian makin menurun
■ Sandang pangan sulit didapatkan
3. Bidang Politik
■ Para tokoh pergerakan nasional ditindas karena tidak mau
bekerjasama dengan Jepang.

19
04/06/2021

Kewajiban yang harus dijalankan para siswa pada


masa pendudukan Jepang sebagai berikut
■ Belajar bahasa Indonesia dan Jepang.
■ Memberi hormat ke arah matahari terbit dengan cara
membungkukkan badan seperti posisi rukuk dalam salat (seikeirei).
Penghormatan ini dilakukan setiap pertemuan umum dan setiap
nama Tenno Haika (Kaisar Jepang) disebut.
■ Menghormati adat kebiasaan Jepang.
■ Latihan kemiliteran untuk mendidik para siswa supaya memiliki
semangat seperti tentara Jepang (Nippon Seisyin).
■ Kerja bakti (kinrohosyi) untuk mengumpulkan bahan-bahan yang
berguna untuk perang, menanam ubi, menanam jarak, dan
memperbaiki jalan.
■ Menyanyikan lagu kebangsaan Jepang.
■ Melakukan gerak badan (taiso).

20

Anda mungkin juga menyukai