Anda di halaman 1dari 5

MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA ( 1942 – 1945 )

a. Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia


Faktor-faktor utama kedatangan Jepang ke Indonesia adalah:

 Indonesia kaya hasil tambang, sehingga menunjang untuk keperluan perang.


 Indonesia terdapat bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri Jepang
 Indonesia memiliki tenaga manusia atau SDM (man power) yang banyak sehingga dapat
mendukung usaha Jepang.
 Ambisi Jepang untuk mewujudkan Hakko Ichi-u yaitu pembentukan imperium yang meliputi
bagian besar dunia yang dipimpin Jepang. Kepentingan migrasi, maksudnya wilayah Jepang
yang sempit sedangkan jumlah penduduk banyak maka dibutuhkan tempat bagi pemerataan
penduduk.

b. Kedatangan Jepang ke Indonesia


 Pada Januari 1942, Jepang mendarat masuk ke Indonesia melalui Ambon dan menguasai seluruh
Maluku. Meski pasukan Koninklijk Nederlandsch Indishc Leger (KNIL) dan pasukan Australia
berusaha menghalangi, tetapi tak mampu menahan kekuatan Jepang.
 Daerah Tarakan di Kalimantan Timur dikuasai oleh Jepang bersamaan dengan Balikpapan (12
Januari 1942).
 Jepang menyerang Sumatera setelah berhasil masuk Pontianak. Bersamaan dengan serangan ke
Jawa (Februari 1942).
 Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu Teluk
Banten, Eretan Wetan (Indramayu, Jawa Barat), dan Kragan (Rembang, Jawa Tengah).
 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak ke selatan dan
menguasai kota Buitenzorg (Bogor). Kota-kota lain di Jawa juga jatuh ke tangan Jepang. Belanda
menyerahkan Indonesia ke Jepang
 Pada 8 Maret 1942, Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda di pihak
Sekutu, menandatangani penyerahan tanpa syarat ke Jepang yang diwakili Jenderal Imamura di
Kalijati, Subang. Peristiwa ini disebut Kapitulasi Kalijati, menandai berakhirnya penjajahan
Belanda di Indonesia.

c. Sistem pemerintahan Jepang di Indonesia,menggunakan system militer


Markas besar Kemaharajaan Jepang membentuk tentara umum selatan, yang meliputi:

 Tentara ke-14 dipimpin Letjend Honma Masaharu dengan wilayah operasi di Philipina
 . Tentara ke-15 dipimpin Letjend Iida Shojiro dengan wilayah operasi di Thailand dan Burma.
 Tentara ke-16 dipimpin Letjend Imamura Hitoshi dengan wilayah operasi di Indonesia (Hindia
Belanda).
 Tentara ke-25 dipimpin Letjend Yamashita Tomoyuki dengan wilayah operasi di Malaya
(Malaysia)
d. Kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia

1. Dalam bidang Politik, antara lain:

 Jepang membubarkan organisasi pergerakan yang berkembang pada masa penjajahan Belanda,
kecuali Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). MIAI tidak dibubarkan Jepang dengan pertimbangan
bahwa mayoritas penduduk Indonesia beragama islam, selain itu juga karena umat Islam di
Indonesia membenci bangsa Barat sama dengan Jepang
 Membagi wilayah Indonesia menjadi tiga pemerintahan militer yakni (1) Pulau Jawa dan Madura
dibawah pimpinan Angkatan Darat (Rikugun) ke-16 dengan pusat di Jakarta. (2) Pulau Sumatera
di bawah kekuasaan Angkatan Darat ke-25 berpusat di Bukittinggi. (3) Indonesia bagian timur,
Maluku, Irian Jaya, Nusa Tenggara berada dibawah pemerintahan Angakatan Laut Jepang
(Kaigun) Selatan ke-2 dengan pusat di Makasar.
 Struktur pemerintahan milter Jepang di Indonesia yaitu : (1) Gunshireikan (panglima tentara)
yang menjabat sebagai pucuk pemerintahan militer Jepang di Indonesia. Gunshireikan pertama
di Indonesia yaitu Hitoshi Imamura. (3) Gunseikan (kepala staf militer) dibantu oleh staf yang
disebut Gunseikanbu (staf pemerintahan pusat). Gunseikanbu dibantu oleh Somobu
(departemen dalam negeri), zaimubu (departemen keuangan), sangyobu (departemen
perusahaan, industry dan kerajinan tangan), kotsubu (departemen lalu lintas) dan shihobu
(departemen kehakiman). (3)Gunseibu bertugas sebagai coordinator pemerintahan militer yang
bertugas memulihkan keamanan dan ketertiban.
 Pemerintahan sipil wilayah Indonesia dibagi menjadi sepuluh keresidenan (syu). Setiap
keresidenan terdiri dari kotapraja (syi), kabupaten (ken), kawedanan (gun), kecamatan (son),
dan kelurahan (ku).
 Jepang membentuk pemerintahan kota yang disebut dengan Tokubetsushi (kota istimewa) yang
kedudukannya hampir sama dengan syu. Contohnya adalah Jakarta.
 Mengangkat tokoh nasional Indonesia ke dalam struktur pemerintahan, seperti Prof Soepomo,
Husein Djajadiningrat, dan R.M Soerjo. Mekipun demikian, jabatan tertinggi dalam sebuah
lembaga tetap dipegang oleh orang Jepang.
 Jepang membentuk Chou Sangi In (Dewan Perimbangan Pusat) dan Chuo Sangi Kai (Dewan
Pertimbangan Daerah) pada tanggal 15 September 1942. Tugas dari Chuo Sangi In adalah
mengajukan usul dan memberikan masukan kepada pemerintah Jepang terutama dalam bidang
politik. Ketua dari Chuo Sangi In adalah Ir Soekarno dengan wakil Kusumo Utojo dan Buntaran
Mangunsubroto.
 Jepang membentuk berbagai organisasi untuk menarik simpati bangsa Indonesia antara lain
Gerakan 3A, Putera, Jawa Hokokai. Sembonyan 3A yakni Jepang cahaya Asia, Jepang Pelindung
Asia dan Jepang Pemimpin Asia. 3A kemudian digantikan oleh Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
yang dipimpin oleh 4 serangkai yakni Ir Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H Mas
Mansyur. Putera akhirnya dibubarkan oleh Jepang karena lebih bermanfaat bagi bangsa
Indonesia daripada Jepang. Sebagai pengganti Putera dibentuk Jawa Hokokai.
Tokoh 4 Serangkai

2. Dalam bidang Ekonomi

 Jepang menerapkan sistem ekonomi perang yaitu segala kegiatan ekonomi dilakukan untuk
kepentingan perang.
 Jepang juga menerapkan sistem autarki yaitu setiap daerah harus memenuhi kebuhtan sendiri.
Pulau Jawa dibagi atas 17 lingkungan autarki. Sumatra dibagi atas 3 lingkungan autarki dan 3
lingkungan bagi daerah minseifu (diperintah Angkatan Laut Jepang). Tugas autarki daerah adalah
memenuhi kebutuhan sendiri, serta ketahanan daerahnya untuk memproduksi bahan-bahan
kebutuhan perang. Kedua tugas ini dilaksanakan secara konsekuen oleh pemerintah
pendudukan Jepang. Rakyat dan kekayaan Indonesia dikorbankan Jepang untuk kepentingan
perangnya
 Rakyat disuruh untuk membuka lahan lahan baru yang ditanami tanaman pangan. Selain itu
Jepang juga melakukan pengurangan terhadap perkebunan yang tidak berguna untuk perang
seperti kopi, teh dan tembakau.
 Ketika produksi gula melimpah, banyak pabrik gula yang dirubah menjadi pabrik senjata.
 Memberikan pelatihan kepada para petani dalam usaha memperbaiki pertanian.
 Berdasarkan Undang Undang No 322/1942, Gunseikan langsung mengawasi perkebunan kopi,
kina, karet dan teh. Terdapat badan pengawas yakni Saibai Kigyo Kanrikodan.
 Petani harus menyerahkan sebagian hasil panen, ternak, dan harta miliknya yang lain kepada
pemerintah pendudukan Jepang untuk biaya Perang Asia Pasifik.
 Hasil kekayaan alam di Indonesia yang berupa hasil tambang, perkebunan, dan hutan diangkut
ke Jepang.
 Jepang memaksa penduduk untuk menanam pohon jarak pada lahan pertaniannya. Jarak
diambil minyaknya untuk bahan pelumas mesin.
 Orang Indonesia kekurangan bahan pakaian sehingga menggunakan karung goni.
 Pemeritah Jepang menetapkan uang Hindia-Belanda sebagai satu satunya mata uang yang
berlaku. Tujuan penggunaan uang Hindia Belanda adalah agar harga barang tetap stabil.
 Jepang membentuk koperasi pertanian yang disebut Nagyo Kumiai yang bertugas
mengumpulkan bahan pangan dari petani.
 Menarik pajak yang tinggi bagi keturunan Tionghoa dan Eropapetani, 30 persen untuk dijual
murah kepada Jepang, dan 30 persen lagi untuk lumbung desa
Tanaman Jarak

3. Bidang Sosial Budaya


 Jepang membentuk Tonarigumi atau kalau sekarang RT. Tujuan Tonarigumi adalah membangun
gerakan gotong royong dalam masyarakat.
 Jepang melakukan romusha atau kerja paks untuk itu dibentuk Romukyoki yakni panitia
pengerah romusha. Untuk menarik orang mau menjadi Romusha, meraka dilabeli oleh Jepang
dengan Pahlawan Pekerja atau Prajurit Ekonomi. Bentuk lain dari romusha adalah kinrohosi,
yaitu wajib kerja tanpa upah bagi tokoh masyarakat, seperti para pamong desa dan para
pegawai rendahan.
 Eksplotasi perempuan dalam bentuk Jugun Ianfu yakni wanita penghibur tentara Jepang.
 Perubahan dalam stratifikasi dalam masyarakat yakni (1) orang Jepang, (2) orang Indonesia (3)
orang Eropa, (4) orang timur asing.
 Jepang membentuk pusat kebudayaan yang disebut dengan Keimin Bunka Shidoso yang
memiliki tugas mengawasi perkembangan kesenian Indonesia.
 Terjadi Jepangisasi Indonesia dalam bentuk penggunaan bahasa Jepang, menyanyikan lagu
nasional Jepang (Kimigayo), melakukan seikerei yakni membungkuk setengah badan ke arah
matahari terbit sebagai penghormatan kepada dewa matahari.
 Melakukan propaganda menggunakan alat alat kebudayaan seperti film, lagu dan karya sastra
lainnya.
 Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar. Semua buku yang berbahasa Belanda
diganti dengan buku-buku terjemahan yang dikeluarkan oleh Bunkyo Kyoku (Kantor Pengajaran)
 Terjadinya penurunan jumlah sekolah, murid, dan guru
 Dibuka berbagai jenjang sekolah dan juga sekolah kejuruan
 Sekolah terbuka untuk seluruh kalangan masyarakat. Kurikulum ditujukan untuk keperluan
perang Asia Pasifik.
 Terdapat sekolah pada masa pendudukan Jepang antara lain : sekolah rakyat enam tahun
(kokumin gakko), sekolah menengah pertama tiga tahun, dan sekolah menengah tinggi tiga
tahun. Jepang juga membentuk sekolah guru antara lain sekolah guru dua tahun (shoto shihan
gakko), sekolah guru empat tahun (cuutoo shihan gakko), dan sekolah guru enam tahun (koto
shihan gakko)

4. Dalam Bidang Pertahanan dan Militer


Bentuk-bentuk organisasi kemiliteran dan semi militer yang dibentuk Jepang sebagai berikut.
 Seinendan, yaitu barisan pemuda yang berumur 14 – 22 tahun.
 Iosyi Seinendan, yaitu barisan cadangan atau seinendan putri.
 Bakutai, yaitu pasukan berani mati.
 Keibodan, yaitu barisan bantu polisi yang anggotanya berusia 23 – 35 tahun. Barisan ini di
Sumatra disebut Bogodan dan di Kalimantan disebut Borneo Konon Hokokudan.
 Hisbullah, yaitu barisan semimiliter untuk orang Islam.
 Heiho, yaitu pembantu prajurit Jepang yang anggotanya berusia 18– 25 tahun.
 Jawa Sentotai, yaitu barisan benteng perjuangan Jawa.
 Suisyintai, yaitu barisan pelopor. Suisyintai diketuai oleh Ir Soekarno.
 Peta atau Pembela Tanah Air, yaitu tentara daerah yang dibentuk oleh Kumakichi Harada
berdasarkan Osamu Serei No. 44 tanggal 23 Oktober 1943.
 Gokutokai, yaitu korps pelajar.
 Fujinkai, yaitu himpunan wanita yang dibentuk pada tanggal 23 Agustus 1943. Tugas Fujinkai
mempersiapkan dapur umum dan bantuan medis.
 Jibakutai (Barisan berani mati) dibentuk tanggal 8 Desember 1944. Barisan ini dibentuk atas
inspirasi dari pilot Kamikaze yang sanggup mengorbankan nyawanya dengan jalan menabrakkan
pesawatnya kepada kapal perang musuh.

e. Dampak Kebijakan Jepang

Dampak Negatif Kebijakan Jepang di Indonesia

 Kebijakan romusha menyebabkan munculnya berbagai macam permasalahan sosial yang


mengakibatkan trauma bagi masyarakat Indonesia
 Eksploitasi besar-besaran yang dilakukan Jepang mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan
rakyat Indonesia
 Kehidupan yang menderita dan sengsara karena kemiskinan. Hal ini dikarenakan segala potensi
ekonomi di Indonesia digunakan untuk mendukung Jepang dalam perang.
 Penyebaran intelijen dan polisi khusus menghadirkan rasa takut di kalangan rakyat. Penyebaran
ini dilakukan guna mengawasi rakyat Indonesia yang dicurigai sebagai golongan anti-Jepang.
 Pembatasan aktivitas pers mengakibatkan tidak adanya pers nasional yang bebas dari pengaruh
Jepang. Pers nasional pada saat itu harus tunduk pada pemerintah Jepang.

Dampak Positif Kebijakan Jepang di Indonesia

 Diperbolehkannya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Bahasa Indonesia


juga menjadi bahasa nasional serta bahasa pengantar di sekolah.
 Propaganda Jepang yang mendukung gerakan anti-Belanda, secara tidak langsung
menumbuhkan semangat kebangsaan atau nasionalisme rakyat Indonesia.
 Guna mendapatkan simpati rakyat Indonesia, Jepang mendekati para tokoh nasional dan
menjadikan mereka sebagai penggerak mobilisasi massa.
 Agenda pelatihan militer dan semimiliter yang diadakan oleh Jepang menjadi bekal rakyat
Indonesia guna mempersiapkan diri menghadapi peperangan suatu hari nanti.

Anda mungkin juga menyukai