Anda di halaman 1dari 37

MASA PENDUDUKAN JEPANG

1942-1945
Materi Semester 2
Muhamad Yusuf Hadikusuma

TUJUAN PEMBELAJARAN

Menganalisis kedatangan Jepang ke Indonesia.


Mengevaluasi perkembangan organisasi
pergerakan di Indonesia
Menganalis gerakan perlawanan rakyat terhadap
kekejaman Jepang
Menghargai dan meneladani semangat juang
para tokoh dalam melawan Jepang
Menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan YME
atas kekuatan yang diberikan kepada rakyat
Indonesia yang masih bertahan untuk melawan
setiap pendudukan dan kekejaman bangsa asing.

TUJUAN PENDUDUKAN JEPANG

mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri


perang seperti minyak tanah, timah, batubara dan
aluminium. Karena diperkirakan dapat mencukupi
kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.
Indonesia kaya akan sumberdaya alam yang bisa
dimanfaatkan untuk pengembangan industri
Jepang
Terdorong ajaran Shintoisme yaitu Hakko Ichiu,
yaitu kesatuan keluarga umat manusia, yang
diartikan bahwa Jepang sebagai negara maju
bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan
keluarga umat manusia dengan mempersatukan
bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia.

JEPANG MENGUASAI INDONESIA


DENGAN CEPAT DAN MERATA

Melakukan hubungan dagang dengan


Indonesia sejak tahun 1930an, dan ada
kontak dengan tokoh-tokoh Indonesia
Dalam proses hubungan tersebut Jepang
juga melakukan spionase-spionase
terhadap Indonesia
Mendapat dukungan dari Bangsa Indonesia
(mis. Di Aceh ada Persatuan Ulama2
Seluruh Aceh/PUSA vs Uleebalang yg pro
Belanda, Adanya ramalan Jayabaya)

Hubungan Jepang dan Indonesia

Terjalin sejak tahun 1930an (Sebelum PD


II)
Krisis ekonomi mendorong Jepang
menjual barang murah (politik dumping),
Hubungan menurun drastis di akhir
1930an krn AS membatalkan perjanjian2
dengan Jepang dan melakukan embargo
thd pengiriman barang strategis ke
Jepang (Indonesia semakin penting)

Ramalan Jayabaya
Ramalan itu menyatakan :
Akan datangnya penjajah bertumbuh
pendek, berkulit kuning dan hanya seumur
jagung. Penjajah yang dimaksud diyakini
adalah Jepang. Jepang menjajah Indonesia
sekitar tahun 1942-1945 (-/+ 3,5 tahun).
Tanaman Jagung usianya hanya 3,5 bulan,
tetapi pendukung ramalan Jayabaya
meyakinkan hal itu bahwa merujuk pada
singkatnya waktu penjajahan tersebut
(singkat bagi kehidupan manusia).

Ramalan Jayabaya...2)

Slamet Muljana (Kesadaran Nasional I) :


Ayam jantan berbulu kekuning-kuningan
yang datang dari sebelah timur laut akan
mengusir kerbau bermata biru. Jepang
bahkan menyebarkan selembaran2
dengan pesawat udara yang berbunyi :
Raja Djojobojo di Kediri pernah berkata
bahwa bangsa kulit kuning akan datang
menolong bangsa Jawa dan sekarang
kamilah yang datang menolong...

Ramalan Jayabaya...3)

Namun Jepang tidak mengakui penggalan


ramalan Jayabaya berikutnya bahwa :
bangsa kulit kuning akan memerintah tanah
Jawa hanya selama seumur Jagung.
Penggalan inilah yang dijadikan harapan bagi
bangsa Indonesia (rakyat kecil, cendekiawan,
dan kalangan militer) untuk keluar dari
penjajahan Jepang. Perlawanan2 dari rakyat,
PETA, dan gerakan2 anti-fasis Jepang.
Kedatangannya disambut dan akhirnya
dibenci bahkan diperangi.

PENGUASAAN INDONESIA
Pemerintahan di bagi 2 :
Pemerintahan Militer dan Pemerintahan Sipil
Pemerintahan Militer dibagi menjadi 3 wilayah :
1. Sumatera : Angkatan Darat (AD) Ke-25
pusatnya di Bukittinggi
2. Jawa dan Madura : AD ke-16, pusatnya di
Jakarta (Kemudian ditambah AL)
Dua wil. di atas berada di wil.7 dgn mabesnya
di Singapura
3. Kalimantan dan Indonesia Timur dikuasai
Angkatan Laut (AL) Armada Selatan II pusatnya
di Makasar

Alasan Pembagian Wilayah

Menurut Rickleff : Wilayah Di Jawa dianggap


secara politik paling maju sedang ekonomi
kurang penting (sumber daya manusia yang
terpenting).
Pembagian administrasi semacam itu tentu
juga terkait dengan perbedaan kepentingan
Jepang terhadap tiap-tiap daerah di Indonesia,
baik dari segi militer maupun politik ekonomi.
Pulau Jawa yang merupakan pusat
pemerintahan yang sangat penting waktu itu
masih diberlakukan pemerintahan sementara.

PENGUASAAN
INDONESIA...2)
PEMERINTAHAN SIPIL
Bulan Agustus 1942 :
Pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem
pemerintahan, antara lain dengan mengeluarkan UU No. 27
tentang aturan pemerintahan daerah dan dimantapkan dengan
UU No. 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi.
Dengan UU tersebut, pemerintahan akan dilengkapi dengan
pemerintahan sipil. Menurut UU No. 28 ini, pemerintahan
daerah yang tertinggi adalah shu (karesidenan). Seluruh Pulau
Jawa dan Madura, kecuali Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta,
dibagi menjadi daerah-daerah shu (karesidenan), shi
(kotapraja), ken (kabupaten), gun (kawedanan), son
(kecamatan), dan ku (desa/kelurahan). Seluruh Pulau Jawa dan
Madura dibagi menjadi 17 shu.

PENGUASAAN
INDONESIA...3)
Pemerintahan shu itu dipimpin oleh seorang shucokan. Shucokan memiliki
kekuasaan seperti gubenur pada zaman Hindia Belanda meliputi kekuasaan
legislatif dan eksekutif. Dalam menjalankan pemerintahan shucokan dibantu
oleh Cokan Kanbo (Majelis Permusyawaratan Shu). Setiap Cokan Kanbo
ini memiliki tiga bu (bagian), yakni Naiseibu (bagian pemerintahan umum),
Kaisaibu (bagian ekonomi), dan Keisatsubu (bagian kepolisian). Pemerintah
pendudukan Jepang juga dapat membentuk sebuah kota yang dianggap
memiliki posisi sangat penting sehingga menjadi daerah semacam daerah
swatantra (otonomi). Daerah ini ini disebut tokubetsushi (kota istimewa),
yang posisi dan kewenangannya seperti shu yang berada langsung di bawah
pengawasan gunseikan. Sebagai contoh adalah Kota Batavia, sebagai Batavia
okubetsushi di bawah pimpinan Tokubetu shico

OSAMU SEIREI
Osamu Seirei adalah Undang-Undang yang
dikeluarkan oleh Panglima Tentara Ke-16
Isinya :
1. Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia
Belanda dihapuskan dan segala kekuasaan
yang dahulu dipegangnya diambil alih oleh
panglima tentara Jepang di Jawa.
2. Para pejabat pemerintah sipil beserta
pegawainya di masa Hindia-Belanda tetap
diakui kedudukannya, asalkan memiliki
kesetiaan terhadap tentara pendudukan Jepang

OSAMU SEIREI...2)
3. Badan-badan pemerintah dan undang-undang
di masa Belanda tetap diakui secara sah untuk
sementara waktu, asalkan tidak bertentangan
dengan aturan pemerintahan militer Jepang.
Susunan pemerintahan militer Jepang :
a. Gunshirekan (panglima tentara) yang
kemudian disebut dengan Seiko Shikikan
(panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan.
Panglima tentara yang pertama dijabat oleh
Jenderal Hitoshi Imamura.

OSAMU SEIREI...3)
Gunseikan (kepala pemerintahan militer) yang dirangkap
oleh kepala staf. Kepala staf yang pertama adalah Mayor
Jenderal Seizaburo Okasaki. Kantor pusat pemerintahan
militer ini disebut Gunseikanbu. Di lingkungan
Gunseikanbu ini terdapat empat bu (semacam
departemen)dan ditambah satu bu lagi, sehingga menjadi
lima bu. Adapun kelima bu itu adalah sebagai berikut :
1. Somobu (Departemen Dalam Negeri).
2. Zaimubu (Departemen Keuangan).
3. Sangvobu (Departemen Perusahaan, Industri dan Kerajinan
Tangan) atau urusan Perekonomian.
4. Kotsubu (Departemen Lalu Lintas).
5. Shihobu (Departemen Kehakiman).

OSAMU SEIREI...4)
Gunseibu (koordinator pemerintahan dengan tugas
memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam
gubernur) yang meliputi:.
1. Jawa Barat : pusatnya di Bandung.
2. Jawa Tengah : pusatnya di Semarang.
3. Jawa Timur : pusatnya di Surabaya.
Ditambah dua daerah istimewa (Kochi) yakni Yogyakarta
dan Surakarta.
Di dalam pemerintahan itu, Jepang juga membentuk
kesatuan Kempetai (Polisi Militer). Di samping susunan
pemerintahan tersebut, juga ditetapkan lagu kebangsaan
yang boleh diperdengarkan hanyalah Kimigayo. Padahal
sebelum tentara Jepang datang di Indonesia, Lagu
Indonesia Raya sering diperdengarkan di radio Tokyo.

OSAMU SEIREI...5)

Selain pelarangan lagu Indonesia Raya,


Jepang juga merubah petunjuk waktu
harus digunakan tarikh Jepang (Tarikh
Sumera) menggantikan tarikh Masehi.
(1942 Masehi jadi 2602 Sumera). Rakyat
Indonesia juga setiap tahun harus
merayakan Hari Raya Tencosetsu (Hari
Raya Lahirnya Kaisar Hirohito). Selain itu
Bahasa Belanda dilarang dan diganti
dengan bahasa Jepang.

PROSES KEDATANGAN
Januari 1942 :
Jepang mendarat di Ambon dan seluruh
Maluku (dihalangi tentara KNIL/ Koninklijk
Nederlansch Indisch Leger dan tentara
Australia).
Mendarat dan menguasai juga di Tarakan ,
Kalimantan Timur serta Balik Papan (12
Januari)
Februari 1942 :
Menguasai Pontianak, Sumatera, serta Jawa
(Februari)

Lanjutan ...
Maret 1942 :
Jepang menang perang di Pasifik, dan memusatkan perhatiannya pada
tanah Jawa.
Pada1 Maret 1942 mendarat di 3 tempat: 1.Banten (Jendral Imamura),
2.Eretan Wetan, Indramayu (Kolonel Tonishoridan), dan Bojonegoro (Mayjen
Tsuchihashi)
Sekutu mempersiapkan diri dengan membentuk ABDACOM (American
British Dutch Australian Command) yang dipimpin Jenderal Sir Archibald dan
bermarkas di Lembang.
Letnan Jenderal Ter Poorten sebagai Panglima Tentara Hindia Belanda
Laksamana Karel Doorman melawan di Laut Jawa tetapi dikalahkan Jepang
Jepang dengan cepat menyerbu pusat2 kekuasaan Hindia Belanda di Jawa.
Pada tanggal 5 Maret Batavia jatuh ketangan Jepang, dilanjutkan Bogor.
Pada 8 Maret Belanda (Jenderal Ter Poorten) menyerah tanpa syarat ke
Jepang (Jenderal Imamura) di Kalijati Subang. Akhir penjajahan Belanda di
Indonesia, tetapi Belanda membuat pemerintahan pelarian (exile
goverment) di Australia di bawah H.J. Van Mook.

KEDATANGAN YANG DISAMBUT


Kedatangannya disambut bahagia oleh bangsa
Indonesia dengan propaganda saudara tua bagi
bangsa Indonesia karena berhasil mengalahkan
Belanda, serta propaganda Gerakan 3 A (CPPA)
Jepang juga membujuk tokoh2 nasional untuk
mendukung kebijakan Pemerintah Jepang dalam
Perang Asia Timur Raya melawan Amerika dan
Inggris (Membebaskan Ir.Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, Sutan Syahrir, dll dari pengasingan
Belanda)

Kebijakan2 Jepang di Indonesia

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengekploitasi rakyat untuk kepentingan


perang Jepang
(Romusha/ Kerja Paksa)
Fujinkai (Organisasi Wanita),
Heiho (Pembantu prajurit),
Keibodan (Pembantu Polisi),
Seinendan (Barisan Pemuda),
PETA/ Pembela Tanah Air (Tentara Sukarela),
Jugun Ianfu (Wanita yang dipaksa melayani
nafsu tentara Jepang)

Lanjutan...
Membubarkan semua organisasi politik
(kecuali MIAI /Majelis Islam Ala
Indonesia, karena menganggap bahwa
umat Islam anti barat dan diharapkan
dapat membantu Jepang melawan
sekutu) dan membentuk organisasi baru :
1. Gerakan Tiga A, dipimpin Mr.Syamsudin
2. Pusat Tenaga Rakyat, dipimpin 4
serangkai
3. Jawa Hokokai,

PERLAWANAN TERHADAP
JEPANG

Di Cot Plieng Aceh Utara, Tengku Abdul Jalil


(10 November 1942), disebabkan tidak mau
menaati peraturan Jepang.
Singaparna, Tasikmalaya, K.H. Zaenal
Mustafa (25 Februari 1944) disebabkan
tidak mau melakukan Seikerei
(Membungkuk untuk kaisar)
Di Blitar, Supriyadi yang dikenal
Pemberontakan PETA (14 Februari 1945)
disebabkan banyak penyiksaan terhadap
rakyat

SIKAP TOKOH2 BANGSA


INDONESIA

Soekarno : mau bekerjasama dengan Jepang


(lunak). Karena faktor kemenangan Jepang atas
Rusia 1905.
Moh. Hatta : bersikap kooperatif dengan Jepang
(antifasisme) demi tujuan kemerdekaan.
Sutan Syahrir : bersikap radikal dan melakukan
gerakan bawah tanah/ gerakan rahasia.
Cipto Mangunkusumo dan Amir Syarifudin
bersikap anti Jepang (mendukung Syahrir). Amir
Syarifudin dimanfaatkan Belanda untuk
menyusun perlawanan thd Jepang dan menerima
imbalan dari Belanda (Van Der Plas).

ORGANISASI-ORGANISASI

GERAKAN 3A. Tujuan dibentuk sebagai


wadah propaganda Jepang. Semboyan:
Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung
Asia, dan Nippon Pemimpin). Dibentuk 29
Maret 1942. Ketua Mr. Syamsudin, dibantu
k. Sutan Pamuncak, Moh. Saleh. Ada
subseksi Islam yang disebut Persiapan
Persatuan Umat Islam yang dipimpin oleh
Abikusno Cokrosuyoso. Tidak mendapat
sambutan yang baik dari bangsa
Indonesia. Jepang menilai organisasi ini
tidak efektif dan pada Desember
dinyatakan gagal.

Pemuda Asia Raya. Diketuai Sukardjo


Wiryopranoto. Tetapi sama tidak mendapat
sambutan masyarakat, sehingga dibubarkan lagi.
PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat). Digerakan oleh
empat serangkai (Soekarno, Hatta, Mas Mansur,
dan Kihajar Dewantara). Ketuanya Soekarno.
Didirikan tanggal 16 April 1943. Tujuannya
membangun dan menghidupkan segala sesuatu
yang sudah dihancurkan Belanda. Selain itu Putera
bertugas memusatkan potensi masyarakat
Indonesia guna membantu perang Jepang. Serta
memperbaiki bidang sosial ekonomi.
Struktur organisasi: Ada Pimpinan Pusat (4
serangkai) dan Pimpinan daerah (Syu, Ken, & Gun).
Penasihatnya: S. Miyoshi, G. Taniguci, Iciro
Yamasaki, dan Akiyama.

Sambutan terhadap PUTERA dr organisasi massa:


Persatuan Guru Indonesia, Perkumpulan Pegawai Pos
Menengah, Pegawai Pos Telegrap Telepon dan Radio,
serta Pengurus Besar Istri Indonesia pimpinan Maria
Ulfah Santoso. Dari kalangan Pemuda organisasi
Barisan Banten juga organisasi Pelajar yaitu organisasi
Badan Perantaraan Pelajar Indonesia serta Ikatan Sport
Indonesia.
Dukungan itu memperkuat Putera sekalipun ditingkat
daerah tidak berkembang baik. Putera dianggap
berhasil dalam mempersiapkan rakyat secara mental
bagi kemerdekaan Indonesia. Melalui rapat2 dan media
massa pengaruh Putera semakin meluas. Jepang
khawatir Putera hanya dijadikan alat oleh tokoh2
nasionalis untuk mempersiapkan kemerdekaan, bukan
menggerakan massa untuk membantu Jepang, maka
pada tahun 1944 Putera dinyatakan bubar oleh Jepang.

MIAI dan Masyumi. Pada 4 September 1942


diaktifkan kembali oleh Jepang setelah
sebelumnya dibekukan oleh Belanda.
Tujuannya adalah untuk memobilisasi umat
Islam Indonesia untuk keperluan perang
Jepang. Semboyannya berpegang teguhlah
kamu sekalian pada tali Allah dan jangan
berpecah belah. Kantor pusatnya di Surabaya
kemudian pindah ke Jakarta.
Tugas MIAI :
1. Menempatkan umat Islam pada kedudukan
yang layak dalam masyarakat Indonesia.
2. Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan
perkembangan zaman
3. Ikut membantu Jepang dalam Perang
AsiaTimur Raya

Program-program MIAI:
MIAI membuat program yang menitikberatkan
pada program-program yang bersifat sosioreligius. Program2 tersebut diwujudkan dengan
rencana :
1) Pembangunan Masjid Agung di Jakarta;
2) Mendirikan Universitas;
3) Membentuk baitul mal.
Dari ketiga program tersebut yang diizinkan
hanya yang ke-3.
MIAI menjadi tempat bertukarfikiran dan
pembangunan kesadaran umat agar tidak
terjebak dalam perangkap kebijakan Jepang
yang semata-mata untuk memenangkan perang
Asia Timur Raya

Perkembangan MIAI:
Dana Baitulmal, dimanfaatkan untuk
mengembangkan organisasi dan perjuangan
dijalan Allah, bukan untuk membantu Jepang.
Membentuk Majelis Pemuda diketuai Ir.Sofwan;
Membentuk Majelis Keputrian diketuai Siti
Nurjanah;
Menerbitkan Majalah Suara MIAI.

MIAI dibubarkan.
Pada bulan November 1943 MIAI dibubarkan karena
tidak memberi kontribusi bagi Jepang. Pengganti MIAI
Jepang membentuk Masyumi (Majelis Syura Muslimin
Indonesia) yang bertujuan untuk menghimpun dana
dan menggerakkan umat Islam untuk menopang
kegiatan Perang Asia Timur Raya.

Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia)


Diketuai oleh Hasyim Asyari dan wakil ketuanya Mas
Mansur dan Wahid Hasyim. Penasihat: Ki Bagus
Hadikusumo dan Abdul Wahab.
Masyumi menjadi induk organisasi Islam yang
anggotanya para ulama (Ada pelibatan ulama dalam
politik).
Masyumi berkembang dengan pesat, setiap
karesidenan ada cabang Masyumi. dan berhasil
meningkatkan hasil bumi dan pengumpulan dana.
Munculnya tokoh-tokoh muda: M. Natsir, Harsono
Cokroaminoto, dan Prawoto Mangunsasmito
Wadah bertukar fikiran tokoh2 Islam dan
berkeluhkesah rakyat
Menjadi organisasi yang pro rakyat yang menolak
Romusha. Selain itu juga menolak Seikerei (sikap
membungkuk utk menghormati Tenno Heika)

JAWA HOKOKAI (Himpunan Kebaktian Jawa)


Tahun 1944 Jepang mulai mengalami banyak kekalahan,
sehingga kedudukan Jepang di Indonesia semakin
mengkhawatirkan. Panglima AD ke-16 Kumaikici Harada
membentuk Jawa Hokokai, dengan harapan rakyat
memberikan darma baktinya thd pemerintah demi
kemenangan perang.
Kebaktian itu memuat tiga hal :
1. Mengorbankan diri;
2. Mempertebal persaudaraan;
3. Melaksanakan suatu tindakan dengan bukti.
Program2 :
4. Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan
ikhlas demi pemerintah Jepang;
5. Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya
berdasarkan semangat persaudaraan;
6. Memperkokoh pembelaan tanah air

Adalah Organisasi Pusat yang anggota-anggotanya


terdiri atas bermacam-macam Hokokai (Himpunan
Kebaktian) sesuai dengan bidang profesinya. Mis.:
Kyoiko Hokokai (kebaktian para pendidik guru2), Isi
Hokokai (kebaktian para dokter). Ada anggota
istimewa seperti : Fujinkai (organisasi wanita),
Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan).
Merupakan organisasi resmi pemerintah Jepang,
karena pimpinan pusat dan daerah dipegang orng
Jepang. Hanya penasihatnya Soekarno & H. Asyari
JH memiliki alat organisasi sampai ke desa2.
Jawa Hokokai berusaha pengerahan tenaga dan
memobilisasi potensi sosial ekonomi, mis.
Penarikan hasil bumi, sesuai dengan target yang
ditentukan.
Organisasi ini tidak berkembang di luar jawa

ORGANISASI SEMI MILITER &


MILITER

ORG. SEMI MILITER


Seinendan
Keibodan
Barisan Pelopor
Hizbullah
ORG. MILITER
Heiho
PETA

Dampak Penjajahan Jepang

POLITIK (Pemda, pem.militer, organisasi2,


janji kemerdekaan)
SOSBUDEK (romusha, Ekonomi perang,
karya seni diawasi, seikerei, berbagai
ekpoloitasi ten. Rakyat)
PENDIDIKAN (SD 6 thn, bhs. Jepang dan
adat istiadat Jepang wajib, PT ditutup,
bhs.Indo bhs pngantar, pelajar dididik
militer)
BIROKRASI & MILITER (Pemda, Cuo
Sangiin, pendidikan militer)

JANJI KEMERDEKAAN

PM Hideki Tojo (Sept1943), PM Kuniaki Koiso


(Sept44)
PM Tojo diganti Koiso krn Kepulauan Mariana
lepas
Koiso merealisasikan janji (Janji Koiso) agar
rakyat tidak hilang kepercayaan kpd Jepang
dan menganggap Sekutu pembebas.
Realisasi : Bendera Merah Putih boleh
dipasang, Lagu Indonesia Raya boleh
dinyanyikan, Letjen Kumakici Harada
mbentuk BPUPKI pada 1 Maret45, PPKI
pada 7 Agustus45, Soekarno-HattaRadjiman dipanggil Jend.Terauci ke Dalat

KEMERDEKAAN INDONESIA

Kekalahan Jepang (Dibomnya Hiroshima


dan Nagasaki 6 & 9 Agustus45)
Jepang menyerah tanpa syarat kepada
sekutu pada 15 Agustus 1945
Kaum muda bawah tanah mengetahui
info menyerahnya Jepang langsung
mendesak utk segera proklamasi
Peristiwa Rengasdengklok,

Anda mungkin juga menyukai