Anda di halaman 1dari 14

Ahmad Rabvy(03)

M.R. Khansa Deva(21)


Shefa Hazahra(31)
Syagofalillah(33)
01
Proses masuknya Jepang
ke Indonesia
Latar belakang masuknya Jepang ke Indonesia

1. Restorasi Meiji
Restorasi Meiji ( 明治維新 Meiji-ishin), dikenal juga dengan sebutan
Revolusi Meiji atau Pembaruan Meiji, adalah serangkaian kejadian yang
berpuncak pada pengembalian kekuasaan di Jepang kepada Kaisar pada
tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran pada
struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga zaman Edo (sering
juga disebut Akhir Keshogunan Tokugawa) dan awal zaman modern.
Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang
mencakup akhir zaman Edo dan awal zaman Meiji. Restorasi ini
diakibatkan oleh Perjanjian Shimoda dan Perjanjian Towsen Harris yang
dilakukan oleh Komodor Matthew Perry dari Amerika Serikat
2. Ingin menguasai SDA di Asia Teggara

pada pertengahan 1941, Amerika Serikat melancarkan mengembargo


minyak bumi , mengembargo adalah larangan untuk melakukan
perdagangan & peniagaan kepada suatu negara. Sedangkan Jepang sangat
butuh minyak bumi untuk keperluan perang. Pada tanggal 8 Desember
1941 angkatan perang Jepang melancarkan serangan pengeboman Pearl
Harbour untuk menyerang angkatan laut Amerika serikat di Pasifik.
Jepang berhasil menghancurkan pertahanan militer Amerika, serangan
Jepang juga di arahkan ke Filipina dan kemudian di Indonesia dengan
tujuan mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang, sebab
persediaan SDA Indonesia dapat memenuhi kebutuhan Jepang selama
perang Pasifik.
Reaksi rakyat Indonesia
02 terhadap kedatangan Jepang
 Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah mencari bahan-
bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya disambut dengan
antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan
baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian
terhadap pihak Belanda.
 Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati
rakyat Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang Pasifik
digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama, yaitu
kemenangan bangsa Asia.
 Setelah kedatangannya ke Indonesia, tentara ke 16 sebagai perwakilan
pemerintah militer Jepang. Jepang Pelindung Asia di Indonesia
membentuk suatu badan propaganda yang disebut dengann
Sendenbu. Badan ini berfungsi untuk mendukung pergerakan Jepang
di Indonesia. Melalui badan ini pula, "Gerakan 3A"
dipropagandakan, yaitu: Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung
Asia, Jepang Cahaya Asia
03
Pembentukan
Pemerintah Militer
pada masa Jepang
Pada pertengahan tahun 1942, timbul
pemikiran dari markas tentara Jepang. 2. Kemudian pemerintah
Pendudukan dilibatkan dalam aktivitas militer Angkatan darat, yaitu
pertahanan dan kemiliteraan termasuk semi- tentara ke-16 (asamushudan)
militer oleh karena itu, pemerintahan Jepang untuk Jawa dan Madura
di Indonesia kemudian membentuk dengan pusatnya di Btatavia.
pemerintahan militer di seluruh kepulauan
Indonesia bekas Hindia Belanda itu dibagi 3. Pemerintahan Angkatan
menjadi 3 wilayah pemerintahan militer. laut, armada selatan kedua
1. Pemerintahan militer Angkatan darat, untuk daerah Kalimantan,
tentara ke-25(tomishudan) untuk Sumatra Sulawesi, dan Maluku
dengan pusatnya di Kota Bukit Tinggi. dengan Makassar sebagai
pusatnya.
Pembagian administrasi semacam itu,
tentu juga terkait dengan perbedaan
kepentingan jepang terhadap tiap-tiap
daerah di Indonesia baik dari segi
militer,segi ekonomi,dan juga politik.
Pulau jawa yang melupakan pusat
pemerintahan yang sangat penting waktu
itu,masih diberlakukan pemerintahan
sementara. Hal ini berdasarkan Osama
seirei atau UU yang dikeluarkan oleh
tentara ke-16. Di dalam undang-undang
itu untuk mendukung penduduk jepang
yang bersifat militer.
04
Pembentukan
Pemerintahan Sipil
pada masa Jepang
Pada bulan Agustus 1942, pemerintahan militer berusaha
meningkatkan sistem pemerintahan,antara lain dengan
mengeluarkan UU No.27 Tentang aturan daerah dan dimatapkan
dengan UU NO.28 Tentang pemerintahan Shu serta tokobetsushi.
Menurut uu itu, pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu
(karesidenan). Pemerintahan shu dipimpin oleh seorang
shucokan,shucokan memiliki kekuasaan seperti Gubenur pada masa
Hindia Belanda meliputi kekuasaan legislatif dan eksekutif.

Dalam menjalankan pemerintahan shucokan di bantu oleh


cokan kanbo(Majelis Permusyawaratanshu). Setiap cokan kanbo ini
memiliki 3 bu(bagian), yakni Naseibu(bagian pemerintahan umum),
kaisaibu(bagian ekonomi) dan keisatsubu(bagian kepolisian).
Daerah ini disebut tokubetsushi(kota istimewa). Contohnya kota
batavia,yang dipimpin oleh Tokubetu Shico.
Struktur pemerintahan
pada masa jepang
Menurut undang undang no. 28,
pemerintahan daerah yang tertinggi
adalah Shu atau Karisedanan.
Seluruh pulau Jawa dan Madura,
kecuali Khoci, yaitu Yogyakarta dan
Surakarta, dibagi menjadi daerah-
daerah Shu/karisedanan.
Shi(kotaperaja), ken(kabupaten),
gun(kawedanan), son(kecamatan),
ku(desa/kelurahan).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai