1. Perang Ambarawa
2. Pertempuran Medan Area
3. Perlawanan Rakyat Desa Sukamanah Tasikmalaya
Perlawanan ini terjadi pada tanggal 25 Februari 1944. Perlawanan ini diawali adanya penolakan santri
pondok pesantren Sukamanah pimpinan K.H. Zaenal Mustofa untuk melakukan seikerei (memberi
penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkukan badan ke areah bendera Jepang) yang
dianggap oleh Jepang sebagai pembangkangan
4. Pertempuran Margarana atau Puputan
Pertempuran ini terjadi di margarana sebelah utara kota Tabanan , Bali. Peristiwa ini dipicu oleh
hasil perjanjian Linggarjati yang menyatakan Bali tidak masuk wilayah Indonesia.
Peristiwa Puputan Margarana bermula dari perintah I Gusti Ngurah Rai kepada pasukannya Ciung
Wanara untuk melucuti persenjataan polisi NICA yang menduduki kota Tabanan. Dan misi itu berhasil
dilaksanakan. Peristiwa ini memicu amarah Belanda yang mengerahkan seluruh pasukannya dari
seluruh Bali dan Lombok untuk mengisolasi Desa Adeng-Marga.
5. Perang Bandung Lautan Api
Selain itu di daerah Jawa Barat pun ada peristiwa Pertempuran Bojong Kokosan adalah pertempuran
yang terjadi ketika konvoi tentara Inggris (Sekutu) yang hendak memperkuat pasukannya
di Bandung disergap para pejuang Indonesia di Bojong Kokosan, Sukabumi. Sekitar pukul 15.00,
kendaraan pengawal konvoi Sekutu terjebak lubang yang disiapkan oleh para pejuang di jalan yang diapit
dua tebing di daerah Bojong Kokosan, jalan raya antara Bogor-Sukabumi. Menggunakan strategi hit and
run, pertempuran sengit ini terjadi selama sekitar dua jam.
Perang Padri
Perang Padri merupakan perang saudara yang terjadi di Minangkabau tepatnya pada kerajaan Pagaruyung.
Perang ini terjadi karena kaum padri atau kaum muslim ingin meluruskan adat istiadat
Minangkabau yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Namun niat ini mendapat penolakan dari kaum
adat serta raja pada saat itu juga enggan meninggalkan kebiasaan adat tersebut. Sehingga kaum padri
menggunakan kekerasan untuk merebut kekuasaan di Minangkabau.
Panitia Sembilan
Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila. Adapun anggotanya
adalah sebagai berikut:
1. Ir. Sukarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
6. H. Agus Salim (anggota)
7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
9. Mr. Mohammad Yamin (anggota)
Tugas AFNEI
UNCI
United Nations Commission for Indonesia (UNCI) atau yang juga disebut sebagai Komisi
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia dibentuk pada 28 Januari 1948 oleh Dewan Keamanan PBB
sebagai pengganti dari Komisi Tiga Negara (KTN). Pihak-pihak yang terlibat dalam UNCI adalah sebagai
berikut:
1. Tom Critchley (Anggota Komisi PBB Australia),
2. Herremans (Anggota Komisi PBB Belgia),
3. Merle Cochran (Anggota Komisi PBB Amerika Serikat).
Perjanjian Renvile
perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang terjadi pada tanggal 8 Desember 1947 sampai 17
Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang
berlabuh di Jakarta
Perjanjian ini diadakan untuk menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian Linggarjati tahun 1946.
Perjanjian ini berisi batas antara wilayah Indonesia dengan Belanda yang disebut.
Dampak dari Perjanjian Renville membuat luas wilayah Indonesia menjadi semakin sempit dan
sangat merugikan. Selain itu para tentara di Jawa Barat harus berpindah ke Jawa tengah yang dikenal
dengan peristiwa Long March Siliwangi. Bahkan ibu kota negara juga harus berpindah dari Jakarta karena
tidak lagi menjadi wilayah kekuasaan Indonesia. Hal ini memunculkan rasa kecewa dan membuat
munculnya perlawanan di berbagai daerah. Bahkan Perdana Menteri Amir Sjarifuddin mundur dari
jabatannya pada 23 Januari 1948 karena dianggap gagal mempertahankan wilayah kedaulatan Indonesia.
Puncaknya, Belanda kembali menghianati kesepakatan Perjanjian Renville dengan memulai Agresi Militer
Belanda II.
Konferensi Meja Bundar
Sidang berlangsung pada tanggal 23 Agustus sd 2 November 1949. KMB menghasilkan beberapa
keputusan penting, yaitu Belanda mengakui kedaulatan Indonesia paling lambat 30 Desember 1949.
Selain itu, Indonesia berbentuk negara serikat dan merupakan sebuah uni dengan Belanda.
Isi perjanjian Linggarjati
1. Belanda mengakui wilayah Indonesia yang mencakup Jawa, Sumatra, dan Madura. Belanda harus
meninggalkan Indonesia sebelum tanggal 1 Januari 1949.
2. Indonesia dan Belanda setuju membentuk negara serikat dengan nama RIS. Negara Indonesia Serikat
terdiri dari RI, Kalimantan, dan Timur Besar. Pembentukan RIS ini dilangsungkan sebelum 1 Januari
1949.
3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin oleh Ratu Belanda.